...BAB 10...
...Pengasuh Baru Kejutan Untuk Keyla...
Hari menjelang siang, dan Raffa sudah standby di sekolah untuk menunggu kepulangan putrinya. Bel sekolah berbunyi, para murid TK pun dengan riangnya berhamburan keluar kelasnya masing-masing.
Kali ini Keyla senang sekali dan bersemangat ingin cepat pulang, karna dia sudah berjanji pada Lyra kemarin, akan mampir ke tokonya untuk makan siang bersama hari ini.
"Ayo Pah... Cepetan! Kita ke tokonya Tante Raraa!" teriaknya girang, yang tak sabar ingin segera bertemu dengan Lyra.
"Sabar sayang, ini Papa juga sedang jalan!" ucap Raffa sembari berjalan cepat mengikuti putrinya yang terus berlari duluan ke arah parkiran.
Raffa tersenyum ikut senang melihat putrinya yang semangat itu. Namun tidak dengan keadaan hatinya, saat ini jantungnya seolah memompa lebih cepat tak biasanya, grogikah dia? Mungkin iya, karna Raffa akan bertemu lagi dengan Lyra?
Dan pertemuan kali ini, Raffa berharap dapat menyampaikan permintaan maafnya pada Lyra yang belum sempat dia ucapkan lagi saat itu. Serta ingin menyampaikan sebuah penyesalan Dania dulu kepadanya. Semoga Lyra sudi memaafkannya sehingga hubungan mereka menjadi lebih baik dan bisa menjalin sebuah pertemanan.
Raffa merogoh kunci mobil di saku celananya dan menekan tombol remote pada kunci mobil sehingga mobilnya dapat terbuka otomatis. Dengan segera Keyla masuk ke dalam mobil Papanya itu.
Raffa menyusul masuk, menyalakan mesinnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sedang menuju toko mainan milik Lyra.
Sementara itu di tokonya, Lyra tampak telah bersiap-siap dengan bekal makan siang juga cemilan untuk Keyla dan dirinya di meja. Merapikan sedikit ruangannya dengan rapi dan setelah di rasa cukup beres dan bersih, Lyra pun duduk sambil membuka ponselnya yang barusan terdengar berbunyi.
Ternyata ada pesan masuk dari Fadil. Lelaki itu memberitahukan jika motornya Lyra sudah selesai di perbaiki. Dan sebentar lagi motornya akan di antarkan teman Fadil ke toko.
Lyra tak berhenti tersenyum seraya mengucapkan banyak-banyak terimakasih pada Fadil di chat whatsapp. Lelaki itu membalasnya dengan mengirim stiker kartun lucu yang sedang tersenyum. Lyra pun tertawa kecil melihatnya.
Tak lama kemudian, terlihat ada sebuah mobil Pajero berhenti di depan parkiran toko Lyra. Noni dan Dini yang sedang sibuk melayani pembeli, sontak saling lirik dan terkejut dengan kedatangan Keyla lagi ke toko itu.
Namun kali ini Keyla datang bersama seorang Pria dewasa, tampan juga karismatik. Bukan lagi bersama Neneknya seperti biasanya. Noni dan Dini sudah hafal karna sebelumnya, Keyla memang sering mampir ke toko bosnya bersama Neneknya. Dan waktu itu, sebenarnya bukanlah pertama kalinya Keyla mengacau di tokonya. Lyra pun tahu ceritanya dari kedua karyawannya tersebut, hingga Lyra dapat melihatnya sendiri aksi nakalnya Keyla di depan matanya.
"Silakan Pa... Mau cari apa?" tanya Noni setelah Raffa dan Keyla masuk ke dalam toko.
"Eem, kami mau..."
"Key mau ketemu Tante Rara, Tante!" jawab Keyla cepat, mendahului ucapan Papanya.
Noni menatap Keyla dengan mulut sedikit membulat. "Ooh mau ketemu sama Tante Rara?! Baiklah, adek tunggu sebentar dulu disini ya... Tante akan bilang sama Tante Rara.." ucap Noni lembut dan sedikit gugup karna di depannya ada lelaki tampan yang belum pernah ia temui sebelumnya, lalu Noni cepat-cepat masuk ke dalam menemui Bosnya.
"Mbak Rara!" panggil Noni setelah mengetuk pintu ruang Bosnya, yang memang sengaja dibiarkan terbuka oleh Lyra.
"Ada apa Ni?" tanya Lyra menoleh pada anak buahnya yang buru-buru berjalan mendekatinya.
"Anu mbak di depan ada anak nakal itu lagi pengen ketemu sama kamu mbak..." bisiknya pelan dengan wajah yang serius. "Tapi sekarang anak itu dateng sama lelaki bukan sama neneknya. Waah lelaki itu ganteng banget sih mbak, super komplit deh pokoknya, dah ganteng tajir lagi, jangan-jangan dia itu bapaknya lagi..." celoteh Noni dengan wajah yang sudah memerah malu-malu kucing.
Lyra menggeleng kepalanya melihat tingkah Noni, salah satu karyawannya yang paling lebay itu. "Ya udah aku kesana sekarang..."
Tanpa menjawab pertanyaan Noni, Lyra segera ke depan untuk menghampiri mereka. Semalam Lyra sudah berjanji pada dirinya untuk bersikap biasa-biasa saja di hadapan Raffa, ia tak ingin mengungkit atau membahas apapun tentang masalalu mereka.
Saat ini kedekatan mereka hanya karna ada Keyla. Nyonya Ambar menginginkannya untuk mengasuh cucunya itu. Ya, Lyra tak ingin lagi terus menggali luka lama yang hanya akan menyakiti hatinya sendiri.
"Tantee!" Keyla menyeru Lyra setelah melihatnya keluar.
Lyra tersenyum manis dan lebar menyambut kedatangan anak kecil polos itu lagi. Seperti biasanya mereka akan berpelukan jika bertemu. Bagaikan dua orang teman yang akrab, bedanya mereka memiliki usia yang jauh berbeda, dan lebih mirip pada hubungan baik antara keponakan dan Tantenya atau bisa juga hubungan seorang anak dengan Ibunya.
Dan Raffa seketika terpana melihat hubungan baik yang terjalin di antara Lyra dan putrinya tersebut. Jujur saja, pemandangan itu membuat hatinya terharu. Bahkan tak pernah ia sekalipun melihat Keyla bersikap baik pada Viona seperti halnya pada Lyra. Ini moment yang sangat langka baginya.
"Tante Tante, tadi Key di sekolah buat dua burung dari kertas lipat sama Ibu guru..." sahut Keyla tiba-tiba.
"Oh ya, lalu?!" Kini Lyra memasang wajah seriusnya untuk mendengarkan cerita Keyla, lalu ia sedikit berbungkuk untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Keyla.
"Lalu burung lipatnya Key bawa pulang saja..." ujarnya lagi. Keyla pun merogoh sesuatu di saku rok seragamnya. "Ini Tante, satunya buat Tante Rara aja, sebagai ucapan terimakasih Key karna Tante waktu itu udah ngasih boneka buat Keyla..." ucapnya lancar tanpa pemberitahuan sama sekali dari Raffa. Keyla pun memberikannya pada Lyra yang lekas di terima oleh Lyra.
Lyra tertawa senang melihat kertas lipat berwarna merah muda berbentuk burung layang itu, walau kertas lipatnya sebagian sudah lecek karna di taruh di saku seragamnya Keyla, tapi Lyra menghargai pemberian gadis kecil itu.
"Waah bagus banget, makasih ya sayang... Ternyata Keyla berbakat juga buat kerajinan lipat kayak gini. Nanti bisa nggak Tante minta di ajarin Key buat ini lagi? Soalnya kan Tante belum pernah buat ginian..." Lyra berpura-pura memasang sedikit wajah sedihnya, sebenarnya itu adalah trik Lyra untuk menarik perhatiannya Keyla. Agar Keyla memiliki sikap kepedulian pada sesama.
"Oke, nanti Key pasti ajarin Tante!" riangnya semangat dengan senyuman lebar di wajahnya yang imut.
Lagi Raffa dibuat terpana dan tersenyum melihatnya. Hatinya sampai tergelitik geli, tak pernah sekali pun ia melihat sikap manis Keyla terhadap oranglain. Bahkan pada Neneknya sendiri, Keyla selalu bersikap tak sopan. Tapi herannya dia begitu manis dan berubah sopan di depannya Lyra. Entah jampi apa yang Lyra berikan hingga putrinya sepenurut itu padanya?
"Ini enak banget Tanteee!!" serunya.
Keyla memakan lahap nasi bekal yang di buat Lyra tadi pagi. Lyra tersenyum dan tak berkedip menatap Keyla di depannya duduk.
"Kalau makanannya enak, di habisin ya..." titah Lyra yang diangguki cepat oleh Keyla.
"Baik Tanteee!" jawabnya.
Raffa yang duduk di samping putrinya, mengusap lembut kepala Keyla. Lalu ia menoleh pada Lyra yang tak bosan-bosannya memperhatikan putrinya itu. Ingin sekali ia bicara dari hati ke hati tapi lagi-lagi dia tak ada keberanian untuk memulai bicara duluan.
Raffa menarik perlahan nafasnya mencoba untuk bersikap tenang, lantas ia beranjak dari sofa dan berjalan menghampiri Lyra, lalu memilih duduk di sampingnya.
"Ehm, bagaimana kabarmu selama ini, dan juga ibumu..." tanyanya berbasa basi setelah cukup lama mereka terdiam.
Lyra menoleh sekilas pada Raffa, dan tersenyum simpul. Lalu kembali memandangi gadis kecil itu di depannya. "Seperti yang kamu lihat sendiri, aku baik-baik saja..." ujarnya tenang. "Kalau ibu alhamdulillah beliau juga sehat..."
"Syukurlah jika begitu..." ucap Raffa yang di angguki Lyra.
Suasana pun kembali canggung dan hanya ada suara Keyla saja yang asyik mengunyah ayam goreng di mulutnya.
"Hmm Lyra..."
"Yaa..."
Lyra menoleh dan mereka pun saling menatap. Raffa kembali tergugup. "Aku_"
"Aku tak sangka jika aku akan bertemu putri kalian berdua disini. Keyla, putrimu dan Dania kan?!" potong Lyra tiba-tiba. Menatap Raffa dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Lyra tahu jika Raffa ingin menjelaskan itu padanya. "Dan Dania... Telah meninggal dunia dimana setelah melahirkan Keyla aku betul 'kan?!" sambungnya lagi dengan lirih.
Raffa terhenyak kaget. Ternyata Lyra sudah tahu semuanya, bahkan dia belum sempat menceritakan apapun. Raffa menganggukkan kepalanya dengan pelan . "Ya. Kenapa kamu bisa tahu semuanya?!" tanyanya gugup.
Lyra tersenyum tipis lantas mengambil buku diarynya di dalam tasnya, lalu memperlihatkan foto masa kecilnya bersama Dania pada Raffa.
"Aku tahu karena melihat ada kemiripan Dania pada wajah Keyla. Mereka bagai pinang di belah dua... Ibumu kemarin datang kemari menemuiku, dan bercerita banyak tentang Keyla..." ungkapnya seraya kembali menatap sendu wajah Keyla.
"Bunda?!" Raffa tersentak kaget, karna tak sangka Bundanya juga sudah mengenal Lyra.
Lyra mengangguk. "Ya, dan Ibumu juga yang memintaku untuk menjadi pengasuhnya Keyla..." ucapnya lagi dengan suara yang sangat pelan.
Raffa membulatkan matanya. "Jadi kamu yang_!"
"Sssstttt!" Lyra menutup bibirnya cepat-cepat dengan satu jari, lalu melirik Keyla yang masih fokus mengunyah ayam dengan kode matanya pada Raffa.
"Biarkan ini akan menjadi kejutan untuknya..." ujar Lyra tersenyum manis, meminta Raffa untuk merahasiakannya dulu dari Keyla. Raffa pun mengangguk-angguk mengerti.
"Tak sangka ya, tujuh tahun tak bertemu. Aku bakal di pertemukan dengan putri kalian. Putri kalian cantik sekali..." ujar Lyra mengalihkan lagi pembicaraannya.
"Lyra soal waktu itu... Aku dan Dania benar-benar menyesali kesalahan kami, aku meminta maaf padamu yang sudah_" ucap Raffa terbata-bata.
"Semua sudah berlalu, dan tak perlu ada yang di sesali lagi. Aku sudah memaafkan kalian berdua..." ucap Lyra menyela cepat perkataannya Raffa.
Dia tak ingin mereka berdua terus berlarut dengan mempersoalkan masalalu yang sudah lewat.
Raffa tersenyum dan mengangguk setuju. "Terimakasih atas pengertian dan kebaikan hatimu Ra..." ucapnya lagi. Lyra mengangguk membalas senyuman Raffa.
****
Raffa dan Keyla pun pamit pulang setelah Keyla selesai menghabiskan makan siangnya. Sebenarnya Keyla masih betah dan ingin berlama-lama di tempat Lyra namun Raffa mendesaknya untuk pulang.
Lyra menangkup wajah Keyla yang terus cemberut tak ingin pulang. "Jangan khawatir Key, setelah ini Tante pasti akan terus temenin Keyla kemana-mana..." bujuk Lyra seolah memberikannya teka-teki.
"Maksud Tante?! Tante kan sibuk jagain toko. Gimana caranya Tante mau nemenin Key terus?!" kilahnya seraya mengerutkan keningnya tak mengerti. Lyra terkekeh kecil dengan celotehan polos dari anak itu.
"Sekarang Key pulang dulu ke rumah. Nanti disana kamu tunggu saja, sebentar lagi akan ada kejutan yang menyenangkan buat Keyla..." ucap Lyra membujuknya lagi.
Keyla semakin mengerutkan keningnya seraya berpikir, dia semakin penasaran dengan apa yang di ucapkan Lyra padanya.
"Kejutan untuk Key?!" tanyanya lagi, Lyra mengangguk cepat dan tersenyum.
"Baiklah kalau gitu Keyla pulang dulu ya Tante..." akhirnya Keyla menurut pulang. Lalu Papa dan anak itu berpamitan pada Lyra.
Setelah mobil Raffa pergi. Tak lama motor Lyra pun datang diantar oleh tukang tambal ban.
"Terimakasih Mas sudah di antar kemari. Jadi semua biayanya berapa untuk menambal ban dan_?" ucap Lyra seraya merogoh uang di dompetnya hendak membayar pada tukang bengkel tersebut.
"Tidak usah Mbak, semua sudah di bayar..." tolaknya halus.
"Apa, sudah di bayar?" Lyra tersohok. Lantas lelaki tukang itu tersenyum mengangguk.
"Sama siapa?!" Lyra bertanya. Lantas dia berdecak kesal setelah tahu siapa orangnya. "Ini pasti dia!" gerutunya pelan yang sudah tahu jika Fadil lah yang melakukannya lagi.
"Kalau begitu saya permisi dulu mbak..." sahut lelaki tukang bengkel itu. Pamit dan menaiki motor bersama temannya.
Lyra menghela nafasnya kencang dan menggeleng. Lalu tersenyum tersipu. "Dasar lelaki aneh!" umpatnya pada lelaki yang bergelar dokter anak itu.
****
Setelah sampai rumah, Keyla cepat-cepat masuk ke kamarnya dan lekas berbaring di tempat tidur tanpa dulu membuka pakaian dan juga sepatunya.
Bibi Sumi terus mengikutinya dari belakang, menyuruh anak majikannya itu untuk membuka dan mengganti pakaiannya sebelum tidur.
"Nggak mau Bii!! Key mau tidur dulu!" sahutnya malas.
"Eh si Non buka dulu dong... Kan baju seragamnya kotor mau Bibi cuciin. Kalau mau bobo Non juga mesti cuci tangan dan kaki dulu biar gak ada kuman yang nempel di kasur ya..." titah Bi Sumi.
"Bibi gangguin aja nih!" Keyla kesal dan melempar mainannya ke depan Bibi Sumi.
"Keylaaa..." Tiba-tiba Nyonya Ambar berteriak memanggil cucunya di bawah lantai.
"Tuh di panggil Nenek, ayo turun dulu Non..." Bi Sumi menarik tangan Keyla untuk turun ke bawah.
"Nggak mau!" sentaknya lagi.
"Eh sebentar Non... Katanya Nenek ada kejutan buat si Non di bawah, ayukk!" bujuknya lagi.
"Kejutan?!" tanyanya seketika dia teringat dengan perkataan Lyra tadi. Bibi Sumi mengangguk tersenyum. Akhirnya Keyla menurut dan turun ke bawah.
"Key, kemarilah Nenek kenalkan dengan pengasuh baru kamu Nak..." seru Nenek di bawah tangga seraya mendongak menatap cucunya yang melangkah cepat turun ke bawah.
Keyla terpaku di tempatnya berdiri seketika melihat seseorang di belakang Nenek dan Papanya. Sontak bibirnya tersenyum lebar saat tahu siapa pengasuh barunya itu.
"Tante, Tante Raraaa!!" teriaknya bahagia. Keyla pun turun dengan cepat dan berlari menghampiri Lyra. Memeluknya dengan sangat erat. Lyra ikut tersenyum bahagia membalas pelukannya.
"Jadi, sekarang Tante lah yang akan jadi pengasuhnya Keyla?!" tanyanya girang. Lyra mengangguk dengan cepat.
"Iya sayang, tadi Tante kan sudah bilang sama kamu. Kalau nanti Tante akan temani Key terus..." ulangnya lagi.
"Horee Keyla bisa main sama Tante Rara! Horeee!!" teriaknya meloncat-loncat bahagia.
Ambar dan Raffa pun menoleh ikut senang melihat Keyla yang ceria. Dan Raffa pun tak khawatir lagi bila akan meninggalkan putrinya pergi ke luar kota.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Beatrys Abbas
malas kalo lyra balikan sama raffa...
2024-08-27
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
nah ... bener harus spt itu ...
2024-01-02
0
tasya
lanjut thor selalu nungguin update tannya
2023-01-25
1