Saatnya Move-On Dari Cinta Masalalu

...BAB 9...

...Saatnya Move-On Dari Cinta Masalalu...

Lyra hampir saja kebingungan karna ban motornya bocor di tengah jalan. Sedang tukang bengkel pun masih jauh, di perkirakan jaraknya dua kilometer dari tempatnya berdiri.

Tanpa sengaja Fadil melihatnya dari mobil saat perjalanan menuju tempatnya mengais rezeki. Lalu lelaki berprofesi Dokter muda itu keluar dari mobilnya dan berlari kecil menghampiri Lyra. Untungnya dia punya teman tukang bengkel yang bisa di hubungi. Fadil langsung menelepon temannya yang bekerja di bengkel dan meminta untuk mengurusi motornya Lyra.

Motor Lyra pun terpaksa di bawa ke bengkel, maka mau tak mau Lyra menerima tawaran Fadil untuk di antarkan ke tokonya.

"Terimakasih banyak ya Mas, aku jadi merepotkanmu..." ucap Lyra tersenyum sungkan, ketika mereka dalam perjalanan menuju toko.

"Aku tidak merasa direpotkan sama sekali, aku senang membantu orang bila memang ia sedang kesusahan di depan mataku..." ucapnya tersenyum lebar seraya menoleh ke arah Lyra di sisi kemudinya. Lyra pun membalas senyumnya tersipu.

Jarak rumah Lyra ke toko tidak memakan waktu sampai setengah jam, hingga mereka cepat sampai. Selama di perjalanan barusan, Lyra memang lebih banyak diam dan hanya menjawab bila Fadil bertanya saja.

Jujur, sudah lama sekali Lyra jarang berkomunikasi sedekat itu dengan pria sejak putus hubungan dengan Raffa. Entahlah, mungkin hati Lyra memang belum sepenuhnya melupakan Raffa. Selain itu, Lyra juga malas mengenal lagi lelaki baru. Seolah tak ada keinginan lagi untuknya menjalin hubungan serius dengan seseorang, dan trauma-lah yang membuatnya jadi seperti ini. Trauma akan di khianati juga akan di campakkan lagi. Akhirnya menyerah dan putus asa duluan.

Tetapi, setelah melihat kebersamaan Raffa dengan wanita cantik kemarin, juga hadirnya Keyla, hasil buah cinta Raffa dan Dania. Hal itu mampu menyadarkan Lyra bahwa memang tak pernah ada cinta untuknya di hati Raffa. Ya, penampilan wanita cantik itu nyaris sama dengan Dania, modis dan elegan. Jauh sekali bila di bandingkan dengan penampilan dirinya yang biasa saja.

Dalam hatinya Lyra akan mencoba berdamai dengan masalalunya juga memaafkan kesalahan mantan kekasihnya itu. Dan apa yang selalu di nasehati Ibunya selama ini, memang benar. Lyra harus bangkit dan mencoba membuka hatinya untuk pria lain yang memang ingin serius menjalin hubungan dengannya.

Sebelum turun dari mobil Lyra kembali mengucapkan terimakasih pada Fadil. Namun ketika ingin membuka pintu mobil hendak turun. Fadil pun kembali bertanya padanya.

"Mbak Lyra, ah maaf bolehkah aku panggil namamu saja?" tanyanya, yang membuat dahi Lyra berkerut.

"Em, boleh... Gimana enaknya Mas Fadil saja memanggilku apa." jawab Lyra menyungging senyum manisnya. Seketika membuat Fadil terpesona melihatnya.

Fadil pun tersipu lalu mengangguk kecil. "Terimakasih..." ucapnya pelan. Lyra sedikit tersohok.

"Emm terimakasih untuk apa ya Mas?!" tanya Lyra mengerutkan kening bingung.

"Terimakasih karna sudah mau mengobrol denganku..." sahutnya lagi yang membuat Lyra kembali terheran-heran dengan perkataannya. Fadil tertawa geli melihat keanehan pada wajah Lyra.

"Kenapa jadi tertawa? Emangnya ada yang lucu denganku ya?" deliknya sedikit tersinggung.

"Hahaha ya maaf-maaf. Aku lucu saja melihat ekspresimu. Apa kau tidak ingat saat pertama kali kita bertemu?" tanyanya.

"Kita berdua, pernah bertemu sebelumnya?!" Lyra semakin mengerutkan keningnya, dan mencoba untuk mengingatnya lagi. "Dimana ya, kok aku bisa tak tahu?"

Fadil semakin tersenyum lebar. "Kita pernah bertemu di depan rumah kontrakanmu waktu itu. Bahkan sudah dua kali aku menyapamu duluan disana. Tapi kulihat kamu selalu berwajah serius dan cuek tanpa melihat padaku." terang Fadil. "Kupikir watakmu memang sudah jutek dari sananya..." ledeknya.

"Masa sih, ya Allah maaf Mas, aku benar-benar tak ingat dengan kejadian itu." kilahnya tersipu malu.

Enam tahun lalu, Fadil yang masih berstatus mahasiswa di jurusan kedokteran di Amerika. Sejak itu, dia memang sengaja pulang ke Indonesia untuk berlibur akhir semester selama satu minggu. Di teras rumahnya, Fadil yang asyik membaca bukunya tak sengaja melihat Lyra yang sedang menyapu halaman rumah kontrakannya saat menjelang sore hari. Dan di pagi harinya Fadil melihat Lyra selalu bersiap menunggu kedatangan tukang sayur yang lewat.

Fadil diam-diam selalu memperhatikan Lyra tanpa pernah Lyra sadari. Setiap kali bila Lyra berada keluar rumah kontrakannya, Fadil pun selalu tersenyum memandanginya lewat jendela kamarnya. Entah mengapa, Fadil jadi ingin sekali mengenal lebih dekat dengan Lyra.

Esok paginya, ia pun nekad pura-pura menggantikan Ibunya untuk membeli sayuran di tukang sayur yang lewat, langganan Lyra juga tetangganya yang lain termasuk langganan sayur Ibunya Fadil sendiri.

Fadil yang selalu memakai kaos santai dan juga celana pendeknya di sekitaran rumah, memang selalu bergaya cuek seperti pemuda pada umumnya. Namun walau begitu banyak sekali anak gadis tetangga yang naksir dengan Fadil dan ada yang terang-terangan mengatakan cinta kepadanya.

Namun dari sekian banyaknya perempuan yang Fadil temui, tak ada satupun yang menarik hatinya. Dan baru kali itulah, Fadil terpesona pada seorang perempuan seperti Lyra. Sikap dan bawaan yang tenang dan tidak kecentilan yang dimiliki oleh Lyra. Telah berhasil mencuri perhatiannya.

"Maaf mbak, tomatnya ada yang jatuh!" sahut Fadil menghampiri, sambil memegang dua buah tomat merah segar di tangannya.

Setelah Lyra selesai membayar belanjaannya dan bermaksud kembali pulang ke kontrakan rumahnya.

"Iyakah?" Lyra berbalik ke arah Fadil dan mengerutkan keningnya sambil memeriksa lagi kantong belanjaan di tangannya. "Perasaan nggak ada yang jatuh deh?!"

"Iya ini tomat yang mbak beli barusan kan?!" tanya Fadil lagi memang sengaja berpura-pura.

Padahal Fadil tahu jika tak ada sayuran satu pun yang terjatuh dari kantong belanjaannya Lyra. Fadil hanya ingin mencari kesempatan untuk bicara dengannya. Namun, ternyata Lyra sulit sekali diajak bicara. Bahkan saat mereka bicara pun Lyra sama sekali tak pernah melihat ke arahnya.

"Oh, mungkin aku yang nggak sadar. Terimakasih ya Mas.." ucap Lyra seraya menundukkan kepalanya, dan kembali berbalik melangkah pulang setelah mengambil tomat di tangannya Fadil. Karena Fadil terus meyakinkan Lyra bahwa itu adalah tomat miliknya yang terjatuh.

Sejak kejadian itulah, Fadil semakin dibuat penasaran dengan sosok Lyra. Setelah enam tahun lulus dan berhasil menyandang gelar sarjana kedokteran. Fadil pulang kembali ke Indonesia dan menjadi seorang Dokter spesialis anak di salah satu Rumah Sakit di kota Surabaya itu.

Namun di saat kepulangannya, ternyata Lyra sudah tak lagi tinggal di kontrakan itu. Fadil seolah merasa kehilangan, lalu memberanikan diri bertanya pada Bapak Ibunya. Membuat mereka bertanya-tanya heran.

Kedua orangtua Fadil menaruh curiga pada putra keduanya. Lalu setelah Fadil ungkapkan bahwa ia menyukai Lyra. Mereka pun tersenyum senang dan memberitahukan jika Lyra adalah keponakan dari Pak Rudi pemilik kontrakan depan rumahnya itu.

Fadil senang dan lega, akhirnya ia tahu tempat tinggal Lyra saat mengantarkan Ibunya pulang dari pasar.

Cukup lama mereka berbincang dengan akrab. Lyra turun dari mobil dan Fadil pamit ke Rumah Sakit.

Dari luar toko, kedua karyawan Lyra. Dini dan Noni tak sengaja melihat bosnya yang di antar oleh mobil milik seorang pria. Mereka saling lirik dan tersenyum-senyum ikut senang melihatnya. Lyra pun memasuki tokonya dengan wajah berseri.

"Cie cieee yang lagi kasmaran... Hari ini di anter sama calonnya ya Mbak Ra..." celetuk mereka serempak. Lyra pun terkejut dengan sambutan sindiran dari anak buahnya. Sontak wajahnya jadi bersemu merah.

"Apa-apaan sih kalian, suka ngaco kalo ngomong! Motorku tadi bannya bocor, terus dia anterin aku sampai ke toko..." jelasnya yang lekas di jawab Ooh... ria oleh mereka.

"Sudah lanjutin lagi kerjaan kalian, jangan banyakan ngobrol, kalau masih denger kalian masih ngegosipin aku. Tak potong gaji kalian berdua!" gertak Lyra.

Mereka pun kalang kabut dan buru-buru berpencar membereskan toko.

"Ah jangan Mbak... Kami kan cuma becanda kok tadi..." ujar Dini dan Noni sambil cengar-cengir.

Lyra menggeleng kepala dan mengulum senyumnya melihat tingkah keduanya, lalu bergegas masuk ke ruangan kecilnya.

Setelah menutup pintu, Lyra menarik kursi dan duduk. Tangannya membuka tas selempang miliknya dan mengambil sebuah buku diary berwarna biru miliknya, buku diary waktu dirinya masih remaja. Dan ia temukan di sebuah kardus bersama tumpukan buku pelajaran sekolahnya dulu.

Lyra tertegun memandangi lagi foto-foto kenangan masa kecilnya dulu bersama Dania.

"Benar-benar mirip... Ya, Keyla mirip sekali denganmu Dania..." gumamnya pelan tersenyum sendu.

Setelah hatinya mantap, Lyra meraih ponselnya dan menekan nomer Ambar sesuai dengan yang ada di kartu namanya tersebut.

****

Ambarwati tersenyum senang setelah mendapat telepon dari Lyra, lalu ia menghampiri putra dan cucunya yang tengah sarapan bersama di meja makan dengan wajah berseri-seri dan Raffa pun terheran melihat kebahagian dari wajah Bundanya.

"Kenapa Bun, telepon dari siapa barusan? Sepertinya Bunda senang sekali?!" tanya Raffa.

"Hari ini Bunda ada kabar baik untukmu Raffa." ujarnya.

"Kabar baik apa Bun?" tanya Raffa penasaran.

"Bunda sudah dapatkan lagi orang baru untuk jadi pengasuhnya Keyla..."

"Wah benarkah itu Bun, Bunda yakin jika kali ini pengasuhnya akan sabar dengan cucu Nenek ini?!" ujar Raffa seraya mengacak rambut putrinya yang sedang mengemil coklat.

Ambarwati mengangguk yakin. "Bunda yakin sekali. Jika kali ini Bunda tak salah pilih pengasuh..."

Keyla mendongak menatap neneknya dengan kerutan dalam di keningnya. "Pengasuh?! Key nggak perlu lagi pengasuh Nenek! Keyla ini udah gede dan bisa melakukannya sendiri!" teriaknya.

Ambar berdecak kesal seraya menggeleng kepalanya. "Kalau memang bisa melakukan sendiri, kenapa mandi juga harus di paksa terus Key?!" timpal Ambar yang gemas pada cucunya karna selalu membangkang.

Keyla merenggut kesal. "Pokoknya Keyla nggak mau ada pengasuh di rumah ini! Titik!" sungutnya lagi.

"Nenek yakin kamu akan berubah pikiran jika sudah melihat pengasuhnya siapa! Sudah sudah, sekarang bersiaplah pergi ke sekolah. Karna nanti siang kita semua akan menyambut kedatangannya." ucap Ambar.

Keyla menghembus kencang nafasnya dengan bersedekap tangan menahan marah.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

mending sama Fadil aja, Lyra ...
dia beneran suka sama kamu tuh ....

2024-01-02

1

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

bisa2 Raffa juga bakalan nyangka kalo Lyra mau jadi pengasuh krn Keyla itu anaknya ... krn Lyra masih ada rasa sama dia ....
sebel ish ... koq Lyra mau2nya jadi pengasuh Keyla ..

2024-01-02

0

Defi

Defi

saatnya membuka hati untuk orang yang mencintai kamu sejak dulu apa adanya Lyra 👌 pokonya Tim Lyra Fadil 🤭

2023-01-23

2

lihat semua
Episodes
1 Setahun Hanya Menjadi Tempat Pelarian
2 Kepergian Lyra
3 Anak Hiperaktif
4 Perubahan Sikap Keyla
5 Bakal Calon Mantu Ibu
6 Permintaan Nyonya Ambar
7 Bertemu Kembali Mantan
8 Kedekatan Putri Dan Mantannya
9 Saatnya Move-On Dari Cinta Masalalu
10 Pengasuh Baru Kejutan Untuk Keyla
11 Viona Yang Tak Tenang
12 Biarkan Cinta Datang, Seiring Berjalannya Waktu
13 Raffa Yang Bimbang Dalam Pilihan
14 Memutuskan Viona
15 Keseriusan Fadil
16 Keterkejutan Ambar
17 Ada Hubungan Apa Dengan Mereka?
18 Lyra Tak Bisa Berenang
19 Ku Ingin Kamu Menjadi Mama Baru Untuk Keyla
20 Lyra Yang Dilema
21 Masa Remaja Mereka Dulu
22 Memikirkan Keyla
23 Sebuket Bunga Mawar Untuk Lyra
24 Fadil Yang Posesif
25 Keyla Yang Merindukan Mama
26 Keyla Masuk Rumah Sakit
27 Mamamu Adalah Sahabat Kecil Tante
28 Pertemuan Fadil Dan Rubi
29 Kartu Undangan Pernikahan
30 Hati Yang Hampa
31 Kecelakaan Menjelang Pernikahan
32 Fadil Yang Koma
33 Dendam Seseorang
34 Permintaan Fadil Untuk Mereka
35 Akan Kutebus Sakit Hatimu
36 Kunjungan Raffa
37 Mimpi Buruk Rubi
38 Ganti Rugi
39 Akhir Yang Bahagia
40 Fadil Yang Gengsi
41 Seperti Mimpi Bagi Raffa
42 Rindu Menjadi Seorang Istri
43 Farah Membenci Rubi
44 Bagai Orang Asing
45 Rubi Hilang Arah
46 Terangan-Angan Kisah Cinta Mereka
47 Sikap Dingin Rubi
48 Hinaan Farah
49 Kehamilan Lyra
50 Haruskah Pergi Jauh
51 Jangan Pernah Bertemu Lagi
52 Tidak Bisa Jauh Darimu
53 Selingkuhan Suami Farah
54 Farah Pergi Menyusul Suaminya
55 Membuat Fadil Cemburu
56 Silakan Meminta Cerai
57 Membuntuti Rubi
58 Berjanji Akan Membahagiakanmu
59 Dia Bukan Wanita Penggoda
60 Seolah Karma Datang Menghantuinya
61 Siasat Sinta
62 Obsesi Sinta
63 Siapa Wanita Yang Kamu Cintai?
64 Hanya Salah Paham
65 Sinta Yang Tak Menyerah
66 Doni Yang Tak Adil
67 Farah Ingin Bercerai
68 Farah Menemui Rubi
69 Permohonan Farah Pada Rubi
70 Kedatangan Doni Meminta Yoga
71 Memperebutkan Yoga
72 Rubi Pergi Tanpa Pesan
73 Mempelai Wanita Yang Hilang
74 Menyusul Ke Luar Kota
75 Akhir Kisah Mereka
76 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Setahun Hanya Menjadi Tempat Pelarian
2
Kepergian Lyra
3
Anak Hiperaktif
4
Perubahan Sikap Keyla
5
Bakal Calon Mantu Ibu
6
Permintaan Nyonya Ambar
7
Bertemu Kembali Mantan
8
Kedekatan Putri Dan Mantannya
9
Saatnya Move-On Dari Cinta Masalalu
10
Pengasuh Baru Kejutan Untuk Keyla
11
Viona Yang Tak Tenang
12
Biarkan Cinta Datang, Seiring Berjalannya Waktu
13
Raffa Yang Bimbang Dalam Pilihan
14
Memutuskan Viona
15
Keseriusan Fadil
16
Keterkejutan Ambar
17
Ada Hubungan Apa Dengan Mereka?
18
Lyra Tak Bisa Berenang
19
Ku Ingin Kamu Menjadi Mama Baru Untuk Keyla
20
Lyra Yang Dilema
21
Masa Remaja Mereka Dulu
22
Memikirkan Keyla
23
Sebuket Bunga Mawar Untuk Lyra
24
Fadil Yang Posesif
25
Keyla Yang Merindukan Mama
26
Keyla Masuk Rumah Sakit
27
Mamamu Adalah Sahabat Kecil Tante
28
Pertemuan Fadil Dan Rubi
29
Kartu Undangan Pernikahan
30
Hati Yang Hampa
31
Kecelakaan Menjelang Pernikahan
32
Fadil Yang Koma
33
Dendam Seseorang
34
Permintaan Fadil Untuk Mereka
35
Akan Kutebus Sakit Hatimu
36
Kunjungan Raffa
37
Mimpi Buruk Rubi
38
Ganti Rugi
39
Akhir Yang Bahagia
40
Fadil Yang Gengsi
41
Seperti Mimpi Bagi Raffa
42
Rindu Menjadi Seorang Istri
43
Farah Membenci Rubi
44
Bagai Orang Asing
45
Rubi Hilang Arah
46
Terangan-Angan Kisah Cinta Mereka
47
Sikap Dingin Rubi
48
Hinaan Farah
49
Kehamilan Lyra
50
Haruskah Pergi Jauh
51
Jangan Pernah Bertemu Lagi
52
Tidak Bisa Jauh Darimu
53
Selingkuhan Suami Farah
54
Farah Pergi Menyusul Suaminya
55
Membuat Fadil Cemburu
56
Silakan Meminta Cerai
57
Membuntuti Rubi
58
Berjanji Akan Membahagiakanmu
59
Dia Bukan Wanita Penggoda
60
Seolah Karma Datang Menghantuinya
61
Siasat Sinta
62
Obsesi Sinta
63
Siapa Wanita Yang Kamu Cintai?
64
Hanya Salah Paham
65
Sinta Yang Tak Menyerah
66
Doni Yang Tak Adil
67
Farah Ingin Bercerai
68
Farah Menemui Rubi
69
Permohonan Farah Pada Rubi
70
Kedatangan Doni Meminta Yoga
71
Memperebutkan Yoga
72
Rubi Pergi Tanpa Pesan
73
Mempelai Wanita Yang Hilang
74
Menyusul Ke Luar Kota
75
Akhir Kisah Mereka
76
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!