Hari ini adalah hari yang sangat sibuk. Setelah mandi dan sarapan Cia langsung di make up untuk upacara pernikahan kecil-kecilan di rumah. Sedangkan Zayyan juga di dandani di make up tipis-tipis. Mereka di dandani di dalam kamar Zayyan yang satunya. Yaitu kamar yang bernuansa gelap. Kamar yang sesuai dengan sifat Zayyan di sekolah. Yaitu dingin dan nakal.
"Mbak, kalau gak make up kenapa sih mbak?" tanya Cia.
"Ya gak kenapa-kenapa sih non. Tapi umumnya di make up.'" jawab MUA.
"Yaudah, saya kan nggak umum. Gak usah di make up. Berat di wajah." ucap Cia dengan santainya.
MUA tersebut menghela napasnya. "Susah banget dah nih dua calon pengantin." batin MUA tersebut. Sebelumnya MUA itu sudah mendapat laporan dari asistennya yang mendandani Zayyan dan cowok itu menolak untuk di make up. Sekarang yang cewek juga ikut gak mau di make up.
"Jangan dong non, ini kan hari spesial jadi nona harus terlihat cantik.." jawab MUA tersebut sambil tersenyum ramah.
"Emang sekarang saya jelek?" tanya Cia.
MUA tersebut tidak menjawab dan hanya tersenyum kaku. Cia yang menyadarinya tertawa kecil. Dia tahu bahwa MUA tersebut tertekan akibat tingkahnya.
"Yaudah terserah deh, tapi jangan terlalu tebal make up-nya." ucap Cia.
"Baik non."
*
Setelah sekian lama akhirnya mereka berdua siap. Kemudian berjalan menuju rumah Cia karena upacara pernikahan akan dilakukan di sana. Kita skip saja upacara pernikahannya okay? Karena bingung pakai adat apa.
"Serius ini nanti sampai malam?" tanya Cia kepada Zayyan.
"Hm." jawab Zayyan singkat. Wajah cowok itu kembali datar seperti biasanya. Nada bicaranya pun juga dingin.
"Dih sok kutub, semalam aja--" sebelum Cia menyelesaikan kalimatnya Zayyan langsung menyumpalkan tisu ke mulut Cia agar cewek itu tidak melanjutkan kalimatnya di depan sahabatnya.
"Semalam apa?" tanya Gebi.
"Nggak ada."
"Hayoloh semalam ngapain?" tanya Diego meledek kakak dan kakak iparnya.
"Gak ngapa-ngapain!" semprot Cia.
Diego dan Gebi langsung tertawa menanggapi Cia.
"Uhh bestiee! Laku duluan Lo hih." ucap Vinna sambil memeluk Cia. "Selamat ya. Nih hadiah dari gue sama si Vanno." katanya lagi seraya menyerahkan hadiah.
"Terpaksa laku. Kalau nggak terpaksa gue milih nikah sama si Antares." jawab Cia sambil menerima kado. "Makasih ya.."
"Ingat neng, dia fiksi. Udah fiksi mayat lagi." ucap Vinna sambil menyentil kening Cia.
"Halah, Lo sendiri juga demen mayat tuh. Lo kira Galaksi bukan mayat fiksi?" tanya Cia.
Skak. Vinna langsung tertohok.
"Dahlah terima kenyataan aja, nyatanya Lo berdua sama-sama demen mayat fiksi." sahut Vanno dan langsung mendapat timpukan dari Vinna dan Cia.
"Sialan Lo!" Vanno balas menimpuk Vinna. Cowok itu tidak berani membalas Cia karena di ada orang tua Cia disana. Akhirnya si kembar sengklek itu kejar-kejaran.
"Lo jangan diam aja Napa." cetus Cia dengan kesal.
"Terus?" tanya Zayyan.
"Tahu ah!"
Tidak lama kemudian datanglah Samuel dan Mahen memberikan hadiah untuk Cia dan Zayyan.
"Selamat." ucap Samuel singkat sambil menyerahkan hadiahnya. Setelah itu langsung pergi.
"Makasih.." ucap Cia. "Udah? Gitu doang?" batin Cia.
"Maklumin ya Cia. Dia emang gitu anaknya. Sebelas dua belas lah sama suami Lo." ucap Mahen sambil tersenyum ramah. "Nih hadiah buat kalian."
"Makasih.."
"Thanks." sahut Zayyan.
"Jangan kaku-kaku muka Lo. Kayak kertas habis di setrika." kata Mahen sambil menoyor pelan kepala Zayyan.
Zayyan hanya menghela napasnya. Ya, cowok itu gak akan berani memelototi Mahen. Tepatnya bukan gak berani sih, Zayyan lebih dekat dengan Mahen daripada yang lainnya karena hanya Mahen yang tahu sisi lainnya ketika tidak sekolah.
"Iya" Zayyan mengangkut sudut bibirnya sedikit.
Satu persatu dari teman-temannya mengucapkan selamat sembari memberikan kado. Yang di undang cuma Vinna, Vanno dan anggota Los Galacticos saja ya. Guru pun hanya kepala sekolah yang di undang. Jadi pernikahannya tuh kayak tertutup gitu.
*
Waktu berlalu hari pun juga sudah sore. Cia ataupun Zayyan sama sekali tidak bisa beristirahat. Makan siangpun tadi di depan tamu. Sekalipun pernikahannya kecil-kecilan tetapi hampir semua tetangganya datang. Jadi ya cukup ramai. Terlihat jelas wajah Cia yang lelah.
"Heh!" panggil Cia sambil menyikut pelan lengan Zayyan.
"Hm?"
"Capek." ucap Cia.
"Terus?" tanya Zayyan.
"Dasar nggak peka!"
Cia memalingkan wajahnya dari Zayyan sambil cemberut. "Ajak istirahat kek. Suruh sandaran di pundaknya gitu. Atau apalah. Ini? Malah di tanya terus?" Cia ngedumel di dalam hatinya.
Disaat yang tepat mamanya Zayyan datang bersama papanya Zayyan dan menyuruh mereka beristirahat. Karena acaranya cuma sampai pukul 18.00. Sedangkan sekarang sudah pukul 17.00.
"Serius Tante udah boleh?" tanya Cia dengan mata berbinar.
"Iyaa boleh, ngomong-ngomong jangan panggil Tante lagi. Panggil mama aja." ucap Mamanya Zayyan.
"Benar, kamu sekarang juga anak kami." sahut papanya Zayyan.
"Iya mah pah..." ucap Cia malu-malu.
Tanpa menunggu Cia, Zayyan pergi meninggalkan Cia karena dia tahu sudah diperbolehkan istirahat. Sebenarnya tadi dia juga lelah. Tapi dia tidak mungkin menunjukkan itu di depan teman-temannya.
"Sialan tuh orang." batin Cia.
"Yaudah sana." suruh mamanya Zayyan.
Cia tersenyum sebentar kemudian berlari mengejar Zayyan yang sudah menaiki tangga.
"Tungguin anjer!"
Zayyan menoleh ke belakang. "Rempong Lo." ucapnya kemudian melanjutkan jalannya.
"Asli pengen gue tabok mulutnya." gerutu Cia.
Di dalam kamar Zayyan langsung rebahan sedangkan Cia masih ribet membersihkan make up-nya. Sebenarnya bukan keinginan mereka tidur satu kamar lagi. Niatnya tadi Zayyan disuruh tidur di kamar tamu. Tapi kamar tamu di kunci, dan kuncinya di bawa mommy-nya Cia. Jadi terpaksa satu kamar lagi.
"Lo gak bersihin wajah Lo?" tanya Cia.
"Gak."
"Lo gak takut jerawatan gitu?" tanya Cia lagi.
"Malas bersihin." jawab Zayyan dengan mata yang terpejam.
Cia menghela napasnya. Kemudian cewek itu menghampiri Zayyan dan duduk di samping cowok yang rebahan tersebut.
"Nih bersihin wajah Lo!" perintah Cia.
"Gak, malas gue."
Cia memutar bola matanya malas. Kemudian Cia langsung membersihkan wajah Zayyan. Ya bukan karena udah suka. Cia hanya tidak mau punya suami yang mukanya jerawatan.
Cowok itu langsung membuka matanya. "Ngapain Lo?" tanya Zayyan.
"Gak lihat gue ngapain?"
"Gak usah." tolak Zayyan.
"Diam gak?! Gue gak mau punya suami yang mukanya jerawatan!" ucap Cia yang membuat Zayyan tertegun.
"Gue? Suaminya?" tanya Zayyan di dalam hatinya. Cowok itu benar-benar tidak menyangka dirinya sekarang sudah menikah. Padahal kemarin dia masih single. Tidak pernah pacaran dan menjalin hubungan dengan cewek manapun. Sekarang tiba-tiba menikah?
"Cia.." panggil Zayyan.
"Apa?"
"Janji sama gue!" ucap Zayyan.
Cia mengerutkan keningnya. "Janji apaan?"
"Jangan sebarin kebiasaan gue yang kayak anak kecil ke teman-teman gue ya?" pinta Zayyan.
"Emang kenapa?"
"Nanti gue di nistain melulu." jawab Zayyan sambil memanyunkan bibirnya.
"Njrr imut!" ucap Cia di dalam hatinya.
...***...
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Aisyah
Manis bngt deh mreka
2023-01-25
2
Fadiylah19
lagi,,,lagi,,,lagi,,,lagi,,,,🤭🤭🤭
2023-01-25
3
Min_Light
Ya Allah Thor Jangan Digantung Mulu 😑 Napa Thor!
2023-01-25
2