Gelut di Bus

Waktu berlalu saat ini sudah larut malam. Bahkan sudah lewat tengah malam. Zayyan yang tidur di ranjang sedangkan Cia tidur di lantai beralaskan karpet bulu. Sebenarnya tadi Zayyan sudah meminta Cia untuk tidur di sampingnya, tapi Cia tidak mau. Katanya takut di peluk hulk.

Sejak tadi Zayyan sama sekali tidak bisa memejamkan matanya karena kepikiran dengan Arion yang sudah tahu identitas Cia. Ditambah cowok itu tidak bisa tidur tanpa memeluk seseorang.

Zayyan mengusap wajahnya dengan kasar lalu cowok itu bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju balkon. Cowok itu melihat ke pekarangan rumah yang sepi. Kemudian menatap ke langit. Bintang-bintang bertaburan seperti hampir tumpah.

Cowok itu mengingat bagaimana kejadian dirinya dan Cia harus sampai menikah. Dia bukan kesal karena menikahi Cia karena cewek itu anak sahabat papanya. Tapi dia marah kepada orang yang menjebaknya. "Gue harus segera cari siapa yang jebak gue dulu." batin Zayyan sambil mengepalkan tangannya.

"Baby Ayy." panggil Cia.

Zayyan langsung menoleh. Ternyata Cia ikut terbangun dan mengikuti dirinya pergi ke balkon.

"Ngapain?" tanya Cia sambil mengucek matanya.

"Gak bisa tidur."

Cia manggut-manggut. Kemudian duduk di samping Zayyan. Cewek itu ikut melihat ke langit malam yang cerah. Mata Cia berbinar-binar ketika melihat banyaknya bintang-bintang yang memenuhi langit. Tanpa Cia sadari tangannya terangkat menghitung bintang-bintang yang ada di langit.

"Lo hitung sampai ikan punya jenggot juga gak akan tahu jumlahnya berapa." cetus Zayyan.

"Dih, biarin. Seru tahu ngitung bintang." jawab Cia. Cewek itu masih setia menghitung bintang.

Zayyan ikut melihat ke langit lagi. Diam-diam di dalam hatinya cowok itu ikut menghitung bintang seperti yang dilakukan Cia. Dan benar, ternyata memang seseru itu menghitung bintang.

"Ciee ikut ngitung juga." ledek Cia.

"Kok Lo tahu?"

"Tahu lah, gue kan cenayang." ucap Cia sambil mengibaskan rambutnya yang agak kusut karena baru saja tidur.

Zayyan hanya menggelengkan kepalanya menanggapi Cia yang seperti itu. Tapi perhatian cowok itu beralih ke jalanan di depan rumah mereka. Terlihat seorang pemotor yang mengawasi rumah mereka. Pakaiannya semua serba hitam. Tidak ada lambang geng motor di jaketnya. "Siapa dia?" batin Zayyan. Sadar diperhatikan oleh Zayyan pemotor itu langsung pergi dari sana.

"Lihat apaan sih?" tanya Cia.

"Nggak ada." jawab Zayyan, tapi pandangan mata cowok itu tetap ke arah jalan yang ada di depan rumah. Balkonnya itu menghadap samping rumah gitu, jadi Zayyan lihat jalan di depan rumah nengok gitu.

Ngiiiing... Plak! Plak! Plak!

Zayyan yang terganggu dengan suara tersebut langsung melihat ke arah Cia yang ada di sampingnya. Cewek itu terlihat sibuk memukuli nyamuk yang berterbangan di sekitarnya.

"Siapa suruh tadi nggak mandi, bau kan. Jadi di gigitin nyamuk." ucap Zayyan.

"Eh! Nggak ya! Mereka itu naksir sama gue! Makanya rebutan cium gue!" jawab Cia.

"PD amat."

"Kenyataannya weyy. Gue kan cantik. Imut. Baik. Terus keringat gue tuh wangi. Makanya nyamuk pada naksir." ucap Cia dengan percaya dirinya.

Zayyan tertawa kecil melihat Cia yang masih sibuk memukuli nyamuk menggunakan tangannya padahal ada raket nyamuk di dekatnya. Dan yang membuat Zayyan heran adalah sudah di gigit nyamuk tapi masih ada sempat memuji diri sendiri.

"Baby Ay, gue boleh tanya nggak?"

Zayyan menanggapinya dengan menaikkan satu alisnya.

"Sikap Lo pas siang sama malam hari kenapa beda banget sih? Terlebih kalau di luar dan di dalam rumah." tanya Cia.

"Maksudnya?" tanya Zayyan balik. Karena cowok itu tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Cia sikapnya berbeda.

"Ya, kalau Lo di rumah Lo itu manjaa banget! Kalau di luar rumah atau di depan teman-teman Lo, Lo itu jadi balok es. Lagi kalau malam Lo itu hangat, banyak omong. Tapi kalau siang Lo jadi pendiam." jelas Cia panjang lebar.

"Gak tahu juga. Gue emang gini dari kecil." jawab Zayyan.

Cia manggut-manggut mengerti. Kemudian sudut bibirnya terangkat. "Kalau gitu gue bakal lebih suka malam hari mulai sekarang." ucap Cia di dalam hatinya.

Mereka saling diam lagi. Keheningan menyelimuti sepasang suami istri tersebut. Saking heningnya napas mereka bisa terdengar. Tapi tiba-tiba Zayyan memanggil nama Cia.

"Cia."

"Apaan?"

"Besok langsung masuk sekolah aja. Daripada dirumah nggak ngapa-ngapain." ucap Zayyan.

"Oke! Gue juga kangen ribut sama si Vannesa." jawab Cia.

Zayyan tersenyum geli mendengarnya . Bisa-bisanya kangen ribut. Biasanya orang malas mencari keributan tapi Cia malah suka ribut sama seperti dirinya. Karena jika tidak membuat keributan rasanya tuh hampa.

"Yaudah, besok berantem sama dia. Ntar gue rekam." ujar Zayyan.

"Siap komandan!"

Tanpa disadari tangan Zayyan tergerak mengacak rambut Cia karena gemas.

*

Keesokan harinya mereka berangkat sekolah sendiri-sendiri. Zayyan menggunakan motornya. Sedangkan Cia memilih naik bus menuju ke sekolahnya. Padahal Zayyan sudah mengajak Cia untuk berangkat bareng, tapi Cia-nya yang tidak mau.

Sejak pertama naik bus Cia kesal karena di dalam bus itu ada si penjaga kasir yang sedang berangkat ke minimarket. Mungkin kalau cuma satu bus sih tidak apa-apa. Ini? Mereka harus duduk berdampingan karena bus sedang padat. Makin jengkel dah.

"Lo lagi! Lo lagi!" celetuk Cia.

"Sirik amat." sahut Sasha.

"Ngapain sih Lo gak naik bus lain aja?!" tanya Cia nyolot.

"Terserah gue lah. Siapa tahu ketemu cowok tampan yang semalam gagal gue dapatin nomornya." jawab Sasha.

"Heh! Apa Lo bilang?!" tanya Cia sambil menarik rambut Sasha karena kelewat kesal.

Tidak mau kalah Sasha juga menjambak rambut Cia.

"Apa?! Lo kira gue percaya gitu anak SMA udah nikah?!" tanya Sasha.

"Anjg! Pelakor sialan! Gue mutilasi juga Lo!"

Akhirnya mereka jambak-jambakan di dalam bus. Penumpang bus lainnya sudah berusaha melerai mereka. Tetapi tetap saja mereka melanjutkan aksi jambak-jambakan mereka. Keributan itu berhenti ketika mereka sampai di depan minimarket dan teman Sasha yang melerai mereka.

"Huh! Cewek sialan!" desis Cia sambil merapikan rambutnya yang berantakan karena di jambak Sasha tadi.

"Kenapa sih neng? Kok sampai kayak gitu sama mbak yang tadi?" tanya seorang nenek-nenek.

"Dia itu cewek yang semalam godain suami saya! Dan tadi dia malah terang-terangan bilang mau ketemu suami saya! Siapa coba yang gak bete?!" omel Cia.

Seisi penumpang bus yang mendengar penuturan Cia langsung melongo. Kayak, what? Apa nih? Anak SMA udah nikah? Serius? Kira-kira seperti itu isi pikiran mereka saat mendengar Cia.

"Neng? Si Eneng gak ngarang kan? Masa SMA udah nikah?" tanya si nenek.

...***...

...Bersambung......

Terpopuler

Comments

Rika Khoiriyah

Rika Khoiriyah

kalo nenek gak percaya tanya aja sama pak penghulu rebes kan😌😌😌

2023-02-01

2

Rika Khoiriyah

Rika Khoiriyah

butuh bantuan gak Cia, kalo butuh aku siap membantumu🤭🤭🤭

2023-02-01

1

Kay

Kay

Vinna?

2023-02-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!