Sesampai di rumah Damar langsung masuk kamar dan istirahat tidur.
Baru saja memejamkan mata, terdengar suara orang uluksalam sambil mengetuk pintu. Dengan mata setengah ngantuk, Damar membukakan pintu.
"Pak Rt ada apa pak?" tanya Damar.
"Damar, ibumu mana?"
"Tidur pak, ada apa Pak," tanya Damar lagi.
"Bapak mu kecelakaan di Rungkut Surabaya tadi sekitar jam 12san. Aku barusan di telpon Pak Lurah. Bapak mu sekarang di rawat di rumah sakit Harapan.
Ini catatan alamat kamarnya.
Sekarang Pak Lurah lagi mendampingi bapak mu di rumah sakit."
"Baiklah Pak Rt, terimakasih atas informasinya. Saya akan ke sana sekarang juga."
"Kalau begitu aku pulang dulu ya, besok Insyallah aku jenguk bapakmu."
*****
"Buk buk," panggil Damar dari luar pintu kamar.
"Iya Mas Damar, ada apa!"
"Bangun bentar."
"Iya, ada apa Nak?"
"Bapak kecelakaan, sekarang ada di rumah sakit Harapan Rungkut.
Damar mau lihat bapak dulu ya, ibu di rumah saja. Kan nanti pagi ibu mempersiapkan adik - adik sarapan dan sekolah.
Nanti siang saja ibu ke rumah sakit."
"Baiklah Damar, nanti sesampai di rumah sakit, kamu kabari ibu ya, kamu telpon ke Hp nya Tio."
"Baiklah Buk, Damar pergi dulu ya. Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
*****
*Rumah Sakit Harapan.
"Assalamualaikum Pak Lurah," sapa Damar
"Waalaikumsalam Damar."
"Bagaimana kondisi Bapak saya Pak," tanya Damar.
"Masih di rawat di UGD, kata Dokter barusan, batok kepalanya robek dan sedang di jahit. Paha kanannya juga robek dan punggungnya memar.
Kata Dokter Bapak mu dalam keadaan mabuk berat."
"Iya Pak Lurah, terimakasih banyak telah peduli dan mau mendampingi Bapak saya. Pak Lurah bisa pulang istirahat, biar saya yang mendampingi Bapak."
"Baiklah Damar, bapak permisi dulu kalau begitu. Ini no WA ku, kalau ada apa - apa kamu bisa hubungi aku," kata pak Lurah sambil menyodorkan kartu nama.
"Baiklah Pak. Terimakasih."
******
Adzan subuh terdengar sayup - sayup berkumandang. Dengan langkah gontai setengah ngantuk, Damar melangkahkan kaki menuju mushollah rumah sakit yang agak jauh.
Pagi yang cerah secerah senyum istri muda. Seorang suster berteriak kecil di ruang tunggu,
"Keluarga dari Bapak Yasin..?"
"Iya suster saya," ucap Damar bergegas mendekat.
"Dengan Bapak siapa ini dan selaku apa dari pihak keluarga..?"
"Saya Damar putra dari Bapak Yasin."
"Silahkan masuk Pak Damar."
Setelah masuk ruang UGD, seorang dokter berkata,
"Pak Damar, sekarang Bapak anda bisa di pindahkan ke ruang rawat inap. Pak Damar silahkan ikut dengan perawat ini ya."
"Baiklah dokter. Tetapi bagaimana kondisi Bapak saya ini," tanya Damar.
"Pak Yasin hanya mengalami robek di kepala dengan jahitan 16 akibat benturan benda keras. Punggung memar dan paha kanan robek dan memar pada kaki kirinya.
Kemungkinan sembuh total kurang lebih 4 hingga 6 bulan."
"Baiklah dokter, terimakasih."
"Mari Pak Damar ikuti kami," ujar suster kemudian membawa Pak Yasin ke ruang inap kamar kelas ekonomi.
*****
"Kring..!"HP Tio berbunyi.
"Iya Kak," sapa Tio.
"Ibu mana?"
"Ada di dapur.
Buk, kak Damar telpon katanya ingin bicara sama ibu."
"Iya Damar, bagaimana kondisi Bapak mu," tanya ibu Farida
"Alhamdulillah gak apa apa Buk, masih hidup," jawab Damar.
"Masih hidup bagaimana maksudnya?"
"Ya masih bernafas, hanya luka ringan.
Habis ini Damar pulang, bapak masih tidur terpengaruh obat."
***
Jam istirahat Shinta membuka WA dan membaca story milik Damar.
"Kadang... Dalam keputusasa' an, cinta bisa membawa seseorang teluka tak berdaya."
"Hemmm, foto rumah sakit Harapan Rungkut.
Emang Damar sakit apa..? Gunam Shinta kemudian membaca status Damar lagi.
"Masih Bernafas"
"Foto siapa ini yang sakit..? Coba aku telpon.
"Kringg..!" telpon WA Damar berdering.
"Assalamualaikum Mas," sapa Shinta
"Waalaikum sayang," jawab Damar.
"Hemmmm... Kamu lagi di rumah sakit..?"
"Iya Shinta."
"Kamu sakit..?"
"Bapak ku yang sakit. Semalam kecelakaan di daerah Rungkut. Biasa ikut balap liar, dan terjatuh."
"Hehehehe kamu itu Mas, kok sempat - sempatnya bercanda in ayah mu yang lagi sakit.
Kamu sama siapa di sana?"
"Sendiri, apa kamu mau nemenin," kata Damar.
"Iya siaaap, sepulang sekolah aku meluncur ke sana ya," ujar Shinta.
"Iya sayang, terimakasih," goda Damar.
"Hemmm, tumben panggil sayang, mesra banget dengernya.
Yaah udah, habis ini Bang Mamat tak suruh jemput ibu mertua. Biar di antar ke rumah sakit.
Assalamualaikum."
"Waalaikum sayang."
"Kring..! Telpon wa bang Mamat sopir pribadi Shinta berdering,
"Iya Non..?"
"Bang Mamat, abang pergi ke Desa Agung, rumahnya Mas Damar. Jemput ibunya Mas Damar ya, antar ke rumah sakit Harapan Rungkut. Antar ibu Farida sampai ketemu mas Damar di rumah sakit.
Nanti aku wa alamat kamar inapnya."
"Baiklah Non," jawab bang Mamat kemudian mematikan telfonnya.
******
Damar yang duduk sendiri di samping tempat tidur melihat ayahnya yang masih tidak sadarkan diri berkata lirih,
"Begini jadinya kalau berbohong kepada istrinya. "Kuwalat"
Bilang kerja nguli luar kota, ternyata mabuk sama bromocora dan perempuan malam.
Istrinya sibuk kerja jadi tukang cuci di rumah orang, ngurusin anak - anak sekolah, masak di dapur demi kebahagiaan anak - anaknya supaya bisa makan, Eeh suaminya enak - enakkan joged sama perempuan malam sambil mabuk.
Kuwalat sama istri yang rajin solat malam.
Jarang kasih nafkah lagi sama keluarga nya.
Aku kalau gak kasihan sama ibu, gak mungkin mau ngurusi Bapak.
Tetapi herannya... Ibu cinta setengah mati sama Bapak.
Jalan cinta memang aneh dan gak masuk akal.
Perempuan solehah ahli solat seperti ibu bisa jatuh cinta sama Bapak yang gak jelas dan ahli maksiat.
Kalau masih muda sih gak apa - apa. Lah ini sudah keluarga..?"
"Assalamualaikum Mas Damar."
"Waalaikumsalam. Eh kang mamat.
Loh sama ibu dan Tio."
"Iya Mas Damar. Kalau begitu saya permisi dulu," kata Bang Mamat.
"Iya Bang," jawab Damar.
*****
Jam pulang sekolah, siswa - siswi sekolah SMA pancasila mulai berhamburan.
Banyak murid siswa - siswi anak - anak orang kaya mengendarai mobil sendiri.
Di tempat parkiran yang luas di belakang sekolah, Samsul perlahan - lahan melajukan mobil Honda jazz putih miliknya pelan - pelan.
Melihat Samsul mengendarai Honda Jazz... Banyak siswa - siswi sinis melihatnya. Dan tak lama kemudian menjadi perbincangan di grup WA kelompok Bojois anak - anak orang kaya.
"Hai Shinta, gak ke rumah sakit," tanya Samsul di pintu keluar.
"Iya Sul, bokap nya ayang sakit katanya," jawab Shinta sambil berjalan.
"Aku duluan ya, aku langsung ke rumah sakit nieh."
"Ok," sahut Shinta kemudian bergegas masuk mobil kijang innova hitam,
"Bang Mamat, pergi ke toko roti Shinta ya."
"Baiklah Non," jawab Bang Mamat kemudian melajukan mobilnya pelan - pelan.
*****
*Toko Roti Shinta.
"Selamat siang Non," sapa dua karyawan yang ada di depan.
"Siang juga Mbak," jawab Shinta,
"Hari ini Rame apa sepi ni tokonya..?"
"Alhamdulillah setiap hari rame terus Non."
"Bungkusan roti lapis 2 dan roti sobek 2. Air Aqua juga 2," perintah Shinta bos pemilik toko roti.
*Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Ayah Sujarno (Hadi)
matep top margotop
2024-05-06
0
maharastra
bromocora🤔🤔residivis
2023-04-07
2
maharastra
hemmm,,kuwalat😂😂😂✌️
2023-04-07
1