...BAB 5...
...Bakal Calon Mantu Ibu...
Hari ini hari senin, dan seperti hari biasanya setelah mandi dan shalat subuh, Lyra berniat ingin membantu Ibunya memasak sebelum ia pergi berangkat ke tokonya. Namun Bu Rukanda ternyata belum juga pulang dari pasar. Biasanya beliau pulang naik becak motor langganannya.
"Tumbenan Ibu pulang lama sekali?! Sudah hampir setengah tujuh lagi!" Lyra mondar-mandir dengan cemas di teras rumah, menunggu kepulangan Ibunya sambil terus memperhatikan jalanan.
Hingga beberapa menit kemudian, datanglah sebuah mobil Toyota berwarna silver di depan pagar rumah Lyra. Mobil itu berhenti disana membuat Lyra mengernyitkan dahinya bertanya-tanya.
Seorang Pria tinggi putih, dan berambut hitam tebal, dengan memakai kemeja berwarna biru langit keluar dari mobilnya dan berlari kecil memutar ke depan, lalu membukakan pintu sampingnya. Pria itu dengan hati-hati memegang tangan seorang Ibu yang ingin turun dari mobilnya.
Sontak Lyra membuka matanya lebar, karna yang keluar dari mobil itu adalah ibunya sendiri. "Ibu?!" pekiknya pelan.
Setelah Bu Rukanda keluar dari mobil, pria itu lekas mengeluarkan dua kantung belanjaan milik Ibunya Lyra di kursi belakang kemudi. Lalu ia membantu membawakannya masuk melewati pagar hingga ke teras rumah.
"Terimakasih ya Nak Fadil, atas tumpangannya... Ibu benar-benar ke bantu sekali sama kamu..." ucap Bu Rukanda dengan wajah yang sumringah. Setelah Fadil meletakkan belanjaan Bu Rukanda di lantai teras rumah. Pria itu mengangguk tersenyum.
"Sama-sama Bu, lain kali jangan maksain diri pergi ke pasar kalau badannya lagi capek. Jaga kondisi Ibu baik-baik ya..." ujarnya menyarankan. Bu Rukanda mengangguk menurutinya.
"Iya Nak Fadil, besok-besok Ibu nggak akan maksain lagi kok..." jawab Rukanda.
Lyra yang masih berdiri di depan pintu rumah hanya menatap mereka, penuh tanya. Kenapa Ibunya bisa pulang dengan seorang Pria muda, yang usianya mungkin tak jauh dua tahun di atas Lyra. "Bu..." panggil Lyra pelan di belakangnya.
Bu Rukanda menoleh ke belakang. "Eh Lyra, sini-sini Nak..." panggilnya seraya tangannya mengayun ke arah putrinya. Agar Lyra mendekat padanya. Lyra mengangguk sambil menatap Pria itu yang juga sedang melihat ke arahnya sambil tersenyum.
"Nak Fadil, ini loh anaknya Ibu..." ujarnya mengenalkan Lyra pada Pria yang bernama Fadil seraya mengusap punggung Lyra sambil tersenyum-senyum kecil.
"Oh, jadi ini anak ibu yang sering Ibu ceritain itu ya..." sahutnya.
"Iya Nak, gimana putri Ibu cantik 'kan?!" celetuknya, yang sontak membuat wajah Lyra memerah malu.
"Ibuu..." desisnya menunduk kepalanya, menahan malu dengan ucapan sang Ibu.
Fadil mengulum senyumnya melihat pipi Lyra yang sudah memerah seperti tomat segar. Cantik gumamnya singkat di hati.
Lantas ia menyodorkan tangannya ke arah Lyra untuk berjabat tangan dan berkenalan.
"Hallo, pagi mbak Lyra... Perkenalkan saya Fadil putranya Pak Marjuki..." sapanya. Lyra sedikit tersohok. Seketika ia jadi teringat dengan cerita Ibunya kemarin pagi. Firasatnya mengatakan ada hal yang tak beres dengan situasi ini.
"Ah, eh iya mas Fadil, pagi juga." balas sapaan Lyra, tersenyum kikuk.
"Baiklah Bu, kalau begitu. Fadil pamit pergi dulu... Karna harus buru-buru ke Rumah Sakit. Assalamualaikum..." ucapnya pada mereka.
"Wa'alaikumsalam..." jawab Lyra dan Ibunya bersamaan.
"Titip salam sama Ibu ya Nak Fadil, dan terimakasih sekali lagi sudah mengantarkan Ibu sampai rumah..." seru Bu Rukanda seraya melambai tangan ke arah Fadil yang mengangguk dengan senyuman manis yang terus terukir di bibirnya.
Fadil pun lekas memasuki kendaraannya lagi, dan melajukan mobilnya membelah jalanan.
"Ibu, sejak kapan Ibu mulai akrab dengan anaknya Pak Marjuki?!" tanya Lyra dengan memincingkan matanya, menyelidik menatap Ibunya yang seperti menyembunyikan sebuah rencana. "Terus Ibu ceritain apa juga tentangku sama dia?!" todong Lyra, yang tak suka jika ibunya membicarakan tentang dirinya pada oranglain.
Ibu Rukanda tertawa kecil. Lalu masuk duluan ke rumah dengan membawa belanjaannya dan di bantu oleh Lyra.
"Ibu sebenarnya sudah dua bulan ini sering ngobrol sama Bu Marjuki, di pasar kami hampir sering ketemu. Pas sekali, karna rumah mereka kan deket pasar. Hari ini tumben sekali Bu Marjuki nggak ke pasar. Seperti biasa Ibu menunggu becak langganan Ibu datang. Tapi kepala Ibu tiba-tiba pusing tadi. Eh nggak sengaja ketemu Fadil di jalan dengan mobilnya. Fadil melihat dari kejauhan, katanya wajah Ibu agak pucat, lalu ia menawari Ibu untuk di antarkan pulang ke rumah. Sebelumnya Nak Fadil memeriksa Ibu dan memberikan Ibu vitamin di mobil..." terang Rukanda.
Panjang lebar, Bu Rukanda menceritakan tentang Fadil kepada Lyra. Lyra pun mengangguk serta antusias sekali mendengarnya. "Kalau Ibu pusing kenapa tadi nggak telepon Lyra saja? 'Kan Lyra bisa datang jemput Ibu!"
"Ibu lupa tadi nggak bawa ponsel, tadi ponselnya Ibu charger di kamar."
Lyra menghela nafasnya kencang. Lantas menggeleng kepala. "Ya udah kalau Ibu sakit mending hari ini nggak usah masak dulu, nanti Lyra pesankan nasi uduk aja di online untuk sarapan kita berdua..." Lyra gegas mengambil ponselnya di atas meja tamu dan mulai mencari lapak online yang menyediakan makanan matang.
Bu Rukanda mengangguk dan terus menatap putrinya sambil tersenyum. Lyra pun sekilas menatap Ibunya yang aneh, seraya mengerutkan keningnya semakin dalam.
"Apa sih Bu, lihatin Lyra kayak gitu dari tadi?!" tanyanya heran.
"Gimana menurutmu? Fadil anaknya ganteng kan?! Dia tak kalah ganteng 'kan sama mantan pacarmu itu siapa-siapa tuh namanya? Ibu jadi lupa lagi?!" sindirnya yang pura-pura lupa, Lyra pun memutar bola matanya malas.
"Raffa Buu.."
"Ah iya ituh si Raffa! Cakepan Nak Fadil kemana-mana kalau di bandingin sama si tukang selingkuh itu!" umpatnya geram yang masih kesal dengan mantan kekasih putrinya dulu.
Lyra berdecak kecil sambil menggeleng kepala. "Oh ya Bu, tadi Lyra tanya belum di jawab. Ibu cerita apa saja sih sama dia tentang Lyra?!" tanyanya penasaran. Jujur saja, Lyra sebenarnya tak suka jika Ibunya membicarakan dirinya pada oranglain. Apalah, itulah... Di kira nanti dirinya meminta belas kasihan orang.
Bu Rukanda meminum teh hangatnya yang di buat putrinya barusan, lantas kembali menatapnya tersenyum.
"Ehm, dia tadi tanya sama Ibu, kok putri Ibu belum nikah-nikah? Ya Ibu jawab apa adanya, kalau kamu belum mau nikah karna masih trauma sama mantan pacarmu..." jawabnya terus terang.
"Ya Allah Ibu bu.. Lyra kan jadi malu..." Lyra menutup wajahnya yang semakin merah.
"Ngapain harus malu, Nak Fadil tanya begitu itu artinya dia sedang nyari-nyari informasi tentang kamu!" celotehnya, Bu Rukanda pun tertawa lepas, lantas ia pergi mengambil handuk di gantungan dekat pintu kamar mandi. Sebelum masuk ke kamar mandi, Bu Rukanda menoleh lagi pada Lyra yang terlihat sangat gelisah.
"Pokoknya kamu harus siap lahir batin, dia bakal jadi calon mantunya Ibu, dan kali ini jangan buat ibu kecewa lagi!" tunjuknya memperingatkan lagi pada Lyra. Bu Rukanda pun masuk ke kamar mandi dan menutupnya dengan kasar.
Lyra menghembus nafasnya kasar seraya memenjam matanya rapat-rapat. Jujur saja, dia masih belum siap untuk menikah. Walau pria tadi menurut Ibunya memang tampan dan baik, tapi Lyra sama sekali tak merasakan ada getaran di hatinya seperti pertama kali ia melihat Raffa.
Raffa adalah salah satu mahasiswa yang paling populer di kampus Lyra, dan Lyra jatuh cinta pada pandangan pertama padanya saat dirinya menjadi mahasiswi baru di kampus mereka. Bukan hanya pesona ketampanan saja yang membuat Lyra jatuh hati pada Rafa tapi sifat jenaka yang di miliki Raffa mampu membuat Lyra bisa tersenyum lepas setiap harinya, dan melupakan semua beban dalam hidupnya. Raffa jadi sering mentraktir dirinya setiap makan siang, karna pernah sekali dia mengetahui jika Lyra tak punya uang saat itu.
Bersambung...
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
ini mah Lyra nya yg emang pengen nyakitin diri sendiri terus2an .... semua nya sll dibandingin sama Raffa ...
dan selalu laki2 lain jadinya gak ada apa2nya di mata Lyra ..
koq ya b0d0h aja ...
lhah Raffa nya udah nikah sama Dania ... udah seneng2 ... sementara Lyra masih gak bisa move on..
sadar noooon .... jangan merugikan diri sendiri ...
2024-01-02
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
ini mah bu Rukanda yg klepek-klepek liat Fadil 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2024-01-02
0
Defi
Gerak cepat ya Bu, lihat Lyra yang masi diam ditempat 😂..
2023-01-21
1