Hari telah berganti, adzan subuh telah berkumandang..
"Sayang, hey qum.. Ayoo shalat subuh" kata gus Afnan membangunkan Shahia
"Hmm udah subuh ya mas?" tanya Shahia
"Ayoo mandi trs shalat" ajak gus Afnan
"Hmm iya iyaa, mas duluan gih mas kan harus ke masjid" kata Shahia
"Yaudah mas duluan yaa mandi" kata gus Afnan
Setelah gus Afnan mandi sekarang giliran Shahia yang harus mandi dan melaksanakan kewajibannya..
"Dek, bangun ayo ih masih tidur aja.. Mas mau ke masjid nih" kata gus Afnan
"Iya iyaa mas kuu" kata Shahia tersenyum
"Yaudah mas berangkat yaa.. Makasih buat yang semalam.. Love you (Cup.. Kening Shahia dikecup) Assalamualaikum sayang" kata gus Afnan sambil berlalu pergi
"Wa'alaikumussalam hati2 kesandung" ledek Shahia
Pagi ini masih suasana libur,esok baru seluruh santri balik lagi ke penjara suci ini beserta santri baru yang lainnya..
"Assalamualaikum umi.. Lagi buat sarapan yaa? Shahia bantu yaa" kata Shahia
"Boleh.. Nanti juga ada temen temen kamu yang kesini.. Tadi umi minta tolong buat bantu beres2 rumah dan masak untuk para anak pengabdian makan" kata umi
"Hmn iyaa.. Nanti kita bantuin ko umi.. Emangnya mau masak apa untuk makan mereka umi?" tanya Shahia
"Yang sederhana saja sayang, terong balado,tahu sama sayur asem" jawab umi
"Wahh enak tuh mii.. Ahh Shahia pasti makan banyak hari ini.. Hehehe" kata Shahia
"Boleh.. Dan memang harus makan banyak anak umi ini.. Biar sehat" kata Umi sambil menyolek dagu Shahia
"Hehehe umi bisa aja" kata Shahia
Tak lama Abah, gus Afnan dan gus Arkan tiba dirumah usai shalat jamaah subuh dimasjid
"Assalamualaikum" salam mereka serempak
"Wa'alaikumussalam" jawab umi dan Shahia
"Masak apa umi?" tanya Abah
"Ini masak nasi goreng bah sama telur ceplok" jawab umi
"Hmmm pasti enak" kata Gus Arkan
"Enak dong yang masak Shahia" kata Umi
"Ahh enggak.. Yang masak umi Shahia cm bantu2 aja" elak Shahia
"Masakan umi atau Shahia tetep sama2 enak.. Abah sukaa" kata Abah
"Yaudah yuk makan" ajak umi
"Mas nasinya semana? segini cukup gak?" tanya Shahia ke gus Afnan
"Cukup sayang" jawab gus Afnan
"Ekhemm sayang" ledek gus Arkan
"Sirik tanda tak mampu" kata gus Afnan menyindir
"Bukan gak mampu.. Belum ketemu yang pas" jelas gus Arkan
"Ekheemm Nida" ledek Shahia
"Ekheemmm Ekheeem eekhheemm" gus Arkan
"Hayo mau jawab apa? hahahaha" ledek gus Afnan
"Hahahahah" tawa mereka pecah
"Umiii Arkan diledekin tuh" ngadu gus Arkan ke Umi
"Gitu aja ngambek.. Udah udah makan yang banyak" kata Umi
Setelah selesai makan, gus Arkan dan gus Afnan ke kantor pesantren untuk mengecek data2 santri kembali.. Dan Abah meninjau setiap kamar2 dan tempat2 lainnya..
Shahia dan Umi sedang berada di dapur untuk mempersiapkan bahan masakan yang akan mereka olah..
Tok..tok..tok..
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam masuk" kata Umi dan Shahia
"Haii Shaa.. Umi.." Sapa Evi
"Umi.. Ada yang perlu kita kerjakan?" tanya Nida
"Tolong bantu potongin sayuran ya nid.. Evi tolong ambil alat kebersihan sama ratna.. Muti tolong Angkat jemuran dulu yaa dibelakang setelah itu tolong lipetin.. Makasih loh sebelum nya umi jadi ngerepotin" kata Umi
"Gak papa umi.. Kita seneng ko" kata Muti
Mereka melakukan pekerjaan mereka masing masing, setelah mereka melakukan pekerjaan itu mereka menuju dapur membantu Shahia dan Nida masak untuk makan para guru pengabdian..
"Hmmm wangiii" kata Ratna
"Siapa dulu doong yang masak" kata Nida
"Eeeevvviii" jawab Evi dengam bangga
"Hoooo masak bareng2 ini wooy" kata Ratna dan Muti
"Hehehehe iyaa bareng bareng.. Gitu aja sewot.. Entar cepet tua lohh" kata Evi
"Ekhem.. Ngeledek umi tua nih?" kata Umi sambil senyum
"Ahh enggk umii gak gitu maksudh Evi.. Hhee 😁"
"Hahahahah" tawa mereka pecah melihat ekspresi Evi yang lucu
"Nah dikit lagi selesai.. Tolong siapin tempatnya yaa terus tolong kalian antar ke kantor untuk para ustadz dan ke asrama untuk para ustadzah." kata Umi
"Siap Umi.. Entar Evi aja yang kasih ke para Ustadz.. Hehe" kata Evi
"Yeee maunya itu mahh biar ngeliat Ustadz" ledek Nida
"Umii hukum aja nih mii anak bawang.. Ganjen banget.. Hahahaha"
"Hahahaha udahh cepat.. Vii lebih cepat lebih baik lebih cepet ketemu ustadznya juga" ledek Shahia
"Shahia jangan ikut yaa mereka cuma buat Evi" kata Evi
"Hahaahhaa Shahia mah udah punya gus Afnan kellleeesss" kata Ratna
"Iya nih curang Shahia Evi diselak.. Padahal kan gus Afnan pujaan Evi" kata Evi bercanda
"Hahahaha gus Afnan gak suka cwe yang petakilan kaya ente viii" kata Nida
"Au.. Kaya cacing kepanasan.. Hahaha" ledek Muti
"Tapi kan Evi gak Hasna yang perebut laki orang.. Ups" kata Evi
Krik..krik..krikk..
Tiba tiba sunyi..
"Maksudnya gimana ya Evi? emang Hasna ngerebut siapa?" tanya Umi
"Ahh enggak umi.. Cuma candaan doang.. Hehe" kata Evi gak enak hati
"Kalian rupanya pada seneng yaa ngomongin cowo kalau di asrama.. Heheh" kata Umi
"Evi doang mii" ceplos Muti
"Yeee Muti buka kartu aja.. Heheh" kata Evi malu
Setelah masakan siap, mereka mulai membawakan makanan tersebut untuk para ustadz dan ustadzah pengabdian..
Evi, Shahia dan Nida ke arah kantor untuk mengasihkan lauk tersebut ke para ustadz pengabdian..
Lalu Muti dan Ratna ke arah asrama karena sekalian mereka ingin balik ke kamar untuk istirahat..
Tok..tok..tok
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam masuk"
"Afwan ustadz, mau ngasih lauk untuk makan siang" kata Evi
"Owh iyaa syukron yaa" kata salah satu ustadz
"Ekheemm nganten baru gak dibawain lauk emang?" ledek ustadz yang lainnya
"Ana mah bedaa" jawab gus Afnan
"Iya daahh yang udah zuad mahh" jawab mereka
Shahia hanya bisa tersenyum malu
"Dek Nida, Aa Arkan gak dibawain lauk juga?" tanya gus Arkan ke Nida
"Eekhheemm Usaahhaaa teruuusss Ussaahhhaaa😏" ledek gus Afnan
"Ahh emangnya gus Arkan makan bareng para ustadz juga?" tanya Nida
"Enggak sii.. Pengennya mah bareng sama dek Nida" kata gus Arkan malu2
"Ko sama Nida? " tanya Nida heran
"Ekheem sama Nida mengarungi bahtera rumah tangga" ledek Shahia
"Ekhheemm keselek" ledek gus Afnan
Laki bini iseng yaa 😂
"Iihhhh lama dehhh.. Ngomong gak jelas.. Udah ahh ayoo balik" kata Evi yang sebel karena gak ngerti omongan mereka
Nida pun juga gak ngerti maksud dari omongan Shahia,gus Arkan dan gus Afnan tersebut..
Masih jadi tanda tanya besar bagi Nida..
Gus Arkan suka Nida? gus Arkan pengen nikah sama Nida? gus Arkan bercanda atau gimana? itulah yang ada difikirannya Nida..
Tapi kalau misalnya itu memang benar, yaa Nida senang.. Siapa sih yang gak senang dinikahin sama anaknya seorang kiyai..
Tapi keinginan itu ia tak mau berharap tinggi,, takut jatuh dan sudah pasti sakit..
"Ya Allah jika ia adalah jodoh hamba maka dekatkan lah" batin Nida
Bersambung..
Assalamualaikum..
Gimana nih? Jadiin gak gus Arkan dengan Nida? hihi 😁
Ikutin terus ceritanya yaa..
Jangan lupa like, komen dan votenya..
Maaf kalau banyak typo..
Terimakasih 😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah..itu Artinya gus Arkan gak bertepuk seblah tangan dong👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2022-12-14
0
Qaisaa Nazarudin
Ciiiaaaaaa gaspooolll Aa Arkan👏🏻👏🏻👏🏻💪🏻💪🏻💪🏻😜😜
2022-12-14
0
Qaisaa Nazarudin
Loh jadi apa gak Sunah Rosul nya??kok diem-diem wae😂😂😂
2022-12-14
0