Kerjasama Perdana

Tok!Tok!

"Pak, sudah waktunya pulang." Ujar Hanna mengingatkan Rey yang masih tampak serius mengerjakan beberapa pekerjaan.

"Kau duluan saja." ucap Rey tanpa menoleh.

Hanna mengernyitkan keningnya, ketika melihat Rey begitu sibuk namun justru tidak memberikan dia satu pekerjaan pun. Hanna, hanya menghabiskan sepanjang harinya dengan melamun dibalik meja kerjanya.

Alih-alih pulang, Hanna yang tadinya berdiri di ambang pintu. Justru memberanikan diri untuk masuk menghampiri Rey.

"Apa ada pekerjaan yang bisa aku kerjakan?" Tawar Hanna.

"Tidak!" Jawab Rey singkat, dan tetap saja dingin.

"Apa Anda meragukanku? Apa Anda pikir aku tidak bisa mengerjakan semua pekerjaan itu? Aku datang ke sini untuk bekerja!" Gertak Hanna yang akhirnya membuat Rey mendongakkan wajahnya.

"Baiklah! Jika memang kau bersikeras." Imbuh Rey, setelah itu menyodorkan beberapa dokumen ke pada Hanna.

"Dasar aneh, seharusnya kau memberikan pekerjaan itu dari tadi!" Batin Hanna.

Hanna meraih dokumen tersebut. Lalu duduk di sofa yang berada di ruangan Rey, setelahnya mulai mengerjakan satu demi satu dokumen itu.

Rey yang juga sedang mengerjakan dokumen lainnya, sesekali melirik ke arah Hanna yang sudah menguap entah untuk keberapa kalinya.

Hanna, padahal sudah sangat mengantuk. Tapi tetap memaksakan diri untuk mengerjakan pekerjaan itu.

Ia ingin membuktikan pada Rey, bahwa Rey tidak sia-sia menerimanya sebagai sekertaris.

Begitupun dengan Rey. Ia ingin menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu singkat. Untuk membuktikan kepada minoritas yang tidak setuju itu, bahwa ia mampu menjabat sebagai CEO dan dapat memberikan gebrakan baru untuk perusahaan.

"Jika tidak sanggup lagi, menyerah saja." Imbuh Rey, ketika mendapati Hanna mulai berdiam diri di tempat duduknya.

Hanna menoleh. Lalu bangkit menghampiri Rey.

"Aku ingin mengusulkan sesuatu." Ujar Hanna. Lalu duduk di hadapan Rey.

"Apa?" Tanya Rey, yang mulai menyimak. Dan menghentikan pekerjaannya.

"Bagaimana jika pemotretan untuk majalah bulan ini di lakukan di perusahaan. Dengan latarbelakang perusahaan, selain menghemat biaya untuk penyewaan gedung juga dapat membuat karyawan baru bisa sekaligus belajar tentang pemotretan." Hanna mengutarakan pendapatnya.

"Tapi itu akan mengganggu pekerja lainnya." Rey menanggapi.

"Tidak akan, atau gunakan unit lantai 13 untuk pemotretan." Usul Hanna lagi. Karena unit lantai 13 hanya di tempati oleh CEO. Tak ada karyawan lain disana. Sudah pasti tidak akan ada yang terganggu. "Bagaimana?" Tanya Hanna lagi, karena Rey belum juga memberi tanggapannya.

"Em boleh." Jawab Rey akhirnya.

Hanna langsung tersenyum, mendapati usulannya bisa diterima oleh Rey.

Hanna kembali ke sofa, memasukkan idenya kedalam perencanaan bulan ini.

"Bukankah seharusnya ini pekerjaan Tim Perencanaan?" Tanya Hanna seiring dengan jarinya yang terus mengetik di keyboard laptop.

"Kerjakan saja, jangan banyak tanya!" Imbuh Rey, membungkam Hanna.

Akhirnya, pekerjaan yang dipaksakan itu selesai juga.

Hanna merenggangkan otot-ototnya yang terasa pegal.

Padahal seandainya Rey memerintahkan Hanna sedari tadi siang untuk mengerjakan pekerjaan itu, mungkin mereka tidak harus lembur sampai hampir tengah malam seperti ini.

"Maaf, sudah membuat mu bekerja lembur." Ucap Rey merasa tidak enak.

Hanna menganga. Apa dia tidak salah dengar!

Baru kali ini ada atasan yang minta maaf karena sudah membuat bawahannya bekerja lembur.

Ting..

Pintu lift terbuka. Keduanya pun berjalan bersamaan menuju parkiran.

"Biar aku antar saja. Ini sudah sangat larut." Tawar Rey kemudian.

"Nggak apa-apa, Pak. Aku-"

"Panggil saja Rey, aku tidak suka di panggil Pak! Terkesan sangat tua." Imbuh Rey, dan keduanya pun berhenti tepat di depan mobil Rey.

Rey mengalihkan pandangannya ke arah seberang. "Motor butut siapa yang ketinggalan disana." Dengan ekspresi bingung sambil mengernyitkan keningnya.

Hanna langsung menoleh dengan cepat. Ekspresinya langsung berubah kesal. Ketika ternyata yang di maksud Rey motor butut itu adalah si pinky!

"Itu motor butut ku!" Imbuh Hanna, setelah itu langsung mengambil langkah dan meninggalkan Rey yang masih terbelalak.

Mulut lancangnya sudah menyinggung Hanna.

Rey hanya dapat memandangi Hanna yang sudah berlalu pergi dengan motor pink nya yang di anggap Rey butut.

***

Hanna merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. Menghela napas dalam, setelah itu mengangkat tangan sebelah kirinya ke udara. Memandang cincin berlian yang masih melingkar dengan manis di jemarinya.

"Kenapa kau tidak bisa dilepaskan?" Gumam Hanna sedikit heran. "Seharusnya kau kembali ke pemilikmu! Ia sudah kembali!" Lanjut Hanna.

Tak ingin terus larut dalam pikiran yang sedang mengganggunya. Hanna bangkit lalu memilih mandi, seluruh tubuhnya terasa lengket.

*

Pagi kembali menyongsong. Hanna bangun dengan semangat baru, tentu. Jabatannya sebagai Sekertaris Presdir di perusahaan sebesar Zillow Group harus dipertahankan dengan sebaik mungkin. Ia harus dengan sangat, untuk berusaha mengubah kebiasaan buruknya. Yaitu bangun kesiangan.

Hanna selesai dengan polesan terakhir di bibirnya. Lip matte dengan warna peach menjadi pilihannya, membuat wajah putihnya tampak cerah dan menyempurnakan kecantikkan alami Hanna.

Ia meraih slim bagnya, lalu untuk terakhir memeriksa penampilannya dari balik cermin. Make up alami dan pakaian casual nya kali ini benar-benar 'Sempurna' setelah memastikan tak ada yang kurang, Hanna pun bergegas menuju perusahaan.

*

Rey turun keruang makan, untuk ikut sarapan bersama kedua orang tuanya.

Saat melihat Rey, kedua orang tuanya langsung bisik-bisik dan senyum-senyum. Sepertinya, Papa Surya sudah menceritakan kejadian kemarin pada istrinya.

"Kau sepertinya terlihat lebih bersemangat hari ini." Imbuh Mama Lalita menggoda Rey.

Rey mengernyitkan keningnya. Lalu hanya tersenyum untuk membalas perkataan Mamanya itu.

"Pa, aku sudah menyelesaikan dokumen untuk perencanaan bulan ini." Imbuh Rey, mengalihkan pandangannya ke arah Papa Surya.

"Nanti kirimkan filenya pada Papa." Ujar Papa Surya. Memang untuk sementara, semua pekerjaan Rey akan dipantau langsung oleh Papa Surya. Sebelum Rey benar-benar bisa menghandlenya sendiri.

"Baik, Pa." Rey mengangguk.

"Rey.." Panggil Mama Lalita kemudian.

Rey menoleh. "Iya, Ma." Jawabnya.

"Ada sedikit masalah." Imbuh Mama Lalita kemudian.

"Masalah?" Raut wajah Rey langsung menegang. Lalu dengan cepat ia menoleh ke arah Papanya yang tampak biasa saja seperti tak ada masalah. Rey kembali mengalihkan pandangannya ke arah Mamanya. "Masalah apa, Ma?" Tanya Rey memastikan.

"Keluarga besar meminta mu untuk membawa istrimu di acara kumpul keluarga minggu depan. Mereka ingin lebih mengenal istrimu." Ujar Mama Lalita.

"Tapi, Ma-" Rey kebingungan.

"Apanya yang tapi? Kau hanya perlu membawanya." Papa Surya ikut menanggapi.

"Tapi Myesa-"

"Hanna! Bukan Myesa!" Sela Mama Lalita dengan cepat.

"Hanna?" Dengan ekspresi shocknya.

"Iya, tentu saja Hanna. Kan memang dia istrimu yang sebenarnya!" Pungkas Mama Lalita dengan serius.

"Tapi dia hanya menggantikan Myesa pada saat itu, Ma." Rey merasa keberatan.

"Walaupun hanya pengganti, tapi tetap pernikahan kalian sah." Papa Surya menekankan. Kedua orang tua Rey dengan kompak mendukung Hanna.

"Hanna pasti tidak akan setuju, itu sama saja dengan mengekspos dirinya ke khalayak. Dan rahasia pernikahan kami cepat atau lambat pasti akan terbongkar." Protes Rey.

"Jadi kau menolak permintaan keluarga besar?" Tanya Mama Lalita memastikan.

Namun, tak ada jawaban dari Rey. Ia tampak bingung.

"Kau tak punya pilihan, kau tetap harus membawa Hanna." Sarkas Papa Surya memutuskan.

Tak ada yang bisa membantah, jika Papa Surya sudah memutuskan sesuatu.

Seketika, wajah Rey yang tadinya begitu bersemangat. Spontan berubah kembali menjadi murung.

TO BE CONTINUE>>>

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Akhirnya hubungan rey dan Hanna.... Mnjd pasangan

2023-12-22

1

Kimo Miko

Kimo Miko

nasib takdirmu rey. terima aja dengan lapang dada. yang minta kejadian waktu itu kan dirimu sendiri rey🤭🤪

2023-12-10

1

Jingyi Xiao

Jingyi Xiao

sainganmu berat Myesa ,,,Hanna dapat dukungan penuh dari orang tuanya Rey ,,,

2023-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Itu Dimulai
2 Gadis Tangguh
3 Ganti Rugi
4 Kesepakatan Makan Siang
5 Pengantin Yang Hilang
6 Pengantin Pengganti
7 Gosip Baru
8 Istri Yang Tak Dianggap
9 Hanya Bisa Mengandalkan Diri Sendiri
10 Cara Terbaik Untuk Bertahan Hidup
11 Myesa Kembali
12 Tidak Seperti Yang Dipikirkan
13 Mahakarya Tuhan
14 Kerjasama Perdana
15 Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap
16 Mulai Hambar
17 Kesalahan Besar
18 Mulai Terbiasa
19 Pemandangan Yang Indah
20 Pendarahan
21 Rehat Total
22 Klien Penting
23 Takterlupakan
24 Tak Ada Waktu Untuk Meratapi Nasib
25 Candle Light Dinner
26 Testpack
27 Menghamili Istri Sendiri
28 Bagaimana Dengan Bayinya?
29 Berperan Menyembuhkan Luka
30 Kerjasama Dilanjutkan
31 Harus Terbiasa
32 Cerita Teman
33 Pebisnis Ulung
34 Melekat Sempurna
35 Tak Dapat Melindungi Diri Sendiri
36 Hanna Tidak Pulang
37 Tidak Perlu Terkejut
38 Ego Yang Terlalu Tinggi
39 Party Time
40 Sudah Terpaut
41 Menggemaskan
42 Merasa Beruntung
43 Pilihan Yang Sulit
44 Gangguan Mental
45 Kita Harus Terbang
46 Tempat Yang Tak Terduga
47 Dia Istriku
48 Ia Juga Terpaksa
49 Sesuatu Yang Dirindukan
50 Hanna Menghilang
51 Izin Kembali
52 Rey Kembali
53 Pengakuan Raffael
54 Seperti Ini Saja Sudah Cukup
55 Mengiris Hati
56 Hanya Teman
57 Siapa Yang Salah, Siapa Yang Justru Merasa Bersalah
58 Tempat Berkeluh Kesah
59 Ternyata Sudah Menyebar
60 Arah Yang Berlawanan
61 Just fine
62 Disibukkan Dengan Dua Wanita
63 Pemaksaan
64 Menerka Nerka
65 Luar Biasa
66 Angan Yang Tak Kesampaian
67 Ingin Menimang Cucu
68 Pertemuan Yang Tak Terduga
69 Menghilangkan Nyawanya Dengan Sengaja
70 Kembali Dalam Genggaman
71 Janji Untuk Merahasiakannya
72 Masa Lalu, Yang Akan Menjadi Masa Depan
73 Mommy ...
74 Dipusingkan Dengan Urusan Rumah Tangga Orang Lain
75 Mengganggu Pikiran
76 Apa Kau Bisa Diam
77 Apa Dia Anak Kita
78 Hallo Yank
79 Terimakasih Tuhan
80 Ceritanya Panjang
81 Sorry Mommy
82 Menjodoh jodohkan
83 Apartemen Mu Atau Apartemen Ku
84 Ikut Terenyuh
85 Menemui Calon Mantu
86 Tidak Ingin Sendirian
87 Siapa Yang Paling Menyedihkan
88 Mengulur Waktu
89 Kembali Ke Masa Lalu
90 Pesta Pernikahan
91 Janji Tetap Harus Ditepati
92 Berandai-andai
93 Benar Benar Mencintai
94 Tak Ada Lagi Yang Mengikat
95 Berhasil Dikerjai
96 Tidak Akan Lama
97 Menggombal Lagi
98 Datang Diwaktu Yang Tak Tepat
99 Undangan Makan Malam
100 Ungkapan Yang Menyakitkan
101 Menikahlah Denganku
102 Toko Berjalan
103 Menahanmu Disini
104 Doa dan Ucapan Selamat
105 Merasa Bersalah
106 Hadiah Ulang Tahun
107 Bayi Mungil Itu
108 Rencana Tuhan Lebih Indah
109 Sering Kali Diabaikan
110 Terabaikan
111 Begitu Bijak
112 Apa Arti Merindu
113 Padahal Sudah Diingatkan
114 Let It Be Known
115 Bebas Memilih
116 Very Busy
117 Istirahat Sejenak
118 Dikawal Pawang
119 Mengikuti Nurani
120 ???
121 Telat Dua Minggu
122 Hanya Memperingatkan
123 Aku Ya Aku, Dia Ya Dia
124 Tak Dapat Dipastikan
125 Menyayat Hati
126 Rahasia Yang Terungkap
127 Ep.128
128 Ep.129
129 Mengisi Posisi Yang Kosong
130 Maksud Terselubung
131 Diluar Kehendak
132 Opposite Direction
133 Fad
134 Tak Hanya Sanggup Traktir
135 Tamu Tak Diundang
136 Akan Menjadi Kopi
137 Terjebak dan Panik
138 Semoga Saja
139 Hak Orang Lain
140 Nyonya Rey Reivandra!
141 Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku
142 Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku part II
143 Welcome To Back, in London
144 Pelepas Rindu
145 Season II Launching
146 Next
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Hari Itu Dimulai
2
Gadis Tangguh
3
Ganti Rugi
4
Kesepakatan Makan Siang
5
Pengantin Yang Hilang
6
Pengantin Pengganti
7
Gosip Baru
8
Istri Yang Tak Dianggap
9
Hanya Bisa Mengandalkan Diri Sendiri
10
Cara Terbaik Untuk Bertahan Hidup
11
Myesa Kembali
12
Tidak Seperti Yang Dipikirkan
13
Mahakarya Tuhan
14
Kerjasama Perdana
15
Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap
16
Mulai Hambar
17
Kesalahan Besar
18
Mulai Terbiasa
19
Pemandangan Yang Indah
20
Pendarahan
21
Rehat Total
22
Klien Penting
23
Takterlupakan
24
Tak Ada Waktu Untuk Meratapi Nasib
25
Candle Light Dinner
26
Testpack
27
Menghamili Istri Sendiri
28
Bagaimana Dengan Bayinya?
29
Berperan Menyembuhkan Luka
30
Kerjasama Dilanjutkan
31
Harus Terbiasa
32
Cerita Teman
33
Pebisnis Ulung
34
Melekat Sempurna
35
Tak Dapat Melindungi Diri Sendiri
36
Hanna Tidak Pulang
37
Tidak Perlu Terkejut
38
Ego Yang Terlalu Tinggi
39
Party Time
40
Sudah Terpaut
41
Menggemaskan
42
Merasa Beruntung
43
Pilihan Yang Sulit
44
Gangguan Mental
45
Kita Harus Terbang
46
Tempat Yang Tak Terduga
47
Dia Istriku
48
Ia Juga Terpaksa
49
Sesuatu Yang Dirindukan
50
Hanna Menghilang
51
Izin Kembali
52
Rey Kembali
53
Pengakuan Raffael
54
Seperti Ini Saja Sudah Cukup
55
Mengiris Hati
56
Hanya Teman
57
Siapa Yang Salah, Siapa Yang Justru Merasa Bersalah
58
Tempat Berkeluh Kesah
59
Ternyata Sudah Menyebar
60
Arah Yang Berlawanan
61
Just fine
62
Disibukkan Dengan Dua Wanita
63
Pemaksaan
64
Menerka Nerka
65
Luar Biasa
66
Angan Yang Tak Kesampaian
67
Ingin Menimang Cucu
68
Pertemuan Yang Tak Terduga
69
Menghilangkan Nyawanya Dengan Sengaja
70
Kembali Dalam Genggaman
71
Janji Untuk Merahasiakannya
72
Masa Lalu, Yang Akan Menjadi Masa Depan
73
Mommy ...
74
Dipusingkan Dengan Urusan Rumah Tangga Orang Lain
75
Mengganggu Pikiran
76
Apa Kau Bisa Diam
77
Apa Dia Anak Kita
78
Hallo Yank
79
Terimakasih Tuhan
80
Ceritanya Panjang
81
Sorry Mommy
82
Menjodoh jodohkan
83
Apartemen Mu Atau Apartemen Ku
84
Ikut Terenyuh
85
Menemui Calon Mantu
86
Tidak Ingin Sendirian
87
Siapa Yang Paling Menyedihkan
88
Mengulur Waktu
89
Kembali Ke Masa Lalu
90
Pesta Pernikahan
91
Janji Tetap Harus Ditepati
92
Berandai-andai
93
Benar Benar Mencintai
94
Tak Ada Lagi Yang Mengikat
95
Berhasil Dikerjai
96
Tidak Akan Lama
97
Menggombal Lagi
98
Datang Diwaktu Yang Tak Tepat
99
Undangan Makan Malam
100
Ungkapan Yang Menyakitkan
101
Menikahlah Denganku
102
Toko Berjalan
103
Menahanmu Disini
104
Doa dan Ucapan Selamat
105
Merasa Bersalah
106
Hadiah Ulang Tahun
107
Bayi Mungil Itu
108
Rencana Tuhan Lebih Indah
109
Sering Kali Diabaikan
110
Terabaikan
111
Begitu Bijak
112
Apa Arti Merindu
113
Padahal Sudah Diingatkan
114
Let It Be Known
115
Bebas Memilih
116
Very Busy
117
Istirahat Sejenak
118
Dikawal Pawang
119
Mengikuti Nurani
120
???
121
Telat Dua Minggu
122
Hanya Memperingatkan
123
Aku Ya Aku, Dia Ya Dia
124
Tak Dapat Dipastikan
125
Menyayat Hati
126
Rahasia Yang Terungkap
127
Ep.128
128
Ep.129
129
Mengisi Posisi Yang Kosong
130
Maksud Terselubung
131
Diluar Kehendak
132
Opposite Direction
133
Fad
134
Tak Hanya Sanggup Traktir
135
Tamu Tak Diundang
136
Akan Menjadi Kopi
137
Terjebak dan Panik
138
Semoga Saja
139
Hak Orang Lain
140
Nyonya Rey Reivandra!
141
Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku
142
Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku part II
143
Welcome To Back, in London
144
Pelepas Rindu
145
Season II Launching
146
Next

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!