Bab 9. Sistem Tak Pernah Berkhianat!

Sistem mengambil alih tubuh Clarissa, lalu membawanya pergi menuju puncak gedung sekolah. Sementara, Reina dan Joshua semakin intim dalam melampiaskan hasrat cinta mereka.

Setelah berdiri tepat didepan pintu akses, Clarissa membuka pintunya dan segera keluar dari pintu tersebut.

[•••••Data Musuh•••••]

[Nama: Clarissa Ayudia]

[Umur: 16 Tahun]

[Pekerjaan: Pelajar/Atlit muda]

[Kesehatan: 99%]

[Keuangan: Sangat Baik]

[Kemampuan: lari cepat, lompat tinggi, lemparan akurat]

[Tingkat IQ: 75]

[Tingkat Sekolah: SMA]

[Nama Instansi Sekolah: SMA Harapan Kita]

[Kelas: 2A]

[Informasi: peraih medali emas cabor atletik antar sekolah lima tahun berturut-turut, putri seorang pensiunan atlit golf ternama]

[Sistem! Membuka data baru: musuh, diaktifkan!]

[•••••Clarissa Ayudia•••••]

[Musuh: Reina Melati]

[Rasa benci: 99%]

[Rasa iri: 99%]

[Hasrat membunuh: 50%]

[Kemungkinan damai: 1%]

Clarissa akhirnya berdiri tepat dihadapan Reina dan Joshua, seraya memberikan tatapan kosong. Mereka yang saling bermesraan pun terkejut, saat mendapati kehadiran ketua OSIS tersebut.

"C-Clarissa?!" ucap Joshua, sambil menggenggam erat pinggul Reina. Ia telah melucuti seluruh anak kancing seragam milik Reina, yang membuat buah dada gadis itu tersingkap lebar.

"Joshua, siapa dia?" tanya Reina, yang tengah menggenggam erat kedua pundak Joshua, seraya menatap penuh curiga pada Clarissa.

[Sistem! Melepaskan doktrin target: Clarissa Ayudia, diaktifkan!]

[Sistem! Mengembalikan pikiran target: Clarissa Ayudia, diaktifkan!]

Clarissa sempat tertegun lalu jatuh berlutut dihadapan Joshua dan Reina, setelah sebuah energi misterius keluar dari tubuhnya. Matanya yang tengah terpejam, akhirnya membuka dengan perlahan.

"Jo—Joshua?!" ucapnya, saat mendapati Joshua tengah menyudutkan tubuh Reina, pada tembok pembatas puncak gedung sekolah.

Rasa benci yang telah dilipatgandakan oleh sistem, membuat Clarissa sontak bangkit dan berjalan menghampiri mereka. "Brengsek!" Ia merenggut rambut Reina, dan menariknya menuju tengah-tengah puncak gedung.

"Sa—sakit! Lepaaskaaan!!" lirih Reina, seiring dengan rasa sakit yang diperoleh dari kulit kepalanya.

Hasrat ingin membunuh Clarissa, membuatnya dengan sengaja mendorong tubuh Reina sekuat mungkin, hingga gadis itu akhirnya terdorong, lalu jatuh tersungkur keatas lantai gedung yang sangat keras.

(Brukk!)

"Clarissaaa!!!" Joshua terkejut dengan tindakan Clarissa, yang membuatnya berniat untuk menghampiri Reina.

[Sistem! Mendoktrin pikiran target: Joshua Leonardo, diaktifkan!]

[Sistem! Mengendalikan pikiran target: Joshua Leonardo, diaktifkan!]

Namun, langkah kakinya terhenti. Joshua seketika berdiri mematung, dengan pandangan yang menatap kosong ke arah depan.

Rasa bencinya yang meledak-ledak, membuat Clarissa segera berjalan menghampiri Reina. "Daaasar kau ibliis!" ucapnya seraya melayangkan kakinya, menuju wajah gadis tersebut.

(Bugh! Bugh! Bugh! Bugh!)

Reina sempat melindungi wajahnya, dari terjangan kaki Clarissa. Namun, kuatnya tenaga yang dikerahkan oleh kaki ketua OSIS itu, membuatnya tak berdaya, dan tak mampu lagi bertahan dari rasa sakit.

Setelah berhasil membuat wajah Reina memar, lebam dan penuh luka, Clarissa dengan segera menghampiri Joshua. Ia lalu menarik tangan anak itu, dan membawanya pergi meninggalkan Reina, yang tengah terbaring lemah tak sadarkan diri.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Beberapa jam kemudian, di penghujung jam pelajaran terakhir, Zevan telah selesai menulis materi yang diterangkan oleh gurunya. Pandangannya seketika tertuju ke arah kursi milik Reina, yang sedari tadi kosong tak bertuan.

"Sistem, apa yang telah terjadi dengan Reina?" tanya Zevan dalam hatinya.

[Tuan, aku telah memenuhi tugas sesuai ide yang anda pikirkan]

Zevan lalu mendapati sang guru berdiri dari kursinya, seraya mengenakan tas ditangannya.

"Baiklah semuanya, meski jam pelajaran ibu masih tersisa beberapa menit lagi, tolong jangan buat keributan di kelas, selagi ibu tidak ada," ucap sang guru.

"Baik, Buuu!" sahut seluruh murid secara serempak, yang membuat sang guru bergegas keluar dari kelas.

"Sistem, aku bertanya apa yang telah terjadi dengan Reina. Mengapa dia belum juga datang ke kelas? Apa yang telah kau lakukan sebenarnya?" tanya kembali Zevan.

[Tuan, aku telah memanipulasi data kepribadian Clarissa, yang membuat gadis itu berlaku kasar pada Reina. Kini, Reina sedang tak sadarkan diri di puncak gedung sekolah]

Mendengar pengakuan sistem, membuat Zevan sontak berdiri dari kursinya, seiring dengan munculnya suara bel, yang menandakan jam kegiatan belajar berakhir. "Sistem, jangan bilang padaku jika kau juga mengatur pertengkaran mereka," pikir Zevan dalam hatinya.

[Tentu saja, Tuan!]

"Bodoh!" Zevan dengan segera meraih tasnya, lalu berjalan tergesa-gesa menuju pintu kelas. "Jadi maksudmu, kau telah memanipulasi datanya secara sepihak?" batin Zevan, seraya mempercepat langkah kakinya, menuju tangga gedung sekolah.

[Tentu saja, Tuan! Bukankah hal itu sesuai dengan ide yang ada dalam pikiran Tuan?]

"Ya! kau benar. Memang aku yang salah," batin Zevan, yang telah berada di lorong lantai kelas tiga. Ia lalu kembali menapaki anak tangga dengan terburu-buru, karena rasa penasarannya terhadap kondisi yang dialami Reina, semakin memuncak.

Setelah tiba di depan pintu akses puncak gedung sekolah, Zevan menarik nafasnya dalam-dalam, dan menghembuskannya secara perlahan. Ia lalu membuka pintu tersebut, seraya berjalan dengan penuh ketenangan.

"Reina?!" Hatinya sontak tertegun, saat mendapati Reina terbaring lemah tak berdaya, ditengah-tengah puncak gedung sekolah.

Zevan segera berjalan menghampiri Reina, dan mendapati belahan gadis itu tersingkap lebar. "Sistem, kenapa kancing seragamnya sampai terbuka? Apakah ini perbuatan Clarissa juga?" tanya Zevan, seraya bertumpu dengan sebelah lutut, disamping tubuh Reina.

[Tidak, Tuan! Itu adalah perbuatan Joshua, yang tergiur dengan tubuh Reina!]

"Dan, Reina membiarkannya?" tanya Zevan.

[Betul! Gadis ini mengakui bila dirinya sangat mencinta Joshua, dan rela memberikan segalanya untuk orang itu!]

"Cih!" Zevan mendecih, karena tak menyangka atas apa yang telah diperbuat Joshua. Ia juga merasa sangat kecewa dengan sifat Reina, yang terlalu mudah memberikan tubuhnya pada anak tersebut.

Namun, sifat kerendahan hati yang telah mendarah-daging dalam dirinya, membuat Zevan kembali memasangkan seluruh anak kancing, dari seragam sekolah Reina. Meski telah dikecewakan, Ia tetap menaruh rasa iba terhadap seorang gadis, yang sempat disukainya itu.

Reina seketika menggerakkan jari kirinya, lalu mulai membuka matanya secara perlahan. Ia menolehkan wajahnya ke arah seseorang, yang tengah duduk bersimpuh disampingnya.

"Ze ... Zeevaaan ...." lirih sang gadis, seraya menampakkan raut wajah sedihnya.

"Reina, apa yang telah terjadi sebenarnya?" tanya Zevan, seraya menatap tajam ke wajah Reina.

"Zeevaaan!" Reina berusaha membangkitkan tubuhnya, meski masih menahan rasa sakit. Ia lalu terduduk, dan mencoba untuk memeluk tubuh Zevan.

Namun, Zevan berupaya menghindar dari pelukan Reina, yang membuat gadis sempat tertegun. "Ze-Zevan, apa kamu ... membenciku?" tanya Reina dengan raut wajah herannya.

Zevan tetap membisu, seakan enggan untuk menjawab pertanyaan itu. Ia akhirnya turut terduduk dihadapan Reina, seraya memeluk kedua lututnya. "Bagimana rasanya, dikhianati oleh seseorang?" tanya Zevan, sambil terus memberikan tatapan yang sangat tajam, pada gadis tersebut.

Reina pun tercengang, mendengar perkataan Zevan. Matanya membelalak lebar, seiring dengan ingatannya tentang Joshua, yang telah meninggalkannya seorang diri.

Reina seketika menunduk, dan mulai meneteskan air mata secara perlahan. Ia akhirnya memahami, apa maksud dari pertanyaan Zevan.

Setelah berhasil menyadarkan Reina, Zevan sontak bangkit dari tempatnya terduduk. "Renungkan dimana letak kesalahanmu. Dan, jangan pernah lagi memanfaatkan kebaikan seseorang," ucapnya seraya berbalik, dan berjalan menuju pintu akses puncak gedung.

Zevan memberikan pemahaman yang sangat bernilai besar bagi Reina, hingga membuat gadis itu menangis sejadi-jadinya. Ia merasa bersalah, karena telah menyakiti perasaan anak tersebut.

"Zeevaaan!" sorak Reina, saat Zevan mulai melewati pintu, dan pergi meninggalkannya.

Namun, Zevan mengacuhkannya dan tetap melangkahkan kaki menuju anak tangga. "Sistem, pulihkan kesehatannya. Hilangkan seluruh luka, dan rasa sakitnya. Dan, kembalikan bentuk wajahnya seperti semula," batin Zevan, sambil berjalan menuruni anak tangga.

[Baik Tuan!]

[Sistem! Mengunci target: Reina Melati, diaktifkan!]

[Pemulihan kesehatan: diaktifkan!]

[Menghilangkan seluruh luka: diaktifkan!]

[Menghilangkan seluruh rasa sakit dan memar: diaktifkan!]

[Mengembalikan struktur jaringan kulit wajah: diaktifkan!]

[Merapatkan pori-pori wajah: diaktifkan!]

[Mengencangkan kulit wajah: diaktifkan!]

[Mencerahkan kulit wajah: diaktifkan]

[Laporan: Target telah pulih dari segala luka, lebam dan memar diwajahnya. Bentuk wajahnya telah kembali seperti semula]

[Sistem! Melepas target: Reina Melati, diaktifkan!]

[Semua sudah selesai dengan sempurna, Tuan!]

"Baik. Terima kasih, sistem," batin Zevan, seraya menuruni anak tangga, dan bergegas menuju lantai satu gedung sekolah.

[Sudah kewajibanku, Tuan!]

Meski tengah berlinang air mata, Reina belum menyadari, bila wajahnya telah kembali cantik seperti semula. Rasa sakit ditubuh dan wajahnya pun turut menghilang, seketika.

...****TBC****...

Terpopuler

Comments

Jeme Merinem

Jeme Merinem

gak semua orng suka MC nya rendah hati,naif,sok suci

2024-11-29

1

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

coba ada Skali klik langsung di ban
udah gue ban novel ini 🗿

2024-11-14

0

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

‌🇳‌‌🇴‌‌🇻‌‌🇪‌‌🇱‌‌ 🇮‌‌🇩‌

Thor mmk

2024-11-14

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Prolog
2 Bab 2. Anugerah Sang Nenek Misterius
3 Bab 3. Sistem Misterius
4 Bab 4. Sistem Yang Menguntungkan
5 Bab 5. Sistem Yang Menguntungkan II
6 Bab 6. Teleportasi Dengan Sistem
7 Bab 7. Sistem Yang Membingungkan
8 Bab 8. Sistem Tak Pernah Berdusta!
9 Bab 9. Sistem Tak Pernah Berkhianat!
10 Bab 10. Serahkan Semuanya Pada Sistem!
11 Bab 11. Kebaikan Sistem
12 Bab 12. Sistem Akan Selalu Melindungi!
13 Bab 13. Menjadi Pahlawan Dengan Sistem!
14 Bab 14. Kegelisahan Rara
15 Bab 15. Kegelisahan Rara II
16 Bab 16. Kegelisahan Rara III (Keputusan Rara)
17 Bab 17. Mencari Kebahagiaan Bersama Sistem!
18 Bab 18. Keinginan Calon Penguasa
19 Bab 19. Pertemuan Yang Tak Terduga
20 Bab 20. Naluri Lelaki
21 Bab 21. Mau Tidak Mau
22 Bab 22. Membangun Jiwa Kepemimpinan Bersama Sistem!
23 Bab 23. Menjadi Penembak Jitu Bersama Sistem!
24 Bab 24. Yang Penting, Habiskan!
25 Bab 25. Permintaan Egois
26 Bab 26. Sistem, Jelaskan!
27 Bab 27. Hadiah Untukmu, Seruni
28 Bab 28. Aksi Seruni
29 Bab 29. Pelayanan Yang Sangat Istimewa
30 Bab 30. Menertawakan Langit
31 Bab 31. Benar-Benar Tak Ada Habisnya
32 Bab 32. Sistem, Diam
33 Bab 33. Kekecewaan Vanze
34 Bab 34. Pistol Yang Aneh
35 Bab 35. Si Gadis Imut, Yang Sangat Periang
36 Bab 36. Selamat Datang, Dikeluarga Zevan Ardiansyah!
37 Bab 37. Yang Mulia Tuan Muda Presiden Direktur
38 Bab 38. Sebuah Tragedi
39 Bab 39. Menghilangnya Sistem Misterius
40 Bab 40. Menghilangnya Sistem Misterius II
41 Bab 41. Menghilangnya Sistem Misterius III
42 Bab 42. Menghilangnya Sistem Misterius IV
43 Bab 43. Menghilangnya Sistem Misterius V
44 Bab 44. Kembalinya Sistem Misterius (Pembalasan)
45 Bab 45. Selamat Datang Kembali, Sistem
46 Bab 46. Sebuah Pernyataan
47 Bab 47. Seruni, Atau Arini?
48 Bab 48. Pria Yang Benar-Benar Menyeramkan!
49 Bab 49. Lakukanlah Pelan-Pelan
50 Bab 50. Benih Arogan Sang Tuan Muda
51 Bab 51. Benar-Benar Motor Idaman
52 Bab 52. Sebuah Tugas Yang Sangat Dinantikan
53 Bab 53. Kesetiaan Vanze
54 Bab 54. Pengkhianatan
55 Bab 55. Pengunduran Diri
56 Bab 56. Pekerjaan Yang Sangat Menggiurkan
57 Bab 57. Hasrat Melody
58 Bab 58. Jeritan Alyssa
59 Bab 59. Siswi Misterius
60 Bab 60. Penderitaan, Dibalik Senyuman Yona
61 Bab 61. Kepedulian Sang Tuan Muda
62 Bab 62. Melampiaskan Kemurkaan
63 Bab 63. Ancaman, Dibalik Sebuah Tuntutan
64 Bab 64. Tangisan Sang Tuan Muda
65 Bab 65. Sebuah Perpisahan
66 Bab 66. Rasa Bersalah Anya
67 Bab 67. Perang Dingin Kedua Pelayan
68 Bab 68. Benar-Benar Tak Dapat Di Prediksi!
69 Bab 69. Bakat Yang Terpendam
70 Bab 70. Selangkah Lebih Maju
71 Bab 71. Keputusasaan
72 Bab 72. Sandiwara Clarissa
73 Bab 73. Boleh Saja, Itu Tidak Masalah
74 Bab 74. Sebuah Kunjungan
75 Bab 75. Kekuasaan Sang Tuan Muda
76 Bab 76. Pengepungan & Robot Genetik Tipe Destroyer
77 Bab 77. Pergerakan Vanze
78 Bab 78. Hibernasi
79 Bab 79. Setelah Setahun Berlalu
80 Bab 80. Perbincangan Masa Depan
81 Bab 81. Lansung Diterima
82 Bab 82. Tamparan Keras
83 Bab 83. Kiprah Agen Tersembunyi
84 Bab 84. Sambutan Yang Sangat Diluar Dugaan
85 Bab 85. Semuanya, Sama Saja!
86 Bab 86. Isyarat Pertolongan
87 Bab 87. Kekejaman Alexa
88 Bab 88. Sosok Malaikat
89 Bab 89. Perlawanan Zevan
90 Informasi penting
91 Bab 90. Dua Wajah Yang Menatap Tajam
92 Bab 91. Kembali Ke Titik Nol (Tamat)
93 Pengumuman Novel Baru!
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1. Prolog
2
Bab 2. Anugerah Sang Nenek Misterius
3
Bab 3. Sistem Misterius
4
Bab 4. Sistem Yang Menguntungkan
5
Bab 5. Sistem Yang Menguntungkan II
6
Bab 6. Teleportasi Dengan Sistem
7
Bab 7. Sistem Yang Membingungkan
8
Bab 8. Sistem Tak Pernah Berdusta!
9
Bab 9. Sistem Tak Pernah Berkhianat!
10
Bab 10. Serahkan Semuanya Pada Sistem!
11
Bab 11. Kebaikan Sistem
12
Bab 12. Sistem Akan Selalu Melindungi!
13
Bab 13. Menjadi Pahlawan Dengan Sistem!
14
Bab 14. Kegelisahan Rara
15
Bab 15. Kegelisahan Rara II
16
Bab 16. Kegelisahan Rara III (Keputusan Rara)
17
Bab 17. Mencari Kebahagiaan Bersama Sistem!
18
Bab 18. Keinginan Calon Penguasa
19
Bab 19. Pertemuan Yang Tak Terduga
20
Bab 20. Naluri Lelaki
21
Bab 21. Mau Tidak Mau
22
Bab 22. Membangun Jiwa Kepemimpinan Bersama Sistem!
23
Bab 23. Menjadi Penembak Jitu Bersama Sistem!
24
Bab 24. Yang Penting, Habiskan!
25
Bab 25. Permintaan Egois
26
Bab 26. Sistem, Jelaskan!
27
Bab 27. Hadiah Untukmu, Seruni
28
Bab 28. Aksi Seruni
29
Bab 29. Pelayanan Yang Sangat Istimewa
30
Bab 30. Menertawakan Langit
31
Bab 31. Benar-Benar Tak Ada Habisnya
32
Bab 32. Sistem, Diam
33
Bab 33. Kekecewaan Vanze
34
Bab 34. Pistol Yang Aneh
35
Bab 35. Si Gadis Imut, Yang Sangat Periang
36
Bab 36. Selamat Datang, Dikeluarga Zevan Ardiansyah!
37
Bab 37. Yang Mulia Tuan Muda Presiden Direktur
38
Bab 38. Sebuah Tragedi
39
Bab 39. Menghilangnya Sistem Misterius
40
Bab 40. Menghilangnya Sistem Misterius II
41
Bab 41. Menghilangnya Sistem Misterius III
42
Bab 42. Menghilangnya Sistem Misterius IV
43
Bab 43. Menghilangnya Sistem Misterius V
44
Bab 44. Kembalinya Sistem Misterius (Pembalasan)
45
Bab 45. Selamat Datang Kembali, Sistem
46
Bab 46. Sebuah Pernyataan
47
Bab 47. Seruni, Atau Arini?
48
Bab 48. Pria Yang Benar-Benar Menyeramkan!
49
Bab 49. Lakukanlah Pelan-Pelan
50
Bab 50. Benih Arogan Sang Tuan Muda
51
Bab 51. Benar-Benar Motor Idaman
52
Bab 52. Sebuah Tugas Yang Sangat Dinantikan
53
Bab 53. Kesetiaan Vanze
54
Bab 54. Pengkhianatan
55
Bab 55. Pengunduran Diri
56
Bab 56. Pekerjaan Yang Sangat Menggiurkan
57
Bab 57. Hasrat Melody
58
Bab 58. Jeritan Alyssa
59
Bab 59. Siswi Misterius
60
Bab 60. Penderitaan, Dibalik Senyuman Yona
61
Bab 61. Kepedulian Sang Tuan Muda
62
Bab 62. Melampiaskan Kemurkaan
63
Bab 63. Ancaman, Dibalik Sebuah Tuntutan
64
Bab 64. Tangisan Sang Tuan Muda
65
Bab 65. Sebuah Perpisahan
66
Bab 66. Rasa Bersalah Anya
67
Bab 67. Perang Dingin Kedua Pelayan
68
Bab 68. Benar-Benar Tak Dapat Di Prediksi!
69
Bab 69. Bakat Yang Terpendam
70
Bab 70. Selangkah Lebih Maju
71
Bab 71. Keputusasaan
72
Bab 72. Sandiwara Clarissa
73
Bab 73. Boleh Saja, Itu Tidak Masalah
74
Bab 74. Sebuah Kunjungan
75
Bab 75. Kekuasaan Sang Tuan Muda
76
Bab 76. Pengepungan & Robot Genetik Tipe Destroyer
77
Bab 77. Pergerakan Vanze
78
Bab 78. Hibernasi
79
Bab 79. Setelah Setahun Berlalu
80
Bab 80. Perbincangan Masa Depan
81
Bab 81. Lansung Diterima
82
Bab 82. Tamparan Keras
83
Bab 83. Kiprah Agen Tersembunyi
84
Bab 84. Sambutan Yang Sangat Diluar Dugaan
85
Bab 85. Semuanya, Sama Saja!
86
Bab 86. Isyarat Pertolongan
87
Bab 87. Kekejaman Alexa
88
Bab 88. Sosok Malaikat
89
Bab 89. Perlawanan Zevan
90
Informasi penting
91
Bab 90. Dua Wajah Yang Menatap Tajam
92
Bab 91. Kembali Ke Titik Nol (Tamat)
93
Pengumuman Novel Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!