C H A O T I C - 09 : Jagung Bakar dan Introgasi

...-----o0o-----...

"Bangettt !! Gue jahat gak sih Dik? Apa gue jauhin Arya mulai sekarang?"

Dika kaget dengan pertanyaan Winda, "Heh! Jangan dong.. kasihan orang gak tau apa apa malah di jauhin"

"Terus gimana dong?" Winda menghela nafas.

"Ya makanya sabar.. gue bakalan bantuin lo. Lagian akhir-akhir ini pacar lo itu kek gak memprioritaskan lo. Berkali-kali Yulia bilang dia liat Nafi jalan sama cewe yang dikerjaan nya itu.. apa lo gak curiga Win?"

"Jadi menurut lo Nafi selingkuh?"

"Terus apa kalau bukan itu? Gak mungkin kalo cuma sebatas rekan kerja sampe sering jalan berduaan di mall. Kalopun ada job dari tempat kerja nya gak mungkin hanya mereka berdua, memang nya tidak ada lagi karyawan lain? Lo juga gak mungkin nganggap Yulia bohong kan?"

"Gue gak bilang Yulia bohong dan gue juga percaya sama Nafi kalo mereka berdua sebatas rekan kerja"

"Gini aja.. lo jangan terlalu percaya sama Nafi dan cari orang yang bisa lo percaya di tempat kerja Nafi, ada gak Win?"

"Ada!!! Koko Dio"

"Siapa itu?"

"Gue berteman baik sama Ko Dio, semenjak sering nongki di tempat kerja Nafi. Ko Dio pemilik kafe nya sekaligus barista disana. Ko Dio seumuran sama Nafi"

"Coba lo tanya-tanya dia deh nanti"

"Hmm, tanya tentang Nafi?"

"Yoii, good luck bestie"

"Okedeh, gue bakalan tanya nanti"

"Yaudah, gue traktir jagung bakar? Abis itu pulang, gimana?"

"Yakali nolak hehee"

Mereka beranjak dari kursi taman itu, Dika merangkul Winda seperti benar-benar Winda itu adalah adiknya.

Sedangkan di sisi lain, kediaman Arya. Dua kakak beradik itu bersantai di ruang tengah. Rumah Arya lumayan besar, karena memang keluarga Arya adalah dari keluarga ternama, ayah nya memiliki banyak cabang perusahaan, bahkan investor-investor nya sampai ke perusahaan luar negeri.

"Bang Dika sama Ka Winda ada hubungan apa?" tanya adik kesayangan Arya itu.

"Hah? Dika siapa?"

"Ya Tuhan, temen sendiri loh banggg, Dika Reza"

"Ohh Dika Fahreza! Gak ada hubungan apa-apa, mereka tetanggaan dari kecil"

"Mereka berdua jalan-jalan tuh, so sweet bangett bangg"

"Apa dek? So sweet gimana?"

"Emang abang gak liat snapgram nya?"

"Oalah, Dika emang udah anggap Winda bukan sekedar teman akrab, Winda udah di anggap adek sama Dika. Mereka sama-sama anak tunggal, Dika udah biasa jagain Winda dari dulu, jadi wajar juga kalo Winda ngerasa Dika udah kayak abang kandung nya"

Jihan mengangguk mendengarkan penjelasan dari abang nya. "Kirain pacaran, soalnya di foto rangkul-rangkul an"

"Memangnya gak boleh rangkul-rangkul an?"

"Bolehh sih bang, kirain abang bakalan cemburu gituu.."

"Ngapain cemburu sama temen sendiri?"

"Eh bang jangan salah.. teman sekarang juga bisa nikung"

"Tapi Dika gak kayak gitu, bahkan dia baik banget sering bantuin kita"

"Yaudah deh, emang udah sohib susahh.."

Arya hanya diam mengabaikan adik nya yang sudah pergi menuju kamar nya. Ia mengambil gadget nya, mencari kontak Dika dan mengirimi nya chat.

...Via Chat...

^^^Me^^^

^^^Bro^^^

Dika

Hadir ngab, nape?

Winda? Ada di samping gue kita lagi makan

Join gak?

^^^Me^^^

^^^Hahaha tau aja lo bro^^^

^^^Gak dulu^^^

^^^Kalo gue samperin kalian Jihan sendiri dirumah^^^

Dika

Bapak sama ibu lo kemana?

^^^Me^^^

^^^Bapak keluar kota^^^

^^^Ibu masih dirumah saudara nya^^^

Dika

Ohh yasudah

^^^Me^^^

^^^Yoi^^^

^^^Kenapa lagi si Winda?^^^

Dika

Biasalah galauin pacarnya

^^^Me^^^

^^^Hadeh..^^^

^^^Cowo brengsek gitu di galauin^^^

Dika

Woy sadar diri bego

Lo dulu sama brengsek nya

^^^Me^^^

^^^Itu dulu, gue udah tobat^^^

^^^Oiya, masalah gelud sama Nafi tadi malam..^^^

^^^Jangan sampai ketauan Winda^^^

Dika

Hampir ketauan bro

Dia liat memar di sudut bibir gue

^^^Me^^^

^^^Itu makanya dulu lo gue suruh belajar make up^^^

^^^Biar bisa nutupin luka bro hahaha^^^

Dika

Oasu!

Udah gapapa, amann~

^^^Me^^^

^^^Yaudah deh, have fun^^^

^^^Jagain Winda^^^

Dika

Gak perlu disuruh

Udah pasti di jagain

^^^Me^^^

^^^Ntaps^^^

Winda dan Dika kembali menyantap jagung bakar yang sudah ia pesan. Bahkan punya Dika sudah hampir habis, walaupun dia sambil bermain gadget namun Dika salah satu manusia yang makan nya secepat naga, haha.. berbeda dengan Winda yang sangat lambat menyantap berbagai hidangan.

"Dik, lo gak mau coba jujur aja kenapa sudut bibir lo bisa memar?"

Dika terdiam, ia memang bisa mengontrol emosi nya malam itu, tapi tidak untuk Arya. Arya yang memulai pertikaian, padahal sudah banyak cara Dika lakukan supaya Arya tidak benar-benar menemui Nafi. Bahkan Dika mencoba melerai mereka, dari situ Dika mendapat memar pada sudut bibir nya.

Tetapi Dika juga merasa bersalah, menceritakan semua nya pada Arya yang ia tak tahu ternyata mengundang amarah Arya. Ia benar-benar tidak tau pertikaian itu akan terjadi, Dika menceritakan supaya Winda lebih dekat dengan Arya, Dika memang ingin membalas Nafi tapi dengan cara Arya dan Winda, bukan pertikaian.

"Anu..."

Dika benar-benar tidak tau harus bagaimana, harus membicarakan nya seperti apa, di dalam otaknya ia terus merangkai kata, yang entahh.. itu akan di percayai oleh Winda atau tidak.

Bahkan sekarang netra Winda hanya terfokus pada lelaki di sebelah nya. Ia menunggu jawaban Dika. "Gue.."

Dika mengharapkan suatu keajaiban, apapun itu yang bisa mengalihkan topik pembahasan ini. Ting! Notifikasi masuk pada smartphone milik Winda, yang membuatnya langsung mengecek. Winda membaca notifikasi chat itu dalam hati nya, seperti manusia pada umumnya yang sangat suka membatin.

Whatsapp :

Boyfie 🖤

Makasih udah jengukin, iya lain kali aku gak berantem lagi..

Seharusnya gak usah bawain apa-apa

Ngerepotin kamuu, Lin. See u soon 🥰

To be continue...

Follow instagram @urascarlett_

Jangan lupa like dan komen nya

See you next chapter ^^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!