"Pagi juga Mel," sahut keduanya serentak.
"Mel di mana Nanda, kalau dia tidak datang siang nanti Bagaimana kamu bisa makan siang bersama kamu saja, Tenang saja kami yang akan mentraktirmu," ucap Aldo.
" karena kalian yang mengatakan sendiri akan mentraktirku Tentu saja aku akan ikut, tidak masalah jika Nanda ada atau tidak," sahut Melinda sambil tersenyum.
"Benar ya, awas aja juga kamu berbohong pada kami," ucap Ray.
"Tidak mungkin, Aku bukan seseorang yang suka membohongi orang lain," sahut Melinda yang langsung berjalan ke mejanya.
Lara dan Rani yang melihat Melinda menerima tawaran kedua pria itu sama-sama merasa sangat terkejut, Melinda Bagaimana bisa seperti orang yang berbeda hanya dalam hitungan detik Padahal baru kemarin mereka semua ditolak melinda bahkan sebelum mengatakan apapun.
"Gila, ngapain ya dinamakan trik arik ulur, Bukankah kamu tidak menyukai mereka lalu sekarang kenapa kamu menerima tawaran mereka?" tanya Rani.
"Suuuuutttttsss, jangan ikut campur ini urusan orang dewasa," ucap Melinda memainkan matanya.
karena memang Lara dan Rani berusia 2 tahun lebih muda dari Melinda, Melinda menganggap keduanya masih seperti anak-anak yang menjadi adiknya.
"Mulai lagi, padahal Kita hanya berbeda dua tahun," ucap Rani.
"Sudahlah salah kita juga karena sudah mengganggu rencana Kencannya kita hanya bersama dua pria tampan di kantor," sahut Lara.
"Nasib jomblo," ucap keduanya serentak membuat Melinda tersenyum sendiri.
"Kalian semua kenapa malah berkuasa cepat bekerja!" teriak Hero mengejutkan semua orang.
mendengar teriakan Hero Melinda langsung melihat ke arah jam, Melinda melihat ke arah jam yang masih menunjukkan pukul 07.35 yang berarti masih ada waktu sebelum mereka memulai kerja.
"Pak Hero yang terhormat bukan kan masih ada waktu sebelum kami memulai pekerjaan, kami bahkan ingin sarapan lebih dulu," sahut Melinda membuat semua orang terkejut mendengarnya.
Baru kali ini ada seseorang yang berani menjawab perkataan Hero, padahal sebelumnya Melinda bahkan tidak berani menatap Hero sekarang malah berani dengan terang-terangan menjawabnya.
"Siapa yang ingin masih mau sarapan Cepatlah pergi keluar, akan ku anggap kalian semua tidak hadir hari ini dan bonus bulanan kalian akan dipotong," ucap Hero membuat semua ketakutan.
"Baiklah, Aku akan pergi karena aku memang belum sarapan, Kak Aldo kak Ray aku tidak masuk kerja hari ini bagaimana kalau malamnya saja kita pergi makan nya, Aku tunggu di dekat mall yang ada di persimpangan jalan," sahut Melinda yang langsung berjalan pergi melewati Hero.
Melihat itu Hero mengepalkan tangannya, Hero tidak terima melinda jika makan malam dengan pria lain, bagaimanapun juga Melinda adalah mantan adik sekaligus mantan pacarnya.
"Kalian berdua ikut aku," ucap Hero menunjuk Aldo dan Ray.
"Habislah kalian," ucap Rani dan Lara pelan.
"Tapi kita tidak melakukan apapun kenapa kita dipanggil?" sahut Aldo pelan.
"Tidak tahu kita pergi saja," ucap Ray yang langsung menyusul Hero berjalan ke ruangannya.
setibanya di ruangan keduanya tidak melihat pacar Hero berada di, suasana mencekam menyelimuti sekitar ruangan termasuk tempat di mana Ray dan Aldo berdiri.
"Sudah berapa lama kalian akrab dengan Melinda?" tanya Hero.
"kami mengenalnya sejak dia masuk ke perusahaan, semua itu cukup lama," ucap Aldo.
"Lalu Apa kalian memiliki perasaan padanya?" tanya Hero lagi.
"Tentu saja siapa yang tidak menyukai wanita yang cantik melinda, bukan hanya cantik dia juga sangat ramal pada siapapun tapi Sangat disayangkan dia tidak pernah mau ikut makan siang bersama kami dan selalu makan siang bersama temannya sendiri," ucap Ray.
"saat tadi dia tidak menolak tawaran kami tentu saja Kami merasa sangat senang, kami menjadi tidak sabaran menunggu jam makan siang tapi karena dia tidak masuk makan siang tertunda jadi makan malam, kami sama sekali tidak masalah makan siang atau makan malam sama saja bagi kami," sahut Aldo.
"Kalau kalian punya pilihan antara makan malam bersamanya atau tetap berada di perusahaan ini kalian pilih yang mana," ucap Hero.
"Maksud Bapak jika kami makan bersamanya kami akan dipecat?" tanya Aldo.
"Benar, kalian tentukan saja semuanya sekarang atau aku akan mendatangi manager untuk meminta memecat kalian," ucap Hero lagi.
"Tidak jangan, Aku masih menginginkan pekerjaan ini," sahut Ray.
"Aku juga," ucap Aldo.
"Kalau itu kalian pasti sudah tahu apa yang harus kalian lakukan bukan?" ucap Hero lagi matanya menatap tajam Aldo dan Ray.
"Kami mengerti," sahut keduanya serentak dan bersiap pergi.
"Tunggu," panggil Hero membuat keduanya menggertakan gigi pelan.
"Kalian jangan mengatakan apapun padanya sampai nanti malam, kalian katakan jika tidak bisa datang tepat sebelum waktu perjanjian," ucap Hero.
"Kami mengerti dan Kami juga akan melakukan seperti ini yang Pak Hero katakan," ucap Ray kesal tapi tidak bisa melakukan apapun.
setelah keduanya pergi Nadia keluar dari tempatnya bersembunyi, Hero yang memintanya bersembunyi agar kedua karyawan itu tidak mengatakan apapun yang tidak dibutuhkan nantinya.
"Kak, Kamu jahat sekali, padahal kamu yang memilih lebih dulu merasa cemburu dan sekarang kamu malah menghalanginya ingin mencari kekasih," ucap Nadia.
"Diamlah, kamu tidak tahu apa-apa, lakukan saja seperti yang Aku perintahkan Jika kamu mau aku tidak mengatakan apapun pada Ayah angkat," sahut Hero.
"Aku tentu saja akan melakukan seperti Perjanjian awal, tapi aku kasihan pada wanita itu jika kamu menghalangi jodohnya," ucap Nadia.
"Sudah aku bilang itu bukan urusanmu," sahut Hero.
" Baiklah Baiklah aku bukan urusanku dan aku juga tidak akan mengurusnya lagi mulai sekarang, tapi bukan berarti aku tidak boleh memiliki kekasih hanya karena aku berpura-pura menjadi pacarmu bukan," ucap Nadia lagi.
"Itu terserah padamu saja, aku juga tidak peduli dan tidak mau tahu tentang urusanmu selain yang diperintahkan Ayah angkat padaku," sahut Hero.
Braaaaaaaaaak.
Melinda yang memukul meja mengejutkan penjual bakso langganannya, penjual bakso langganannya sudah buka dari pukul 06.00 pagi Setelah sekian lama baru kali ini dirinya melihat Melinda yang biasa tersenyum marah-marah.
" Apa yang membuatmu tidak senang neng?" tanya penjual bakso sambil meracik pesanan Melinda yang biasanya.
" Bapak tahu tidak aku memiliki bos yang sangat menyebalkan, mentang-mentang dia orang penting kami yang karyawan biasa di matanya tidak berguna sama sekali," ucap Melinda.
"Kalau begitu sama atuh Neng, dulu bapak juga pernah bekerja dan memiliki buah seperti ini yang Eneng katakan Bapak tentu saja langsung berhenti, kerja walau gaji sedikit asal memiliki bos yang baik kita pasti merasa sangat betah," ucap penjual bakso.
"Benar itu pak, dulu sebenarnya tidak begini karena ada orang itu saja semua jadi berubah," ucap Melinda lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments