***
Disebuah hutan, dua sosok nampak sedang melaju kuda mereka menuju kerajaan Tempest, kedua sosok ini adalah Leo sang eagle eye dan Lina sang elemental mage.
Leo menggunakan senjata panah dan dia dapat melesatkan anak panahnya dengan cepat dan tepat, setiap anak panah yang ia lepaskan dari busurnya pasti mengenai targetnya, Leo juga bisa mengenai targetnya yang sangat jauh hingga ia diberi julukan sang Eagle eye.
Lina adalah saudara Leo dia dari kecil sudah menguasai sihir, tidak seperti kebanyakan penyihir lain yang hanya memiliki satu atau dua elemen, Lina menguasai semua elemen seperti air, angin, api, tanah, es, petir, cahaya, dan kegelapan, Lina adalah satu-satunya penyihir yang menguasai semua elemen yang membuat dirinya mendapat julukan Sang Elemental Mage.
Mereka berdua adalah anak yatim piatu yang dari kecil diasuh oleh seorang kakek tua kepala desa terpencil di perbatasan kerajaan Tempest, mereka berdua dari kecil dilatih dengan baik oleh kakek itu hingga menjadi pemanah dan penyihir yang hebat, suatu hari desa mereka di serang oleh segerombolan orc, saat itu mereka sudah siap mengorbankan nyawa mereka namun sang kakek melarang.
Dia meminta mereka berdua untuk pergi menuju kerajaan Tempest di sana mereka akan menemui seseorang yang hebat, jika sudah bertemu sang kakek berpesan agar mereka berdua mengikuti orang itu, sang kakek juga menyebutkan ciri-ciri nya yaitu, dia seorang pemuda yang ramah dan baik, serta memiliki rambut merah, dia juga mengatakan pemuda itu memiliki sepasang sayap merah menyala.
Awalnya mereka sedikit ragu namun kakek itu meyakinkan mereka, dengan berat hati akhirnya mereka meninggalkan desa menuju kerajaan Tempest.
"Kakak apa menurutmu di dunia ini ada orang yang memiliki sayap" ucap Lina.
"Entahlah Lina aku juga tidak tau selain para demon tidak ada yang memiliki sayap di dunia ini" jawab Leo
"Jadi apa dia seorang demon" ujar Lina
"Aku rasa tidak karena kakek tidak mungkin mengutus kita untuk mengikuti demon, itu mustahil. jawab Leo
Lina hanya menganggukkan kepalanya pelan, dia juga yakin dengan keputusan kakeknya, Setelah berjam-jam lamanya menaiki kuda akhirnya mereka sampai di kerajaan Tempest, seperti biasa para penjaga meminta identitas mereka, Lalu keduanya menunjukan tanda pengenalnya dan para penjaga mengizinkan mereka melewati gerbang.
"Kak kemana kita akan mencari orang itu" tanya Lina.
"Entahlah Lina mungkin kita bisa menanyakannya di guild petualang" jawab Leo.
Kemudian mereka lansung menuju guild petualang, tidak susah menemukan guild karena Leo pernah beberapa kali ke kota ini bersama kakek angkat mereka.
Sesampainya di guild.
"Selamat datang ada yang bisa saya bantu" ucap Reva pada kedua orang itu.
"Begini kami sedang mencari seseorang" jawab Leo.
"Siapakah orang yang kalian cari, mungkin aku bisa membantu menemukannya" ujar Reva.
Kemudian Leo menjelaskan ciri-ciri orang yang diceritakan kakeknya, namun Reva mengatakan tidak ada orang seperti yang mereka sebutkan di kerajaan ini.
***
Siang itu Lily meminta Ryuzen ke pasar untuk membeli beberapa bahan makanan, sekaligus mengundang Reva untuk datang ke rumah baru mereka, karena Lily berniat ingin mengadakan pesta dan tentu saja keputusannya itu di setujui oleh Shin.
"Hah... kenapa harus aku yang pergi berbelanja" gumam Ryuzen kesal, dia membeli bahan makanan yang di minta Lily seperti daging dan beberapa sayuran.
Setelah selesai Ryuzen lansung menuju guild, dia ingin lansung memberitahu Reva namun saat mendengar ada orang yang menyebutkan tentang ciri-ciri yang mirip seperti Shin dia menghentikan niatnya dan terus menguping pembicaraan itu.
Saat kedua orang itu keluar Shin lansung menghentikan mereka.
"Kenapa kalian mencari orang itu" ucap Ryuzen yang membuat kedua orang itu terkejut.
"Apa tuan mengetahui keberadaan orang itu" sahut Lina.
"Jika kalian ingin tau mari ikut aku" ucap Ryuzen santai.
Mereka berdua dengan ragu mengikuti Ryuzen dan tidak yakin, namun mendengar ucapan wanita di guild tadi sepertinya tidak ada pilihan lain selain mencoba mengikuti orang ini.
Ryuzen membawa mereka berdua ke rumah Party mereka.
"Hey kapten ada yang ingin bertemu denganmu" teriak Ryuzen dari luar
"Bawa saja mereka masuk" jawab Shin.
Ryuzen membawa mereka berdua masuk, di dalam rumah itu nampak dua orang sedang duduk menikmati teh dengan sedikit cemilan.
"Maaf tuan, dimana pria yang kau maksud" Lina membuka suara karena melihat tidak ada orang lain di dalam ruangan itu yang mirip seperti ciri-ciri yang mereka sebutkan.
"Itu..." Ryuzen menunjukkan jarinya kearah Shin dan membuat Shin sedikit bingung.
"Maaf tuan kami tidak sedang bercanda jika kau mencoba mempermainkan kami maka kau salah besar" sahut Leo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Ratmoko Ari
jodssssssss
2020-08-18
0
Rizky kusnadi
Cakeeepp Thor
mulai lancar nih... 👍👍👍
2020-08-09
2
my dick is big
wahooo semangant membara
2020-07-04
2