Cemburunya Melinda

Masih terbayang-bayang perkataan para karyawan tentang Hero dan pacar barunya, saat ini Melinda yang sedang menikmati makan malam ini hanya mengaduk-aduknya tanpa memasukkannya ke mulut sesuap pun, ayahnya yang melihat itu berpikir pasti ada sesuatu yang sudah terjadi, putrinya bukan seseorang yang tidak menghargai makanan tapi saat ini putrinya malah mau makan makanannya.

"Jika tidak kamu makan dan hanya kamu aduk seperti itu makanan akan cepat basi, Kenapa tidak panas makan saja makananmu itu sekarang," ucap ayah Melinda.

"Kalau tidak kenapa kamu tidak membicarakannya pada ayah apa yang sebenarnya terjadi, apa orang itu mempersulit mu?" tanya Ayah Melinda.

"Siapa yang maksud? kalau yang ayah maksud adalah hidup tenang saja dia tidak melakukan apapun," ucap Melinda.

"Kalau bukan dia siapa lagi? karena menurut ayah hanya dia yang bisa membuat kacau," sahut ayah Melinda.

"Ini adalah urusan anak muda," ucap Melinda.

"Tapi kalau benar Ayah ini membantuku ada yang ingin ku tanyakan pada Ayah, apa Ayah tidak memiliki niat menikah lagi," sambung Melinda.

uhuk uhuk.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Melinda ayahnya langsung batuk karena tersedak, Baru kali ini dirinya mendengar Melinda bertanya tentang itu padanya.

"Kenapa kamu tiba-tiba bertanya seperti itu? apa yang membuatmu bertanya pada Ayah tentang pertanyaan yang tidak masuk akal itu," ucap ayah Melinda.

"Mananya yang tidak masuk di akal Bukankah semua masih Wajar saja, sudah sejak lama ayah tidak menikah lagi sama aku rasa mungkin waktunya Masih sempat jika ayah ingin menikah," sahut Melinda.

"Berhentilah berbicara omong kosong dan makan makanan mu, Ayah tidak akan suku campur urusanmu lagi jadi Berhentilah bersama yang tidak tidak seperti itu," ucap ayah Melinda yang langsung pergi meninggalkan Melinda.

melihat ayahnya yang langsung pergi Melinda hanya terdiam, padahal dirinya berbicara dengan sangat serius karena Nanda menyukai ayahnya, bagi Melinda sendiri perbedaan usia sama sekali Bukan masalah apalagi jika yang menjadi ibu tirinya adalah temannya sendiri.

Ceklung.

notifikasi pesan di aplikasi hijau Melinda berbunyi dan membuat Melinda langsung mengambil ponselnya, Melinda yang membuka pesan itu Nanda mengirimkannya sebuah foto hasil screenshot percakapan kalau dia dan pacarnya sudah putus.

Melinda yang melihat itu terdiam cukup lama, Melinda sama sekali tidak menyangka kalau Nanda benar-benar serius ingin menjadi ibu tirinya.

Ceklung.

"Aku sudah putus dengannya, sekarang kamu harus membantuku agar aku bisa menikah dengan ayahmu."

"Sial, ini anak Barbar sekali," ucap Melinda yang membaca pesan Nanda.

"Aku sudah membantumu bertanya baru saja, tapi Ayahku tidak tertarik untuk menikah lagi Jadi sepertinya angan-angan tidak akan menjadi kenyataan." Balas Melinda menambahkan emoji tertawa di belakangnya.

Walau melihat status Nanda yang masih Online Nanda tidak lagi membalas pesannya, Melinda hanya mengangkat bahunya dan merasa masa bodoh, Melinda berpikir tidak mungkin saat ini Nanda sedang guling-guling di kasurnya sambil menangis.

Pagi harinya berbeda dari biasanya Nanda yang biasa berangkat bersama melinda mengirim pesan kalau dia berangkat sedikit terlambat karena ada urusan yang harus dilakukan, Melinda bergegas pergi sendiri dan tidak bertanya pada Nanda urusan apa sebenarnya yang saat ini.

Ciiiiiiiiit.

Bersamaan dengan dirinya yang turun dari taksi sebuah mobil yang tidak asing berhenti tepat di depannya, tak berselang lama Melinda melihat dua orang yang keluar dari mobil itu sambil terus tersenyum serasa Dunia Milik mereka berdua.

"Huuuuh, terlalu lebay memperlihatkan hubungan di depan umum, padahal saat ini tidak ada orang yang memperhatikan," ucap Melinda sambil berjalan melewati Hero dan pacarnya.

sebenarnya Melinda sendiri tidak ingin melewati mereka tapi karena mereka parkir di depan gerbang membuatnya tidak memiliki pilihan selain melewati mereka agar bisa masuk ke dalam.

"Tunggu, ternyata kamu sudah mulai tidak sopan pada atasan ya," ucap Hero.

"Wah, ternyata yang turun dari mobil adalah Pak CEO yang terhormat baik hati bijaksana dan rajin menabung, Maaf sepertinya aku tidak melihat tadi aku mengira hanya sepasang remaja yang memperlihatkan cinta monyetnya di depan semua orang," sahut Melinda.

"Kalau begitu aku permisi dulu Pak Hero yang terhormat," sambung Melinda.

"Tunggu, sebelumnya aku sudah memperkenalkannya dengan baik, kamu bantu aku memperkenalkannya kepada karyawan lainnya nama kekasih ini adalah Nadia, wanita baik hati berbudi luhur dan sangat menyayangi kedua orang tuanya," ucap Hero.

"Pufff, hehehe."

mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Hero Melinda tidak tahan untuk tidak tertawa, tidak ada masalah dengan nama wanita yang saat ini menjadi kekasih Hero tapi kenapa ada tambahan di belakangnya yaitu wanita berbaik hati berbudur luhur dan sangat menyayangi kedua orang tuanya.

Dan Melinda berpikir Jika boleh jujur sebenarnya bukan hanya wanita itu yang berbudi luhur baik hati dan sangat menyayangi kedua orang tua, banyak wanita lain yang juga seperti itu walau bukan dirinya karena dirinya hanya memiliki ayahnya.

"Jadi bagaimana?" tanya Hero.

"Dengan senang hati aku akan memberitahu semua karyawan, aku akan memberitahu kalau mama kekasih pak Heri yang sekarang adalah Nadia, wanita baik hati dan berbudi luhur serta menyayangi kedua orang tuanya," ucap Melinda.

"Salam kenal dari ku Bu Nadia, Semoga hubungan kalian bisa langsung sampai pelaminan," sambung Melinda yang langsung mengulurkan tangannya.

"Terima kasih atas doanya, kamu juga Semoga bisa mendapatkan kekasih yang tampan baik hati dan menyayangimu apa adanya," sahut Nadia.

" Kebetulan sekali aku juga sudah mendapatkannya, Terima kasih atas doanya ibu, karena sebentar lagi jam masuk kerja aku permisi dulu," ucap Melinda.

"Pergilah," sahut keduanya serentak.

Melinda yang berjalan menjauh Terus bergumam sendiri, bagaimana bisa orang seperti itu masih ada di dunia ini, Melinda juga berpikir apa mereka kira Hanya mereka yang bisa memamerkan kemesraan mereka.

"Kalian Tunggu saja aku pasti akan membalasnya," ucap Melinda.

"Heeeeh, Kebetulan sekali sepertinya aku memiliki cara, walau aku tidak benar-benar menyukainya Aku hanya bisa meminta maaf setelah selesai balas dendam nanti, atau kalau perlu aku akan menjalani seperti layaknya pacaran yang sebenarnya," sambung Melinda.

Melinda tidak hanya memiliki teman wanita di kantor, beberapa pria di kantornya bahkan juga menaksirnya tapi tidak pernah ditanggapi Karena sekarang sudah berbeda Melinda berpikir untuk memanfaatkan mereka, Melinda ingin membuktikan pada Hero kalau dirinya juga bisa memiliki kekasih Bukan hanya dia saja.

"Pagi Kak Aldo, kak Ray," ucap Melinda yang baru masuk ke dalam.

kedua orang yang dipanggil namanya merasa sangat terkejut, sejak mengetahui mereka memiliki perasaan padanya Melinda menjauhi mereka tapi sekarang melihat Melinda yang lebih dulu bicara pada mereka merasa sangat senang sekali.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!