"Abah.. Boleh ana berbicara?" tanya seseorang
"Iya ada apa Afnan?" tanya balik Kiyai
"Afwan Abah, sebenarnya ana sudah jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Shahia saat awal dia memasuki pesantren ini bah.. Cuma ana tidak mau berpacaran, ana ingin mengkhitbahnya bah.. Jika Abah dan Umi setuju, tolong khitbahkan Shahia untuk ana bah" kata gus Afnan
"Masya Allah nak.. Jadi kamu mencintai Shahia?" tanya Umi
disambut dengan anggukkan oleh gus Afnan
"Besok hari spesial untuk Shahia Umi.. Dan ana pengen mengkhitbahnya di hari yang spesial itu, " lanjut gus Afnan
"Baik nak jika itu maumu, Abah akan bicarakan ini dengan orang tuanya Shahia" kata Kiyai
"Syukron Abah.. Terimakasih banyak.." ucap gus Afnan dengan senyum yang mengembang
Keesokkan harinya tibalah hari yang spesial untuk Shahia.. Gimana tidak spesial.. Sweet seventeen gitu loh.. hihi 😁
Hari ini orang tua Shahia berkunjung ke Pesantren, pas banget karena Pak Kiyai juga ingin menyampaikan maksud keinginannya..
"Assalamualaikum Abah.. Sehat bah?" kata Abi nya Shahia
"Wa'alaikumussalam Alhamdulillah sehat.. Ayo masuk masuk" kata Kiyai
"Terimakasih Abah.. Kami kesini ingin menjenguk Shahia sekaligus bikin kejutan untuk shahia karena hari ini dia berulang tahun" kata Abi
Disisi lain tempat, teman" Shahia sudah mulai melaksanakan rencananya untuk memberi kejutan kepada Shahia..
Saat Shahia berjalan menuju kamarnya terlihat sangat sepi tidak seperti biasanya, biasanya sore hari seperti ini lingkungan asrama ramai.. Tiba di kamar Shahia dikagetkan dengan sebuah kejutan dan membuat air matanya tumpah..
"Kejutaaaan... yyyeeeyy.. Mabruk alfa mabruk.. Alaika mabruk.. Mabruk alfa mabruk yaumi ladik mabruk.." teman teman
Air mata haru Shahia pun tak bisa dibendung lagi.. Ia tak menyangka kalau teman"nya ingat dengan hari ulang tahunnya..
"Aaahhh syukron.. Hiks..Hiks..Hiks" kata Shahia
"Uuuluuuhh ulluuhhh.. Don't cry ukhty.. Berbahagialah.." kata Nida
"Potong kuee nya potong kuenya.. Potong kue kuenya sekarang juga... Evi sudah laaaapperr" nyanyi Evi yang langsung diberi sorakan oleh teman"nya
"Hhhooooo dasar Eviii.. Hhooo" ledek teman"nya dengan tawa
"Hehehehe abisan lama banget gak potong kuenya.. Evi kan pengen.. Hihi" kata Evi
Di kediaman Abah, antar 2 keluarga tersebut sedang berbincang bincang, lalu di sela perbincangan ini Abah mengutarakan maksud keinginannya..
"Hmm begini Pak, ada hal yang ingin saya sampaikan" kata Kiyai
"Ada apa Pak Kiyai? apa Shahia membuat masalah disini?" tanya Abi
"Owh tidak Pak.. Maksud saya, saya ingin mengkitbah putri Bapak untuk anak saya Afnan Pak.. Kemarin Afnan bilang kepada saya kalau dia telah jatuh cinta kepada Shahia, maka dari itu dia ingin mengkhitbah Shahia" kata Kiyai
"Hmm gitu ya bah.. Saya sih setuju" saja apalagi yang ingin mengkhitbah anak saya itu adalah seorang anak Kiyai.. Cuma saya serahkan lagi semua kepada Shahia Pak Kiyai" kata Abi
Setelah perbincangan itu Shahia di panggil kerumah Kiyai karena diberi tahu bahwa orang tuanya datang..
Di rumah tersebut sudah kumpul keluarga dari Shahia dan juga keluarga Gus Afnan..
"Assalamualaikum.. Abi.. Umi.. Abaaang.. Hia kangeeen bangeet" kata Shahia
"Wa'alaikumussalam.. Iya kami juga kangen sama kamu.. Gimana nak sehat? betah di sini?" tanya Umi Shahia
"Alhamdulillah Shahia sehat Shahia betah.. wahh Umi bawa apa itu?" tanya Shahia yang sedari tadi matanya tertuju pada sebuah box kue ulang tahun
"Ah ini kue dek untuk kamu.. Barakallah fii Umrik adekku tersayang" kata Rizky kakaknya Shahia
"Thank you abang ku tercintaaa" jawab Shahia
Acara potong potong kue pun telah di lakukan dan semua menikmati kue yang ada..
Abah melihat gus Afnan yang selalu mengkode ke arah Abah untuk menyampaikan hajat akhirnya di lakukan oleh Abah..
"Hmm nak Shahia boleh Abah bertanya?" kata Kiyai
"Iya Abah silahkan.. Jika Shahia bisa jawab Shahia akan jawab" kata Shahia
"Apa nak Shahia punya seorang kekasih? apa nak Shahia sedang mencintai seorang pria?" tanya Kiyai
Deg.. Ko tiba" Abah berbicara seperti itu..
"Hmm.. Tidak Abah.. Shahia tidak punya seorang kekasih dan tidak lagi mencintai siapapun" jawab Shahia
"Jika ada yang ingin mengkhitbah Shahia apa Shahia bersedia dan menerimanya?" tanya Kiyai lagi
Deg.. Deg..Deg.. Makin gak karuan rasanya hati Shahia saat ditanya seperti itu..
"Afwan Abah.. Jika memang ada yang mencintai Shahia, silahkan langsung saja bilang kepada orang tua ana.. Karena ana masih milik orang tua ana" kata Shahia
Abah mengerti dan memberi kode kepada gus Afnan agar sekarang gus Afnan lah yang berbicara mengutarakan niatnya..
"Pak.. Bu.. Saya Afnan Al-Fikri.. Seperti hal yang sudah kita bicarakan sebelumnya, sekali lagi saya utarakan niat saya kepada Bapak dan Ibu didepan Shahia langsung.. Saya mencintai Shahia dan saya ingin mengkhitbah Shahia.. Apa Bapak dan Ibu menyetujui dan menerima niat baik saya? " tanya gus Afnan
Bagai di samber petir, sungguh ini di luar fikiran Shahia.. Ternyata gus Afnan mencintainya dan meminta langsung kepada orang tuanya..
"Seperti yang saya bilang juga tadi nak Afnan.. Itu semua balik lagi kepada Shahia apa dia menerima atau tidak.. Karena nantinya yang akan menjalankan itu adalah Shahia.. Gimana nak? apa Shahia menerima khitbahan nak Afnan? "tanya Abi
"Hmmm Shahia.. Shahia.. Shahia tidak tau" jawab Shahia gugup
"Ko tidak tau nak? " tanya Uminya Shahia
"Boleh Shahia minta sebuah permintaan?" tanya Shahia
"Apa nak? bilang saja Insya Allah kami akan turuti selagi mampu" jawab Uminya gus Afnan
"Shahia kan masih sekolah dan umur Shahia baru 17th.. Apa gus Afnan bersedia menunggu Shahia hingga Shahia lulus? lagi pula kita kan harus tau sifat kita masing" ya kan?" tanya Shahia
"Bismillahirrohmanirrahim Insya Allah ana bersedia menunggu nte Shahia" jawab gus Afnan
"Alhamdulillah berarti kamu menerima khitbahan nak Afnan kan nak?" tanya uminya gus Afnan
"Iya Umi.. Shahia menerimanya" jawab Shahia
"Alhamdulillah" jawab mereka serempak
Di saat Uminya gus Afnan ingin menyematkan cincin dijari manisnya Shahia, ia menolak..
"Maaf Umi.. Bukan saya tidak menerima, hanya saja peraturan pondokkan dilarang memakai perhiasan" kata Shahia
"Oh iyaa gimana ini bah? " tanya Umi gus Afnan
"Gini saja, Shahia simpan aja itu dilaci lemari yaa.. Tidak usah dipakai tidak apa apa" kata Kiyai
Akhirnya acara itu pun selesai.. Abi,umi dan bang Rizky pun pulang.. Mereka tak menyangka bahwa gadis kecil mereka secepat ini dilamar oleh seorang Pria yang tampan, baik dan pintar..
Saat Shahia ingin balik ke Asrama, gus Afnan memanggilnya..
"Dek Shahia tunggu" kata gus Afnan
"I..Iya gus? ada apa?" tanya Shahia
"Ah enggak.. Ana cuma mau bilang terimakasih telah menerima khitbahan ana.. Jujur awalnya ana takut dek Shahia menolak.. Syukron yaa dek" kata gus Afnan yang hanya di sambut senyum saja dengan Shahia..
"Tunggu dek" lanjut gus Afnan
"Ada lagi gus? ini sudah mau maghrib ana harus balik ke asrama" kata Shahia
"Enggak.. Cuma mau bilang.. Jaga mata dan hati adek yaa untuk ana saja.. Ingat sudah ada ana yang menunggumu" kata gus Afnan
Sungguh bahagianya Shahia saat gus Afnan berkata seperti itu.. Wajahnya merah karena malu.. Karena dia tak ingin bertambah malu dan salah tingkah lagi akhirnya tanpa berucap kata Shahia langsung pergi meninggalkan gus Afnan..
"Kamu itu dek.. Bikin aku gemes aja tau" batin gus Afnan
Bersambung..
Giman nih ceritanya? maaf yaa bila banyak typo yang bertebaran..
Jangan lupa vote dan likenya yaa.. Biar author makin semangat.. hihi 😁
Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Land19
padahal udahs beberapa x baca tetep bae bikin senyum² sendiri
2023-11-22
2
Qaisaa Nazarudin
Ciiaaaaaaa aku yg baper nih🥰🥰🥰🥰😍😍😍🤣🤣🤣
2022-12-14
0
Nishimiya Shouko
ayo donk..plzzz😖
2022-01-01
0