Ep. 06

"Shahia.. Tunggu" ucap seseorang

"Ya ada apa Nida?" tanya Shahia

"Shahia tadi dikamar ane melihat ini (kotak cincin) jatuh dari tas nte" kata Nida

"Astaghfirullah.. Syukron nid." kata Shahia

"Hmm afwan sha, kenapa kamu punya cincin? bukannya peraturan pondok gak boleh memakai atau membawa cincin atau perhiasan yaa.. Kenapa kamu melanggar?" tanya Nida

"Hmmm sebenernyaa." kata Shahia

"Kenapa sha.. Cerita aja sama ane.. Kalau pun itu rahasia jg akan ane jaga ko rahasianya" kata Nida

"Sebenernya ini cincin tunangan" kata Shahia

"What??? tunangan?? nte tunangan sama siapa? siapa yg ngekhitbah nte sha?" tanya Nida

"Gus Afnan nid" jawab Shahia

"Ya Allah shaaa.. Serius nte? nte dikhitbah sama gus Afnan? kapan? ko kita gak ada yang tau?" tanya Nida

"Waktu ane ulang tahun dan orang tua ane kesini.. Nah saat itu juga gus Afnan mengkhitbah.. Awalnya ini cincin mau dipakaikan ke jari ane, cuma karena peraturan g memperbolehkan akhirnya hanya ane simpen.. Tapi ane minta tolong sama nte jangan cerita ke temen temen dulu yaa.. Belum waktunya mereka tau" kata Shahia

"Hmm iyaa sha aku g akan bocor ko.. Tenang saja.. Yaudah ane pamit duluan yaa.. Byee.. Assalamualaikum" kata Nida

"Wa'alaikumussalam.. Hati hati nid.. Berkabar yaa kalau udah sampe" kata Shahia yang hanya diacungin jempol saja sama Nida.

"Hhuufftt bagus Nida yang temuin.. Kalau yang lain gawat ini" batin Shahia

Shahia telah sampai di depan rumahnya dengan selamat.

"Rumah ini.. Uuhhhh sungguh rindu sekaliii" batin Shahia

"Assalamualaikuuuum.. Abi.. Umii.. Shahia pulaaang" panggil Shahia

" Wa'alaikumussalam masya Allah anak umi.. Cape ya sayang?" kata Umi

"Hihi iya Umi.. Lumayan.. Shahia ke kamar dl ya." kata Shahia

"Iya nak.. Nanti turun yaa kita makan" kata Umi

"Sip mii.. Oh iya Abah dan abang mana?" tanya Shahia

"Lagi ada urusan diluar, nanti juga pulang ko" jawab Umi

Saat sampai di kamarnya, Shahia langsung bergegas menuju lemari menggambil handphone kesayangannya itu.. Lalu merebahkan dirinya ke atas ranjang..

"Hufft ya Allah lelahnyaa" kata Shahia

Tak lama kemudian suara hp nya berbunyi menandakan ada pesan masuk.

**Ting..

📩 0857xxxxxxxx

"Assalamualaikum dek.. Apa sudah sampai rumah**?"

"siapa yaa?" batin Shahia

📨 Shahia

"***Wa'alaikumussalam maaf dengan siapa ya?"

Ting..

📩 0857xxxxxxxx

"Ini ana gus Afnan dek***"

"Yacampun gus Afnan" kaget Shahia

lalu ia menyimpan kontak gus Afnan dengan nama kontak "Calon Imam"

📨 Shahia

"***Ya Allah afwan gus ana gak tau.. Alhamdulillah ana sudah sampai rumah dengan selamat"

Ting..

📩*** Calon Imam

"Syukur Alhamdulillah dek.. Jangan lupa ibadah yaa selama dirumah.. Dan jangan lupa makan"

"Aahh calon imam kuuu.. Too ttuuiit" kata Shahia

📨 Shahia

"Iya gus.. Gus juga yaa jangan lupa ibadah dan makan.. Dan jangan lupain Shahia juga.. Hihi"

Di sebrang sana gus Afnan yang mendapat balas pesan seperti itu dari Shahia langsung malu dan wajahnya memerah.

"Ya Allah mulai dehh genit.. Hihi.. Ana jadi gemess" batin gus Afnan

*Flashback On*

"Assalamualaikum bang Afnan" kata gus Arkan

"Wa'alaikumussalam.. Ada apa kan?" tanya gus Afnan

"Ini ada titipan surat dari calon istrimu" kata gus Arkan

"Hah surat? kenapa dia kirim surat" kata gus Afnan

"Lah emang abang lupa kalau hari ini Shahia pulang?" tanya gus Arkan

"Astaghfirullah ana lupaa.. Lupaa banget malah.. Apa dia udah pulang?" tanya gus Afnan

"Sudah.. Tadi dia nyari abang, tapi karena gak ngeliat jadi dia titipin ini.. Udah ahh ana mau balik kamar dulu" kata gus Arkan

Setelah Gus Arkan pergi, ia lalu membuka isi surat itu..

"Assalamualaikum gus.. Ini ana Shahia

Afwan gus ana mengirim surat ini, ana mau izin pamit pulang.. Afwan bukannya ana gak mau izin langsung, cuma ana takut nanti saat ana mau pulang ana tak bertemu dengan gus Afnan..

Ini ana kasih nomor ana agar nanti saat liburan gus dapat menegetahui kabar ana.. bagaimana pun juga sekarang ana adalah tunangan gus Afnan.. Gus Afnan berhak tau keadaan ana.. Save ya gus 0878xxxxxxxx

kalau begitu ana pamit ya gus.. Doakan ana selamat dan sehat begitupun juga gus. semoga disini sehat selalu..

Wassalaam"

"Hmmm ana senang dek kamu menganggap ana.. Ana senang, adek tau status adek sekarang siapa.. Semoga Allah mempersatukan kita ya dek sampai ke jannahnya.. Aamiin" batin gus Afnan

*Flasback Off*

Hari terus berganti.. Hari hari yang dilalui Shahia selama liburan seperti biasa,seperti saat ia belum masuk ke pesantren.. Ya dia membantu Uminya memasak dan berbenah rumah.. Kadang jenuh melanda, namun apa boleh buat? teman temannya berada jauh disana.. Jadi Shahia hanya bisa menghubungi teman temannya saja melalui telfon terkadang mereka melakukan panggilan video..

Dia membuka grup yang berada di Whatsappnya..

🌸**Ikatan Persatuan Santriwati Al-Hikmah

🌸**

Ya.. Al-Hikmah nama pesantren yang Shahia mukimi..

💌 "*Assalamualaikum Uktyna jamilah" kata Shahia

"Wa'alaikumussalam Ketumanan" jawab Mulan salah satu santri

💌" Ko ketumanan sih?" tanya Shahia yang sedikit aneh

"Iya.. Kan ketua keamanan" jawab Mulan*

Para santri yang membaca isi grup itu langsung ikut ninbrung dalam grup.. Ada yang meledikin seperti itu, ada yang ketawa, ada pula yang ngasih emoticon atau stiker didalam percakapan tersebut..

💌 "*Hmm jadi itu julukan baru buat ana yaa" tanya Shahia

"Hahahaha lucu syekaleee shaa.. Ketumanan.. Wkwk" jawab Evi

"Bagus bukan ketuaan sha" ledek Nida yang di balas ketawa dengan beberapa santri*..

Begitulah mereka sehari hari, grup tak pernah sepi.. Selalu saja ada santriwati yang meramaikan grup tersebut..

"Ana senang bisa kenal sama mereka.. Jangan pisahkan kami ya Allah.. Namun jika nanti akan terjadi perpisahan.. Pertemukanlah kami.. Aamiin" batin Shahia

Semenjak masuk pondok dan kenal dengan para santri, hidup Shahia jadi lebih bersemangat.. Ntah saat mau sekolah maupun saat ada kegiatan lainnya dipondok.. Hal itu tak pernah ia rasakan saat ia berada disekolah yang lama.. Teman temannya lah yang membuat Shahia tak betah berada disekolah sebelumnya.. Menurut Shahia itu bukan dunianya.. Maka dari itu dia memutuskan untuk pindah sekolah ke pesantren kepada Abinya..

Di sebrang sana, seseorang sedang memikirkan kekasihnya yang berada jauh darinya.. Apakah dia sudah makan? Apa dia sudah Shalat? Ya.. Hal itu selalu menjadi fikirannya.. Karena biasanya saat dipondok ia tau jam berapa waktunya untuk makan dan gak mungkin telat untuk kekasihnya itu.. Begitupun dengan Shalat..

"Dek.. Ana merindukanmu.. Sehat sehat ya dek disana.. Cepat pulang.. Dan semoga Allah segera mempersatukan kita dalam ikatan yang Halal nan Suci.. Aamiin" batin gus Afnan

Bersambung..

Terimakasih yang sudah membaca.. Jangan lupa like komen dan vote yaa.. Biar saya makin bersemangat..

Terimakasih 😘

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***