Ku Temani Kau Dengan Bismillah
Kaget, yah benar saja aku kaget saat melihat nya berdiri di depan ku. Aku tidak menyangka setelah sekian lama aku bertemu dengan nya kembali di kota ini. Dia adalah cinta monyet dan cinta pertama ku ketika aku duduk di bangku SMP dulu.
Yah, dia bukan laki-laki yang tampan seperti pada kebanyakan laki-laki yang membuat para gadis-gadis jatuh hati kepada nya. Dia hanya laki-laki biasa, mempunyai paras tidak tampan namun cukup manis untuk di pandang. Dengan mempunyai tahi lalat di atas bibir sebelah kiri nya membuat nya terlihat manis.
Hidung nya tidak begitu mancung dan juga tidak juga pesek. Kulit nya yang hitam manis yang bagi ku membuat nya sebagai lelaki sejati. Yah memang itu lah ciri lelaki yang ku cari. Tidak putih karena kulit ku hanya sawo mateng jadi ketika aku mendapat kan laki-laki yang putih tidak pantas bagi ku. Masa aku nya mempunyai kulit gelap dari pada cowok ku nanti. Begitu lah pikir ku saat itu.
Oh ya, aku belum memperkenal kan siapa nama nya ya? Nama nya Rizwan Agustian biasa di panggil Tian.
Awal nya sih aku sangat membenci nya. Tian lebih tua dua tahun dari ku. Tian juga tinggal di kampung yang sama dengan ku yaitu desa Sejangat. Rumah nya tidak terlalu jauh sih dari rumah ku. Dia juga teman sepermainan ku di kampung ini.
Aneh nya ketika kami bermain, dia bersikap seperti layak nya teman biasa. Namun ketika di sekolah, dia begitu nakal.
Karena dia terlalu nakal di sekolah SD, sehingga dia tinggal kelas dua tahun Itu lah yang membuat aku dan dia bertemu di kelas yang sama yaitu kelas tiga SD.
Waktu itu aku sama sekali belum tertarik kepada nya. Aku sangat membenci nya. Karena dia begitu nakal kepada ku.
Sering menganggu ku, aku merasa risih dengan tingkah nya yang selalu saja mengganggu ku. Terkadang, pena ku sering di curi oleh nya. Buku ku yang selalu di coret-coret oleh nya. Dan masih banyak lagi tingkah nakal nya kepada ku membuat aku selalu menangis di buat nya.
Karena di kelas itu dia yang paling tua dan paling nakal, sehingga dia di takuti oleh semua anak-anak laki-laki yang ada di kelas ku itu. Jadi dia lah yang berkuasa di kelas ku itu. Istilah nya sebagai ketua geng lah.
Pada suatu hari, aku di ganggu oleh nya, di mana dia melakukan pelecehan kepada ku. Saat itu rok sekolah ku di singkap oleh nya. Yah waktu itu kami belum memakai rok panjang di sekolah. Hanya memakai rok selutut dan baju putih berlengan pendek saja. Sehingga hal itu lah membuat nya mudah untuk menyingkap rok ku.
Meski hanya di singkap seperti itu, tetap saja membuat ku merasa malu, dan menangis sejadi-jadi nya. Dan melaporkan nya kepada guru. Ini memang bukan kali pertama aku melaporkan kejahatan nya kepada guru di kelas ku. Sering aku melaporkan nya. Namun, entah mengapa dia tidak peduli dengan teguran dari guru ku.
Dan ketika penyingkapan itu terjadi, aku pun memutuskan untuk melaporkan nya kepada keluarga ku. Yah, karena aku sudah tidak tahan lagi dengan perangai nya yang nakal itu.
Suatu sore, dimana kami sering bermain bola pecah piring (permainan menggunakan tutup botol yang dari aluminium seperti tutup botol obat, tutup botol sirup dan lain sebagainya yang dapat di oleh. Di mana tutup botol itu bisa di pipihkan seperti berbentuk piring. Terus di tengah nya di beri lubang menggunakan paku untuk memasukan nya ke dalam lidi yang terbuat dari besi. Atau bisa saja lidi sepeda yang berada di ring sepeda. Nah terus tutup botol itu pun di masukan satu persatu sampai lidi sepeda itu terisi dengan penuh tampa harus terkena bola dari lawan. Permainan ini di mainkan dengan dua grub ya). Kami sering bermain di halaman rumah ku. Yah, halaman rumah ku merupakan tempat bermain yang paling efesien bagi teman-teman ku di kampung di mana halaman rumah ku cukup luas.
Di saat bermain itu lah dia di panggil oleh abang ku. Yah aku merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara. Aku memiliki abang berjumlah lima orang dan mempunyai kakak satu orang.
Dia di panggil oleh keluarga ku. Di tanya yang aku pun tidak tahu apa yang mereka bahas. Karena masa itu kami sibuk bermain di halaman rumah. Hanya dia saja yang masuk ke rumah ku.
Kata kakak ku sih dia di ancam jangan sampai menganggu ku lagi. Jika tidak, keluarga ku tidak segan-segan untuk bertemu dengan kedua orang tua nya agar mereka bisa menasehati Tian untuk tidak menganggu ku lagi.
Semenjak dia di panggil itu lah dia tidak pernah lagi menganggu ku di sekolah. Hidup ku merasa tenang dan aman. Aku bisa kembali fokus pada pelajaran ku di sekolah.
Empat abang ku dan kakak ku sudah menikah dan memiliki keluarga nya sendiri semenjak aku kecil. Hanya abang ku yang nomor dua saja lah yang belum berkeluarga. Maklum abang ku yang satu ini tidak terlalu pintar dalam berkenalan dengan gadis. Ketika menikah pun dia di jodohkan bukan karena cinta.
Oke kembali ke cerita Tian. Aku merasa aman karena Tian tidak menganggu ku laki. Saat pembagian lapor di semester dua ketika aku duduk di kelas tiga itu, aku sangat kecewa dengan nilai ku. Yah aku turun peringkat yang dulu nya aku dapat rangking lima sekarang menjadi rangking sembilan. Itu semua karena aku tidak terlalu fokus belajar lantaran di ganggu terus-terusan oleh Tian.
Dia tidak menganggu ku lagi saat sebulan sebelum ujian semester. Yah terlambat bagi ku karena ujian sudah di depan mata.
Naik lah kami di kelas empat SD. Kebetulan di sekolah ku telah merenovasi kelas. Sehingga kami mendapat kelas yang baru. Di mana kami tidak duduk sebangku berdua lagi melain kan satu bangku untuk satu orang. Waw tentu saja aku sangat senang. Sungguh-sungguh senang. Di kelas ini aku kembali mendapat peringkat lima di kelas ku. Betapa bahagian nya aku karena kembali nilai ku naik. Kedua orang tua ku merasa bangga kepada ku. Dari kelas satu SD hingga kelas empat aku selalu masuk sepuluh besar, yah meski pun nilai ku turun naik sih. Tapi tetap saja bukan aku mendapat kan rangking.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
MAESTRO MOBA BANG BANG
halo kak author boleh tidak karya kakak saya promosikan di halaman FB saya supaya novel Kakak semakin banyak yang baca ke novel toon.
2023-05-05
2