C H A O T I C - 17 : Jealous

WARNING 21+

...-----o0o-----...

Di kediaman pengantin baru, mereka baru saja pulang dari rumah orang tua mereka. Winda sudah membersihkan badan nya sedari tadi, sedangkan Dika masih belum keluar dari kamar mandi, entah apa yang ia lakukan di dalam sana.. mandi atau konser hahaha

Winda menyandarkan punggung nya di kepala ranjang. Ia memainkan gadget nya namun tak lama kemudian Dika yang keluar dari kamar mandi membuat nya salah fokus, dengan rambut yang basah, celana boxer dan telanjang dada.

"Seksi banget pak mau kemana? Mau open BO?" goda Winda sembari terkekeh, sedangkan Dika yang status nya sekarang ada lah suami nya sedang menggantung handuk setelah selesai mengeringkan rambut nya. Dika melihat ke arah istri nya dan ikut tiduran disamping Winda sambil memeluk pinggang istri nya itu.

"Kenapa ih?"

"Bobo yuk" ajak Dika "Udah malam banget nih"

"Iyaa suami" Winda menaruh gadget nya di atas nakas, samping tempat tidur. Ia menyamakan posisi dan menghadap ke arah Dika. Dika menarik selimut supaya mereka tidak kedinginan.

"Night sayang.." ucap Dika dengan suara serak nya. Ia mengecupi seluruh wajah Winda. Empunya wajah itu hanya tersenyum dan membalas ucapan Dika.

"Night too suami.." Dika mengelus-elus kepala Winda sampai akhirnya pasutri itu tertidur.

......................

Angin sepoi-sepoi di sore hari itu terasa sejuk, sembari menunggu datang nya senja.. bersantai memang sangat menyenangkan, di tambah kopi dan beberapa cemilan juga penyempurnaan teman santai pada kala itu..

"Cantiknyaaa akuu.."

"Iya Arya?" Perempuan itu menoleh saat ia dipanggil. Lelaki yang memanggil nya langsung menangkup wajah perempuan itu, merapihkan anak-anak rambut, menyelipkan nya ke belakang telinga, menatap setiap inci yang ada di wajah itu.

Perempuan berparas cantik itu tersipu, kala mendapat perlakuan lembut dari lelaki yang ada di hadapan nya. "Kapan cantiknya aku gak cantik hm?"

Tawa kecil terdengar dari perempuan itu, membuat lelaki yang berinisial A itu ikut tersenyum. Tak lama kemudian.. "Daddy.." ucap anak kecil yang baru saja datang bersama seseorang.

"Eh, anak daddy..." Arya mendekap dan langsung menggendong anak nya itu. "Makasih ya Win udah nemenin anak gue.." lanjut nya.

"Sama-sama.." Winda tersenyum tipis.

"Anggap saja lo ibu dari anak gue juga.."

"Gue memang berharap seperti itu, dengan cinta kita bisa bersama Ya, tapi gue lebih cinta Tuhan gue.."

Arya menunduk, sesekali ia melirik istri sah nya. "Hubungi gue kalau lo sudah berubah pikiran.." Arya meraih tangan istri nya, mereka pergi meninggalkan Winda disana..

"ARYAA!! LO MAU NINGGALIN GUE LAGI?!"

"ARYAAA!!"

"Hahhhh!"

"Kenapa?" tanya Dika yang sudah terbangun, gara-gara istri nya mengigau dan meneriakkan nama Arya.

"Dik, kok kamu bangun tengah malam begini?"

"Aku cemburu"

"Hah?"

"Kamu memimpikan Arya bukan?"

"Iya.."

"Teruslah tidur supaya bisa memimpikan Arya"

"Dikaa..." Dika ingin beranjak dari tempat tidur, namun Winda lebih dulu meraih dan menahan tangan Dika. "Maaf.. aku juga gak tau kenapa aku mimpiin Arya.."

"Kamu masih sayang Arya?" Dengan cepat Winda menggeleng, karna ia benar-benar sudah jatuh hati dengan Dika.

Dika duduk di hadapan Winda, ia menatap Winda dengan tatapan tulus nya. Kepala Dika sudah sampai di pundak Winda "Aku tidak bercanda.. aku benar-benar cemburu"

Tangan Winda mulai mengelus-elus kepala Dika "Maaf sayang.. kalaupun bisa menyetting mimpi aku lebih ingin memimpikan mu.."

Dika hanya menjawab dengan dehem an nya, beberapa lama kemudian, Dika yang menyembunyikan kepala di ceruk leher Winda mulai mengecupi leher Winda. "Ngghh Dika?"

"Hm?" Dika langsung menindih Winda dengan bertumpu tangan kiri nya. "Cantik" Dika kembali mengecupi seluruh wajah dan area leher Winda, tangan kanan Dika sudah membuka satu persatu kancing piyama Winda, kecupan nya juga mulai turun ke dada Winda tak lupa Dika meninggalkan jejak nya disana.

Satu persatu ******* lolos saat Dika menyentuh area sensitif Winda, bahkan semua pakaian nya sudah tertanggal, begitu juga dengan Dika. Ia meraba setiap lekukan tubuh Winda, sentuhan agresif karna kecemburuan nya itu lebih mengerikan menurut Winda. Namun, Winda bisa merasakan ketulusan nya disini.

Dengan banyak nya sudah permainan awal Dika, bermula dari mengecup hingga meremas gundukan milik Winda yang akan menjadi salah satu favorit Dika, sekarang ia sudah menanamkan miliknya pada **** ********** Winda. Perempuan yang status nya istri sah Dika itu mencengkram pundak Dika karna merasa sedikit nyeri pada kewanitaan nya, namun lama kelamaan permainan itu menghanyutkan Winda dalam kenikmatan.

"Ahh.. shhh Dik..."

"Iya sayangg.."

Winda tak sanggup menjawab nya lagi, permainan atau hukuman dari Dika ini benar-benar membuat nya lemas. Sampai akhirnya Dika mencapai pencapaian nya, ia langsung merebahkan dirinya di samping Winda.. tak lupa ia menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka yang tak terbalut apapun.

"Dik, maafin aku ya.."

"Gapapa sayang.." Dika mengecup bibir Winda "Aku yang seharusnya minta maaf karna tadi gak pelan-pelan" Dika merasa sedikit bersalah, kecemburuan nya tadi membutakan nya.

Winda menggeleng "Sudah tugas ku sebagai istri, melayani kamu.."

"Pinter.. bobo lagi yuk" Winda mengangguk, ia memeluk Dika dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik suami nya itu.

......................

Pagi hari di kediaman pengantin baru itu.. Dika sudah bangun dan menyiapkan sarapan untuk nya dan istri nya. Sedangkan Winda baru saja datang ke meja makan karna dirinya baru saja selesai mandi dan berpakaian.

"Maaf.. malah kamu yang nyediain makanan, padahal ini tugas aku"

"Tugas kita bersama sayang, lagian aku gak kerja hari ini. Masih cuti jadi gapapa dong kalau aku masak"

Winda tersenyum "Iya suamii.."

Dika menyodorkan piring berisi nasi goreng dan segelas susu pada Winda. "Udah di makan, setelah sarapan baru manja-manja an lagi hahaha"

"Iyaa.." ucap Winda yang selalu menurut dengan suami nya itu. Hening saat mereka berdua menyantap makanan nya dan hanya perlu belasan menit untuk menghabiskan sarapan mereka.

Mereka selesai sarapan, Winda membereskan alat makan mereka dan mencuci nya. Sedangkan Dika menunggu Winda di meja makan. Sembari mencuci Winda mengajak Dika ngobrol.

"Kamu punya banyak mode ya Dik.."

"Maksud nya?"

"Dika yang aku lihat pagi ini, seperti bukan Dika yang aku lihat tadi malam"

"Ngeledek kamu?? Awas aja ya aku terkam lagi"

"Hahaha serius sayang.. kamu serem banget tadi malam"

Mendengar perkataan itu, Dika beranjak dari kursi dan memeluk Winda dari belakang. "Jadi kamu lebih suka Dika yang mana?" tanya Dika sembari menggoda istri nya itu.

"Hmmm Dika yang tadi malam deh"

"Okeii, berarti kamu harus sering-sering kasih aku jatah hehe"

"Ohh ada mau nyaaa" Winda selesai mencuci piring, ia membalikkan badan nya menghadap suami nya. Winda sedikit berjinjit dan mengecup bibir Dika "Morning kiss pak Dika.." Winda terkekeh.

Dika langsung menggendong istri nya pergi ke kamar, "Waktu nya manja-manja an sayangg.." Winda hanya tertawa, setelah menjadi sepasang suami istri, Winda baru melihat sifat manja nya Dika.

To be continue...

Follow Instagram @urascarlett_

Jangan lupa like dan komen nya

See you next chapter ^^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!