***
Ryuzen sedikit kesal mendengar perkataan Leo namun emosinya ia tahan karena keberadaan Shin jika tidak dia sudah memotong lidah pria itu, Ryuzen menceritakan masalah mereka pada Shin, dan Shin hanya menanggapi dengan menganggukkan kepalanya pelan.
"Apa maksudmu Ryuzen mana mungkin Shin mengenal orang yang seperti itu" ucap Lily.
"Kau tenang dulu Lily dan biarkan kapten yang bicara" jawab Ryuzen.
"Baiklah jika benar kalian mengenal orang itu cepat beritahu, jika tidak akan aku hancurkan tempat ini karena kalian hanya mempermainkan kami", Leo berucap kesal.
"Hey.... jaga ucapanmu" Ryuzen membentak Leo dan mencabut kedua pedang yang ada di punggungnya.
"Ryuzen,... hentikan" ucap Shin.
"Hah.... sepertinya ini sudah tidak bisa disembunyikan lagi" lanjutnya
Semua orang heran kecuali Ryuzen, Lily juga sangat penasaran dia bertanya-tanya apa yang di sembunyikan oleh Shin namun dia tidak berani untuk menanyakan hal itu.
"Akan aku jelaskan semuanya tapi ingat kalian harus berjanji untuk menyembunyikan hal ini, dan jangan ceritakan pada siapapun" ucap Shin santai.
Mereka bertiga mengangguk hanya Ryuzen yang masih tenang, setelah itu Shin berdiri dari tempat duduknya kemudian dia mengucapkan sesuatu.
"Knight of Phoenix" setelah Shin mengucapkan hal itu tekanan yang luar biasa kuat mengejutkan mereka, bahkan Ryuzen yang sudah pernah mengalami hal ini masih merasakan efeknya, mereka bertiga berlutut dengan seakan ada yang memaksa mereka untuk melakukan hal itu.
Mereka mencoba melawan namun sia-sia, sekuat apapun mereka mencoba namun tidak ada hasilnya tekanan itu berkali-kali lipat lebih kuat dari tenaga mereka, Ryuzen juga ikut berlutut namun dia tidak mencoba melawan.
Lily dibuat Khawatir saat melihat api melahap tubuh Shin, api itu sangat panas namun anehnya api itu tidak membakar benda yang ada di sekitar Shin, mereka bertiga kembali terkejut saat sepasang sayap membentang keluar dari api itu, perlahan api itu mulai padam dan kini meninggalkan sosok Shin yang telah berubah sepenuhnya.
Leo dan Lina terkejut bukan main mata mereka melebar seakan mau copot dengan mulut yang menganga, mereka tau dialah orang yang dimaksud oleh kakek angkatnya.
Sementara Lily yang masih tertegun mengucapkan satu kata yang membuat mereka berdua kembali terkejut bukan main
"De-dewa Phoenix" ucap Lily yang melihat sosok Shin saat ini, mereka semua tau siapa dewa Phoenix yang di sebutkan Lily, karena cerita itu di ceritakan turun menurun dari generasi ke generasi.
Mendengar ucapan Lily yang menyebutnya dewa, Shin kembali ke bentuk semula dan seketika tekanan yang luar biasa besar itu hilang, seperti tidak terjadi apa-apa.
"Ryuzen tolong jelaskan pada mereka" ucap Shin yang kembali duduk dan meminum tehnya, semua mata tertuju pada Ryuzen.
"Jadi begini, benar apa yang di katakan oleh Lily, namun tidak sepenuhnya benar karena Shin bukan dewa itu sendiri melainkan hanya keturunannya, Selain itu kalian yang sudah melihat wujud aslinya hanya perlu melakukan satu hal" ucap Ryuzen
"Apa itu" sahut Lily
"Dengar dulu, Pertama aku ingin bertanya apa kalian sungguh-sungguh ingin mengikutinya" tanya Ryuzen.
mereka bertiga saling pandang kemudian mengangguk pelan
"Bagus jika begitu dengarkan peraturannya, disini tidak ada yang namanya tuan, tidak ada yang namanya bawahan, dan tidak boleh ada yang namanya budak, alasannya simpel karena Shin tidak suka hal itu" ucap Ryuzen
"Lalu kami harus bagaimana" ujar leo
"Yang kalian perlu lakukan adalah masuk ke Party BLUE LIGHTING, dan yang kedua kita semua cukup menjadi teman tanpa adanya kata tuan atau bawahan" jelas Ryuzen
Mereka memandang kearah Shin seakan tak percaya dengan yang di jelaskan Ryuzen, namun Shin hanya tersenyum ramah menanggapi hal itu.
"Bailah jika begitu aku bersedia masuk ke Party Blue Lightning, dan bersedia jadi temanmu" ucap Leo, dia merasa senang dengan itu, awalnya dia berfikir mereka berdua akan jadi bawahan Shin atau bahkan dianggap sebagai budak, namun nyatanya Shin hanya menganggap mereka sebagai teman.
"Aku juga setuju untuk bergabung" Lina lansung berdiri dan berseru dengan semangat.
"Baiklah ini kartu kalian, cukup kalian alirkan mana kalian dan nama kalian akan lansung ada di situ" ucap Shin mengulurkan dua buah kartu "satu hal lagi kalian mulai sekarang akan tinggal dirumah ini, kalian tidak keberatan kan?" lanjutnya.
"Baiklah kami setuju, lagian kami tidak mempunyai tempat di kota ini, oh ya perkenalkan namaku Leo dan ini adikku Lina" Leo memperkenalkan dirinya dan Lina
"Namaku Shin dan ini Ryuzen, sedangkan yang ini adalah Lily" ucap Shin memperkenalkan mereka berdua, Ryuzen mengantar mereka ke lantai atas untuk memilih kamar mereka masing-masing ya walaupun cuma tersisa dua kamar.
sedangkan di bawah nampak Lily yang duduk di samping Shin wajahnya sedikit murung memikirkan sesuatu.
"Shin sangat hebat, dan dia adalah keturunan dewa, sedangkan aku hanya manusia biasa, apa aku pantas untuknya" ucap Lily dalam hatinya dia menjadi dilema.
"Kenapa tidak kau coba saja siapa tau kau berjodoh dengannya" tiba-tiba terdengar suara di telinga Lily, karena masih melamun Lily menjawab dengan santai.
"Kau benar, aku akan terus berusaha dan tidak akan menyerah" dia berucap lantang dan bersemangat, sampai dia menyadari kalau suara tadi mirip dengan suara Shin.
Dia menoleh kearah Shin lalu Shin menanggapinya dengan senyuman, Lily yang baru menyadari itu, membuatnya merasa malu, mukanya menjadi merah kemudian berlari keatas menuju kamarnya.
Shin yang melihat hal itu hanya tersenyum-senyum dan kembali menikmati tehnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Lee
nama sering ke tuker antara shin dan ryuzen
2021-02-08
0
Rocoberry
Datar banget alur ceritanya. Auto bintsng 1
2020-12-10
0
𝐌𝐞𝐥𝐨𝐝𝐲𝐚•✍
duhh, jatuh cinta sama novel ini Thor
2020-11-09
0