Bab 2. Anugerah Sang Nenek Misterius

Zevan telah menghabiskan dua jam waktunya berjalan kaki, menuju pinggiran kota. Sempat terlintas dibenaknya untuk singgah dan menetap sementara di panti asuhan, namun hal itu sangatlah tidak mungkin baginya, karena telah menginjak usia remaja.

Pemerintah kota telah menetapkan sebuah peraturan yang sangat mustahil bagi Zevan, untuk kembali tinggal dan hidup di panti asuhan. Hal itu semakin membuat rasa keputusasaanya, kian memuncak.

Kakinya terus melangkah dan melangkah, hingga tiba disebuah jembatan, yang membawahi sebuah sungai besar. "Sepertinya, aku memang tidak layak lagi untuk hidup, setelah tak ada satupun orang yang ku anggap, sebagai keluargaku sendiri," pikirnya, seraya menatap kosong, kearah aliran sungai yang jernih dan deras itu.

Pikirannya sudah buntu, seiring dengan semangat hidup yang terus terkikis habis. Zevan seketika teringat pada masa-masa kecilnya, sewaktu masih berada di rumah keluarga besar konglomerat tersebut. "Papa Rudi, dulu kau sangat sering tersenyum kepadaku. Namun, mengapa seiring dengan pertumbuhanku, senyuman itu semakin memudar, dan tak pernah lagi kau tunjukkan," batin Zevan, sambil menggenggam erat besi pembatas jembatan.

"Mama Celine, aku sudah tahu bila kau sangat-sangat membenci diriku sejak dulu. Tapi, hingga detik ini pun aku tetap menganggapmu sebagai ibuku sendiri," pikir Zevan, yang mulai menapakkan kakinya, pada sebuah pembatas jembatan yang berada tepat didepan lututnya.

"Kak Alexa, dan Joshua. Kalian selalu mendapatkan perhatian yang lebih dari papa Rudi dan mama Celine. Aku tak pernah sedetikpun merasa iri dengan hal itu," pikir Zevan, yang telah menginjakkan dua kakinya, tepat diatas besi pembatas jembatan.

Pandangannya menatap kosong, dengan semangat hidup yang telah terkikis habis. Zevan mulai mengangkat sebelah kakinya, dan menapak pada sebuah besi pembatas jembatan yang berada satu tingkat diatas sebelah kakinya yang lain.

Zevan benar-benar ingin mengakhiri nyawanya. Namun, belum sempat niat itu tertuntaskan, seseorang tiba-tiba menggenggam sebelah pundak Zevan, yang membuat anak itu menunda aksi nekatnya.

"Cuuu," ucap seorang nenek yang terlihat lesu, dengan badan yang membungkuk. Seluruh kulit ditubuh dan wajahnya pun mengeriput, dengan rambut yang memutih pudar.

Pakaiannya terlihat sederhana, seperti penduduk desa pada umunya. Zevan seketika menoleh kebelakang dan tertegun saat mendapati seorang nenek-nenek, yang seakan ingin meminta pertolongan padanya.

"Ada apa nek? Apa ada yang bisa ku bantu?" tanya Zevan, seraya menurunkan kembali sebelah kakinya. Ia akhirnya menurunkan kedua kakinya, hingga kembali menapak diatas trotoar jembatan.

"Tolong nenek. Nenek sudah tua, dan tak sanggup lagi berjalan," jawab sang nenek.

Melihat kondisi lemah tak berdaya yang terlihat jelas dari nenek tersebut, membuat Zevan merasa iba. Anak itu dengan segera menggenggam erat kedua tangan sang nenek.

"Nenek mau kemana? Mari ku antarkan," ucap Zevan, dengan penuh tenggang rasa. Kecemasan akan hidupnya, justru beralih pada kondisi nenek itu.

"Nenek ingin pulang, cu. Rumah nenek ada diujung sana," kata sang nenek, seraya menunjuk pada ujung jalan yang terhubung dengan hutan desa.

Tanpa basa-basi, jiwa sosialnya yang meninggi, membuat Zevan sontak berdiri membelakangi sang nenek, lalu membungkukkan badan seakan siap menggendong tubuh nenek tua renta itu. "Ayo nek! Aku antar sampai rumahmu," ucap Zevan.

Melihat kebaikan yang ditunjukkan anak itu padanya, membuat sang nenek jadi tersenyum. Pupil matanya yang hitam pekat, sempat bersinar merah, lalu kembali menghitam lagi.

Setelah merangkul pundak Zevan dari belakang, sang nenek mengangkat sebelah kakinya, dan bertopang pada sebelah lengan anak itu. Zevan pun dengan sigap mengangkat sebelah kaki sang nenek, lalu menggendongnya dari belakang.

"Jangan khawatir nek! Aku akan mengantarmu pulang, agar kau bisa segera beristirahat," ucap Zevan seraya melangkahkan kakinya, menuju arah rumah yang ditunjukkan oleh sang nenek.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Zevan benar-benar melupakan masalah yang tengah dialaminya, demi memikirkan kesulitan yang dialami sang nenek. Ia sedari tadi terdiam membisu, sambil memfokuskan dirinya dalam menggendong nenek itu pulang menuju rumah.

Setelah hampir tiba diujung jalan, sang nenek seketika menjulurkan tangannya dan menunjuk ka arah setapak jalan, yang berada dipertigaan jalan besar tersebut. "Cu, rumah nenek ada didalam hutan. Sebentar lagi juga sampai," ucap sang nenek.

"Baiklah, nek." Zevan semakin mempercepat langkah kakinya, karena beban tubuh nenek tersebut, tak terlalu menyulitkan dirinya.

Jalan setapak itu sedikit menanjak, namun tetap tak menyurutkan semangat Zevan. "Nek, apa ada anggota keluargamu yang tinggal disana?" tanya Zevan.

"Tidak ada cu. Nenek hanya tinggal seorang diri," jawab sang nenek, yang membuat Zevan sempat tercengang. "Tapi kau tak usah khawatirkan nenek. Setelah mengantarku pulang, aku akan memberikan imbalan yang sangat besar untukmu," ucap sang nenek.

Mendengar perkataan nenek tersebut, membuat jiwa tanpa pamrih Zevan memberontak. "Tidak Nek! Aku tidak akan meminta apa-apa! Aku sungguh-sungguh berniat menolongmu dengan ikhlas!" tampik Zevan, dengan ratusan butiran keringat yang mulai mengucur deras diwajahnya.

Sang nenek kembali tersenyum, setelah mendapati niat baik yang ditunjukkan oleh anak itu. Kini, pupil matanya terus memerah cerah, meski Zevan belum menyadari hal aneh dari nenek tersebut.

Pandangan Zevan seketika tertuju pada sebuah gubuk, yang terletak diujung setapak jalan yang tengah dilaluinya. "Nek, apa itu rumahmu?" tanya Zevan.

"Betul cu," jawab sang nenek, yang belum jua merubah warna pupil matanya menjadi hitam. "Turunkan nenek didepan pintu saja," pinta sang nenek.

"Baik, nek." Zevan mempercepat langkahnya hingga tiba tepat didepan pintu gubuk, yang terbuat dari anyaman bambu. Ia lalu menurunkan sang nenek, secara perlahan dan tenang.

Namun, hal aneh pun terjadi. Zevan mendapati pandangannya seketika memudar, dengan tingkat kesadaran yang mulai menurun. Tangannya sontak meraih sesuatu, yang dapat membuatnya berpegang, meski pikirannya terasa melayang-layang.

Zevan sempat melihat sang nenek, yang tiba-tiba berdiri dihadapannya. Namun, pandangan matanya samar-samar.

"Nek?! Apa yang sedang terjadi?! Mengapa aku tiba-tiba menjadi seperti ini?!" ucap Zevan, dengan mata yang mengerling dan membelalak lebar. Ia sontak beringsut mundur, karena tak sanggup menahan rasa pening yang semakin menjalar di otaknya.

Tubuhnya pun tersungkur kebelakang. Zevan seketika mengerang kesakitan. Detak jantungnya semakin berdegup kencang tak karuan.

Sang nenek tiba-tiba melayang, dan terbang tepat diatas Zevan. "Wahai anak muda. Kau, adalah yang terpilih! Aku sangat memahami siapa dirimu. Terimalah, anugerah dariku!" ucap sang nenek sambil merentangkan kedua tangannya.

"Aaaaaaaaaaa!!!" Rasa sakit ditubuh Zevan kian menjadi-jadi. Urat diwajahnya semakin menebal, pupil matanya pun menjadi merah pekat.

Cahaya putih yang bersinar terang, seketika datang lalu menyinari setiap sudut ruangan dalam gubuk tersebut. Zevan mendapati pandangannya memutih dan semakin memutih, hingga membuatnya sontak, kehilangan kesadaran secara total.

Setelah berhasil mentransfer seluruh energinya, sang nenek lalu menghilang, meninggalkan Zevan yang tengah tak sadarkan diri dalam gubuk tersebut.

...****TBC****...

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Lanjutkan Thor 😀💪👍👍👍

2023-05-12

1

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Like and Favorit 😀💪👍👍👍

2023-05-12

0

nur kholifah

nur kholifah

josss mantafffffff.........

2023-03-18

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Prolog
2 Bab 2. Anugerah Sang Nenek Misterius
3 Bab 3. Sistem Misterius
4 Bab 4. Sistem Yang Menguntungkan
5 Bab 5. Sistem Yang Menguntungkan II
6 Bab 6. Teleportasi Dengan Sistem
7 Bab 7. Sistem Yang Membingungkan
8 Bab 8. Sistem Tak Pernah Berdusta!
9 Bab 9. Sistem Tak Pernah Berkhianat!
10 Bab 10. Serahkan Semuanya Pada Sistem!
11 Bab 11. Kebaikan Sistem
12 Bab 12. Sistem Akan Selalu Melindungi!
13 Bab 13. Menjadi Pahlawan Dengan Sistem!
14 Bab 14. Kegelisahan Rara
15 Bab 15. Kegelisahan Rara II
16 Bab 16. Kegelisahan Rara III (Keputusan Rara)
17 Bab 17. Mencari Kebahagiaan Bersama Sistem!
18 Bab 18. Keinginan Calon Penguasa
19 Bab 19. Pertemuan Yang Tak Terduga
20 Bab 20. Naluri Lelaki
21 Bab 21. Mau Tidak Mau
22 Bab 22. Membangun Jiwa Kepemimpinan Bersama Sistem!
23 Bab 23. Menjadi Penembak Jitu Bersama Sistem!
24 Bab 24. Yang Penting, Habiskan!
25 Bab 25. Permintaan Egois
26 Bab 26. Sistem, Jelaskan!
27 Bab 27. Hadiah Untukmu, Seruni
28 Bab 28. Aksi Seruni
29 Bab 29. Pelayanan Yang Sangat Istimewa
30 Bab 30. Menertawakan Langit
31 Bab 31. Benar-Benar Tak Ada Habisnya
32 Bab 32. Sistem, Diam
33 Bab 33. Kekecewaan Vanze
34 Bab 34. Pistol Yang Aneh
35 Bab 35. Si Gadis Imut, Yang Sangat Periang
36 Bab 36. Selamat Datang, Dikeluarga Zevan Ardiansyah!
37 Bab 37. Yang Mulia Tuan Muda Presiden Direktur
38 Bab 38. Sebuah Tragedi
39 Bab 39. Menghilangnya Sistem Misterius
40 Bab 40. Menghilangnya Sistem Misterius II
41 Bab 41. Menghilangnya Sistem Misterius III
42 Bab 42. Menghilangnya Sistem Misterius IV
43 Bab 43. Menghilangnya Sistem Misterius V
44 Bab 44. Kembalinya Sistem Misterius (Pembalasan)
45 Bab 45. Selamat Datang Kembali, Sistem
46 Bab 46. Sebuah Pernyataan
47 Bab 47. Seruni, Atau Arini?
48 Bab 48. Pria Yang Benar-Benar Menyeramkan!
49 Bab 49. Lakukanlah Pelan-Pelan
50 Bab 50. Benih Arogan Sang Tuan Muda
51 Bab 51. Benar-Benar Motor Idaman
52 Bab 52. Sebuah Tugas Yang Sangat Dinantikan
53 Bab 53. Kesetiaan Vanze
54 Bab 54. Pengkhianatan
55 Bab 55. Pengunduran Diri
56 Bab 56. Pekerjaan Yang Sangat Menggiurkan
57 Bab 57. Hasrat Melody
58 Bab 58. Jeritan Alyssa
59 Bab 59. Siswi Misterius
60 Bab 60. Penderitaan, Dibalik Senyuman Yona
61 Bab 61. Kepedulian Sang Tuan Muda
62 Bab 62. Melampiaskan Kemurkaan
63 Bab 63. Ancaman, Dibalik Sebuah Tuntutan
64 Bab 64. Tangisan Sang Tuan Muda
65 Bab 65. Sebuah Perpisahan
66 Bab 66. Rasa Bersalah Anya
67 Bab 67. Perang Dingin Kedua Pelayan
68 Bab 68. Benar-Benar Tak Dapat Di Prediksi!
69 Bab 69. Bakat Yang Terpendam
70 Bab 70. Selangkah Lebih Maju
71 Bab 71. Keputusasaan
72 Bab 72. Sandiwara Clarissa
73 Bab 73. Boleh Saja, Itu Tidak Masalah
74 Bab 74. Sebuah Kunjungan
75 Bab 75. Kekuasaan Sang Tuan Muda
76 Bab 76. Pengepungan & Robot Genetik Tipe Destroyer
77 Bab 77. Pergerakan Vanze
78 Bab 78. Hibernasi
79 Bab 79. Setelah Setahun Berlalu
80 Bab 80. Perbincangan Masa Depan
81 Bab 81. Lansung Diterima
82 Bab 82. Tamparan Keras
83 Bab 83. Kiprah Agen Tersembunyi
84 Bab 84. Sambutan Yang Sangat Diluar Dugaan
85 Bab 85. Semuanya, Sama Saja!
86 Bab 86. Isyarat Pertolongan
87 Bab 87. Kekejaman Alexa
88 Bab 88. Sosok Malaikat
89 Bab 89. Perlawanan Zevan
90 Informasi penting
91 Bab 90. Dua Wajah Yang Menatap Tajam
92 Bab 91. Kembali Ke Titik Nol (Tamat)
93 Pengumuman Novel Baru!
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1. Prolog
2
Bab 2. Anugerah Sang Nenek Misterius
3
Bab 3. Sistem Misterius
4
Bab 4. Sistem Yang Menguntungkan
5
Bab 5. Sistem Yang Menguntungkan II
6
Bab 6. Teleportasi Dengan Sistem
7
Bab 7. Sistem Yang Membingungkan
8
Bab 8. Sistem Tak Pernah Berdusta!
9
Bab 9. Sistem Tak Pernah Berkhianat!
10
Bab 10. Serahkan Semuanya Pada Sistem!
11
Bab 11. Kebaikan Sistem
12
Bab 12. Sistem Akan Selalu Melindungi!
13
Bab 13. Menjadi Pahlawan Dengan Sistem!
14
Bab 14. Kegelisahan Rara
15
Bab 15. Kegelisahan Rara II
16
Bab 16. Kegelisahan Rara III (Keputusan Rara)
17
Bab 17. Mencari Kebahagiaan Bersama Sistem!
18
Bab 18. Keinginan Calon Penguasa
19
Bab 19. Pertemuan Yang Tak Terduga
20
Bab 20. Naluri Lelaki
21
Bab 21. Mau Tidak Mau
22
Bab 22. Membangun Jiwa Kepemimpinan Bersama Sistem!
23
Bab 23. Menjadi Penembak Jitu Bersama Sistem!
24
Bab 24. Yang Penting, Habiskan!
25
Bab 25. Permintaan Egois
26
Bab 26. Sistem, Jelaskan!
27
Bab 27. Hadiah Untukmu, Seruni
28
Bab 28. Aksi Seruni
29
Bab 29. Pelayanan Yang Sangat Istimewa
30
Bab 30. Menertawakan Langit
31
Bab 31. Benar-Benar Tak Ada Habisnya
32
Bab 32. Sistem, Diam
33
Bab 33. Kekecewaan Vanze
34
Bab 34. Pistol Yang Aneh
35
Bab 35. Si Gadis Imut, Yang Sangat Periang
36
Bab 36. Selamat Datang, Dikeluarga Zevan Ardiansyah!
37
Bab 37. Yang Mulia Tuan Muda Presiden Direktur
38
Bab 38. Sebuah Tragedi
39
Bab 39. Menghilangnya Sistem Misterius
40
Bab 40. Menghilangnya Sistem Misterius II
41
Bab 41. Menghilangnya Sistem Misterius III
42
Bab 42. Menghilangnya Sistem Misterius IV
43
Bab 43. Menghilangnya Sistem Misterius V
44
Bab 44. Kembalinya Sistem Misterius (Pembalasan)
45
Bab 45. Selamat Datang Kembali, Sistem
46
Bab 46. Sebuah Pernyataan
47
Bab 47. Seruni, Atau Arini?
48
Bab 48. Pria Yang Benar-Benar Menyeramkan!
49
Bab 49. Lakukanlah Pelan-Pelan
50
Bab 50. Benih Arogan Sang Tuan Muda
51
Bab 51. Benar-Benar Motor Idaman
52
Bab 52. Sebuah Tugas Yang Sangat Dinantikan
53
Bab 53. Kesetiaan Vanze
54
Bab 54. Pengkhianatan
55
Bab 55. Pengunduran Diri
56
Bab 56. Pekerjaan Yang Sangat Menggiurkan
57
Bab 57. Hasrat Melody
58
Bab 58. Jeritan Alyssa
59
Bab 59. Siswi Misterius
60
Bab 60. Penderitaan, Dibalik Senyuman Yona
61
Bab 61. Kepedulian Sang Tuan Muda
62
Bab 62. Melampiaskan Kemurkaan
63
Bab 63. Ancaman, Dibalik Sebuah Tuntutan
64
Bab 64. Tangisan Sang Tuan Muda
65
Bab 65. Sebuah Perpisahan
66
Bab 66. Rasa Bersalah Anya
67
Bab 67. Perang Dingin Kedua Pelayan
68
Bab 68. Benar-Benar Tak Dapat Di Prediksi!
69
Bab 69. Bakat Yang Terpendam
70
Bab 70. Selangkah Lebih Maju
71
Bab 71. Keputusasaan
72
Bab 72. Sandiwara Clarissa
73
Bab 73. Boleh Saja, Itu Tidak Masalah
74
Bab 74. Sebuah Kunjungan
75
Bab 75. Kekuasaan Sang Tuan Muda
76
Bab 76. Pengepungan & Robot Genetik Tipe Destroyer
77
Bab 77. Pergerakan Vanze
78
Bab 78. Hibernasi
79
Bab 79. Setelah Setahun Berlalu
80
Bab 80. Perbincangan Masa Depan
81
Bab 81. Lansung Diterima
82
Bab 82. Tamparan Keras
83
Bab 83. Kiprah Agen Tersembunyi
84
Bab 84. Sambutan Yang Sangat Diluar Dugaan
85
Bab 85. Semuanya, Sama Saja!
86
Bab 86. Isyarat Pertolongan
87
Bab 87. Kekejaman Alexa
88
Bab 88. Sosok Malaikat
89
Bab 89. Perlawanan Zevan
90
Informasi penting
91
Bab 90. Dua Wajah Yang Menatap Tajam
92
Bab 91. Kembali Ke Titik Nol (Tamat)
93
Pengumuman Novel Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!