...BAB 18...
...Lyra Tak Bisa Berenang...
"Tante ayoo... Masuk rumah dulu!" ajak Keyla, menarik tangan Lyra untuk masuk ke dalam rumah.
"Iya sayang..." Lyra ikut masuk ke dalam rumah Nyonya Ambar, setelah barusan melirik ke arah Raffa dan Fadil yang masih mengobrol diluar pagar rumah.
Tiba-tiba Lyra menjadi cemas melihatnya, karna selama ini Fadil belum mengetahui jika Raffa adalah mantan kekasihnya. Dan Lyra, memang sengaja tak ingin menceritakannya. Ia khawatir Fadil akan jadi membenci Raffa kalau tahu soal itu. Lyra tak ingin membuat pertemanan mereka menjadi hancur hanya karna masalalunya.
"Ada hubungan apa kamu dengan Lyra?! Kenapa, tiba-tiba saja kalian bisa datang bersamaan?!" gelagapnya. Raffa bertanya lagi setelah melihat Lyra dan Keyla sudah masuk ke dalam rumahnya.
Raffa ingin memastikan lagi, semoga dugaannya tentang kedekatan mereka tidaklah seperti dalam bayangannya.
Namun melihat senyum bahagia yang terpancar di wajah temannya, ketika sedang memandangi Lyra. Hatinya benar-benar cemburu.
Fadil tertunduk dengan wajah yang sudah tersipu malu. Lalu kembali menatap teman SMA nya yang masih penasaran tentang kedekatannya bersama Lyra.
"Doakan saja. Saat ini aku tengah berjuang, untuk memikat hati calon istriku..." ucap Fadil dengan senyum yang semakin mengembang.
Fadil bahagia, walau memang Lyra belum sempat menjawabnya tadi. Tetapi Fadil yakin, jika Lyra kali ini mau membuka hati untuknya.
Deg
Jantung Raffa seolah berhenti berdetak, lantas ia tersedak air ludahnya sendiri hingga terbatuk-batuk.
"Jadi, maksudmu Lyra adalah?!" Raffa tersentak, dadanya tiba-tiba merasakan sangat sesak. Apakah dirinya sudah terlambat untuk menyatakan cinta?
Fadil mengangguk lagi. "Ya, Lyra adalah wanita yang sering kuceritakan padamu waktu itu... Tak sangka jika dia bekerja jadi pengasuh anakmu..." ujarnya.
"Dan sekarang, saat ini aku tengah menunggu jawaban darinya. Semoga dia benar-benar mau menerimaku, dan menjadi istriku..." sambungnya lagi tersenyum.
Raffa menggeleng kepalanya, kembali resah. "Ini, tidak mungkin?!" pekiknya pelan seraya mengusap wajahnya perlahan
"Apa?!" Fadil menoleh pada Raffa.
"Hei, ada apa denganmu? Kenapa dari tadi kau terlihat gelisah?!" Fadil menatap heran Raffa yang sejak tadi kasak kusuk tak jelas sembari menggaruk-garuk kepalanya.
"Tidak, aku tidak apa-apa!" Raffa menggeleng kepala sembari tertawa kaku.
Fadil mengernyit heran. "Ya sudah, jika tidak ada apa-apa. Aku pamit pergi ke Rumah Sakit dulu. Karna ada pasien anak yang harus ku lihat keadaannya hari ini." ujar Fadil.
"Iya pergilah, hati-hati di jalan!" pesan Raffa.
Fadil mengangguk lagi dan menepuk pelan pundak temannya. Lalu ia bergegas masuk ke dalam mobilnya lagi. Melajukan kendaraan roda empatnya dengan kecepatan sedang.
Setelah kepergian Fadil dengan mobilnya. Raffa mengepal dua tangannya kencang-kencang di sisi tubuhnya.
"Tidak, aku tidak akan biarkan Fadil mendahuluiku! Lyra adalah milikku, ya Lyra hanya milikku seorang dan dia hanya akan menjadi istriku saja!" geramnya tak terima jika Lyra menjadi milik lelaki lain mesti lelaki itu adalah temannya sendiri.
Raffa berbalik cepat dan melangkah masuk ke dalam rumahnya. Hari ini juga, dia akan beritahu Lyra bahwa dirinya sudah tak lagi menjalin hubungan dengan Viona. Raffa akan utarakan semua perasaannya, bahwa dia sangat mencintainya.
Di dalam kamar, Keyla mengambil beberapa pakaian renangnya di lemari lalu meminta pendapat Lyra, pakaian renang manakah yang paling bagus untuk dia pakai renang hari ini?
Lyra mengerutkan dahinya. "Lho, emangnya kita nggak jadi main ke taman ya?" tanyanya heran.
"Nggak jadi Tante. Kata Papa, sekarang Papa ingin mengajak kita berenang ke kolam renang! Karna selasa besok Papa harus pergi lagi ke Bandung..." ujar Keyla seraya menyungging senyumnya lebar.
Keyla senang sekali, karna kali ini Papanya mengajak dia berenang tanpa mengajak Viona lagi, dan sebagai gantinya akan mengajak Lyra kemanapun mereka berdua pergi.
"Ooh..." Lyra mengangguk membulatkan mulutnya.
"Ini, ini yang bagus, lucu lagi. Warnanya juga cerah." Lyra mengambil pakaian renang berwarna biru langit dengan corak bunga-bunga putih. Lalu memberikannya pada Keyla.
"Waah terimakasih Tante..."
Keyla memeluk baju renang yang di pilih Lyra lantas memakainya di dalam kamar mandi. Lalu merangkapnya dengan pakaian biasa. Agar di kolam renang nanti, Keyla langsung membuka pakaian biasanya saja dan langsung masuk ke dalam air.
Lyra tersenyum melihat anak itu senang. Namun sontak Lyra terkejut karna kehadiran Raffa tanpa ia sadari. Raffa sudah berdiri di dekat pintu kamar Keyla lalu ia berjalan pelan menghampiri Lyra.
Lyra pun berdiri, menatap heran pada Raffa yang juga terus menatapnya dengan pandangan sendu.
"Apakah, kamu dan Fadil pacaran?!" tanya Raffa dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Lyra tersentak kaget dengan pertanyaan Raffa. "Ka, kami berdua_" gelagapnya.
"Lyra, aku ingin katakan padamu soal hubunganku dan Vi_"
"Papa ayoo, nanti kita keburu kesiangan!" teriak Keyla yang sudah berdiri di depan kamar mandi. Bersiap untuk berangkat.
Raffa terpaksa menunda dulu pembicaraannya dengan Lyra. Sebab tak mungkin ia bicara di depan Keyla. Namun hatinya semakin tak tenang. Dia benar-benar takut kehilangan kesempatan, takut Lyra menerima Fadil. Jika sampai itu terjadi, maka hatinya akan sangat hancur.
Sesampainya di tempat kolam renang. Keyla berlarian ke arah kolam renang khusus anak kecil dan di ikuti oleh Lyra dari belakangnya.
"Key, awas lantainya licin! Jangan lari-lari!" teriak Lyra khawatir jika Keyla akan jatuh terpeleset.
Raffa tersenyum sendu menatap Lyra yang begitu peduli dengan putrinya. Ingin sekali Raffa katakan bahwa dirinya kini mencintainya. Namun lidahnya seakan kelu untuk berucap. Belum ada keberanian untuk mengungkapkannya. Namun mengingat Fadil tadi yang sudah berniat lebih dulu melamarnya. Rasanya Raffa tak rela, ada lelaki lain yang lebih dulu mendekatinya.
"Papaaa... Ayo turuun katanya tadi mau ajarin Key berenang!"
Keyla yang sudah masuk ke dalam kolam, berteriak memanggil Raffa memintanya untuk cepat turun. Sedang Lyra menolak untuk ikut berenang karna memang tak membawa baju ganti selain itu Lyra juga tak pandai berenang sejak dulu.
Lyra berdiri di samping kolam renang yang setinggi paha orang dewasa itu, sambil terus memperhatikan Keyla yang berenang dengan memakai ban bundarnya yang berbentuk bebek.
Tak lama, Raffa datang menghampiri mereka, setelah membuka pakaiannya dan hanya menyisakan celana pendek khusus berenang, hingga otot-otot tubuh atletisnya terlihat jelas.
Lyra lekas memalingkan pandangannya tergugup. Walau sudah berusia tiga puluh tahun lebih, pesona Raffa masih tetap ada.
"Apa kamu yakin tak ingin ikut berenang bersama kami?" ajak Raffa.
Lyra menggeleng tersenyum. "Tidak, kamu tahu sendiri kan aku tidak bisa berenang dari dulu."
"Aku akan mengajarimu jika kamu mau?" tawarnya tersenyum.
"Tidak lain kali saja, terimakasih... Lagipula, aku juga tak bawa pakaian renang..."
"Baiklah kalau itu maumu, kamu bisa duduk menunggu di kursi jika bosan." ujarnya. Lyra pun mengangguk lagi.
"Ayo Key! Lepas bannya..." Raffa meminta Keyla untuk melepas bannya yang melingkar di perutnya.
"Tapi Keyla masih takuut Paaa!!" renggutnya ragu-ragu.
"Katanya tadi kamu pengen cepat bisa berenang?! Bagaimana bisa berenang kalau masih pakai itu!"
"Ya udah Key buka..."
Lyra tergelak kecil melihat tingkah Keyla yang imut saat di ajari Raffa berenang, seandainya dia juga bawa pakaian renang. Lyra juga ingin ikut belajar berenang seperti Keyla.
Tanpa mereka sadari seseorang tengah melihatnya dari kejauhan. Kebersamaan mereka bertiga membuat hatinya terbakar api cemburu.
Pagi pagi sekali sebelum mereka berniat berangkat berenang. Viona menghubungi Raffa, karena tahu jika setiap minggu Raffa akan mengajak putrinya bermain ke kolam renang bersamanya. Namun kali itu Raffa benar-benar tak mengajaknya, Raffa malah menutup panggilan telepon dari Viona bahkan memblokir nomernya.
Viona benar-benar marah di perlakukan seperti itu oleh Raffa. Walaupun hubungan mereka memang belum lama, tapi tetap saja Viona tak terima. Raffa seolah mempermainkan perasaannya. Viona seperti tak ada harga dirinya di mata lelaki itu.
"Awas saja Mas, aku tak terima kamu lakukan aku seperti ini! Semua karna wanita itu, jika saja dia tidak hadir di tengah-tengah kita, kita berdua sudah akan menikah!" geramnya seraya mengepal kencang-kencang tangannya.
Saat Viona melihat Lyra yang berjalan sendirian di tepi kolam sambil terus melihat ke arah Keyla yang di ajari Raffa dari jauh.
Viona pun bergegas menghampirinya, Lyra pun terkejut dengan kedatangan Viona. Lalu tiba-tiba saja Viona menampar Lyra yang tak bersalah apapun.
Plaaak
Lyra terkejut, lantas mengusap pipinya yang panas. "Kenapa kamu memukulku? Apa salahku padamu?!" tanyanya.
"Puas kamu, buat hubunganku dengan Mas Raffa jadi putus hah!" bentaknya kasar, matanya menyalang tajam menatap Lyra.
Lyra mengerutkan keningnya dalam. "A-aku tidak mengerti apa maksud perkataanmu?" ucapnya terbata-bata.
"Jangan berpura-pura bodoh di depanku, kau adalah mantan kekasihnya Mas Raffa bukan?! Kau datang berpura-pura jadi pengasuh Keyla hanya bertujuan untuk kembali pada Mas Raffa! Ucapanku benar kan?!" sungutnya lagi dengan berapi-api.
Lyra kembali tersentak dengan tuduhan Viona. Lantas ia menggeleng kepalanya gugup.
"Aku sama sekali tidak tahu kalau, Aaakkhhhh!!" Lyra menjerit kencang saat tubuhnya terhempas jatuh ke kolam yang kedalamannya dua meter.
Kebetulan kolam renang dewasa di sana tampak sepi. Dan belum ada satupun yang berenang disana.
Viona yang tak bisa menahannya lantas mendorong kasar tubuh Lyra hingga tercebur ke kolam.
"Dengar baik-baik! Jauhi Mas Raffa atau aku akan terus menganggumu!" teriaknya mengancam.
Lyra yang tak bisa berenang pun sangat panik, dia mencoba untuk keluar dari air dan meminta tolong. Viona pun terkejut ternyata Lyra tak bisa berenang.
"Tolonggg... Tolong akuuu!!" teriaknya kencang.
Lyra terus meminta tolong tapi Viona pura-pura tak mendengar lalu dia cepat-cepat pergi dari sana meninggalkan Lyra.
Sedang Raffa yang jauh beberapa meter dari tempat Lyra, sama sekali tak melihatnya. Karna ia terlalu fokus mengajari Keyla. Juga banyaknya anak-anak kecil disekelilingnya, yang juga sedang berenang dan bermain air dengan jeritan canda tawa.
Sehingga Raffa tak mendengar suara teriakan Lyra yang meminta tolong.
Keyla yang merasa kehilangan Lyra, perasaannya tiba-tiba jadi tak enak. "Paaa... Tante Rara kemana?! Kok nggak ada?!" tanyanya heran. Sambil melihat ke sekeliling taman kolam renang.
Raffa mengitari taman itu dengan pandangannya, namun ia juga tak melihat Lyra di tempat dudukan.
"Lyra, kemana dia?!" gumamnya bertanya. "Key, kamu tunggu disini dulu. Papa cari Tante Rara dulu..."
"Iya Pa..."
Lantas Raffa keluar dari kolam. Lalu berlari memutar area kolam mencari Lyra.
Tak jauh Raffa pun akhirnya melihat seorang wanita yang meminta tolong dan berusaha berenang namun dia semakin masuk ke dalam dan tenggelam.
"Lyra!" pekiknya terkejut. Melihat wanita itu Lyra, Raffa bergegas lari dan masuk ke dalam air.
Raffa berenang menghampiri Lyra yang sudah tak berdaya. Menarik tubuhnya keluar. Setelah berhasil mengeluarkan Lyra keluar kolam. Raffa jadi panik, karna Lyra pingsan.
"Lyra bangun Raa..." sahutnya seraya menepuk pelan pipinya. "Kumohon bangunlah, Lyraaa!"
Raffa benar-benar bingung, tak ada pilihan lain selain ia memberikan Lyra nafas buatan.
Raffa menelan kasar ludahnya, dan mendekatkan mulut mereka. Meniupkan beberapa kali nafasnya agar Lyra menerima sebuah asupan oksigen.
Lyra tersedak dan mengeluarkan banyak air di mulutnya. Menghirup nafasnya dalam-dalam dengan tersengal sengal. Lalu melihat Raffa di atasnya dan ia terkejut
"Syukurlah, akhirnya kamu sudah sadar." Raffa bernafas lega. Lantas ia memeluk tubuh Lyra.
Lyra terbelalak dan refleks mendorong kasar tubuh Raffa.
"Apa yang kamu lakukan?!" bentak Lyra, Matanya berkaca-kaca merah menahan marah.
"Apa yang ku lakukan? Tentu saja tadi aku habis menyelamatkanmu. Kamu terjatuh ke kolam dan nyaris saja tenggelam!" ujar Raffa.
"Bukan itu maksudku!" sentaknya lagi. Raffa terkejut, lantas mengerutkan keningnya tak mengerti.
"Maksudku kenapa kamu memutuskan Viona?!" tanyanya, dengan menatap nyalang pada Raffa.
Bersambung...
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
bodo amat lah !!!!
emang dulu elo peduli hati Lyra yg hancur ?????
2024-01-02
1
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
yeeeee .... kek gini nih lakik egois ...
dulu Lyra elo buang .... 😡😡
tambah mantep #dukungLyraFadil
2024-01-02
0
Santi Rizal
semoga Keyla menerima Fadil
2023-09-11
1