Mendapat balasan WA dari Damar, Sepulang sekolah Shinta langsung meluncur ke Desa Agung, menuju rumah Damar.
Di dalam mobil Shinta tersenyum membaca gosip di grup WA Pena Pancasila. Grup bebas berpendapat pelajar SMA Pancasila.
"4 sekawan sekarang sudah akur sama Hello Kity"
"Hemmmm bisa aja anak kelas satu bikin status," gumam Shinta.
Grup semakin rame nge gosip Samsul anggota 4 sekawan yang mentraktir ketua Hello Kity di kantin utara.
*****
Kang Mamat memarkir mobil innova di halaman depan rumah Pakdhe nya Damar.
"Assalamualaikum," ujar Shinta.
"Waalaikumsalam," jawab ibu Farida, kemudian Shinta salim.
"Mas Damar mana Buk..?"
"Itu lagi solat duhur."
"Ibu masak apa..?"
"Masak sayur ikan PE. Habis ini Shinta makan bareng Damar ya."
"Iya Buk.
Kok ada orang kerja Buk, mau bikin apa'an?"
"Itu Damar mau bikin kamar untuk ibu bapaknya."
"Oh gitu ya?"
"Assalamualaikum," ucap Tio.
"Waalaikumsalam.
Eh anak ibu yang ganteng baru pulang. Kok telat pulangnya.
Ibu sayang dulu."
"Habis main kelereng Buk, di halaman rumahnya Memet."
"Ya sudah ganti baju dulu terus makan."
"Iya Buk. Habis ini Tio main lagi ya?"
"Iya gak apa - apa."
"Assalamualaikum," sapa Lesti yang juga baru pulang sekolah.
'Waalaikumsalam," jawab ibu Farida kemudian Lesti salim cium tangan ibunya.
"Kak Shinta," sapa Lesti kemudian salim juga cium tangan.
"Lesti... Ganti baju dulu terus solat ya, habis solat makan bareng kak Shinta di dapur."
"Iya Buk.
Buk, kak Damar pasang Wi-Fi ya, kok ada orang lagi pasang Wi-Fi..?"
"Kak Shinta yang pasang Wi-Fi."
"Hemmmm,
Makasih ya kak Shinta."
"Sama sama Lesti. "
***
Siang itu Damar juga Shinta sedang makan bersama di meja makan yang terletak di dapur.
"Ini masakan apa Buk," tanya Shinta,
"Enak banget pakai santan."
"Ini namanya kelotok ikan PE," Shinta.
"Kapan - kapan minta ajarin masak gini sama ibu ya," kata Shinta.
"Boleh, gampang kok masak kayak gini," jawab ibu Farida.
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam," jawab Lesti kemudian bergegas ke depan,
"Masuk kak Samsul, Kak Damar lagi makan di dapur."
"Iya," jawab Samsul kemudian nyelonong ke dapur, karena dari kecil waktu SD, Samsul keluar masuk rumah Damar, bahkan waktu SMP sering tidur di rumah Damar.
Begitu sebaliknya, Damar juga dari anak - anak juga sering keluar masuk rumah Samsul."
"Sul, ayo makan bareng sini," ajak ibu Farida.
"Siaaap buk, kebetulan Samsul belum makan siang."
"Emang ibu mu gak masak," sahut Damar tersenyum.
"Masak tetapi gak cocok."
"Masak apa ibu mu," tanya ibu Farida
"Masak sayur sup ceker Buk, ikan tahu."
"Loh..! Itu abapak ku, ngerjain apa disini,x tanya Samsul kemudian duduk di sebelah Shinta.
"Iya, itu Pak Suep bapak mu, lagi bikin kamar di suruh Damar."
"Hemmm, gaya, banyak duitnya?"
"Buruan makan, habis ini kita berangkat," sahut Damar.
"Iya iya.
Lah..! Ini cocok, sayur klotok an ikan PE.
Sana an dikit."
"Kamu itu Sul, ganggu orang makan saja," ujar Shinta bergeser,
"Lagian duduk mepet - mepet kayak pacar nya saja."
"Hemmmm."
"Mas mau kemana," tanya Shinta.
"Buk... Denngar sendiri ya, calon mantu ibu kalau panggil Damar pakai kata depan Mas. Mesra banget..!
Giliran panggil aku saja, Sul..!"
"Biasa itu Sul, masih menjalin hubungan awal, selalu mesra. Seperti ibu dulu waku awal pacaran sama bapak nya Damar.
Kalau sudah punya anak, apalagi dalam keadaan ekonomi kekurangan, pasti ada perubahan sikap."
"Hahahahaha," Samsul tertawa terbahak - bahak,
"Tuh dengerin kata calon mertua mu.'
"Diam, jangan berisik," sahut Shinta.
"Kalau ingin hubungan asmara itu langgeng, senang dan bahagia, selalu mesra
Ya harus kerja sama di antara pasangan. Saling membantu saling terbuka, jujur dan saling menyadari kelebihan dan kekurangan masing - masing.
Dan jangan lupa.
Ibadah kepada Allah SWT dan jangan sampai berbuat dosa."
"Gitu ya Buk," kata Shinta sambil mengakhiri makan siangnya.
"Damar, Shinta, dengerin tuh kata ibu yang sudah berpengalaman dalam asmara dan rumah tangga.
Ingat jangan berbuat dosa.
Gak boleh mabuk, gak boleh dugem, gak boleh saling peluk pelukan sebelum menikah.
Satu lagi, gak boleh judi togel."
"Cerewet amat kamu Sul," sahut Damar,
"Ayo buruan makannya, sudah jam dua ini."
"Bentar napa sih, ini mau nambah lagi," ujar Samsul.
Sambil nambah nasi, Samsul berkata,
"Buk...
Bagaimana kalau pasangan itu ngambek, dan sering marah?"
"Mulai mulai," sahut Shinta,
"Kayak kompor saja, suka manas manasin."
"Ya, kalau si perempuan lagi marah, seharusnya laki - laki itu harus diam, gak boleh membantah. kalau membantah ibarat api di siram bensin.
Begitupun perempuan, kalau lelaki itu marah ya diam saja, jangan membantah.
Nanti... Kalau sudah redah marahnya, baru di bilangin baik - baik.
Pada dasarnya hati manusia itu baik kok, kalau bicara baik - baik pasti menerima dengan baik.
Ada beberapa hal membuat pasangan hidup itu ngambek. Itu karena di sebab kan salah satu pasangan mempunyai kesalahan yang menyakiti hati. Jadi, selama menjalin berhubungan itu jangan sampai menyakiti pasangannya.
Saling lah terbuka dalam segala hal, dan saling jujur."
"Hemmm...
Makanya ibu selalu diam kalau di sakiti bapak," sahut Damar.
"Hahahaha," Samsul tertawa terbahak - bahak.
"Diam kamu Sul, dari tadi ketawa saja. Habisin tuh nasinya," sahut Shinta.
"Ya karena ibu mengerti ya ibu diam saja, memendam rasa sakit hati sama bapak mu.
Seorang wanita harus rela berkorban apa saja demi kebahagiaan orang yang di cintai nya, walau pengorbanan itu sangat menyakitkan hati.
Begitu juga laki - laki, harus rela berkorban demi kebahagiaan pasangannya walau dia menderita.
Dalam menjalin hubungan Asmara itu, yang terpenting adalah harus saling tersenyum dan saling menyapa."
"Ibu kok pintar amat bahas masalah asmara," kata Damar kemudian menyulut rokok.
"Ibuk dari sekolah SMP sampai SMA, suka dengan pelajaran sastra.
Jadi ibu mengerti arti sebuah jalinan asmara juga mengerti tentang kehidupan.
Hanya saja keadaan ibu yang membuat semua pengetahuan ibu tenggelam.
Ibu harus sibuk di dapur, sibuk mencari uang jadi pembantu di rumah orang - orang kaya, harus mengurus anak - anak juga mengurus bapak mu yang sangat rewel sekali."
"Bikin terharu buk ceritanya, ingin rasanya menangis," kata Samsul kemudian menyelesaikan makan siangnya.
"Haaaa kamu itu Sul," sahut Shinta.
"Buk, Damar mau jemput bapak dulu di rumah sakit sama Samsul."
"Iya Damar, hati - hati Sul kalau bawah mobil."
"Iya Buk, Siaaap.
Samsul akan bawah kekasih ibu pulang secepatnya."
"Hehehehe Sul, kamu itu godain ibu saja," kata Shinta.
"Shinta kamu di rumah saja ya, sama ibu, salim dulu," kata Damar mengulurkan tangannya.
"Iya,x jawab Shinta kemudian salim cium tangan.
Sambil berjalan Samsul berkata,
"Buk, calon menantunya kelihatan alim ya, pakai cium tangan Damar."
Tak lama kemudian samsul dan Damar meluncur dengan Mobil Avanza warna silver.
*****
"Buk, ikut Shinta ya?"
"Mau kemana Shinta..?"
"Mau beli kulkas untuk ibu, kan Shinta sudah janji mau belikan ibu kulkas."
"Gak usah Nak Shinta, uangnya kamu pakai jajan saja. Damar tadi bilang, mau membelikan kulkas dan kompor."
"Aku ada uang buk, lebih dari cukup kalai buat beli kulkas. Biar Shinta yang belikan.
Mumpung bapak belum datang.
Masalah perempuan... Mas Damar gak akan ngerti Buk."
"Hemmm, baiklah kalau Nak Shinta memaksa."
*Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
RoChiMin Bst 11
tmksh wejangannya bab rumah tangga,,, mantull,,, 👍👏☕
2023-03-10
4
Mbak Noer
nek wes kadung rejeki nomplok... juoooossss... waktunya dpt.. pasti dapat... mantap 🤣
2023-01-29
2
O Z
Hilihh...nek pasangan nesu lapo meneng,angger gowo dealer kang,...
tukar tambahno skupi tah opo....
2023-01-26
1