"SERUNI!" Teriak Ruli di pinggir sendang.
"RUNI!" Ega juga tak mau kalah, dengan suara lantangnya ia meneriaki nama sahabatnya itu.
"SERUNI!" Faya sudah terisak-isak di pinggir sendang.
"RUN!" Ghea juga ikut berteriak meskipun suaranya kalah lantang dengan suara Ruli dan Ega.
"Biar gue cari dia!" Ujar Alfa.
Byuuuuuuuurrrr!!
Alfa yang baru saja tiba di pinggir Sendang langsung melompat ke dalam air untuk mencari Seruni. Alfa merasa bersalah atas hilangnya seruni. Karena kata kedua temannya itu, seruni hilang karena ingin menghampirinya.
"Fa, Ghe, coba cari bantuan!" Teriak Ega. Otomatis pikiran mereka berempat langsung tertuju pada satu-satunya orang yang tadi menyambut kedatangan mereka, yaitu si kakek tua. Namun saat kedua gadis itu baru saja membalikkan tubuhnya, alangkah terkejutnya mereka saat melihat kakek itu sudah berada di belakang mereka.
"Ka-kakek!" Ucap Faya dan Ghea terbata.
"Apa yang terjadi?" Tanya kakek tersebut tanpa menghiraukan keterkejutan kedua gadis itu.
"Kek, teman kami menghilang." Ruli langsung menghampiri kakek itu yang belum mereka ketahui namanya. "Tolong bantu kami kek." Mohon Ruli.
"Tenanglah! Tunggu saja di sini! Teman mu pasti menemukannya." Ujar kakek tersebut yang membuat keempat orang itu bingung, tapi mereka juga tidak berani membantahnya. Akhirnya mereka berempat hanya bisa berdiam diri di pinggir Sendang dengan gelisah, karena pikiran mereka tertuju pada sahabatnya yang tiba-tiba menghilang.
Selang lima belas menit kemudian, nampak seseorang menyembul dari dalam air bersamaan dengan suara adzan maghrib yang berkumandang. Entah itu suara dari mana? Karena setahu mereka tempat wisata tersebut jauh dari kediaman warga dan mereka tidak menemukan masjid atau mushola di dekat tempat wisata tersebut saat perjalanan tadi. Namun mereka tak ambil pusing, yang terpenting sahabatnya itu sudah ditemukan.
"HEY, BANTU GUE!" Teriak Alfa memanggil sahabatnya. Ruli dan Ega pun langsung menceburkan diri ke air saat melihat Alfa memeluk tubuh Seruni yang sepertinya sudah tak sadarkan diri. Mereka bertiga bersama-sama membawa tubuh Seruni ke tepi Sendang.
Tubuh Seruni langsung dibaringkan di pinggir Sendang dalam keadaan tak sadarkan diri.
"Run! Hiks.. hiks.. bangun Run!" Faya mengguncang tubuh sahabatnya itu namun tidak ada respon sama sekali. Ketakutan tiba-tiba langsung menyergapnya.
"Coba tekan dadanya!" Perintah si kakek membuat mereka berlima saling pandang.
"Biar gue saja!" Alfa langsung menekan dada Seruni berulang kali. "Ayo Run bangun!"
"Coba cek denyut nadinya!" Perintah si Kakek sekali lagi. Ghea yang berada di samping kiri Seruni segera mengecek denyut nadi Seruni pada pergelangan tangan kiri sahabatnya itu.
"Masih ada kek!" Pekik Ghea merasa sedikit lega. Berarti sahabatnya itu masih hidup.
"Kasih nafas buatan!" Celetuk Faya tiba-tiba. Alfa, Ruli, Ega dan Ghea saling pandang kemudian mereka serempak mengangguk, lalu mereka beralih menatap Alfa seolah meminta Alfa melakukan itu melalui tatapan mereka.
Dengan ragu Alfa mendekatkan wajahnya ke wajah Seruni bersiap untuk memberikan nafas buatan.
Sekali ia memberikan nafas buatan kepada Seruni, namun belum ada reaksi dari sahabatnya itu. Alfa pun mencobanya sekali lagi.
"Uhuk.. uhuk..!" Seruni langsung terbatuk-batuk dan keluarlah air dari dalam mulut serta hidungnya.
"Alhamdulillah!" Ucap mereka serempak.
"Run hey, kamu baik-baik saja?" Faya menatap lekat Seruni yang masih memejamkan mata. Namun perlahan mata Seruni terbuka dan langsung mendapati kelima sahabatnya itu sedang mengelilingi dirinya.
"Aku dimana?" Lirih seruni.
"Masih di sendang." Jawab Faya cepat. "Ayo kita ganti baju, sudah Maghrib ini. Nanti kamu masuk angin. Bisa bangun sendiri?"
Tanpa banyak kata Alfa langsung menggendong tubuh lemah Seruni. Sang empunya pun tidak protes karena memang merasa lemas dan tidak bisa menopang tubuhnya sendiri. Alfa melangkah meninggalkan Sendang menuju ke penginapan diikuti oleh keempat sahabatnya di belakang. Mereka berenam sama sekali tidak menyadari bahwa si Kakek sudah tidak ada di sekitar mereka.
Kira-kira kemana perginya kakek itu? Entahlah........
*****
*****
*****
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, saweran kopi dan bunganya juga boleh ☕☕🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Zahra🌼
Bener kan, itu bukan manusia. Buktinya bisa datang dan ngilang tiba-tiba kek jelangkung 🤭
2023-02-22
5
Zahra🌼
Alhamdulillah akhirnya sadar 🤲🤲
2023-02-22
4
Zahra🌼
Alhamdulillah 🤲🤲🤧🤧🤧
2023-02-22
4