Sesampainya di rumah Zayyan. Mereka berdua seketika cengo. Karena ternyata orang tua Zayyan menyuruh mereka tidur dalam satu kamar dengan alasan kamar tamu belum di bersihkan.
"Kan bisa mah, dia tidur bareng mama?" tanya Zayyan.
"Nggak bisa, mama tidur bareng papa!" ucap Vincent sambil memeluk pinggang istrinya.
"Kalau gitu Cia tidur kamar tamu aja boleh?" tanya Cia.
"Kamar tamunya kotor banget, belum sempat Tante bersihin." jawab Sella sambil tersenyum.
Cia dan Zayyan saling tatap.
"Apa Lo lihat-lihat?!" semprot Cia.
"Tidur di ruang tamu aja Lo." ucap Zayyan.
Mama dan papanya langsung melotot mendengar apa yang di ucapkan anaknya. "Gak gak gak! Kalau Cia sakit pinggang kamu mau tanggung jawab mijitin?!" tanya mamanya dengan sambil berkacak pinggang.
"Gapapa satu kamar aja. Lagian besok kalian udah nikah." ujar papanya.
Cia memperhatikan terus wajah Zayyan. Saat berbicara orang tuanya Zayyan terlihat manja. Tidak seperti saat berbicara kepada dirinya atau orang lain yang wajahnya datar dan nada bicaranya dingin. Ketika berbicara dengan mamanya Zayyan menjadi lebih hangat. Terlihat pula ekspresi manja seperti anak kecil di wajah cowok itu.
"Mah, di kamar Zayyan yang satunya kan?" tanya Zayyan.
"Nggak, di kamar asli kamu."
Glek. Zayyan menelan ludahnya susah payah. Ingin sekali cowok itu mengumpat. Tetapi jika dia mengumpat di depan mamanya, mungkin saja high heels namanya akan mendarat di bibirnya.
Mau tidak mau akhirnya Zayyan mengajak Cia ke kamarnya. Dengan berat hati cowok itu membuka pintu kamarnya perlahan-lahan.
Setelah pintu kamar terbuka lebar Cia langsung mematung di tempat. Sedangkan Zayyan memalingkan wajahnya karena malu.
"Njir, serius ini kamar Lo?" tanya Cia sambil tertawa terbahak-bahak.
"Gak usah ngeledek Lo!"
"Nggak! Sorry, tapi gue gak bisa berhenti ketawa." ucap Cia sambil tertawa melihat kamar Zayyan. Jauh berbeda dengan yang ada di bayangannya. Kamar Zayyan yang dia bayangkan itu bernuansa gelap. Berantakan dimana-mana. Benda-benda yang menyeramkan yang mendukung pribadinya sebagai badboy. Nyatanya apa? Kamar Zayyan berwarna biru muda terang kombinasi putih. Gorden berwarna putih. Terdapat boneka paus berwarna biru. Tempat belajar yang mirip tempat belajar anak-anak. Kamar Zayyan benar-benar seperti kamar anak TK. Ada satu lagi yang membuat Cia gagal fokus.
"Ini apaan anjr?" tanya Cia sambil menenteng kimono putih bermotif gambar paus kartun bewarna biru. Benar-benar cewek itu sama sekali tidak bisa menghentikan tawanya.
"Ketawa aja terus." ucap Zayyan sambil berjalan duduk di ranjangnya.
Cia berusaha menetralkan dirinya agar tidak tertawa lagi karena dia kasihan melihat wajah Zayyan yang sudah bersemu merah. Kemudian Cia duduk di samping Zayyan.
"Jadi ini yang Lo maksud kebiasaan?" tanya Cia.
Zayyan mengangguk.
"Melenceng banget sama Lo yang di sekolah." ucap Cia sambil tertawa.
"Masih ada." ucap Zayyan.
Cia menoleh ke arah Zayyan. "Apa lagi? Tunjukin dong."
"Nanti malam kalau mau tidur Lo juga tahu." jawab Zayyan.
Cia mengerutkan keningnya. Kenapa harus kalau mau tidur? Apa kebiasaan Zayyan ketika mau tidur? Tidak bisa di pungkiri. Sekarang otak Cia sudah traveling berkeliling dunia. Cia berpikir kebiasaan Zayyan sebelum tidur itu adalah hal yang iya iya.
"Bukan aneh-aneh." ucap Zayyan ketika sadar Cia asik dengan pikirannya.
"Yah, kirain kebiasaan yang kayak di film gitu. Misal tidur telanjang dada. Atau cuma pakai kolor." ucap Cia.
Zayyan memutar bola matanya malas. "Mandi, terus makan siang!" perintah Zayyan.
"Lo sendiri? Nggak mandi?" tanya Cia.
Zayyan diam. "Gue mandi di kamar mandi bawah." kemudian buru-buru mengambil kimono bermotif pausnya dan turun ke bawah.
"Aneh banget, kayaknya ada yang di sembunyiin lagi tuh." gumam Cia sambil memicingkan matanya.
Cia mengambil baju ganti yang sudah dia bawa dari rumah tadi. Kemudian cepat-cepat mandi. Karena dia ingin membantu calon mertuanya menyiapkan makan siang. Ya, walaupun dirinya tidak bisa masak. Setidaknya udah kelihatan membantu ya nggak.
Tetapi setelah Cia turun. Ternyata yang di dapur bukan mamanya Zayyan. Melainkan Vincent papanya Zayyan. Cia mengerutkan keningnya. "Biasanya gue lihat emak-emak yang masak, ini kok bapak-bapak?" batin Cia.
Sadar ada Cia di belakangnya Vincent memanggilnya.
"Sini Cia!" panggil Vincent.
"Iya om." Cia mendekat.
"Zayyan masih mandi." ucap Vincent.
Cia manggut-manggut. Kemudian cewek itu mengedarkan pandangannya ke sekeliling. "Tante Sella mana om?" tanya Cia.
"Oh, dia mandiin Zayyan." jawab Vincent dengan santainya.
Cia langsung ngefrezee mendengar penuturan papanya Zayyan. "Jangan bilang ini juga kebiasaannya." batin Cia. Nggak, Cia nggak mau berpikir seperti itu dulu. Dia bertanya lagi.
"Mandiin? Maksudnya mandiin gimana om?" tanya Cia.
"Ya, mandiin. Bantu sikat gigi, pakein sabun, bantu keramas dan lain sebagainya." jawab Vincent.
Cia makin cengo dengan jawaban papa dari Zayyan. Ini maksudnya di mandiin kayak bocah TK gitu? "Njir, gila. Jangan bilang ntar kalau udah nikah dia juga nyuruh gue mandiin dia. Hihh ntar kalau burung puyuhnya matuk gue gimana?" batin Cia.
Daripada memikirkan hal itu, Cia memilih membantu papanya Zat menyiapkan makan siang. Bukan bantu masak. Dia cuma bantu nyiapin meja makan dan alat makannya doang.
Sesaat kemudian mamanya Zayyan yaitu Sella keluar dari kamar mandi dan menghampiri suaminya untuk meneruskan masak. Beberapa menit setelahnya keluarlah Zayyan menggunakan handuk kimono putih bermotif paus kartun.
"Pfftt..." Cia menahan tawanya mati-matian. "Sumpah, kalau nggak di depan emak bapaknya udah gue ketawain Lo." batin Cia melihat penampilan Zayyan yang seperti anak TK.
Zayyan melirik Cia dengan sinis. Cowok itu tahu Cia menertawakan dirinya di dalam hati. "Dosa apa gue sampai harus ketemu cewek kayak dia." batin Zayyan. Setelah itu dia naik ke atas untuk mengganti baju.
"Jangan kaget ya Cia. Zayyan anaknya memang manja. Apa-apa gak bisa sendiri." ucap Sella.
"Oh ya?"
"Iya. Semua Tante bantuin. Mandi dimandiin. Makan harus di suapin. Pakai seragam harus di pakaiin. Nyisir rambut juga harus di sisir." jawab Sella sambil mengangkat makanan yang sudah matang.
"Njirlah, kayak bocah TK beneran." batin Cia tidak percaya.
"Nanti kalau udah nikah, kamu yang gantiin tante ngurus dia okey?" tanya Sella.
"Hehe, iya Tante." jawab Cia sambil tersenyum kikuk. "Jadi ini gue disuruh ngurus bayi gede gitu?" batin Cia sambil memikirkan kebiasaan apa lagi yang belum dia ketahui tentang Zayyan. Semoga bukan kebiasaan yang aneh-aneh.
"Tapi... kalau emang kebiasaannya gitu gemoy banget anjr. Padahal dia itu penampilannya bad boy. Tapi sifatnya duh..." batin Cia sambil senyum-senyum sendiri.
...***...
...Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Rika Khoiriyah
🤣🤣🤣🤣🤣 ngakak woyyyy, burung puyuh dong katanya
2023-01-25
2
Rika Khoiriyah
🤣🤣🤣🤣abis nikah bakalan jadi tugasmu Cia
2023-01-25
2
Ely🐙ucil rusuh🐣
et dah busettt😂😆
2023-01-23
3