Hanya Bisa Mengandalkan Diri Sendiri

Hana sudah tidak sabar untuk menyambut hari esok. Ia dan Lora, bahkan sudah menyusun rencana sepulang kerja besok. Melakukan mini party untuk merayakan kesuksesan Hanna menjadi karyawan tetap di perusahaan besar itu.

"Perjuanganmu akhirnya tak sia-sia, Nona Hanna." Gumamnya, lalu tersenyum puas didepan cermin wastafel. Sambil memandang kagum ke diri sendiri yang berada didalam cermin itu. Rasanya, ia ingin memberi apresiasi untuk dirinya sendiri karena sudah begitu tangguh.

Selama 3 bulan terakhir, jelas Hanna tak hanya sebatas menjadi karyawan magang saja diperusahaan Zillow group. Disana ia juga sering kali di jadikan pesuruh oleh para seniornya. Hingga yang paling ekstrem, ia harus menjadi pengantin pengganti untuk Boss nya.

Hanna beranjak dari kamar mandi. Merebahkan tubuhnya ke atas ranjang lajangnya, lalu terbenam dibalik selimut kesayangan.

Ia, bahkan masih tersenyum sendiri sebelum akhirnya terlelap.

***

Pagi yang cerah, secerah wajah Hanna yang menyambut penuh bahagia hari itu.

Hanna, masih sempat tersenyum ramah dan menyapa orang-orang yang di temuinya sepanjang perjalanan menuju departemennya.

Hingga ...

"Sally, kenapa kau disini?" Tanya Hanna bingung. Jelas saja, Sally, gadis yang pernah satu sekolah dengannya. Kini sedang duduk dibalik meja kerjanya dengan santai.

"Hai Hanna. Apa kau terkejut aku disini." Imbuh Sally, dengan ekspresi yang sulit di artikan Hanna.

"Apa maksudmu?" Hanna mengernyitkan keningnya, tanda tak mengerti dengan ucapan yang keluar dari bibir gadis angkuh itu.

"Mulai sekarang aku yang menepati meja kerja ini." Diiringi senyuman sinisnya.

"Apa kau bercanda?" Suara Hanna mulai bergetar. Jelas, dia berharap itu hanya lelucon.

"Tanya Bu Mirna, jika ucapanku sulit untuk kau percaya." Sambil melirik ke arah Bu Mirna yang sedang berada di balik meja kerjanya.

Hanna, dengan cepat langsung menemui managernya itu. Dan meminta penjelasan darinya.

"Maaf, Hanna. Kau tidak diterima menjadi karyawan tetap." Ucap Bu Mirna, flat.

"Ta-tapi, Bu." Imbuh Hanna terbata. Ia sedang menahan gejolak didalam dadanya.

"Kinerjamu tidak memenuhi persyaratan." Lanjut Bu Mirna, tanpa menatap ke arah Hanna. Ia, kembali menunduk. Menyibukkan diri dengan dokumen yang sedang berada di atas meja kerjanya.

"Lalu maksud Anda, bisa digantikan oleh orang yang bahkan bukan karyawan magang?" Hanna mempertanyakan.

Bu Mirna, menghela napas, menutup dokumen yang sedang dibacanya itu. Setelahnya menoleh ke arah Hanna. "Jika kau keberatan, kau bisa ajukan pertanyaanmu pada tim HRD!" Pungkas Bu Mirna kemudian.

"Baik!" Hanna langsung bergegas ke departemen HRD. Ia benar-benar tidak terima, posisinya justru digantikan oleh orang yang bahkan tidak menjalani magang, seperti yang ia lakukan berserta yang lainnya.

Bu Mirna, menatap punggung Hanna yang berlalu pergi dengan perasaan bersalah dan kasihan.

Ia padahal sudah mengajukan nama Hanna dalam list karyawan tetap. Ia sendiri saja terkejut, mengapa tiba-tiba posisi Hanna digantikan oleh orang lain.

Langkah Hanna di hentikan oleh Lora.

"Bicara denganku saja!" Imbuh Lora, setelah itu membawa Hanna ketempat biasa, rooftop.

"Bukankah katamu, namaku sudah ada di dalam list karyawan tetap." Hanna, dengan emosi yang bergebu-gebunya. Kembali mempertanyakan tentang apa yang di katakan Lora kemarin.

"Tentu saja!" Jawab Lora cepat.

"Lalu..." Sambil mengangkat kedua tangannya menggantung. Meminta penjelasan dari Lora, yang sepertinya mengetahui sesuatu.

"Dia masuk karena, uang!" Imbuh Lora kemudian.

"Apa?" Hanna mengernyitkan keningnya.

"Ayahnya salah satu orang yang cukup berpengaruh, dia datang dan berbicara langsung dengan manager HRD. Kau tahu, sekarang semuanya bisa di atur dengan uang." Lora menjelaskan.

Hanna, hanya bisa terduduk lemas. Kebahagiaan yang masih dirasakan tadi pagi sirna begitu saja.

***

Hanna, keluar dari perusahaan itu sambil membawa barang-barang yang sudah ia bereskan dari meja kerjanya. Dengan rasa kecewa luar biasa yang sudah bersarang dirongga dadanya.

Ia kini hanya bisa menatap gedung perusahaan itu dengan nanar.

Hanna, merogoh saku celananya. Lalu mengeluarkan ponsel dari sana, dan setelahnya menghubungi Sally.

"Temui aku didepan perusahaan." Tanpa menunggu jawaban dari Sally, Hanna langsung mematikan panggilan itu.

Dadanya sudah kembang kempis menahan amarah.

Sally, dengan angkuhnya berjalan menghampiri Hanna.

"Apa kau ingin protes?" Imbuhnya langsung, saat sudah berdiri tepat di hadapan Hanna.

"Apa kau sangat membutuhkan pekerjaan itu?" Tanya Hanna, dengan tatapan menyedihkan.

Sally terkekeh. "Tentu saja tidak, aku hanya iseng!" Ucapnya mengejek.

"Keisenganmu merugikan orang lain!" Amarah Hanna semakin memuncak.

"Aku sama sekali tidak perduli, kau tahu. Aku bisa memiliki dengan mudah semua yang kau miliki." Dengan tatapan iblisnya. Sally bahkan sama sekali tidak merasa bersalah setelah melakukan hal yang merugikan Hanna.

Dan itu benar-benar membuat Hanna tambah emosi. Ucapan itu pernah diucapkan Sally, dulu. Saat mereka masih di bangku SMU.

Seakan terulang kembali, kejadian lampau yang pernah terjadi di antara keduanya.

Namun kali ini, Hanna tidak ingin hanya tinggal diam.

Hanna melempar barang-barangnya ke sembarang arah, lalu menjambak rambut Sally dengan penuh emosi. Perkelahian pun tak dapat di elak kan. Sally membalas apa yang di lakukan Hanna, kedua gadis itu saling jambak menjabak hingga cakar-cakaran. Security saja bahkan sampai kewalahan melerai keduanya.

Rey, yang baru saja tiba di perusahaan tanpa sengaja melihat perseteruan keduanya. Tanpa menyadari, salah satu di antaranya adalah Hanna.

"Amankan mereka." Perintahnya pada penjaga pintu perusahaan. Pasalnya, hal itu menjadi pusat perhatian dari karyawan maupun orang-orang yang melintas.

"Baik, Pak." Jawab kedua penjaga tersebut.

Hanna dan Sally, berakhir di kantor polisi. Dengan penampilan berantakan, sudut bibir yang berdarah dan wajah yang mendapati beberapa goresan dari cakaran Sally.

Pun begitu dengan Sally yang tak kalah berantakan nya dibandingkan Hanna, dan bisa dibilang lebih parah.

"Pa.." Rengek Sally. Langsung merangkul Papanya yang datang ke kantor polisi.

Dengan tatapan penuh murka, Papa Sally menatap ke arah Hanna.

Tidak butuh waktu lama, Sally bisa berlenggang keluar dengan mudahnya. Berbanding terbalik dengan Hanna!

Hanna, menyeka air matanya kasar.

Ia, tak memiliki siapapun yang dapat melindunginya. Ia hanya dapat mengandalkan dirinya sendiri dalam setiap hal. Sungguh menyedihkan!

***

"Apa! Dia di pecat?" Tanya Rey memastikan. Ketika ia meminta agar gadis yang bernama Hanna dari editor departemen datang keruangannya.

"Iya pak, dia tidak lolos seleksi sebagai karyawan tetap." Lanjut manager HDR tersebut. Yang jelas-jelas, ada campur tangannya dibalik itu semua.

Rey hanya terdiam.

"Kalau begitu saya permisi, Pak." Ucap manager HRD, lalu keluar dari ruangan Rey setelah mendapatkan anggukan dari Rey.

Rey sedikit heran, karena sebelumnya ia sempat memeriksa kinerja Hanna. Dan hasil yang ia dapati cukup memuaskan. Lagi pula, namanya jelas-jelas tertera di daftar nama bakal calon terpilih.

Tapi kenapa gadis itu justru tidak lolos seleksi?

Rey kembali memeriksa berkas yang diberikan Bu Mirna, selaku manager dari Hanna. Disana tertulis jelas, kinerja Hanna bagus dan cukup banyak list pekerjaan yang sudah diselesaikan oleh Hanna.

TO BE CONTINUED...

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

kcian Hanna....😔

2023-12-27

1

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Nepotisme.. Msh ada...

2023-12-22

1

Kimo Miko

Kimo Miko

ayo rey selamatkan istri penggantimu💪

2023-12-10

2

lihat semua
Episodes
1 Hari Itu Dimulai
2 Gadis Tangguh
3 Ganti Rugi
4 Kesepakatan Makan Siang
5 Pengantin Yang Hilang
6 Pengantin Pengganti
7 Gosip Baru
8 Istri Yang Tak Dianggap
9 Hanya Bisa Mengandalkan Diri Sendiri
10 Cara Terbaik Untuk Bertahan Hidup
11 Myesa Kembali
12 Tidak Seperti Yang Dipikirkan
13 Mahakarya Tuhan
14 Kerjasama Perdana
15 Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap
16 Mulai Hambar
17 Kesalahan Besar
18 Mulai Terbiasa
19 Pemandangan Yang Indah
20 Pendarahan
21 Rehat Total
22 Klien Penting
23 Takterlupakan
24 Tak Ada Waktu Untuk Meratapi Nasib
25 Candle Light Dinner
26 Testpack
27 Menghamili Istri Sendiri
28 Bagaimana Dengan Bayinya?
29 Berperan Menyembuhkan Luka
30 Kerjasama Dilanjutkan
31 Harus Terbiasa
32 Cerita Teman
33 Pebisnis Ulung
34 Melekat Sempurna
35 Tak Dapat Melindungi Diri Sendiri
36 Hanna Tidak Pulang
37 Tidak Perlu Terkejut
38 Ego Yang Terlalu Tinggi
39 Party Time
40 Sudah Terpaut
41 Menggemaskan
42 Merasa Beruntung
43 Pilihan Yang Sulit
44 Gangguan Mental
45 Kita Harus Terbang
46 Tempat Yang Tak Terduga
47 Dia Istriku
48 Ia Juga Terpaksa
49 Sesuatu Yang Dirindukan
50 Hanna Menghilang
51 Izin Kembali
52 Rey Kembali
53 Pengakuan Raffael
54 Seperti Ini Saja Sudah Cukup
55 Mengiris Hati
56 Hanya Teman
57 Siapa Yang Salah, Siapa Yang Justru Merasa Bersalah
58 Tempat Berkeluh Kesah
59 Ternyata Sudah Menyebar
60 Arah Yang Berlawanan
61 Just fine
62 Disibukkan Dengan Dua Wanita
63 Pemaksaan
64 Menerka Nerka
65 Luar Biasa
66 Angan Yang Tak Kesampaian
67 Ingin Menimang Cucu
68 Pertemuan Yang Tak Terduga
69 Menghilangkan Nyawanya Dengan Sengaja
70 Kembali Dalam Genggaman
71 Janji Untuk Merahasiakannya
72 Masa Lalu, Yang Akan Menjadi Masa Depan
73 Mommy ...
74 Dipusingkan Dengan Urusan Rumah Tangga Orang Lain
75 Mengganggu Pikiran
76 Apa Kau Bisa Diam
77 Apa Dia Anak Kita
78 Hallo Yank
79 Terimakasih Tuhan
80 Ceritanya Panjang
81 Sorry Mommy
82 Menjodoh jodohkan
83 Apartemen Mu Atau Apartemen Ku
84 Ikut Terenyuh
85 Menemui Calon Mantu
86 Tidak Ingin Sendirian
87 Siapa Yang Paling Menyedihkan
88 Mengulur Waktu
89 Kembali Ke Masa Lalu
90 Pesta Pernikahan
91 Janji Tetap Harus Ditepati
92 Berandai-andai
93 Benar Benar Mencintai
94 Tak Ada Lagi Yang Mengikat
95 Berhasil Dikerjai
96 Tidak Akan Lama
97 Menggombal Lagi
98 Datang Diwaktu Yang Tak Tepat
99 Undangan Makan Malam
100 Ungkapan Yang Menyakitkan
101 Menikahlah Denganku
102 Toko Berjalan
103 Menahanmu Disini
104 Doa dan Ucapan Selamat
105 Merasa Bersalah
106 Hadiah Ulang Tahun
107 Bayi Mungil Itu
108 Rencana Tuhan Lebih Indah
109 Sering Kali Diabaikan
110 Terabaikan
111 Begitu Bijak
112 Apa Arti Merindu
113 Padahal Sudah Diingatkan
114 Let It Be Known
115 Bebas Memilih
116 Very Busy
117 Istirahat Sejenak
118 Dikawal Pawang
119 Mengikuti Nurani
120 ???
121 Telat Dua Minggu
122 Hanya Memperingatkan
123 Aku Ya Aku, Dia Ya Dia
124 Tak Dapat Dipastikan
125 Menyayat Hati
126 Rahasia Yang Terungkap
127 Ep.128
128 Ep.129
129 Mengisi Posisi Yang Kosong
130 Maksud Terselubung
131 Diluar Kehendak
132 Opposite Direction
133 Fad
134 Tak Hanya Sanggup Traktir
135 Tamu Tak Diundang
136 Akan Menjadi Kopi
137 Terjebak dan Panik
138 Semoga Saja
139 Hak Orang Lain
140 Nyonya Rey Reivandra!
141 Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku
142 Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku part II
143 Welcome To Back, in London
144 Pelepas Rindu
145 Season II Launching
146 Next
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Hari Itu Dimulai
2
Gadis Tangguh
3
Ganti Rugi
4
Kesepakatan Makan Siang
5
Pengantin Yang Hilang
6
Pengantin Pengganti
7
Gosip Baru
8
Istri Yang Tak Dianggap
9
Hanya Bisa Mengandalkan Diri Sendiri
10
Cara Terbaik Untuk Bertahan Hidup
11
Myesa Kembali
12
Tidak Seperti Yang Dipikirkan
13
Mahakarya Tuhan
14
Kerjasama Perdana
15
Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap
16
Mulai Hambar
17
Kesalahan Besar
18
Mulai Terbiasa
19
Pemandangan Yang Indah
20
Pendarahan
21
Rehat Total
22
Klien Penting
23
Takterlupakan
24
Tak Ada Waktu Untuk Meratapi Nasib
25
Candle Light Dinner
26
Testpack
27
Menghamili Istri Sendiri
28
Bagaimana Dengan Bayinya?
29
Berperan Menyembuhkan Luka
30
Kerjasama Dilanjutkan
31
Harus Terbiasa
32
Cerita Teman
33
Pebisnis Ulung
34
Melekat Sempurna
35
Tak Dapat Melindungi Diri Sendiri
36
Hanna Tidak Pulang
37
Tidak Perlu Terkejut
38
Ego Yang Terlalu Tinggi
39
Party Time
40
Sudah Terpaut
41
Menggemaskan
42
Merasa Beruntung
43
Pilihan Yang Sulit
44
Gangguan Mental
45
Kita Harus Terbang
46
Tempat Yang Tak Terduga
47
Dia Istriku
48
Ia Juga Terpaksa
49
Sesuatu Yang Dirindukan
50
Hanna Menghilang
51
Izin Kembali
52
Rey Kembali
53
Pengakuan Raffael
54
Seperti Ini Saja Sudah Cukup
55
Mengiris Hati
56
Hanya Teman
57
Siapa Yang Salah, Siapa Yang Justru Merasa Bersalah
58
Tempat Berkeluh Kesah
59
Ternyata Sudah Menyebar
60
Arah Yang Berlawanan
61
Just fine
62
Disibukkan Dengan Dua Wanita
63
Pemaksaan
64
Menerka Nerka
65
Luar Biasa
66
Angan Yang Tak Kesampaian
67
Ingin Menimang Cucu
68
Pertemuan Yang Tak Terduga
69
Menghilangkan Nyawanya Dengan Sengaja
70
Kembali Dalam Genggaman
71
Janji Untuk Merahasiakannya
72
Masa Lalu, Yang Akan Menjadi Masa Depan
73
Mommy ...
74
Dipusingkan Dengan Urusan Rumah Tangga Orang Lain
75
Mengganggu Pikiran
76
Apa Kau Bisa Diam
77
Apa Dia Anak Kita
78
Hallo Yank
79
Terimakasih Tuhan
80
Ceritanya Panjang
81
Sorry Mommy
82
Menjodoh jodohkan
83
Apartemen Mu Atau Apartemen Ku
84
Ikut Terenyuh
85
Menemui Calon Mantu
86
Tidak Ingin Sendirian
87
Siapa Yang Paling Menyedihkan
88
Mengulur Waktu
89
Kembali Ke Masa Lalu
90
Pesta Pernikahan
91
Janji Tetap Harus Ditepati
92
Berandai-andai
93
Benar Benar Mencintai
94
Tak Ada Lagi Yang Mengikat
95
Berhasil Dikerjai
96
Tidak Akan Lama
97
Menggombal Lagi
98
Datang Diwaktu Yang Tak Tepat
99
Undangan Makan Malam
100
Ungkapan Yang Menyakitkan
101
Menikahlah Denganku
102
Toko Berjalan
103
Menahanmu Disini
104
Doa dan Ucapan Selamat
105
Merasa Bersalah
106
Hadiah Ulang Tahun
107
Bayi Mungil Itu
108
Rencana Tuhan Lebih Indah
109
Sering Kali Diabaikan
110
Terabaikan
111
Begitu Bijak
112
Apa Arti Merindu
113
Padahal Sudah Diingatkan
114
Let It Be Known
115
Bebas Memilih
116
Very Busy
117
Istirahat Sejenak
118
Dikawal Pawang
119
Mengikuti Nurani
120
???
121
Telat Dua Minggu
122
Hanya Memperingatkan
123
Aku Ya Aku, Dia Ya Dia
124
Tak Dapat Dipastikan
125
Menyayat Hati
126
Rahasia Yang Terungkap
127
Ep.128
128
Ep.129
129
Mengisi Posisi Yang Kosong
130
Maksud Terselubung
131
Diluar Kehendak
132
Opposite Direction
133
Fad
134
Tak Hanya Sanggup Traktir
135
Tamu Tak Diundang
136
Akan Menjadi Kopi
137
Terjebak dan Panik
138
Semoga Saja
139
Hak Orang Lain
140
Nyonya Rey Reivandra!
141
Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku
142
Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku part II
143
Welcome To Back, in London
144
Pelepas Rindu
145
Season II Launching
146
Next

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!