Bab 19. Pertemuan Yang Tak Terduga

(Slurb!)

Aulia berhasil membuat Zevan jatuh tersungkur, setelah gadis itu menancapkan sebilah pisau tajam ke perutnya. Ia sempat terkejut ketakutan, saat menyaksikan Zevan meregang nyawa, dan mendapati perutnya bersimbah darah.

Namun, gadis suruhan Alexa itu tetap melarikan diri dari tempat tersebut, dan segera melaporkan keberhasilannya dalam membunuh Zevan, pada Alexa.

"Alexa! Aku telah membunuhnya," ucap Aulia pada Alexa, dalam panggilan ponselnya, selagi kedua kakinya melangkah tergesa-gesa menuruni anak tangga apartemen, karena lift masih berada di lantai dasar.

"Bagus! Fotokan jasadnya, lalu kirim padaku!" pinta Alexa dalam panggilan ponselnya.

Aulia sempat mendecih, namun tetap melangkahkan kakinya. "Tidak sempat! Tunggu saja berita kematiannya esok!" tolaknya dengan penuh rasa ketakutan yang semakin meracuni pikirannya.

Setelah mendapati Aulia melarikan diri, Zevan dengan segera bangkit dan menutup pintu kamarnya rapat-rapat. "Segampang itu dirinya membunuh seseorang?! Apa akal sehatnya sudah hilang?!" keluh Zevan seraya menarik pisau yang tertancap diperutnya.

[Tuan, Aulia melakukan itu atas perintah seseorang]

Zevan sempat termenung, namun segera membersihkan lantai kamar, yang telah digenangi oleh darahnya sendiri. "Alexa kah?" duga Zevan dalam hatinya.

[Bingo! Benar Tuan! Alexa telah mendesak Aulia untuk membunuh Tuan!]

Zevan sontak meremas kuat-kuat kain lap yang digunakannya, untuk menyeka darah, karena tak menyangka bila Alexa adalah dalang, dari rencana pembunuhan yang ditujukan padanya. "Sialan! ... Sistem! Cepat usut tuntas! Mengapa Alexa sangat berambisi untuk membunuhku!" perintah Zevan sambil menatap penuh kesal pada kain lap tersebut.

[Baik Tuan! Mohon tunggu sebentar! Aku akan masuk kedalam ruang pikiran dua gadis itu]

"Jika sudah menyangkut nyawa, maka aku akan menyatakan perang, dengan gadis kejam itu!" pikir Zevan, dengan nafas yang semakin menggebu-gebu dalam dadanya.

[Tuan! Aku kembali! Tidak ditemukan alasan kuat mengapa Alexa sangat berambisi membunuh Tuan! Tapi, aku bisa menyimpulkan bila gadis itu sedang merasa depresi karena telah diputuskan oleh pacarnya, dan melampiaskan kekesalannya pada Tuan!]

Mendengar laporan panjang lebar dari sistemnya, membuat Zevan sontak tertawa terbahak-bahak. "Orang elit kalau sudah merasa kesal, pasti melampiaskannya pada orang-orang yang dianggapnya rendah!" sindir Zevan dengan nada tinggi, dan menebalnya urat diwajahnya itu, semakin menguatkan rasa muaknya terhadap Alexa.

[Tuan, aku punya usul!]

Zevan sontak mengerjapkan matanya. "Apa itu sistem?" tanya Zevan dalam hatinya, seraya menarik nafasnya dalam-dalam, lalu mengeluarkan secara perlahan.

[Bagaimana jika Tuan melanjutkan sandiwara pembunuhan ini, dan membuat Alexa merasa yakin bila Tuan telah terbunuh]

"Hmm ...." Zevan membuang kain lap bekas darahnya ke dalam tempat sampah, lalu berjalan menuju ranjangnya, dan terduduk pada sisi ranjang tersebut. "Jadi maksudmu, aku harus tetap berpura-pura mati?" tanya Zevan dengan pandangan yang benar-benar menatap serius ke arah depan.

[Tidak! Tuan tidak harus berpura-pura mati. Akan ada sesuatu yang menggantikan Tuan]

[Sistem! Mengunci target: Tuan Zevan Ardiansyah, diaktifkan]

[Sistem, penggandaan tubuh, diaktifkan!]

Zevan pun sontak terkejut, saat menoleh kearah samping dan mendapati seseorang yang sangat persis dengannya, terduduk disampingnya. "K-kereen! Apakah ini yang dinamakan kloning?" tanya Zevan, yang terpana dengan sosok kloningan dirinya sendiri.

[Tentu saja Tuan!]

Zevan lalu berjongkok didepan kloningannya, dan menatap penuh takjub dengan bentuk tubuh, serta bentuh wajah yang sangat-sangat mirip sekali dengan dirinya itu. "Hebaaat! Tidak ada yang meleset sedikitpun! Ini adalah sebuah mahakarya, yang hanya bisa kusaksikan dalam film-film fiksi ilmiah!" puji Zevan dalam hatinya, seraya menyentuh setiap lekukan, pada tubuh kloningannya.

{Tuan, anda terlalu berlebihan}

[Tuan, dengan begini anda tak perlu repot-repot melakukan sandiwaranya. Cukup menjadi aktor dibalik layar dan tunjukkan pada gadis kejam itu, bahwa Tuanku tidak akan mudah dikalahkan!]

"Benar! Aku harus menyusun segala rencana, agar Alexa tidak dapat bertindak semena-mena!" ucap Zevan dalam hatinya, sambil berdiri dan bersedekap tangan, dihadapan kloningannya.

(Tuk, tuk, tuk!)

"Siapa?!" Zevan sontak menolehkan wajahnya ke arah pintu kamar.

"Permisii! Makan siang sudah datang!" ucap salah seorang gadis pelayan apartemen, yang tengah menggantikan ketidakhadiran Aulia.

[Tuan! Ayo beraksi!]

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Setelah mendapati pintu kamar terbuka dengan sendirinya, sang gadis pelayan pun mencoba menengok dari balik pintu, dan sontak menjerit saat melihat apa yang ada dalam kamar tersebut.

"Tolooongg!!" Suara teriakan itu, mampu didengar oleh petugas keamanan, yang tengah berjalan disepanjang koridor lantai 42.

Sang petugas dengan segera menghampiri sumber suara teriakan itu. "Hei, ada apa?!" tanya sang petugas, saat menyaksikan seorang gadis pelayan, tengah berdiri didepan kamar.

Gadis itu tak mampu menjawab pertanyaan sang petugas, karena merasa terkejut dan ketakutan atas apa yang tengah dilihatnya dengan mata kepalanya sendiri, yang membuat petugas keamanan menghampirinya.

"Gawat!" ucap sang petugas, saat menapakkan kakinya tepat disamping sang gadis pelayan, dan turut menyaksikan apa yang telah dilihat oleh gadis tersebut. "Lapor Alpha! Ada mayat yang tergeletak didalam kamar 1442! Diulang! Lapor Alpha! Cepat kirim anggota ke lantai 42, kamar 1442! Ada mayat yang tergeletak dan bersimbah darah!"

Beberapa orang petugas lalu datang, dan segera memasuki kamar tersebut. "Cepat panggil pihak kepolisian dan mobil ambulan! Yang lainnya, buat garis kuning didepan pintu kamar!" perintah salah seorang ketua dari petugas keamanan tersebut.

"Baik!" Terdapat enam orang anggota, dengan satu orang yang bertugas sebagai kepala keamanan. Dua orang mencoba menghubungi pihak kepolisian dan pihak rumah sakit, sementara dua orang anggota lainnya bergegas menuju lantai dasar, untuk mengambil garis kuning, pertanda bila tindak kriminal telah terjadi di kamar tersebut.

Beberapa saat kemudian, pihak kepolisian serta pihak ambulan rumah sakit pun datang, dan segera beranjak menuju lantai 42. Dua orang anggota identifikasi korban pihak kepolisian, segera memasukan jasad korban tewas itu kedalam kantung mayat.

Setelah memastikan jasad korban telah dibawa menuju rumah sakit, beberapa pihak kepolisian pun segera melakukan penyelidikan dalam kamar tersebut, dan beberapa anggota kepolisian lainnya, membawa beberapa saksi menuju kantor polisi, untuk segera dimintai keterangan atas kasus pembunuhan itu.

Seluruh pengunjung serta penghuni pun gegar, dengan kasus pembunuhan yang terjadi dalam apartemen mereka. Pihak pengelola apartemen, termasuk rekan kerja Rara, turut memberikan kesaksian tentang identitas korban, dan apa saja yang dilakukannya diapartemen tersebut, sebelum kematian.

Pihak kepolisian akhirnya mendapatkan identitas korban, bocah pelajar berusia enam belas tahun yang bernama Zevan Ardiansyah, telah masuk kedalam daftar korban tunggal, dari laporan kasus pembunuhan yang disusun oleh mereka.

Sementara, Tubuh Zevan yang masih hidup, tengah berjalan menuju pintu masuk gedung penjualan properti.

[Wah Tuan ... malah jadi panjang urusannya]

"Tidak apa-apa! Yang terpenting, setelah besok kabar berita mengenai kematianku tersebar luas di media, kau harus mengembalikan fakta-fakta yang ada, tentang diriku!" seru Zevan dalam hatinya, yang merasa sedikit kesal saat mengetahui rencana sistemnya, ternyata diluar dugaan.

[Itu urusan gampang, Tuanku!]

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" sambut salah seorang gadis sales properti, saat mendapati Zevan memasuki pintu gedung.

Zevan pun segera melangkahkan kakinya, menuju gadis sales yang tengah berdiri dari balik meja resepsionis tersebut. "Aku ingin membeli apartemen. Apa ada rekomendasi?" tanya Zevan, sambil terduduk diatas kursi pengunjung, yang menghadap meja resepsionis.

"Baiklah. Sebelum itu, boleh saya tau nama anda?" tanya sang gadis sales berambut hitam panjang, yang menjuntai hingga punggungnya itu. Paras wajahnya begitu cantik, bak aktris Korea Selatan.

"Vanze. Namaku Vanze," jawab Zevan dengan spontan, serta raut wajah yang menatap penuh keseriusan pada gadis itu.

"Vanze? Nama yang unik. Saya Kimmy, agen sales properti." Kimmy pun tersenyum seraya menjulurkan tangannya, dengan maksud ingin berjabat tangan dengan Zevan. Senyuman yang manis itu, semakin menambah aura kecantikannya.

[Ding! Aku merasa bila jodoh Tuan sudah ada didepan mata!]

"Heh! Jangan mengada-ada! Belum tentu dia mau menerimaku apa adanya," tegur Zevan, dan mulai menjabat tangan gadis tersebut. Ia merasakan kelembutan yang tiada tara, saat bersentuhan tangan dengan Kimmy.

[Hehehe. Tenang saja Tuan! Aku bisa saja membolak-balikan perasaan gadis itu]

Zevan pun tak menyadari, bila dirinya telah terpukau dengan kecantikan yang terpampang jelas di wajah Kimmy, dan belum jua melepaskan tangan gadis itu, dari jabatan tangannya.

...****TBC****...

Terpopuler

Comments

GilangRamadhan

GilangRamadhan

betul tem

2023-02-26

2

GilangRamadhan

GilangRamadhan

lebay Lo alexa

2023-02-26

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Ayo...

2023-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Prolog
2 Bab 2. Anugerah Sang Nenek Misterius
3 Bab 3. Sistem Misterius
4 Bab 4. Sistem Yang Menguntungkan
5 Bab 5. Sistem Yang Menguntungkan II
6 Bab 6. Teleportasi Dengan Sistem
7 Bab 7. Sistem Yang Membingungkan
8 Bab 8. Sistem Tak Pernah Berdusta!
9 Bab 9. Sistem Tak Pernah Berkhianat!
10 Bab 10. Serahkan Semuanya Pada Sistem!
11 Bab 11. Kebaikan Sistem
12 Bab 12. Sistem Akan Selalu Melindungi!
13 Bab 13. Menjadi Pahlawan Dengan Sistem!
14 Bab 14. Kegelisahan Rara
15 Bab 15. Kegelisahan Rara II
16 Bab 16. Kegelisahan Rara III (Keputusan Rara)
17 Bab 17. Mencari Kebahagiaan Bersama Sistem!
18 Bab 18. Keinginan Calon Penguasa
19 Bab 19. Pertemuan Yang Tak Terduga
20 Bab 20. Naluri Lelaki
21 Bab 21. Mau Tidak Mau
22 Bab 22. Membangun Jiwa Kepemimpinan Bersama Sistem!
23 Bab 23. Menjadi Penembak Jitu Bersama Sistem!
24 Bab 24. Yang Penting, Habiskan!
25 Bab 25. Permintaan Egois
26 Bab 26. Sistem, Jelaskan!
27 Bab 27. Hadiah Untukmu, Seruni
28 Bab 28. Aksi Seruni
29 Bab 29. Pelayanan Yang Sangat Istimewa
30 Bab 30. Menertawakan Langit
31 Bab 31. Benar-Benar Tak Ada Habisnya
32 Bab 32. Sistem, Diam
33 Bab 33. Kekecewaan Vanze
34 Bab 34. Pistol Yang Aneh
35 Bab 35. Si Gadis Imut, Yang Sangat Periang
36 Bab 36. Selamat Datang, Dikeluarga Zevan Ardiansyah!
37 Bab 37. Yang Mulia Tuan Muda Presiden Direktur
38 Bab 38. Sebuah Tragedi
39 Bab 39. Menghilangnya Sistem Misterius
40 Bab 40. Menghilangnya Sistem Misterius II
41 Bab 41. Menghilangnya Sistem Misterius III
42 Bab 42. Menghilangnya Sistem Misterius IV
43 Bab 43. Menghilangnya Sistem Misterius V
44 Bab 44. Kembalinya Sistem Misterius (Pembalasan)
45 Bab 45. Selamat Datang Kembali, Sistem
46 Bab 46. Sebuah Pernyataan
47 Bab 47. Seruni, Atau Arini?
48 Bab 48. Pria Yang Benar-Benar Menyeramkan!
49 Bab 49. Lakukanlah Pelan-Pelan
50 Bab 50. Benih Arogan Sang Tuan Muda
51 Bab 51. Benar-Benar Motor Idaman
52 Bab 52. Sebuah Tugas Yang Sangat Dinantikan
53 Bab 53. Kesetiaan Vanze
54 Bab 54. Pengkhianatan
55 Bab 55. Pengunduran Diri
56 Bab 56. Pekerjaan Yang Sangat Menggiurkan
57 Bab 57. Hasrat Melody
58 Bab 58. Jeritan Alyssa
59 Bab 59. Siswi Misterius
60 Bab 60. Penderitaan, Dibalik Senyuman Yona
61 Bab 61. Kepedulian Sang Tuan Muda
62 Bab 62. Melampiaskan Kemurkaan
63 Bab 63. Ancaman, Dibalik Sebuah Tuntutan
64 Bab 64. Tangisan Sang Tuan Muda
65 Bab 65. Sebuah Perpisahan
66 Bab 66. Rasa Bersalah Anya
67 Bab 67. Perang Dingin Kedua Pelayan
68 Bab 68. Benar-Benar Tak Dapat Di Prediksi!
69 Bab 69. Bakat Yang Terpendam
70 Bab 70. Selangkah Lebih Maju
71 Bab 71. Keputusasaan
72 Bab 72. Sandiwara Clarissa
73 Bab 73. Boleh Saja, Itu Tidak Masalah
74 Bab 74. Sebuah Kunjungan
75 Bab 75. Kekuasaan Sang Tuan Muda
76 Bab 76. Pengepungan & Robot Genetik Tipe Destroyer
77 Bab 77. Pergerakan Vanze
78 Bab 78. Hibernasi
79 Bab 79. Setelah Setahun Berlalu
80 Bab 80. Perbincangan Masa Depan
81 Bab 81. Lansung Diterima
82 Bab 82. Tamparan Keras
83 Bab 83. Kiprah Agen Tersembunyi
84 Bab 84. Sambutan Yang Sangat Diluar Dugaan
85 Bab 85. Semuanya, Sama Saja!
86 Bab 86. Isyarat Pertolongan
87 Bab 87. Kekejaman Alexa
88 Bab 88. Sosok Malaikat
89 Bab 89. Perlawanan Zevan
90 Informasi penting
91 Bab 90. Dua Wajah Yang Menatap Tajam
92 Bab 91. Kembali Ke Titik Nol (Tamat)
93 Pengumuman Novel Baru!
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1. Prolog
2
Bab 2. Anugerah Sang Nenek Misterius
3
Bab 3. Sistem Misterius
4
Bab 4. Sistem Yang Menguntungkan
5
Bab 5. Sistem Yang Menguntungkan II
6
Bab 6. Teleportasi Dengan Sistem
7
Bab 7. Sistem Yang Membingungkan
8
Bab 8. Sistem Tak Pernah Berdusta!
9
Bab 9. Sistem Tak Pernah Berkhianat!
10
Bab 10. Serahkan Semuanya Pada Sistem!
11
Bab 11. Kebaikan Sistem
12
Bab 12. Sistem Akan Selalu Melindungi!
13
Bab 13. Menjadi Pahlawan Dengan Sistem!
14
Bab 14. Kegelisahan Rara
15
Bab 15. Kegelisahan Rara II
16
Bab 16. Kegelisahan Rara III (Keputusan Rara)
17
Bab 17. Mencari Kebahagiaan Bersama Sistem!
18
Bab 18. Keinginan Calon Penguasa
19
Bab 19. Pertemuan Yang Tak Terduga
20
Bab 20. Naluri Lelaki
21
Bab 21. Mau Tidak Mau
22
Bab 22. Membangun Jiwa Kepemimpinan Bersama Sistem!
23
Bab 23. Menjadi Penembak Jitu Bersama Sistem!
24
Bab 24. Yang Penting, Habiskan!
25
Bab 25. Permintaan Egois
26
Bab 26. Sistem, Jelaskan!
27
Bab 27. Hadiah Untukmu, Seruni
28
Bab 28. Aksi Seruni
29
Bab 29. Pelayanan Yang Sangat Istimewa
30
Bab 30. Menertawakan Langit
31
Bab 31. Benar-Benar Tak Ada Habisnya
32
Bab 32. Sistem, Diam
33
Bab 33. Kekecewaan Vanze
34
Bab 34. Pistol Yang Aneh
35
Bab 35. Si Gadis Imut, Yang Sangat Periang
36
Bab 36. Selamat Datang, Dikeluarga Zevan Ardiansyah!
37
Bab 37. Yang Mulia Tuan Muda Presiden Direktur
38
Bab 38. Sebuah Tragedi
39
Bab 39. Menghilangnya Sistem Misterius
40
Bab 40. Menghilangnya Sistem Misterius II
41
Bab 41. Menghilangnya Sistem Misterius III
42
Bab 42. Menghilangnya Sistem Misterius IV
43
Bab 43. Menghilangnya Sistem Misterius V
44
Bab 44. Kembalinya Sistem Misterius (Pembalasan)
45
Bab 45. Selamat Datang Kembali, Sistem
46
Bab 46. Sebuah Pernyataan
47
Bab 47. Seruni, Atau Arini?
48
Bab 48. Pria Yang Benar-Benar Menyeramkan!
49
Bab 49. Lakukanlah Pelan-Pelan
50
Bab 50. Benih Arogan Sang Tuan Muda
51
Bab 51. Benar-Benar Motor Idaman
52
Bab 52. Sebuah Tugas Yang Sangat Dinantikan
53
Bab 53. Kesetiaan Vanze
54
Bab 54. Pengkhianatan
55
Bab 55. Pengunduran Diri
56
Bab 56. Pekerjaan Yang Sangat Menggiurkan
57
Bab 57. Hasrat Melody
58
Bab 58. Jeritan Alyssa
59
Bab 59. Siswi Misterius
60
Bab 60. Penderitaan, Dibalik Senyuman Yona
61
Bab 61. Kepedulian Sang Tuan Muda
62
Bab 62. Melampiaskan Kemurkaan
63
Bab 63. Ancaman, Dibalik Sebuah Tuntutan
64
Bab 64. Tangisan Sang Tuan Muda
65
Bab 65. Sebuah Perpisahan
66
Bab 66. Rasa Bersalah Anya
67
Bab 67. Perang Dingin Kedua Pelayan
68
Bab 68. Benar-Benar Tak Dapat Di Prediksi!
69
Bab 69. Bakat Yang Terpendam
70
Bab 70. Selangkah Lebih Maju
71
Bab 71. Keputusasaan
72
Bab 72. Sandiwara Clarissa
73
Bab 73. Boleh Saja, Itu Tidak Masalah
74
Bab 74. Sebuah Kunjungan
75
Bab 75. Kekuasaan Sang Tuan Muda
76
Bab 76. Pengepungan & Robot Genetik Tipe Destroyer
77
Bab 77. Pergerakan Vanze
78
Bab 78. Hibernasi
79
Bab 79. Setelah Setahun Berlalu
80
Bab 80. Perbincangan Masa Depan
81
Bab 81. Lansung Diterima
82
Bab 82. Tamparan Keras
83
Bab 83. Kiprah Agen Tersembunyi
84
Bab 84. Sambutan Yang Sangat Diluar Dugaan
85
Bab 85. Semuanya, Sama Saja!
86
Bab 86. Isyarat Pertolongan
87
Bab 87. Kekejaman Alexa
88
Bab 88. Sosok Malaikat
89
Bab 89. Perlawanan Zevan
90
Informasi penting
91
Bab 90. Dua Wajah Yang Menatap Tajam
92
Bab 91. Kembali Ke Titik Nol (Tamat)
93
Pengumuman Novel Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!