Setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih satu jam, Seruni dan Faya akhirnya tiba di sebuah gubuk sederhana yang nampak sunyi sepi tanpa penghuni.
"Eh Fa, bener nggak sih ini rumahnya? Coba lihat sekali lagi di internet." Pinta Seruni kepada Faya.
Saat ini mereka berdua ada di halaman yang nampak rimbun karena banyak rumput liar yang meninggi. Seruni dan Faya masih ada di dalam mobil dan belum mau turun karena ingin memastikan sekali lagi kebenaran tentang tempat Ki Parto.
"Kayaknya bener Run. Ini lihat, ada pohon mangganya di depan gubuk." Faya menunjukkan foto depan rumah Ki Parto yang ada pohon mangga jiwonya.
"Tapi kok sepi? Di foto kan rame? Coba lihat itu tanggal berapa?" Seruni meraih ponsel yang ada di tangan Faya. "Gila! Ini artikel ditulis tiga tahun yang lalu Oneng!" Seruni menoyor kepala sahabatnya itu.
"Ya mana aku tahu? Aku aja kemarin belum sempat baca. Cuma baca nama dan tempatnya saja." Ringis Faya. "Tapi nggak ada salahnya kan kita coba dulu. Siapa tahu kita datangnya kepagian. Jam bukanya mungkin agak siang kali Run."
"Ya udah, ayo turun! Udah sampai sini juga, masa balik lagi." Seruni terlebih dulu turun dari mobil kemudian disusul oleh Faya.
Seruni dan Faya berjalan saling bergandengan tangan. Mereka takut jika tiba-tiba ada ular yang melintas di dekat mereka, atau mungkin hantu yang lewat, siapa tau? Karena tempatnya yang rimbun bin serem membuat bulu kuduk mereka berdiri.
"Kamu aja deh Fa, yang ketuk pintu." Seruni mendorong Faya ke depan pintu.
"Kok aku sih Run, kan yang mau berobat kamu." Sekarang gantian Faya yang mendorong Seruni. Akhirnya terjadilah aksi saling dorong-dorongan di antara mereka hingga terdengar suara derit pintu yang terbuka.
Kriieeett!!
"Aaaaaaa!" Jerit Seruni dan Faya bersamaan kemudian saling berpelukan. Namun selang beberapa menit mereka terdiam dalam pelukan, tapi tidak ada suara sama sekali, hening! Mereka pun perlahan mengurai pelukannya. Mereka berdua serempak menoleh ke arah pintu yang terbuka lebar. Kemudian mereka saling pandang sebelum akhirnya mendekati pintu.
"Assalamualaikum?"
"Kulonuwun?"
Ucap Seruni dan Faya bersamaan namun dengan bahasa yang berbeda. Seruni dan Faya pun saling pandang kembali. Setelah itu mereka memberanikan diri masuk ke dalam gubuk dengan bergandengan tangan.
"Permisi Ki!" Sapa Seruni yang berada di depan. Sedangkan Faya mengekor di belakang masih dengan menggenggam tangan sahabatnya.
"Kamu bicara sama siapa Run?" Bisik Faya yang nampak kebingungan sekaligus merinding.
"Sssstt! Sepertinya Ki Parto sedang bersemedi. Apa kita tidak mengganggunya ya Fa?"
"Dimana orangnya?" Faya melongokkan kepalanya di atas pundak Seruni. "Gak ada orang!" Bisik Faya lagi.
"Ish, itu duduk bersila di atas tikar pandan sambil memejamkan mata." Dalam pandangan Seruni, Ki Parto saat ini sedang duduk bersila di atas tikar pandan yang digelar di lantai lengkap dengan bunga-bunga dan lilin yang menyala sambil menutup mata seperti orang yang sedang bersemedi. Sedangkan dalam pandangan Faya, tidak ada seorang pun di dalam gubuk itu selain sawang yang memenuhi tempat itu.
"Duduklah!" Ucap Ki Parto tanpa membuka matanya. Seruni pun langsung duduk di depan Ki Parto.
"Run, ngapain kamu duduk di situ." Bisik Faya.
"Ssstt! Duduk!" Faya pun langsung ikut duduk di sebelah seruni dengan takut-takut.
"Ada perlu apa datang kemari?" Tanya Ki Parto masih dalam keadaan menutup mata.
"Sa-saya mau minta tolong Ki." Jawab Seruni terbata karena badannya terasa gemetaran.
"Heh, kamu ngomong sama siapa?" Faya menyenggol pelan bahu sahabatnya.
"Sssstt! Diam!" Faya langsung mengunci mulutnya rapat.
"Heeemm, katakan!" Ucap Ki Parto dengan suara berat.
"Sa-saya mau minta tolong Ki Parto untuk membantu menghilangkan kutukan yang ada dalam diri saya Ki." Jelas Seruni mengatakan maksud dan tujuannya mendatangi Ki Parto.
Perlahan kelopak mata Ki Parto terbuka dan langsung terhenyak saat melihat Seruni. Begitupun Seruni yang juga ikut kaget hingga membentur sahabatnya yang ada di sampingnya.
"Apa sih Run, bikin orang kaget saja!" Sungut Faya namun tidak dihiraukan oleh Seruni.
"Nyi Sukmawati!" Seru Ki Parto ketakutan.
*****
*****
*****
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, saweran kopi dan bunganya juga boleh ☕☕🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Zahra🌼
Hah? nyi Sukmawati siapa? 🤔🤔🤔
2023-02-22
4
Zahra🌼
Hiyaaaaaakkkk bikin merinding disco 😩😩
2023-02-22
4
Zahra🌼
Hilih sampe ikut kaget 😂😂😂
2023-02-22
4