Yeshi berlari menuju ruang ICU setelah mendapat kabar tentang kecelakaan yang di alami Tian, Rean mengikutinya dari belakang. Kebetulan dokter baru saja keluar dari sana, Yeshi segera menghampirinya.
" Dokter, bagaimana keadaan suami saya?" Tanya Yeshi.
" Keadaan Tuan Christian kritis Nona, beliau mengalami koma."
Jeduarrr....
Yeshi menutup mulutnya dengan tangannya. Ia tidak menyangka keadaan Tian separah ini.
" Mas Tian... Hiks... " Isak Yeshi.
Tubuh Yeshi terhuyung ke belakang, beruntung Rean segera menopangnya.
" Tenanglah Yeshi! Kuatkan dirimu! Kau tidak boleh lemah! Saat ini Tian membutuhkanmu, kita berdoa saja semoga Tian segera sadar dari koma." Ucap Rean.
Yeshi menganggukkan kepala.
" Kalau begitu saya permisi Nona, Tuan." Pamit dokter undur diri. Rean menganggukkan kepalanya.
" Maafkan saya Nona."
Yeshi dan Rean membalikkan badan menatap seorang pria tampan yang berdiri di hadapannya.
" Maaf?" Yeshi mengerutkan keningnya.
" Kenalkan saya Fatan, saya yang tidak sengaja menabrak suami anda." Ucap pria yang bernama Fatan.
" Bagaimana kamu bisa sampai menabrak suamiku hingga suamiku seperti ini?" Tanya Yeshi ingin tahu kronologinya.
" Kita duduk dulu Yes, biar enakan bicaranya." Ucap Rean menuntun Yeshi ke kursi tunggu.
Ketiganya duduk di sana. Yeshi duduk serong menghadap Fatan.
" Mobil saya sedang melaju dengan kencang saat itu Nona, saat di depan apartemen xx tiba tiba suami anda berlari menyebrang jalan tanpa menengok ke kanan dan ke kiri. Saya tidak sempat menginjak rem, dan akhirnya terjadilah kecelakaan ini." Terang Fatan menatap Yeshi.
Dari sekian cerita Fatan hanya satu yang menarik perhatian Yeshi.
" Apartemen xx?" Yeshi mengerutkan keningnya.
" Iya Nona." Sahut Fatan.
" Apartemen xx, itu apartemen Yudha. Ngapain mas Tian ada di sekitar apartemen itu? Apa mas Tian melihat mbak Rebeca bersama Yudha? Apa mas Tian sudah mengetahui perselingkuhan mbak Rebeca dengan Yudha? Ya Tuhan.... Kasihan sekali mas Tian. Jika itu benar mas Tian pasti sangat hancur mengetahui istri yang sangat ia cintai mengkhianatinya. Mungkin itu sebabnya Mas Tian berlari dari sana. Setelah mas Tian sadar dari koma mungkin ia bisa sembuh, tapi luka di dalam hatinya, apakah itu bisa di sembuhkan? Aku harus menjadi obat dan penawarnya. Aku harus bisa menyembuhkan luka itu. Aku akan selalu mendampingimu Mas apapun yang terjadi." Ujar Yeshi dalam hati.
" Yeshi." Rean menyenggol lengan Yeshi membuat Yeshi tersadar.
" Ah iya maaf." Ucap Yeshi.
" Saya akan bertanggung jawab untuk pengobatan suami anda Nona, jika sampai hal buruk terjadi pada suami anda saya siap menerima hukumannya." Ucap Fatan.
" Doakan saja semoga suami saya baik baik saja Tuan Fatan. Supaya anda tidak mendapat hukuman dari saya, karena anda tidak akan pernah membayangkan apa yang bisa saya lakukan pada anda." Sahut Yeshi.
" Saya siap menerima apapun hukuman anda Nona Yeshi. Tapi saya tetap berdoa untuk kesembuhan suami anda. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik untuk suami anda Nona." Ucap Fatan.
" Amin." Sahut Yeshi.
" Apa kamu sudah mengabari Rebeca?" Tanya Rean menatap Yeshi.
" Aku lupa, aku akan meneleponnya." Sahut Yeshi.
Yeshi segera menelepon Rebeca.
" Halo Yeshi, ada apa? Kenapa kau malam malam menggangguku?" Tanya Rebeca to the point.
" Mbak, mas Tian kecelakaan. Saat ini kondisinya kritis dan mas Tian mengalami koma Mbak. Apa kau bisa kemari? Aku yakin kehadiranmu sangat di inginkan oleh mas Tian saat ini. Aku ingin mas Tian cepat sadar mbak. Aku tidak tega melihatnya." Ucap Yeshi.
Anehnya Rebeca tidak histeris ataupun merasa sedikit khawatir sama sekali. Ia nampak biasa biasa saja.
" Aku mengantuk Yeshi, kau saja yang mengurusnya. Aku kan sudah melimpahkan tugasku padamu, jadi jangan menggangguku lagi. Kalau aku ada waktu, aku akan menjenguknya." Ujar Rebeca mematikan sambungan teleponnya.
" Kenapa kau begitu tega sama mas Tian Mbak? Kau sudah di butakan oleh kesenangan. Semoga Tuhan segera menyadarkanmu." Gumam Yeshi.
" Bagaimana Yeshi? Apa Rebeca mau kemari?" Tanya Rena.
Yeshi menggelengkan kepalanya.
" Ya sudah tidak pa pa, jangan di pikirkan! Aku akan selalu menemanimu." Ucap Rena menggenggam tangan Yeshi.
" Tapi bagaimana dengan om Reno? Beliau juga sedang sakit Rean." Ujar Yeshi.
" Kau tenang saja! Ada bi Sari yang mengurusnya." Sahut Rean.
" Baiklah, terima kasih." Ucap Yeshi di balas anggukkan kepala oleh Rean.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah tiga hari pagi ini Tian di pindahkan ke ruang rawat. Kondisinya masih koma namun ia berhasil melewati masa kritisnya. Selama itu Rebeca belum juga datang menjenguknya Yeshi tidak mau ambil pusing ia lebih fokus pada kondisi Tian.
Saat ini Yeshi duduk di samping ranjang sambil menggenggam tangan Tian.
" Bangunlah Mas! Aku sangat merindukanmu. Maafkan aku yang tanpa sengaja membuat hidupmu seperti ini. Aku berjanji setelah kau sadar nanti, aku akan pergi dari kehidupan kalian Mas. Aku akan mengembalikan kebahagiaan kalian berdua. Aku mohon bangunlah!" Ucap Yeshi meneteskan air mata.
" Aku menyesal telah hadir di tengah tengah kalian, tapi aku merasa bahagia pernah menjadi bagian dari hidupmu Mas. Terima kasih telah memberikan aku kenangan yang menurutku sangat indah. Aku akan membawa kenangan ini sampai mati Mas. Aku mohon bangunlah!" Yeshi menciumi tangan Tian.
Tiba tiba Tian mengeluarkan air mata dari sudut bibirnya.
" Kau juga menangis Mas? Hiks... Maafkan aku! Maafkan aku yang telah membuatmu menderita. Sampai di sini aku sadar jika cinta tidak harus memiliki. Bangunlah Mas! Kembali bersatu dengan mbak Rebeca. Aku akan pergi jauh membawa cinta yang menyakitkan ini. Maafkan aku!" Ucap Yeshi.
Yeshi yakin Tian bisa mendengar ucapannya. Buktinya ia meresponnya dengan air mata. Namun Yeshi tidak tahu apa yang sebenarnya ian tangisi. Kehadirannya atau justru rencana kepergiannya.
Saat Yeshi hendak beranjak tiba tiba Tian mencekal tangannya.
" Mas kamu.. " Pekik Yeshi menatap tangan Tian.
Perlahan Tian membuka matanya. Yeshi nampak sangat bahagia melihatnya.
" Alhamdulillah Mas kamu sadar." Ucap Yeshi tanpa sadar memeluk dada Tian.
Deg...
Jantung keduanya berdetak sangat kencang. Ada desiran aneh yang Tian rasakan saat ini.
"Ya Tuhan rasa ini... Aku semakin yakin jika aku mencintai Yeshi." Batin Tian.
" Maaf Mas!" Yeshi menjauhkan tubuhnya saat menyadari apa yang ia lakukan.
" Aku akan memanggil dokter." Ucap Yeshi keluar ruangan menetralkan detak jantungnya.
Tak lama Yeshi kembali ke ruangan bersama dokter Richard. Dokter Richard segera memeriksanya.
" Apa yang anda rasakan Tuan Christian?" Tanya dokter Richard.
Saat Tian hendak menyahutnya tiba tiba ia merasa lidahnya kelu. Ia tidak bisa mengeluarkan suaranya.
" Mas kamu kenapa?" Tanya Yeshi.
Tian hanya bisa membuka mulutnya tanpa bisa bersuara.
" Dokter apa yang terjadi dengan suami saya?" Tanya Yeshi nampak khawatir.
" Sepertinya...
Sepertinya apa ya?????
Penasaran???
Tekan like koment vote dan kasih 🌹yang banyak biar author semangat...
Terima kasih...
TBC....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Herma Wati
gimana sih Yoga berubah jadi Yudha
2024-11-12
0
Ganuwa Gunawan
mungkin bisu sementara kli ya
srmoga cepat sembuh ya Tian
2023-03-27
1
sella surya amanda
next
2023-01-19
1