Obrolan menjelang subuh

Sesampai di teras rumah sederhana, Damar melihat Lesti adiknya yang belum tidur lagi main Hp baru di ruang tamu.

"Lesti... Lesti," panggil Damar pelan.

"Heee, kak Damar, bentar," kata Lesti kemudian membuka kan pintu.

"Kamu besok kan sekolah, kok gak tidur malah main HP," kata Damar,

"Kan besok masih ada waktu. Ayo tidur!"

"Iya Kak," jawab Lesti kemudian bergegas masuk kamar.

*****

Di dalam kamar yang pengap Damar menyalahkan kipas angin kecil yang ada di atas meja kemudian membaringkan badannya.

Satu jam telah berlalu namun Damar tidak bisa memejamkan matanya. Damar teringat kisah pengalaman pertama kali main di makam wali dan bertemu orang gila bernama Pintu Langit.

Tak terasa sudah jam 03 dini hari. Damar mendengar suara gemericik air wudhu.

Tak selang lama Damar keluar dari kamar kemudian melihat ibunya solat di ruang solat di dapur.

Damar yang duduk di kursi dapur pun mendengar suara ibunya melantunkan dzikir munajat hingga melantunkan sholawat Fatih. Setelah itu, ibu nya bertawasul untuk suami dan anak - anaknya.

******

Selesai solat ibu Farida terkejut melihat Damar anaknya yang lagi duduk di kursi dapur,

"Loh..! Mas Damar kok gak tidur, kan nanti pagi sekolah."

"Gak bisa tidur buk. Buk... Apa ada yang bisa di makan saat ini..?"

"Ibu masakin indomie ya? Sama ibu bikinin kopi. Habis ini kamu solat subuh."

"Iya buk."

Sambil melihat ibunya masak indomie, Damar berkata,

"Buk.... Sejak SMP Damar lihat ibu sering solat malam dan selalu berdzikir.

Sedangkan bapak jarang sekali aku lihat solat malam. Solat 5 waktu saja jarang banget.

Kok beda ya bapak sama ibu..?

Ibu pekerja keras dan rajin ibadah, sedangkan bapak jarang banget solat dan pemalas jarang kerja."

"Yaah begitulah Damar orang rumah tangga. Harus saling menutupi kekurangan masing - masing. Harus saling menguatkan.

Setiap pasangan hidup itu selalu ada kelebihan dan kekurangannya. Tidak ada manusia yang sempurna.

Jika bapakmu jarang banget solat, ibulah yang menutupi kekurangan bapak mu. Siapa tau dengan doa ibu, bapak mu besok - besok menjadi orang soleh.

Jika ibu cerewet bapak mu pendiam. Walau bagaimana pun, bapakmu itu orang yang bertanggung jawab kepada anak - anaknya.

Kamu tumben banyak omongannya, gak kayak biasanya...?

Ini indomie nya ini kopinya."

"Makasih Buk," jawab Damar kemudian menikmati Indomie pelan - pelan,

"Yaah Damar kalau pingin ngomong ya ngomong lah Buk, kalau gak penting - penting banget buat apa kita ngomong. Gak guna.

Oh iya, dulu waktu Ibu pacaran sama Bapak, apa Bapak rajin solat..?"

"Iya, dulu Bapak mu waktu masih muda rajin solat, tetapi sholatnya hanya di depan Ibu saja. Setelah menikah, Ibu baru sadar ternyata Bapak mu rajin solat dulu, hanya ingin mendapatkan cinta Ibu."

"Hahahaha..!" Damar tertawa terpingkal - pingkal,

"Dan akhirnya iIbukjatuh cinta juga sama Buaya."

"Hemmmm," sahut ibu Farida.

"Jadi... Menurut Damar, Ibu gak boleh menyalahkan Bapak, karena Bapak adalah suami pilihan Ibu sendiri, walau Ibu di tipu dengan lagak dan gayanya yang sok alim dulu.

Sekarang ibu sadarkan, kalau Bapak itu ahli dalam penyamaran hahahaha!"

"Bagaimana pun Bapak mu adalah suami Ibu sekarang. Mau diapain lagi wong sudah terlanjur punya tiga anak, tetapi walau bagaimana pun Ibu tetap setia dan mencintai Bapak mu. Walau kadang Ibu sangat membenci kelakuannya."

"Hemmmm, romantis banget dengar nya," Sahut Damar kemudian menyeruput kopi.

"Sebenarnya bapak mu itu pintar ngaji Al qur'an juga bisa baca kitab kuning. Karena waktu kecil Bapak mu juga pernah tinggal di pondok pesantren. Hanya saja... Sejak menikah dengan Ibu dan mempunyai anak, Bapak mu sibuk kerja, dan melupakan sholatnya.

Lama - lama bergaul dengan bromocora hingga sering mabuk.

Gara - gara ekonomi, menafkahi istri dan membiayai sekolah anak - anaknya, kadang Bapak mu salah jalan.

Sebagai seorang istri, ibu hanya biasa berdoa, agar Bapak mu menjadi orang yang baik kembali. Kadang Ibu juga malu ketika mendengar berita gosip tentang bapak mu."

"Adzan subuh Buk, Damar mau solat subuh dulu, biar pernah solat subuh."

"Iya Mas," sahut ibu Farida yang terpaku melihat Damar beranjak solat,

"Tumben Damar anakku mau solat subuh, baru kali ini aku melihatnya. Aneh perasaan ini..?"

******

*SMA Pancasila.

Jam pulang sekolah Shinta dan Damar berjalan beriringan menuju pintu keluar.

"Damar... Mana HP mu? Aku tunggu kok kamu gak WA?"

"HP nya di pakai oleh Lesti adikku, karena dia membutuhkan HP untuk browsing pelajaran sekolah."

"Hemmm, makanya kamu gak WA semalam," sahut Shinta,

"Ya sudah nanti aku beliin lagi."

'Mengapa kamu tidak marah?" tanya Damar.

"Marah gak ada gunanya, buat apa. Kalau emang itu rejekinya adik mu, mau apa lagi," jawab Shinta.

"Gitu ya..? Sabar amat dirimu," sahut Damar.

"Kamu tumben jalan kaki, gak bawah sepeda angin?"

"Tadi bareng sama Samsul naik motor, dia masih ada jam pelajaran, jadi aku harus nunggu mungkin setengah jam lah."

"Kalau begitu aku antar kamu pulang, nanti biar aku WA Samsul, biar gak cari kamu."

"Emang kamu punya no wa nya Samsul..?"

"Habis ini minta no nya sama teman sekelasnya," jawab Shinta kemudian menuju mobil yang sudah menunggu nya.

"Pak, ke MCDY dulu ya..!"

"Iya Non," jawab sopir kemudian melajukan mobilnya.

"Enak juga punya pacar sabar baik hati dan kaya raya," gumam Damar lirih sambil tersenyum.

"Kalau enak ngapain gak dari dulu sejak kelas 2," sahut Shinta.

Setelah menikmati makan siang di MCDY mobil pun meluncur ke rumah Damar di desa Agung.

***

Siang itu mobil kijang inova parkir di halaman rumah Pakde nya Damar.

"Ayo Shinta, rumah ku di belakang, ini rumahnya Pakdeh ku, Kakak nya Bapak," kata Damar.

"Baiklah," ujar Shinta mengikuti Damar dari belakang.

XAssalamualaikum," ucap Damar.

"Salam..." sahut Tiyo adik Damar yang bungsu.

"Ayo masuk Shinta, rumahnya bagus ya, kayak istana negara, hehehehe.

Ibu mana Tiyo..?"

"Ibu lagi solat, baru datang Dari kerja."

Shinta duduk di ruang tamu sambil melihat lihat keadaan rumah Damar.

"Eh, ada tamu," ujar ibuFarida.

"Selamat siang Buk," sapa Shinta kemudian salim.

"Sebentar Ibu bikinin minum dulu."

"Gak usah Buk, gak usah repot - repot," sahut Shinta.

"Bikinin teh Vuk, sama kopi saja," sahut Damar,

"Tiyo... Ini ada ayam goreng Mcdy dari Kak Shinta.

"Iya Kak, terimakasih," kata Tio kemudian bergegas ke dapur.

*****

Adzan Asar terdengar sayup - sayup menggema dari masjid.

"Damar... Ayo solat Dulu, ajak temannya solat sekalian."

"Iya Buk, Shinta... Ayo solat dulu," ajak Damar.

"Hemmm, baiklah," angguk Shinta yang tidak percaya kalau Damar mengajaknya solat asar.

Selama mengenal Damar, Shinta tidak pernah melihat Damar solat. Malah sebaliknya, Shinta sering melihat Damar mabuk bersama teman - temannya juga sering nongkrong di pinggir jalan.

*****

Selesai solat Asar, Shinta duduk di kursi dapur sambil menikmati makan masakan ibu Farida.

"Nak Shinta, makan apa adanya ya? Maklum, Damar dari keluarga yang tidak mampu."

"Iya Buk, ini sudah Alhamdulillah," jawab Shinta.

"Habis ini shinta pulang ya, biar gak cemas ibu nya di rumah."

"Shinta tadi sudah pamit Buk, kata Shinta.

'Baiklah, silahkan makan sama Damar, ibu mau kerja dulu.

Damar, ajak temannya makan ya."

"Iya Buk.

Shinta, ayo makan, sambel terong, ikan Asin tahu tempe."

"Iya Damar," jawab Shinta yang asing dengan menu di atas meja.

*****

"Assalamualaikum..."

"Waalaikumsalam," jawab Damar,

"Eh kamu Sul, ayo masuk. Kita makan bersama di dapur."

"Baiklah," kata Samsul kemudian menuju dapur,

"Loh..! Kamu Shinta..! Sejak kapan?"

"Dari tadi, sepulang sekolah."

"Betah amat disini, jangan - jangan kalian sudah jadian ya?"

"Jangan banyak omong, buruan makan," sahut Damar.

"Hemmm, baiklah," ujar Samsul kemudian duduk.

Sambil makan Damar berkata,

"Sul apa kamu ada saldo buat pasang togel..?"

"Gak punya."

"Shinta, aku pinjam uang 100rb, kamu transfer ke rek BCA milik Samsul," ujar Damar santai sambil makan.

"Gak usah pinjam, aku kasih," jawab Shinta,

"Kamu kirim no rekening nya. Transfer pakai MBanking saja."

"Sul Kamu pasang no 87 100rb ya," kata Damar.

"Iya Habis ini," jawab Samsul,

"Banyak amat pasangnya."

"Udah jangan cerewet, pasang saja," sahut Damar.

*****

"Damar, aku pulang dulu ya, sudah sore," kata Shinta.

"Baiklah, aku antar sampai ke depan."

*****

Di dalam mobil Shinta berkata dalam hati,

"Ternyata benar kata teman ku, Damar anak dari keluarga miskin. Dapurnya saja masih ber bilik bambu. Hanya ruang tamu dan ruang tengah yang berdinding tembok.

Baru kali ini aku menyaksikan sendiri.

Ibu nya sepertinya orang taat beribadah. Baru dekat sama Damar... Aku bisa mengerti sifat Damar walau tidak sepenuhnya.

Damar memang benar - benar nakal, dia suka mabuk, suka main togel. Tetapi... Dia orang pendiam.

Seandainya kelak menjadi suami ku..? Apa aku sangguo bertahan di sisinya kalau sifatnya tidak berubah..?

Tetapi... Aku juga tidak tau, mengapa aku sangat sayang dan sangat mencintai Damar.

Aku ini cantik, punya segalanya. Banyak cowok yang ganteng dari keluarga terhormat kaya raya yang senang kepada ku. Tetapi mengapa hati ini selalu teringat Damar..?

Mengapa aku bisa senang dan bahagia ketika bersama Damar.

Aneh diri ku ini, ada apa dengan diriku. Apa perlu nanti malam pergi ke psikiater..?

Yang aneh Dari Damar, dengan enteng Hp yang aku kasih, di berikan adiknya.

Tetadi dia pinjam uang untuk pasang togel.

Tidak masalah Hp atau uangnya, masalah sifatnya.

Ah biarlah semua berjalan apa adanya

*****

Adzan magrib berkumandang. Samsul dan Damar masih asik nongkrong di warkop ujung desa milik Pak Tarjo.

"Damar, nomer togel mu keluar," kata Samsul senang,

"Kita dapat hadiah uang 7 juta. Ini saldo ku masuk uang 7 juta."

"Yaah sudah, untuk kamu satu juta ya," kata Damar,

"Aku mau beli HP untuk Tio dan mau beli motor bekas untuk sekolah."

"Ok, makasih bro," sahut Samsul,

"Kita ambil sekarang uangnya dan langsung beli hp saja ke konter."

"Baiklah, mumpung sore."

*Bersambung.

Terpopuler

Comments

Tarun Neni

Tarun Neni

Gus pa ji SM Gus Hamim gmn lanjut kah

2024-02-18

2

Eko Ridho

Eko Ridho

waduuuhhh... ketinggalan berita Gus... lama dinanti jedul lagi...
ngopi-ngopi Gus

2023-09-26

0

Fatkhur Kevin

Fatkhur Kevin

nanti damar bakal banyak istri

2023-08-26

0

lihat semua
Episodes
1 Makam Kyai wali ali wafa
2 Bermain di makam wali
3 Obrolan menjelang subuh
4 Minta nomer togel
5 Dapat undian nomer togel
6 Diskotik Top Ten
7 Ziarah Kubur
8 Rumah sakit Harapan
9 Kasih sayang damar
10 Berbagi cerita
11 Kesedihan Shinta
12 Tidur sekamar
13 Jalan - jalan
14 Diskotik Dragon
15 Ziarah makam Pamenang
16 Dapat undian hadiah
17 Bolos sekolah
18 Bercanda di ruang makan
19 Kesetiaan ibu farida
20 Pintu Bumi
21 Meramal nomer togel
22 Memberi hadiah orang tua
23 CLBK
24 Keributan di diskotik
25 Video viral
26 Empat sekawan
27 Di usir dari rumah
28 Harimau putih
29 Cafe Ayu
30 Kecemasan bidan Elsa
31 Membeli tanah
32 Cerita Masa Lalu
33 Obrolan di cafe ayu
34 Minta Maaf
35 Dapat ucapan terima kasih
36 Membeli Cafe Ayu
37 Kekeramatan Ibu Farida
38 Cerita Masa Lalu
39 Keluarga Darwin
40 Keraguan kang Mamat
41 Cemburu
42 Jomblo
43 Lelaki sederhana
44 Di gigit harimau
45 Damar Sakit
46 Cerita Samsul
47 Gus Farid
48 Damar sembuh
49 Obrolan di dapur
50 Mendirikan PT
51 Saham PT Marvis
52 Ziarah ke makam kyai Pamenang
53 Bertemu Kyai Ndaru
54 Membeli tanah dan undangan makan malam
55 Diskotik Dragon
56 Memberi Hadiah
57 Teman SMP
58 Jatuh Cinta & Sholat Dhuha
59 Rumah Sakit Harapan
60 Nomer Tembus
61 PT Podomoro Grub
62 Undangan Makan malam
63 Tidur Di Area Makam
64 Nasehat Kyai Ndaru
65 Beli Saham
66 Pertemuan Di Cafe
67 Rumah Sakit Harapan
68 Nge gosip di dapur
69 Cinta yang beku
70 Sedekah di makam
71 Benci tapi rindu
72 Bertemu macan kumbang
73 Meramal nomer togel
74 Ziarah bersama Sarah
75 Diskotik Redpoling
76 Cerita Sarah
77 Berteman Saja
78 Ki Rekso Jagad
79 Air Barokah
80 Cerita Ibu Latifah
81 Adab Ziarah
82 Cara unik mengatur perusahaan
83 Rumah sakit internasional
84 Bilqis Elisa
85 Ziarah Sunan Giri
86 Gelas Retak
87 Ziarah Bersama teman - teman
88 Obrolan di meja makan
89 Awal ke akrapan Shinta dg sarah
90 Senggol kanan senggol kiri
91 Pemalsuan Kosmetik
92 Bercanda di dapur
93 Obrolan Bisnis
94 Ziarah sunan drajad
95 Cerita Ita Mayangkara
96 Pacar sehari
97 Owner
98 Lingkaran Syetan
99 Nasehat Damar
100 Ibu Farida Marah
101 Lereng Gunung Kelud
102 Lembah Gunung Kelud
103 Kelelahan
104 Balas Budi
105 Kebijakan Aneh
106 Di Jodohkan
107 Mancing Di Sungai
108 Masa kecil Damar
109 Doa - doa bertaburan
110 Beli berlian
111 Guna - guna kembang bayang
112 Tidur Bareng
113 Rumah sakit Kirana
114 Kekasih Baru
115 Hecker
116 Proyek Besar
117 Peresmian cafe Ayu 2
118 Hirbalah Jin penunggu rumah
119 Balas dendam
120 Ngumpul di rumah Damar
121 Villa Abadi
122 Kakek Marin
123 Kegembiraan keluarga Bilqis
124 Berkunjung ke PT Nirwana
125 Suara Hati
126 Penyesalan Asiyah
127 WEJANGAN KYAI NDARU
128 Tirakat wirid sapu jagad
Episodes

Updated 128 Episodes

1
Makam Kyai wali ali wafa
2
Bermain di makam wali
3
Obrolan menjelang subuh
4
Minta nomer togel
5
Dapat undian nomer togel
6
Diskotik Top Ten
7
Ziarah Kubur
8
Rumah sakit Harapan
9
Kasih sayang damar
10
Berbagi cerita
11
Kesedihan Shinta
12
Tidur sekamar
13
Jalan - jalan
14
Diskotik Dragon
15
Ziarah makam Pamenang
16
Dapat undian hadiah
17
Bolos sekolah
18
Bercanda di ruang makan
19
Kesetiaan ibu farida
20
Pintu Bumi
21
Meramal nomer togel
22
Memberi hadiah orang tua
23
CLBK
24
Keributan di diskotik
25
Video viral
26
Empat sekawan
27
Di usir dari rumah
28
Harimau putih
29
Cafe Ayu
30
Kecemasan bidan Elsa
31
Membeli tanah
32
Cerita Masa Lalu
33
Obrolan di cafe ayu
34
Minta Maaf
35
Dapat ucapan terima kasih
36
Membeli Cafe Ayu
37
Kekeramatan Ibu Farida
38
Cerita Masa Lalu
39
Keluarga Darwin
40
Keraguan kang Mamat
41
Cemburu
42
Jomblo
43
Lelaki sederhana
44
Di gigit harimau
45
Damar Sakit
46
Cerita Samsul
47
Gus Farid
48
Damar sembuh
49
Obrolan di dapur
50
Mendirikan PT
51
Saham PT Marvis
52
Ziarah ke makam kyai Pamenang
53
Bertemu Kyai Ndaru
54
Membeli tanah dan undangan makan malam
55
Diskotik Dragon
56
Memberi Hadiah
57
Teman SMP
58
Jatuh Cinta & Sholat Dhuha
59
Rumah Sakit Harapan
60
Nomer Tembus
61
PT Podomoro Grub
62
Undangan Makan malam
63
Tidur Di Area Makam
64
Nasehat Kyai Ndaru
65
Beli Saham
66
Pertemuan Di Cafe
67
Rumah Sakit Harapan
68
Nge gosip di dapur
69
Cinta yang beku
70
Sedekah di makam
71
Benci tapi rindu
72
Bertemu macan kumbang
73
Meramal nomer togel
74
Ziarah bersama Sarah
75
Diskotik Redpoling
76
Cerita Sarah
77
Berteman Saja
78
Ki Rekso Jagad
79
Air Barokah
80
Cerita Ibu Latifah
81
Adab Ziarah
82
Cara unik mengatur perusahaan
83
Rumah sakit internasional
84
Bilqis Elisa
85
Ziarah Sunan Giri
86
Gelas Retak
87
Ziarah Bersama teman - teman
88
Obrolan di meja makan
89
Awal ke akrapan Shinta dg sarah
90
Senggol kanan senggol kiri
91
Pemalsuan Kosmetik
92
Bercanda di dapur
93
Obrolan Bisnis
94
Ziarah sunan drajad
95
Cerita Ita Mayangkara
96
Pacar sehari
97
Owner
98
Lingkaran Syetan
99
Nasehat Damar
100
Ibu Farida Marah
101
Lereng Gunung Kelud
102
Lembah Gunung Kelud
103
Kelelahan
104
Balas Budi
105
Kebijakan Aneh
106
Di Jodohkan
107
Mancing Di Sungai
108
Masa kecil Damar
109
Doa - doa bertaburan
110
Beli berlian
111
Guna - guna kembang bayang
112
Tidur Bareng
113
Rumah sakit Kirana
114
Kekasih Baru
115
Hecker
116
Proyek Besar
117
Peresmian cafe Ayu 2
118
Hirbalah Jin penunggu rumah
119
Balas dendam
120
Ngumpul di rumah Damar
121
Villa Abadi
122
Kakek Marin
123
Kegembiraan keluarga Bilqis
124
Berkunjung ke PT Nirwana
125
Suara Hati
126
Penyesalan Asiyah
127
WEJANGAN KYAI NDARU
128
Tirakat wirid sapu jagad

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!