"Saat ini bapak memang tidak bisa diganggu. Tapi karena kalian datang dari jauh, maka kalian boleh bermalam di sini malam ini." Reksa merasa kasihan dengan tamunya itu yang datang dari jauh. "Boleh tatap mata saya sebentar Run?" Pinta Reksa seraya tersenyum yang membuat Seruni dan Faya saling pandang dan nampak ragu. "Tenang, jangan khawatir. Saya tidak akan menghipnotis kamu. Apalagi mengguna-guna kamu. Saya hanya ingin melihat saja. Karena sejauh yang saya rasakan, memang ada yang berbeda dengan diri kamu." Jelas Reksa yang menangkap keraguan dalam diri Seruni.
Akhirnya mau tak mau, Seruni pun memberanikan diri menatap ke dalam mata Reksa yang membuatnya merasakan desiran aneh dalam relung hatinya.
"Hitam putih!" Ujar Reksa masih menatap dalam mata Seruni. "Ada aura kebaikan dan juga ada aura apa ya istilahnya?" Reksa nampak bingung menjabarkannya. "Yang pasti bukan kejahatan, melainkan bentuk perlindungan diri. Kamu harus bisa mengendalikan amarah mu. Sedikit saja kamu terpancing amarah, kamu tidak akan bisa mengendalikannya. Dan itu semua di luar kesadaran kamu." Reksa menjelaskan sesuai dengan yang terlihat oleh mata batinnya.
"Betul!" Celetuk Faya tanpa sadar yang membuat pandangan Reksa dan Seruni terputus. Mereka pun serentak menoleh ke arah Faya yang membuat Faya meringis. "Maaf, kelepasan." Faya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Kamu juga bisa ilmu spiritual Mas?" Tanya Seruni yang cukup terpukau dengan kemampuan Reksa.
"Sedikit!" Jawab Reksa merendah. "Bapak sering mengajari banyak hal tentang ilmu yang dipelajarinya kepada saya. Karena suatu saat nanti saya diminta untuk menjadi penerus beliau." Seruni dan Faya manggut-manggut.
"Oh ya Fa, tadi kamu bilang betul, maksudnya apa?" Reksa mengalihkan perhatiannya ke arah Faya.
"Ya betul mas, betul seperti yang Mas Reksa katakan. Runi kalau udah marah kayak orang kesurupan. Aku aja sampai ketakutan." Ujar Faya menyampaikan apa yang dilihatnya dan juga apa yang dirasakannya.
"Masa sih Fa? Kapan aku marah? Perasaan aku nggak pernah marah." Sanggah Seruni mengelak.
"Ya karena kamu nggak sadar saat marah, makanya kamu nggak ingat." Faya tak mau kalah.
"Baiklah Run, Fa, kalian bisa beristirahat dulu. Perjalanan jauh pasti membuat kalian lelah." Reksa beranjak dari duduknya kemudian melangkah ke arah sebuah pintu yang ada di dekat ruang tamu. Reksa lalu membuka pintu tersebut yang tak lain adalah kamar tamu. "Istirahatlah, aku mau ke belakang dulu. Bapak mungkin besok subuh baru selesai. Jadi kamu bisa bertemu sama bapak besok pagi."
"Terimakasih mas, kalau gitu kami istirahat dulu. Sekali lagi maaf sudah merepotkan." Seruni dan Faya akhirnya masuk ke dalam kamar tamu untuk beristirahat terlebih dahulu.
"Kamu gak mandi Run?" Tanya Faya saat melihat sahabatnya itu merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur.
"Aku nggak bawa baju ganti Fa, lagian di sini dingin banget. Eh, aku belum ngabarin Mama seharian ini. Ya ampuuuuun!" Seruni menepuk jidatnya sendiri.
"Sama, aku juga belum ngabari Mama sama sekali. Terus bilang apa dong nanti? Cari alasan yang masuk akal, masa iya alasan nginep di rumah ku lagi? Lah terus aku alasan apa ke Mama? Nginep di rumah mu? Nanti kalau mama kita saling teleponan dan bertanya kan bisa berabe." Bisa-bisa mereka berdua langsung ketahuan kalau sedang berbohong.
"Iya juga ya?" Seruni mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari telunjuknya mencoba untuk berfikir, kira-kira alasan apa yang tepat untuk diberikan kepada Mama mereka berdua. "Ah entahlah, otak ku lagi lemot nggak bisa mikir."
"Bilang aja nginep di rumah Andini. Mama kita kan belum terlalu kenal sama Andini. Lagian Andini juga baru sekali ke rumah ku." Faya memberikan solusi terbaik menurutnya.
Akhirnya mereka sepakat untuk beralasan menginap di rumah Andini untuk mengerjakan tugas kelompok. Sepertinya mereka berdua sudah terlalu sering membohongi orang tua mereka. Namun mau bagaimana lagi? Keadaan tidak mendukung mereka untuk berkata jujur.
*****
*****
*****
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, saweran kopi dan bunganya juga boleh ☕☕🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Zahra🌼
Ya iyalah Bambang, warna bola mata memang hitam dan putih 😂😂😂😂
2023-02-22
4
Zahra🌼
Awas kena pelet Run 🤭😂😂😂
2023-02-22
4
💝GULOJOWO💝
hahay.. apakah nantinya akan tumbuh benih-benih cinta di antara mereka? 🤭😂😂
2023-01-17
4