Hari terus berganti, sekarang tibalah liburan sekolah.. Seluruh para santri mulai membereskan barang" mereka yang ingin dibawa pulang karena esok sudah mulai diperbolehkan pulang.. Tapi tidak untuk Shahia dan pengurus yang lainnya, karena mereka harus menunggu seluruh santri pulang dulu baru mereka diperbolehkan pulang..
"Shahia.. Apa ente sudah membereskan barang barang untuk dibawa pulang?" tanya Ratna
"Ana udah.. Ana udah.." kata Evi
"Gak nanya enteee" Ratna
"Ana belum beres beres.. Gak tau ana bingung mau pulang atau gak" kata Shahia
"Hmmm jangan bilang gak mau pulang karena mau terus liat gus Afnan disini yaa?" selidik Nida
"Eng.. Enggak ko.. Kata siapa? rumah ane kan jauh.. Ya kasian aja sama orang rumah harus jemput kesini.." Jawab Shahia
"Eh gaes gimana kalo kita disini aja dulu untuk beberapa hari, lagian kan masih ada santri yang belum pulang juga" usul Muti
"Nah ane setuju" kata Shahia
"Hoooo emang maunya itu mah" sorak Nida dan Ratna
Akhirnya mereka sepakat untuk tetap berada dipondok beberapa hari dengan alasan masih ada santri yang tidak akan pulang pulang pada hari perpulangan nanti melainkan keesokan harinya..
Tibalah sekarang adalah hari perpulangan untuk santri.. Hari ini Shahia sangatlah sibuk di karena dia adalah ketua keamanan,jadi seluruh santriwati yang ingin pulang harus bertemu dia terlebih dahulu untuk meminta kartu izin perpulangan lalu meminta izin kepada para ustadzah dan yang terakhir mengunjungi rumah Kiyai Ahmad dan Umi..
"Assalamualaikum.. Ukhty Shahia kita mau izin pulang" kata Sania salah satu santri
"Wa'alaikumussalam.. Na'am.. Bentar yaa ana cari dulu kartu ente.. (sambil mencari) Nah ini dia kartu ente.. Inget yaa di rumah harus tetap menjadi seorang santri.. Ibadahnya jangan ditinggalkan.. Berbuat baik lah berakhlak seperti santri oke.. Dan ingat nanti pulang kesini tepat waktu yaa jangan ngaret.. Akan ada sanksi dan denda kalau telat" kata Shahia
"Na'am ukhty syukron" Sania
"Ya.. Ke ustadzah dulu yaa pamit sama kerumah Abah" kata Shahia
"Siap ukh.. Assalamualaikum" jawab Sania
Begitu terus, Shahia di sibukkan dengan para santri yang meminta surat perizinannya untuk bisa pulang..
Tinggallah beberapa santri saja yang belum pulang karena tempat tinggal mereka yang sangat jauh dari pesantren dan mengharuskan mereka menggunakan pesawat atau kereta, jadi mereka memutuskan pulang H+ 1 perpulangan..
"Hhuhh akhirnya santri sudah pada pulang yaa" kata Muti
"Ho'oh.. Rasanya pengen cepet cepet pulang juga.. Pengen main hp.. Pengen nonton tv pengen jalan ama ayang beb" kata Evi
"Halah jalan ama ayang beb.. Kaya punya aja" Kata Ratna
"Emang nte punya pacar vi?" tanya Nida
"Hahaha.. Kalian ngeledek?" kata Evi
"Emang punya vi?" tanya Nida lagi
"Yaaaa enggak lahhh" jawab Evi
"Hahahahah ngaku ngaku nte punya pacar.. Hoooo dasar jomblo" ledek mereka kepada Evi
Shahia hanya geleng-geleng kepala saja melihat teman-temannya yang seperti itu..
Keesokkan paginya Shahia dipanggil Umi untuk datang kerumahnya, Umi meminta tolong kepada Shahia untuk membantu Umi memasak.. Tak disengaja Shahia bertemu dengan Gus Afnan..
"Dek.. Ngapain kesini?" tanya Gus Afnan
"Di suruh bantu Umi buat masak gus.. Katanya karena santri tinggal dikit jadi biar Umi yang masak untuk makan mereka" jawab Shahia
"Owh.. Apa dek Shahia nggak pulang liburan?" tanya gus Afnan
"Nanti gus, ana masih disini sampai lusa" kata Shahia
"Hmm.. Yasudah ana mau ke masjid dulu mau beres beres masjid.. Assalamualaikum" kata gus Afnan
"Wa'alaikumussalam gus" Shahia
Hari telah siang, para santri yang akan pulang hari ini mulai berpamitan..
Tinggallah mereka para pengurus yang masih berada dipondok..
"Huhuhu sepi syekaleee pondok ini" kata Muti
"Iya sepi.. Apalagi nanti kalau malam.. Ih serem.. Biasanya suka ada suara gayung di hamam yang di getok getok gitu.. Ih serem" kata Ratna
"Ahh masaaa? Ratna mahhhh jangan bikin takut Evi doong" kata Evi
"Ihh ane gak bohong.. Tanya Shahia tuh ya Sha?" kata Ratna
Hanya diangguki kepala saja sama Shahia.. Ya dia tau Ratna pasti hanya ingin menakut nakuti Evi saja.. Akhirnya dia juga ikut menakut nakuti..
"Hihh kalau gitu ane gak mau mandi ahh" kata Evi
"Dihh jorok ente vi.. Mandi lahh masa gak mau mandii" kata Nida
"Emmoh ahh.. Takut.. Biarin aja bau.. Nanti pakai deodoran aja" kata Evi
"Iiiihh Evii jorok.. Evi jorok" ledek Ratna
"Nanti aku anterin vii kalau mau mandi" kata Muti
"Serius? ahhh mut mut emang paling baik" puji Evi
"Iyaa tapi abis itu aku tinggalin.. Wleee" ledek Muti
"Hahahahaahha" tawa mereka pecah
"Haduh udah udah jangan iseng kesian Evi tuh" kata Shahia
Evi masih cemberut dengan ulah teman temannya..
"Dah g usah gitu.. Itu tadi bohongan ko.. Ente gak usah takut.. Makhluk seperti itu tidak akan goda manusia yang tidak bisa melihat mereka atau merasakan keberadaan mereka.. Bersyukur nte kalau tidak punya kelebihan melihat itu.. Jadi tak perlu takut" kata Shahia
"Emang gitu?" tanya Evi
"Katanya si begitu" jawab Shahia
Hari telah berganti, mereka sedang berkemas untuk kepulangan mereka besok kerumah masing masing..
Shahia memasukkan beberapa potong pakaiannya kedalam tas ransel yang akan dia bawa.. Tak lupa dia membawa cincin pemberian Uminya gus Afnan pada saat ia di khitbah itu..
"Hmm bawa gak ya? ana ko ragu.. Bawa enggak.. Bawa enggak.. Hufftt bawa aja deh" kata Shahia
Akhirnya Shahia memutuskan untuk membawa cincin tersebut..
Malam harinya Shahia hendak menulis surat untuk gus Afnan.. Ia takut saat esok ia pulang ia tidak bertemu gus Afnan.. Jadi dia memilih untuk menulis surat dan menitipkannya kepada ustadz atau gus Arkan jika besok bertemu..
"Assalamualaikum gus.. Ini ana Shahia
Afwan gus ana mengirim surat ini, ana mau izin pamit pulang.. Afwan bukannya ana gak mau izin langsung, cuma ana takut nanti saat ana mau pulang ana tak bertemu dengan gus Afnan..
Ini ana kasih nomor ana agar nanti saat liburan gus dapat menegetahui kabar ana.. bagaimana pun juga sekarang ana adalah tunangan gus Afnan.. Gus Afnan berhak tau keadaan ana.. save ya gus 0878xxxxxxxx
kalau begitu ana pamit ya gus.. Doakan ana selamat dan sehat begitupun juga gus. Semoga disini sehat selalu..
Wassalaam"
Tibalah hari perpulangan para pengurus..
Mereka jalan bebarengan menuju rumah Abah untuk berpamitan..
Hati Shahia gelisah.. Dia mencari sosok yang ingin ia lihat sebelun pulang..
Saat didalam rumah Abah pun dia terus mengedarkan pandangannya mencari sosok pujaan hatinya.. Tapi yang ia lihat justru bukan pujaan hatinya melainkan adiknya..
"Gus Arkan maaf, Shahia titip ini yaa untuk gus Afnan.. Tolong sampaikan" kata Shahia
"Oh iyaa nanti ana sampaikan.. Sudah mau pulang?" tanya gus Arkan
"Hmm iya gus.." jawab Shahia
Setelah mereka ngobrol dan pamit kepada Abah dan Umi mereka pulang..
"Shahia pamit Abah Umi.. Doakan Shahia selamat sampai tujuan" kata Shahia
"Tentu nak.. Jaga kesehatan yaa calon mantu Umi.. Kasih kabar kalau sudah sampai yaa" kata Umi
"Jaga diri baik baik nak.. Doa Abah selalu menyertaimu" tambah Abah
"Iya bah mi.. Shahia pamit.. Assalamualaikum" kata Shahia
"Wa'alaikumussalam.. Hati hati nak" kata Umi dan Abah..
Tiba tiba..
"Shahiaa.. Tunggu" panggil seseorang
Bersambung..
Terimakasih yang sudah membaca.. Semoga tidak bosan yaa..
Jangan lupa like, komen dan votenya.. Biar aku makin semangat.. Terimakasih 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
MakamStore
mampir karyaku 'World Strongest Esper' dan 'The Ten Minutes'
2021-11-29
0
گسنيتي
thor kok cerita sm dgn novel kisah cinta di pesantren persis bgt....cm nm perannya aja yg beda klou alur ceritaay sm persiis
2021-08-08
0
comel eka ira 🎯™
thorrr ,ini akun baru ku yg lama dah gk aktif..minta follow back dong
2021-05-16
1