Julid

Vinna seketika meledakkan tawanya ketika mendengar jawaban Cia. Dia pikir Cia akan memilih Andra karena sahabatnya itu sangat membenci Zayyan.

"Heh! Gak usah ketawa Lo! Gue pilih Zayyan karena Lo suka Andra. Yakali gue nikung sahabat sendiri!" semprot Cia.

"Haha, iya deh. Tapi kalau ucapan Lo tadi jadi kenyataan gimana?" tanya Vinna sambil menaik turunkan alisnya.

"Gue geplak juga mulut Lo!" ancam Cia.

"Aduh neng, galak amat. Nanti si Zayyan ilfil gimana?" Vinna masih saja tidak berhenti meledek sahabatnya itu.

"VINNA!!"

Karena kesal akhirnya Cia berteriak. Dan memancing semua mata yang ada di dalam bus untuk melihat ke arah mereka. Ya, memang sejak tadi mereka yang paling berisik. Mereka hanya diam sebentar ketika Cia tertidur. Itupun hanya beberapa menit.

"Hehe, maaf semuanya." akhirnya Cia dan Vinna meminta maaf atas keributan yang mereka buat.

"Lo sih!" Vinna menyikut pelan lengan Cia.

"Lo juga anj!"

"Tapi--" sebelum Vinna menyelesaikan kalimatnya Cia menaruh jari telunjuknya di depan mulut Vinna menyuruhnya untuk diam.

"Dah, jangan ribut!" ucap Cia.

Jika terus berdebat seperti ini mereka pasti akan semakin ribut. Dan lagi dia tidak ingin karena perdebatan kecil mereka jadi bertengkar. Akhirnya mereka memutuskan menonton movie bergenre perpaduan thriller dan romantis untuk menghabiskan waktu 1 jam sebelum sampai lokasi perkemahan.

*

Di bus lain Vanno asik siaran langsung menggunakan instagramnya. Cowok cute itu memiliki banyak fans di SMA Pelita Cahaya maupun dari sekolah lain karena dia sering mewakili sekolah mengikuti lomba basket. Jadi tidak heran pengikutnya di Instagram banyak.

"Hng? Gue? Kelihatan seksi? Kayaknya nggak deh. Kan gue imut. Hehe." Vanno menotice salah satu komentar. Duh, sudah kayak idol saja.

'Vanno! Dimana biasanya Lo main basket?'

'Bisa ya ada cowok se cute ini.'

'Kok ada sih cowok cute gabung basket'

Dan banyak lagi komentar lainnya.

"Haha! Gue kan multitalenta." ujar Vanno membanggakan dirinya sendiri.

"Bisa diam nggak? Berisik!" ucap seseorang yang duduk di samping Vanno.

Hampir seluruh komentar berisi pertanyaan siapa orang yang mengatakan itu tadi. Karena memang Zayyan tidak muncul di kamera.

"Maaf teman-teman, live-nya sampai sini aja ya. Nanti sampai di lokasi kemah gue live lagi. Bye bye mu--" belum sempat Vanno menyelesaikan salam perpisahan kepada para fansnya Zayyan terlebih dahulu mematikan siaran langsung Vanno.

"Kelamaan!"

"Rese banget dah Lo." celetuk Vanno.

"Berani Lo sama gue?" tanya Zayyan sambil menatap datar Vanno.

Vanno langsung bergidik mendapatkan tatapan Zayyan yang seperti itu. Vanno tidak habis pikir. Padahal wajah Zayyan itu sangat cocok jika bertingkah imut seperti dirinya. Tetapi cowok itu malah memilih menjadi badboy yang hobi bolos dan mancing amarah guru.

"Goblok sih, gak bisa manfaatin wajah." gumam Vanno.

"Apa Lo bilang?!"

"Etdah. Kuping Lo tajam amat."

"Bilang ke teman-teman Lo. Nggak usah hobi ngegosipin gue!" perintah Zayyan. Kemudian cowok itu memakai airpod lagi.

Vanno mengerutkan keningnya. "Gimana dia tahu kita sering ghibahin dia?" batin Vanno. Cowok itu menatap Zayyan dari atas sampai bawah. Kemudian mencebik melihat penampilan Zayyan yang berantakan. "Perlu belajar fashion sih." ucap Vanno.

Di belakang mereka ada Andra dan Gebi kedua sahabat Zayyan asik menatap Vanno yang mengomentari penampilan Zayyan.

"Menurut Lo berantakan kah?" tanya Andra.

"Wajar aja sih dilihat dari sifatnya kalau penampilannya gitu." jawab Gebi.

"Jadi kasihan gue sama si Vanno, pasti tertekan." ucap Andra.

"Tertekan iya julid juga iya." sahut Gebi sambil tertawa.

Bagi yang mikir Gebi itu cewek. Kalian salah besar. Dia cowok guys. Nama lengkapnya Zeyno Gebiora. Nama panggilan cowok itu sebenarnya Zey. Tapi teman-teman di kelasnya lebih sering memanggilnya Gebi, karena nama Gebi itu sama dengan nama cewek culun yang merupakan kakak kelasnya dulu.

*

Satu jam telah berlalu. Mereka akhirnya sampai di sebuah tempat lapang di dekat hutan. Ya, itu adalah lokasi camping yang dipilih oleh sekolahan mereka. Kira-kira mereka sampai disana sekitar pukul 9 pagi.

"Woahh, indah banget!" ujar Cia ketika melihat pemandangan di sekitarnya.

Tanahnya hampir semuanya tertutup rumput hijau yang terawat dan rapi. Pepohonan rindang di sekelilingnya lokasi perkemahan. Dan ada bunga-bunga liar yang indah karena dirawat. Udaranya sangat sejuk karena banyak tumbuhan di daerah tersebut.

"Baru tahu gue ada tempat seasri ini." gumam Cia.

"He'em, biasanya dimana aja selalu ada sampah." sahut Vinna.

Semua siswa dan siswi SMA Pelita Cahaya turun dari bus. Termasuk Vanno. Cowok itu berlari menghampiri saudara kembarnya.

"Vinna!!" panggil Vanno sambil berlari ke arah Vinna.

Ketika akan memeluk Vinna menghindar sehingga Vanno menabrak bus yang ada di belakang Vinna.

"Sialan anjr." gumam Vanno sambil mengelus pucuk hidungnya yang baru saja membentur badan bus.

"Panggil kakak!"

"Alah, beda 2 menit doang."

"Gak peduli, intinya tuaan gue 2 menit." ucap Vinna kekeuh.

Cia yang sudah sangat lelah dengan perdebatan itu meninggalkan mereka berdua dan pergi ke salah satu guru.

"Ada apa Cia?" tanya guru itu.

"Apa sebaiknya nggak di absen saja Bu? Takutnya ada yang ketinggalan di kolong bus." ucap Cia. Dia sudah lelah dengan keributan siswa siswi disana. Agak lain memang. Dia sendiri selalu ribut di kelas, tetapi dia tidak suka orang lain ribut.

Guru tersebut manggut-manggut setuju dengan ucapan Cia.

"Yaudah kamu kesana dulu. Ibu absen."

"Sip! Makasih ibu!" Dia berlari kecil ke arah Vinna dan Vanno yang sudah selesai berdebat karena kebingungan mencari dirinya.

"Lo darimana jubed?!" tanya Vinna nyolot.

"Tiba-tiba ngilang, bikin khawatir tahu!" imbuh Vanno.

"Salah sendiri asik debat!"

Ditengah-tengah percakapan mereka terdengar Bu Sari memanggil satu persatu nama siswa dan siswi kelas 3-2 dan 3-4.

"Sana Lo, gabung sama absen akhir!" suruh Vinna sambil mendorong bahu Vanno.

"Bisa nggak sih sehari aja nggak ribut? Capek anjr kuping gue dengarnya." ucap Cia dengan kesal.

"Jangan galak-galak ih, gue nangis tahu rasa Lo di keroyok fans gue." ujar Vanno dengan percaya dirinya.

Cia dan Vinna menatap Vanno dengan tatapan jijik. Bagaimana bisa mereka punya sahabat dan kembaran yang memiliki sifat seperti ini? Udah julid, terlalu percaya diri. Ditambah agak-agak boti. Plusnya tuh ada di mukanya yang imut dan bisa main basket.

"Pergi lo. Bisa ketularan gila gue kalau di dekat lo." kata Cia.

"Kan emang Lo udah gila." sahut Vanno sambil tertawa puas. Kemudian kembali ke kelompoknya yaitu kelompok absen akhir.

Cia mengikuti arah kemana Vanno pergi. Tetapi tatapannya berhenti ketika tidak sengaja terjadi eye contact dengan cowok yang sering dia gosipkan.

Cia tertegun sebentar. Ya, emang gak bisa dipungkiri sih senakal-nakalnya Zayyan cowok itu tetap tampan. "Ih, apaan sih?!" Cia cepat-cepat mengalihkan pandangannya. "Gila Lo! Dia burik! Dia nggak ganteng!" ucap Ca di dalam hati.

Begitu pula dengan Zayyan yang segera mengalihkan pandangannya dari Cia. "Apaan dah?" batin cowok itu melihat tingkah Cia yang aneh setelah bertatapan beberapa detik dengannya.

...***...

...Bersambung......

...Zayyan Alfiano Maheswara...

Terpopuler

Comments

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

☾𝕽𝖆𝖓🫡𝖔𝖋𝖋✈︎ ⧗⃟ᷢʷ

visual ganteng

2023-02-07

2

❥︎𝐦𝐢𝐧🐱ѕυϲнιє αℓєѕγα❀シ︎

❥︎𝐦𝐢𝐧🐱ѕυϲнιє αℓєѕγα❀シ︎

lanjut 😌

2023-01-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!