Bab 20. Naluri Lelaki

"Maaf, apa tanganku sudah bisa dilepas?" ucap Kimmy yang mulai merasa risih, saat Zevan menggenggam erat tangannya terlalu lama.

Zevan sontak melepaskan tangan Kimmy. "Maaf. Aku terlalu terbawa suasana," ungkap Zevan dengan penuh percaya diri. Matanya tiada henti menatap pada kedua bola mata Kimmy, yang terlihat sangat lentik dan anggun.

"Tidak apa-apa." Kimmy lalu mengeluarkan sebuah buku galeri properti, dan menunjukkannya pada Zevan. "Silahkan pilih, apartemen seperti apa yang ingin kamu beli," ucapnya sambil tersenyum, yang semakin membuat pikiran anak itu, lari entah kemana.

Naluri lelakinya pun muncul, seiring dengan jari telunjuk yang spontan menunjuk pada Kimmy, hingga membuat gadis itu sempat terheran-heran.

"Aku? Maaf, Aku bukan properti. Silahkan pilih properti yang ada di buku ini yah," tegur Kimmy.

"Ah, maaf. Bukan itu maksudku." Zevan seketika kembali pada jalur kesadarannya, dan mulai membuang rasa canggungnya jauh-jauh. "Hmm ... menurut kamu, ini bagus gak?" tanya Zevan, seraya menunjuk pada foto sebuah apartemen, yang tertera dalam buku properti.

Kimmy kembali tersenyum. "Baguus," jawabnya dengan singkat, karena merasakan adanya keraguan pada diri Zevan, dan menganggap bila anak itu hanya ingin bermain-main saja dengannya.

Zevan seketika bersedekap tangan, lalu menggoyang-goyangkan kedua lututnya. "Hmm ... bisa aku bayar sekarang?" tanya Zevan dengan penuh kepolosan.

"Kau yakin? Ini harganya tidak murah loh, meskipun dapat diskon hari ini." Kimmy ingin memastikan, bila anak itu tak main-main dengan perkataannya barusan.

Zevan lalu mengeluarkan ponsel dari dalam saku kemeja flanelnya, dan menunjukkan jumlah saldo rekening yang tertera dalam aplikasi perbankannya, pada Kimmy. "Apa segini cukup?" tanya Zevan dengan penuh percaya diri yang amat besar, hingga membuat Kimmy sontak melotot seraya mencondongkan tubuhnya keatas meja, saat menatap pada layar ponsel milik Zevan.

"Waaangiii!" puji Zevan dalam hatinya, setelah aroma wangi tubuh Kimmy, tak sengaja berseliweran dilubang hidungnya.

[Haha! Tuanku ternyata malu-malu kucing!]

"S-s-seratus lima miliaaar?! Apakah ini benar-benar uang sungguhan?!" Kimmy pun ketar-ketir, dengan jumlah saldo yang terpampang jelas dilayar ponsel Zevan. Seluruh beban hidup yang terbayang-bayang dalam pikirannya, seakan lenyap seketika, saat mengetahui besarnya nilai aset kekayaan yang dimiliki anak tersebut.

Zevan kembali memasukan ponselnya kedalam saku kemeja. "Tak perlu pakai diskon. Jika memang dapat diskon, ambil saja untukmu, tapi aku akan tetap membayar sesuai harga normalnya," ucapnya dengan penuh keyakinan.

Keringat dingin pun mulai mengucur dari kepala Kimmy, hingga membuatnya seketika menelan ludahnya, dan benar-benar terperangkap dalam rasa ketidakpercayaannya, atas ucapan Zevan.

"Kimmy? Apa kau baik-baik saja?" tegur Zevan saat mendapati Kimmy tengah mematung, dan belum jua menarik wajahnya. Ia lalu menepuk-nepuk pipi Kimmy, yang membuat gadis itu akhirnya tersadar dari lamunannya.

Kimmy mengerjapkan mata seraya menggelengkan kepalanya. "Survei!" ucapnya lalu kembali menduduki kursi. "Sebelum melakukan pembayaran, kamu harus survei dulu ke tempat lokasinya," tegas Kimmy sambil meraih beberapa lembar formulir, dari dalam laci mejanya.

"Baiklah." Zevan menarik nafasnya dalam-dalam, lalu menghempaskannya secara perlahan. Ia menjadi tak sabar ingin segera memiliki apartemen baru.

[Tuan! Kabar tentang kasus pembunuhanmu, mulai tersebar diseluruh media televisi lokal]

"Bagus! Itu lebih cepat dari perkiraanku. Sekarang sudah saatnya kita melakukan rencana itu," batin Zevan, selagi menunggu Kimmy tengah memproses berkas jual beli propertinya.

"Kartu identitasmu?" pinta Kimmy, sambil menggenggam sebuah pulpen.

"Ah gawat! Sistem, aku lupa kalau nama dalam kartu pelajarku adalah Zevan. Apa kau bisa mengubahnya?" pinta Zevan dalam hatinya, saat mengetahui bila nama yang disebutkannya pada Kimmy, tidak sesuai dengan nama dalam kartu pelajarnya.

[Baik Tuan!]

[Sistem! Mengunci target: Kartu Pelajar Tuan!]

[Sistem, mengubah nama Zevan menjadi: Vanze, diaktifkan!]

[Semua sudah beres Tuan!]

"Terimakasih." Zevan mulai merogoh dompetnya, dan mengeluarkan kartu pelajarnya dari dalam dompet tersebut. "Aku hanya punya ini," ucapnya, seraya menyerahkan kartu pelajarnya pada Kimmy.

Kimmy sempat tercengang saat menatap pada kartu tersebut. "Masih pelajar tapi sudah punya tabungan miliaran. Sekaya apakah orangtua anak ini!" pikirnya dalam hati, dan mulai menyalin data-data kartu pelajar Zevan, kedalam lembar formulir jual beli properti.

"Baik Tuan Vanze. Silahkan tanda tangan disini," ucap Kimmy sambil membalikkan kertas formulirnya ke arah posisi duduk Zevan, lalu menunjuk pada kolom kosong yang berada dibawah kertas formulir tersebut.

Zevan akhirnya menandatangani lembar formulir jual beli properti, yang akan menjadi langkah awal dalam kepemilikannya, pada sebuah apartemen yang sangat besar dan mewah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kimmy menggiring Zevan keluar dari gedung pemasaran properti, dan membawa anak itu berjalan menuju mobil sedan, yang tengah terparkir didepan gedung. "Tuan Vanze, silahkan masuk. Kita akan melakukan survei, pada apartemen yang akan kau beli nanti," ucap Kimmy, seraya membuka pintu depan mobilnya.

"Baik." Zevan segera masuk kedalam mobil, dan mulai mencuatkan keinginannya pada kendaraan roda empat tersebut. "Sistem, sebutkan spesifikasi dan harga mobil ini," pinta Zevan dalam hatinya, seraya terduduk santai didalam mobil itu.

[Baik Tuan! Mohon tunggu sebentar]

[•••••Sedang Memindai Data Kendaraan•••••]

Kimmy pun turut masuk kedalam ruang setir kemudi, dan mulai menyalakan mesin mobilnya. Ia seketika melirik kearah wajah Zevan. "Selama 15 tahun hidup di Korea Selatan, dan sembilan tahun tinggal disini, baru kali ini aku melihat seorang pelajar konglomerat seperti dirinya. Kalau dilihat baik-baik, wajahnya lumayan tampan juga," batin Kimmy sambil menggigit bibir bawahnya. Ia lalu memindahkan gigi persnelingnya, dan segera tancap gas menuju apartemen yang dituju.

[•••••Pemindaian Selesai!•••••]

[Merk kendaraan: Toyoda Mercury]

[Jenis kendaraan: sedan]

[Tahun pembuatan: 2018]

[Kapasitas mesin: 1200cc]

[Jenis/tipe mesin: Injeksi, dengan mesin penggerak roda depan]

[Jenis bahan bakar: Bensin]

[Kapasitas bensin: 38 liter]

[Kapasitas penumpang: 4 kursi]

[Kapasitas bagasi belakang: 465 liter]

[Harga baru: 172 juta rupiah]

[Harga bekas: ±150 juta rupiah]

"Hmm ... harganya cukup murah. Aku jadi ingin punya mobil," pikir Zevan, seraya mengelus-elus dashboard depan mobil Kimmy.

[Tapi, Tuan belum memiliki kemampuan menyetir. Tapi, tenang saja Tuan! Aku akan mengajarimu cara mengendarai mobil dengan benar!]

Zevan lalu menyandarkan punggungnya, pada kursi jok mobil yang terasa sangat empuk itu. "Ya. Tapi sebelum itu, aku ingin membeli sebuah motor terlebih dahulu. Karena mobil hanya akan ku gunakan pada hari-hari libur saja," batin Zevan, sambil menghela nafasnya secara perlahan.

[Baik, dimengerti Tuan!]

"Tuan Vanze, kalau boleh tahu, apa alasanmu membeli sebuah apartemen? Apa kau tidak tinggal serumah dengan orangtuamu?" tanya Kimmy, yang sedari tadi merasa penasaran, dengan asal usul Zevan.

Zevan seketika menatap kearah wajah Kimmy. "Orangtuaku?" Ia kembali memalingkan wajahnya, dan mulai menatap ke arah luar jendela mobil. "Kalau aku mengatakan orangtuaku sudah tiada, apa kau akan percaya?" tanya Zevan, sambil mengepalkan kedua tangannya.

Kimmy pun sontak menoleh kearah wajah Zevan, saat mobilnya terhenti pada lampu merah persimpangan jalan. "Jadi, kau tinggal dengan paman atau bibimu?" tanya kembali Kimmy, yang benar-benar semakin penasaran dengan kehidupan Zevan.

"Tidak," jawab Zevan dengan singkat.

"Tinggal bersama saudaramu? Atau kerabat dekatmu?" tanya Kimmy, yang membuat Zevan merasa sedikit kesal dengan pertanyaan-pertanyaan itu.

"Tidak. Aku jelas hidup sendirian, dan berniat untuk membeli apartemen." Zevan lalu melirik tajam kearah Kimmy. "Apa kamu sudah mengerti?" tegas Zevan, yang berusaha meyakinkan Kimmy, untuk tidak bertanya terlalu jauh tentang kehidupannya.

Kimmy seketika menundukkan wajahnya, setelah mendengar pengakuan Zevan. "Maaf. Aku tidak bermaksud menyinggung perasaanmu." Ia benar-benar menyesali segala ucapannya, dan mulai menginjak pedal gasnya secara perlahan, saat indikator lampu merah berwarna hijau.

Selama dalam perjalanan menuju apartemen, Kimmy tidak berani berkata sepatah katapun. Pandangannya terus terpusat pada jalan raya, seakan tak mau lagi menunjukkan wajahnya pada Zevan, karena merasa segan dengan anak tersebut.

"Apa kau sudah menikah?" Zevan seketika memberikan pertanyaan, yang sontak membuat Kimmy terkejut bukan kepalang.

"M-m-menikaaah?! Apa-apaan dengan pertanyaan itu! Apa kau ingin membalas perkataan-perkataanku tadi?!" gumam Kimmy, dengan kedua tangan yang mulai bergetar-getar.

"Tidak. Aku hanya penasaran saja. Apakah wanita secantik dirimu sudah menikah atau belum," jawab Zevan, tanpa sedikitpun menyesali perkataannya.

Kedua pipi Kimmy pun sontak memerah, saat Zevan memuji kecantikannya. "Haha! Terlalu cepat delapan tahun untukmu, merayu wanita seperti diriku," tegas Kimmy seraya tersenyum menyeringai, dan tetap memfokuskan pandangannya ke arah depan.

Percakapan diantara mereka berdua pun semakin berlanjut, hingga membuat Kimmy mulai merasa nyaman berada didekat Zevan, karena anak itu terus menerus menerus membuatnya tertawa.

Zevan akhirnya tiba didepan gerbang apartemen mewah, yang akan segera menjadi miliknya itu. Kimmy lalu menuntun Zevan masuk kedalamnya, dan menunjukkan fasilitas-fasilitas mewah yang ada dalam apartemen, seharga seratus miliar tersebut.

...****TBC****...

Terpopuler

Comments

GilangRamadhan

GilangRamadhan

oke

2023-02-26

1

GilangRamadhan

GilangRamadhan

iyalah kan udah mandi van

2023-02-26

0

Taaku

Taaku

𝓶𝓪𝓷𝓽𝓪𝓹

2023-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Prolog
2 Bab 2. Anugerah Sang Nenek Misterius
3 Bab 3. Sistem Misterius
4 Bab 4. Sistem Yang Menguntungkan
5 Bab 5. Sistem Yang Menguntungkan II
6 Bab 6. Teleportasi Dengan Sistem
7 Bab 7. Sistem Yang Membingungkan
8 Bab 8. Sistem Tak Pernah Berdusta!
9 Bab 9. Sistem Tak Pernah Berkhianat!
10 Bab 10. Serahkan Semuanya Pada Sistem!
11 Bab 11. Kebaikan Sistem
12 Bab 12. Sistem Akan Selalu Melindungi!
13 Bab 13. Menjadi Pahlawan Dengan Sistem!
14 Bab 14. Kegelisahan Rara
15 Bab 15. Kegelisahan Rara II
16 Bab 16. Kegelisahan Rara III (Keputusan Rara)
17 Bab 17. Mencari Kebahagiaan Bersama Sistem!
18 Bab 18. Keinginan Calon Penguasa
19 Bab 19. Pertemuan Yang Tak Terduga
20 Bab 20. Naluri Lelaki
21 Bab 21. Mau Tidak Mau
22 Bab 22. Membangun Jiwa Kepemimpinan Bersama Sistem!
23 Bab 23. Menjadi Penembak Jitu Bersama Sistem!
24 Bab 24. Yang Penting, Habiskan!
25 Bab 25. Permintaan Egois
26 Bab 26. Sistem, Jelaskan!
27 Bab 27. Hadiah Untukmu, Seruni
28 Bab 28. Aksi Seruni
29 Bab 29. Pelayanan Yang Sangat Istimewa
30 Bab 30. Menertawakan Langit
31 Bab 31. Benar-Benar Tak Ada Habisnya
32 Bab 32. Sistem, Diam
33 Bab 33. Kekecewaan Vanze
34 Bab 34. Pistol Yang Aneh
35 Bab 35. Si Gadis Imut, Yang Sangat Periang
36 Bab 36. Selamat Datang, Dikeluarga Zevan Ardiansyah!
37 Bab 37. Yang Mulia Tuan Muda Presiden Direktur
38 Bab 38. Sebuah Tragedi
39 Bab 39. Menghilangnya Sistem Misterius
40 Bab 40. Menghilangnya Sistem Misterius II
41 Bab 41. Menghilangnya Sistem Misterius III
42 Bab 42. Menghilangnya Sistem Misterius IV
43 Bab 43. Menghilangnya Sistem Misterius V
44 Bab 44. Kembalinya Sistem Misterius (Pembalasan)
45 Bab 45. Selamat Datang Kembali, Sistem
46 Bab 46. Sebuah Pernyataan
47 Bab 47. Seruni, Atau Arini?
48 Bab 48. Pria Yang Benar-Benar Menyeramkan!
49 Bab 49. Lakukanlah Pelan-Pelan
50 Bab 50. Benih Arogan Sang Tuan Muda
51 Bab 51. Benar-Benar Motor Idaman
52 Bab 52. Sebuah Tugas Yang Sangat Dinantikan
53 Bab 53. Kesetiaan Vanze
54 Bab 54. Pengkhianatan
55 Bab 55. Pengunduran Diri
56 Bab 56. Pekerjaan Yang Sangat Menggiurkan
57 Bab 57. Hasrat Melody
58 Bab 58. Jeritan Alyssa
59 Bab 59. Siswi Misterius
60 Bab 60. Penderitaan, Dibalik Senyuman Yona
61 Bab 61. Kepedulian Sang Tuan Muda
62 Bab 62. Melampiaskan Kemurkaan
63 Bab 63. Ancaman, Dibalik Sebuah Tuntutan
64 Bab 64. Tangisan Sang Tuan Muda
65 Bab 65. Sebuah Perpisahan
66 Bab 66. Rasa Bersalah Anya
67 Bab 67. Perang Dingin Kedua Pelayan
68 Bab 68. Benar-Benar Tak Dapat Di Prediksi!
69 Bab 69. Bakat Yang Terpendam
70 Bab 70. Selangkah Lebih Maju
71 Bab 71. Keputusasaan
72 Bab 72. Sandiwara Clarissa
73 Bab 73. Boleh Saja, Itu Tidak Masalah
74 Bab 74. Sebuah Kunjungan
75 Bab 75. Kekuasaan Sang Tuan Muda
76 Bab 76. Pengepungan & Robot Genetik Tipe Destroyer
77 Bab 77. Pergerakan Vanze
78 Bab 78. Hibernasi
79 Bab 79. Setelah Setahun Berlalu
80 Bab 80. Perbincangan Masa Depan
81 Bab 81. Lansung Diterima
82 Bab 82. Tamparan Keras
83 Bab 83. Kiprah Agen Tersembunyi
84 Bab 84. Sambutan Yang Sangat Diluar Dugaan
85 Bab 85. Semuanya, Sama Saja!
86 Bab 86. Isyarat Pertolongan
87 Bab 87. Kekejaman Alexa
88 Bab 88. Sosok Malaikat
89 Bab 89. Perlawanan Zevan
90 Informasi penting
91 Bab 90. Dua Wajah Yang Menatap Tajam
92 Bab 91. Kembali Ke Titik Nol (Tamat)
93 Pengumuman Novel Baru!
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Bab 1. Prolog
2
Bab 2. Anugerah Sang Nenek Misterius
3
Bab 3. Sistem Misterius
4
Bab 4. Sistem Yang Menguntungkan
5
Bab 5. Sistem Yang Menguntungkan II
6
Bab 6. Teleportasi Dengan Sistem
7
Bab 7. Sistem Yang Membingungkan
8
Bab 8. Sistem Tak Pernah Berdusta!
9
Bab 9. Sistem Tak Pernah Berkhianat!
10
Bab 10. Serahkan Semuanya Pada Sistem!
11
Bab 11. Kebaikan Sistem
12
Bab 12. Sistem Akan Selalu Melindungi!
13
Bab 13. Menjadi Pahlawan Dengan Sistem!
14
Bab 14. Kegelisahan Rara
15
Bab 15. Kegelisahan Rara II
16
Bab 16. Kegelisahan Rara III (Keputusan Rara)
17
Bab 17. Mencari Kebahagiaan Bersama Sistem!
18
Bab 18. Keinginan Calon Penguasa
19
Bab 19. Pertemuan Yang Tak Terduga
20
Bab 20. Naluri Lelaki
21
Bab 21. Mau Tidak Mau
22
Bab 22. Membangun Jiwa Kepemimpinan Bersama Sistem!
23
Bab 23. Menjadi Penembak Jitu Bersama Sistem!
24
Bab 24. Yang Penting, Habiskan!
25
Bab 25. Permintaan Egois
26
Bab 26. Sistem, Jelaskan!
27
Bab 27. Hadiah Untukmu, Seruni
28
Bab 28. Aksi Seruni
29
Bab 29. Pelayanan Yang Sangat Istimewa
30
Bab 30. Menertawakan Langit
31
Bab 31. Benar-Benar Tak Ada Habisnya
32
Bab 32. Sistem, Diam
33
Bab 33. Kekecewaan Vanze
34
Bab 34. Pistol Yang Aneh
35
Bab 35. Si Gadis Imut, Yang Sangat Periang
36
Bab 36. Selamat Datang, Dikeluarga Zevan Ardiansyah!
37
Bab 37. Yang Mulia Tuan Muda Presiden Direktur
38
Bab 38. Sebuah Tragedi
39
Bab 39. Menghilangnya Sistem Misterius
40
Bab 40. Menghilangnya Sistem Misterius II
41
Bab 41. Menghilangnya Sistem Misterius III
42
Bab 42. Menghilangnya Sistem Misterius IV
43
Bab 43. Menghilangnya Sistem Misterius V
44
Bab 44. Kembalinya Sistem Misterius (Pembalasan)
45
Bab 45. Selamat Datang Kembali, Sistem
46
Bab 46. Sebuah Pernyataan
47
Bab 47. Seruni, Atau Arini?
48
Bab 48. Pria Yang Benar-Benar Menyeramkan!
49
Bab 49. Lakukanlah Pelan-Pelan
50
Bab 50. Benih Arogan Sang Tuan Muda
51
Bab 51. Benar-Benar Motor Idaman
52
Bab 52. Sebuah Tugas Yang Sangat Dinantikan
53
Bab 53. Kesetiaan Vanze
54
Bab 54. Pengkhianatan
55
Bab 55. Pengunduran Diri
56
Bab 56. Pekerjaan Yang Sangat Menggiurkan
57
Bab 57. Hasrat Melody
58
Bab 58. Jeritan Alyssa
59
Bab 59. Siswi Misterius
60
Bab 60. Penderitaan, Dibalik Senyuman Yona
61
Bab 61. Kepedulian Sang Tuan Muda
62
Bab 62. Melampiaskan Kemurkaan
63
Bab 63. Ancaman, Dibalik Sebuah Tuntutan
64
Bab 64. Tangisan Sang Tuan Muda
65
Bab 65. Sebuah Perpisahan
66
Bab 66. Rasa Bersalah Anya
67
Bab 67. Perang Dingin Kedua Pelayan
68
Bab 68. Benar-Benar Tak Dapat Di Prediksi!
69
Bab 69. Bakat Yang Terpendam
70
Bab 70. Selangkah Lebih Maju
71
Bab 71. Keputusasaan
72
Bab 72. Sandiwara Clarissa
73
Bab 73. Boleh Saja, Itu Tidak Masalah
74
Bab 74. Sebuah Kunjungan
75
Bab 75. Kekuasaan Sang Tuan Muda
76
Bab 76. Pengepungan & Robot Genetik Tipe Destroyer
77
Bab 77. Pergerakan Vanze
78
Bab 78. Hibernasi
79
Bab 79. Setelah Setahun Berlalu
80
Bab 80. Perbincangan Masa Depan
81
Bab 81. Lansung Diterima
82
Bab 82. Tamparan Keras
83
Bab 83. Kiprah Agen Tersembunyi
84
Bab 84. Sambutan Yang Sangat Diluar Dugaan
85
Bab 85. Semuanya, Sama Saja!
86
Bab 86. Isyarat Pertolongan
87
Bab 87. Kekejaman Alexa
88
Bab 88. Sosok Malaikat
89
Bab 89. Perlawanan Zevan
90
Informasi penting
91
Bab 90. Dua Wajah Yang Menatap Tajam
92
Bab 91. Kembali Ke Titik Nol (Tamat)
93
Pengumuman Novel Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!