Tepat setelah ayah Melinda pergi Hero menggendong Melinda dan memasukkannya ke dalam mobil, tidak ingin bertengkar dengan ayah Melinda Hero bergegas menuju rumah sakit meninggalkan Nanda yang hanya terdiam di tempatnya saat ini.
Dari kejauhan Nanda melihat ayah Melinda yang berlari ke arahnya, raut wajah Ayah Melinda terlihat sangat tegang terkejut melihat Putrinya sudah tidak ada di depan Nanda.
"Di mana Melinda?" tanya ayah Melinda merasa sangat khawatir.
"Di bawa sama Pak Hero ke rumah sakit terdekat," ucap Nanda.
"Kenapa kamu membiarkannya dibawa pergi," sahut ayah Melinda yang marah-marah pada Nanda.
"Om sekarang bukan waktu yang tepat untuk marah-marah, Melinda saat ini membutuhkan pertolongan pertama, Jika dia tidak dibawa ke rumah sakit bagaimana jika nyawanya dalam bahaya," ucap Nanda lagi.
"Haaaah, daripada kita tetap berada di sini Bagaimana jika kita pergi menyusul ke rumah sakit," sambung Nanda.
"Kamu benar, maafkan Om," sahut Ayah Melinda.
Ayah Melinda dan Nanda bergegas pergi mencari taksi, keduanya langsung meminta supir taksi membawa mereka ke rumah sakit terdekat yang memang tidak jauh dari tempat mereka sebelumnya.
Di tempat lain Hero yang sampai lebih dulu di rumah sakit langsung menggendong Melinda, Hero meminta suster segera menangani Melinda jika tidk ingin rumah sakit ditutup olehnya.
Melinda di dorong masuk ke dalam UGD untuk mendapatkan perawatan, Hero yang melihat Melinda tidak sadarkan diri merasa sangat khawatir, Hero khawatir terjadi sesuatu pada Melinda jika sampai itu terjadi dirinya tidak akan bisa memaafkan dirinya sendiri.
"Keluarga pasien," panggil sang dokter yang berdiri di depan ruang UGD.
"Aku, Bagaimana keadaannya?" tanya Hero.
"Keadaan yang benar-benar sangat buruk sekarang, saraf yang ada di kepalanya tidak bekerja Semestinya, seharusnya dia tidak dipaksa mengingat apa yang dilupakannya," ucap sang dokter.
Plaaaaaaaaak.
Ayah Melinda yang mendengar itu dari kejauhan langsung berjalan ke arah Hero, ayah Melinda melayangkan tangannya menampar Hero di depan dokter.
"Tenanglah pak, ini di rumah sakit tidak boleh membuat keributan," ucap sang dokter.
"Bagaimana aku tidak ingin membuat keributan, anakku terjadi seperti itu karenanya," sahut Ayah Melinda.
"Aku tidak tahu apa permasalahan kalian berdua tapi, ini di rumah sakit," ucap sang dokter lagi.
"Haaaah, baiklah Aku tidak akan membuat keributan, tapi aku mau dia pergi dari sini, biar aku dan temannya Putriku yang berjaga," sahut ayah Melinda.
"Tidak bisa, saat ini Melinda adalah pacar ku aku yang akan menjaganya," ucap Hero.
"Jika kamu yang berada di sini putriku bukan sembuh tapi malah cepat mati atau mungkin jangan-jangan itu yang kalian inginkan, kamu bekerja sama dengan ibumu untuk membunuh anakku kedua kalinya," sahut Ayah Melinda.
"Terserah saja Om Mau mengatakan apa, aku akan tetap berada di sini menjaga pacarku," ucap Hero yang langsung duduk di kursi.
Melihat Hero yang seperti itu Ayah Melinda merasa sangat kesal, Ayah Melinda juga berpikir setelah putrinya tersadar nanti dirinya akan memintanya memutus hubungannya dengan Hero.
"Om tenang ya, kita berdoa saja Melinda cepat sadar," ucap Nanda sambil menepuk pundak Ayah Melinda.
"Terima kasih ya Nak, maaf Om tadi malah marah pada mu, padahal itu bukan kesalahanmu," sahut Ayah Melinda.
"Tidak masalah Om, Om juga sudah aku anggap seperti orang tua kandung ku, aku tidak memiliki orang tua Om juga pasti tahu itu," ucap Nanda.
"Baiklah, kita berdoa saja semoga Melinda baik-baik saja," sahut Ayah Melinda.
Hero yang duduk di kursi terus menggoyangkan kakinya karena merasa sangat khawatir, Hero sama sekali tidak menyangka Melinda sampai masuk rumah sakit karenanya.
Hero berpikir hubungannya dengan Melinda haruskah berakhir dengan cepat, melihat kondisi Melinda yang sekarang dia pasti tidak akan bisa menerima kenyataannya kalau sebenarnya dirinya adalah mantan kakak tirinya.
"Apa yang kamu pikirkan?" tanya Ayah Melinda duduk di samping Hero.
sebelumnya saat ingin mendekati Hero Nanda berusaha menahannya, Nanda tidak ingin dirinya berkelahi lagi dengan Hero di rumah sakit.
"Jangan sekarang Om, kalau kamu marah-marah nanti saja setelah Melinda sadarkan diri," ucap Hero.
"Kali ini aku tidak ingin marah-marah, Aku hanya ingin bertanya padamu secara baik-baik, Apa tujuanmu yang sebenarnya mendekati Melinda?" tanya ayah Melinda dengan serius.
"Aku hanya merasa bersalah padanya, aku tahu yang dilakukan Ibuku padanya salah mesra tapi saat itu aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantunya, Aku ingin menebus rasa bersalah ku itu," ucap Hero menundukkan kepalanya.
"Hanya karena ingin menebus kesalahan kamu sampai mendekatinya dan bahkan mengajaknya berpacaran, Apa kamu tidak tahu arti pacaran itu berbeda dengan persaudaraan, pacaran itu didasarkan rasa cinta kasih sayang dan bukan rasa kasihan apalagi rasa bersalah," sahut Ayah Melinda.
"Selama ini Melinda tidak pernah berpacaran Aku senang dia berpacaran untuk yang pertama kalinya, tapi Sepertinya kamu tidak memiliki perasaan padanya kamu mengambil langkah yang salah Untuk itu, Aku tahu kamu ingin dekat dengannya seperti saat kalian masih kecil tapi dengan kamu mengajaknya berpacaran sama saja kamu mempermainkannya," sambung Ayah Melinda.
"Sekarang Aku mengatakan seperti ini bukan karena aku membencimu dan tidak menginginkanmu berpacaran dengannya, walau memang aku tidak suka kamu berpacaran dengannya," ucap Ayah Melinda lagi.
"Kalau begitu aku akan bertanya pada Om dan Jawab dengan jujur, aku tidak berpacaran dengannya apa Om akan mengizinkanku dekat dengannya," sahut Hero.
"Aku juga akan mengatakannya dengan jujur kalau aku tidak mungkin mengizinkanmu dekat dengannya, Jika dia mengingat kembali semuanya dia akan membenci mu, bukan hanya itu dia pasti akan sakit kepalanya setiap dia berusaha mengingatnya," ucap Ayah Melinda.
"jalan terbaik diantara kita semua adalah dengan kamu kembali pergi dan tidak mungkin lagi di hadapannya," sambung Ayah Melinda.
"Maaf, tapi sepertinya aku tidak bisa," sahut Hero.
"Katakan alasannya," ucap Ayah Melinda.
"Seperti yang sudah kujelaskan sebelumnya aku merasa bersalah padanya dan akan menebus kesalahanku itu secara perlahan," sahut Hero.
"Jadi kamu tidak peduli Jika dia terus sakit kepala?" tanya Ayah Melinda.
"Aku akan mencari cara agar dia bisa pulih sepenuhnya, Setelah dia pulih sepenuhnya aku akan meminta maaf dengan tulus setelah itu jika dia memintaku untuk pergi aku akan pergi," ucap Hero.
"Terserah saja, Aku menginginkan yang terbaik untuk putriku karena kamu bersikeras begitu jangan salahkan aku yang akan memaksa putriku untuk menjauhimu," sahut Ayah Melinda yang langsung berjalan kembali ke tempat duduknya.
Nanda yang merasa kasihan dengan Melinda sudah merekam semuanya pembicaraan antar ayahnya dan Hero, Nanda tidak ingin memindah terus-terusan merasa sakit dan ujung-ujungnya akan sakit hati juga, biarkan sebagai teman dirinya yang melakukan sesuatu untuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments