Setelah puas berkeliling rumah dan melihat semua ruangan Ryuzen pamit ingin mengambil semua pakaiannya yang masih tertinggal di penginapan, begitu juga dengan Lily dia juga pamit karena ingin mengambil semua barangnya yang tertinggal di penginapan.
Sekarang hanya tinggal Shin sendiri, dia kemudian berjalan keatas di lantai atas memang terdapat lima kamar tepat seperti yang Ryuzen katakan, kemudian Shin masuk ke salah satu kamar dia membuka jendelanya yang menghadap ke danau, ketika membuka jendela Shin berdiri di depan jendela itu, angin sepoi-sepoi menghembus pelan, menimbulkan rasa sejuk dan nyaman sementara mata Shin terarah ke danau dan tak henti-hentinya mengagumi indahnya pemandangan yang sedang ia lihat.
Dia lansung memutuskan bahwa kamar itu akan menjadi miliknya, kemudian dia membersihkan kamar itu yang sedikit berdebu, setelah selesai bersih-bersih Shin kemudian keluar dari kamarnya lalu dia menuliskan namanya di pintu kamar itu agar kedua orang itu tidak merebutnya.
Shin kemudian kembali ke bawah dan duduk di kursi ruang tamu, tanpa ia sadari ia tertidur entah berapa lama ia tertidur hingga ia tak menyadari kalau Ryuzen dan Lily sudah kembali, mereka memutuskan untuk tidak membangunkan Shin dan lansung menuju keatas untuk memilih kamar mereka masing-masing.
Sesampainya di atas Ryuzen lansung bergegas menuju sebuah kamar saat ingin membukanya ia terkejut melihat di pintu itu sudah tertulis nama Shin, Ryuzen mengurungkan niatnya dan memilih kamar lainnya.
Sedangkan Lily dia memilih kamar yang bersebelahan dengan kamar Shin, itu karena ia ingin selalu dekat dengan pujaan hatinya. mereka kemudian membersihkan kamar mereka masing-masing dan meletakkan semua barang bawaan mereka, Namun mereka terkejut karena merasakan aura pembunuh yang kuat.
Keduanya lansung turun dan keluar dari rumah, tujuan mereka hanya satu mereka akan menghabisi siapa saja yang mengancam mereka.
Ryuzen kemudian mengeluarkan auranya, dia ingin tau siapa yang berani menantang mereka dan dengan terang-terangan melepaskan aura pembunuh pada mereka.
Sementara Lily dia sangat kesal dengan orang yang mengeluarkan aura pembunuh itu, dia mengumpat dalam hatinya jika pria pujaannya terbangun dari tidurnya karena merasakan aura ini maka dia akan menghabisi orang tersebut tanpa ampun.
Dari balik pepohonan keluar beberapa orang dengan mengenakan topeng, namun Ryuzen dan Lily tidak menghiraukan orang-orang itu, mereka berdua hanya fokus pada satu arah dimana asal dari aura pembunuh itu.
Menyadari kedua orang itu mengetahui keberadaannya, dia keluar dari balik pohon yang agak besar, dia adalah ketua bandit kalajengking, Ryuzen yang mengetahui siapa orang itu lansung mengeluarkan dua pedang nya, tanpa basa basi dia lansung melesat secepat kilat kearah orang itu.
Ryuzen juga mengeluarkan aura pembunuhnya, yang semakin lama semakin pekat, orang itu terkejut dia sedikit merasa tertekan dengan aura yang di keluarkan Ryuzen.
"Karena kau sudah mengganggu kediaman kami jangan harap kau bisa kembali dengan selamat" teriak Ryuzen.
"Dasar sombong, sebaiknya kau serahkan harta bendamu maka akan aku jamin keselamatan mu" balas pria itu.
"Teruslah bermimpi" ucap Ryuzen.
Dia seketika menghilang dari pandangan membuat pria tersebut menjadi waspada, mengira Ryuzen akan menyerang dari belakangnya yang merupakan titik buta seseorang, namun dugaannya salah Ryuzen melesat dari atas kepalanya mengacungkan pedangnya ke arah kepala orang itu.
Dia terlambat menghindarinya sehingga salah satu pedang Ryuzen mengenai lengannya.
"Sial, aku bahkan tidak bisa menebak dimana di akan muncul" gumam pria itu kesal melihat Ryuzen yang menghilang lagi.
Ryuzen kembali menebas dengan cepat bahkan tanpa meninggalkan jejaknya, kali ini lengan kanan pria itu kena tebasan Ryuzen.
"Sialan tunjukan dirimu" teriak pria itu sambil mengayunkan pedangnya sekeliling.
"Hahahaha apa kau takut, inilah akibatnya jika kau mengganggu sang Great Assassin" jawab Ryuzen.
Mendengar nama Great Assassin disebutkan pria itu menjadi gemetaran dia mulai berkeringat dingin kakinya tak henti-hentinya bergetar, dia semakin takut saat melihat sekelilingnya sudah ada 5 bayangan hitam dengan memegang dua pedang.
"Ini akan jadi pelajaran untuk yang lain, jika kalian mencari masalah denganku" ucap semua bayangan hitam itu.
Setelah mengatakan hal itu, kelima bayangan tersebut menebaskan pedangnya ke orang itu yang membuat tubuhnya menjadi beberapa potongan, semua bandit yang melihat ketua mereka di habisi dengan kejam hanya bisa melarikan diri, mereka sadar telah mengganggu orang yang salah.
Setelah selesai Ryuzen kembali ke pinggir danau dimana tempat Lily berada.
"Hey,... apa kau tidak terlalu sadis" ucap Lily yang menyadari kedatangan Ryuzen.
"Ini hanya sebagai peringatan awal, bagi siapa saja yang berani mengganggu party kita akan berakhir seperti itu" balas Ryuzen
Kemudian mereka berdua kembali kedalam rumah dan melanjutkan untuk bersih-bersih, mereka senang saat melihat Shin masih tertidur dengan pulas dan tidak terganggu dengan pertarungan mereka tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Heartbreak Misery
assek kali novelnya tor
2020-10-04
0
Wardani Wandah
jaga kesehatan yaa thor
2020-09-23
0
Ratmoko Ari
jossssss
2020-08-18
0