"Pagi tante Gita yang cantik jelita ngalahin kecantikan anaknya." Sapa Seruni saat tiba di ruang makan, membuat tante Gita terkekeh. Sedangkan Faya nampak melotot horor. Namun Seruni sama sekali tak mengindahkan tatapan sahabatnya itu. Ia malah dengan santainya menarik kursi dan duduk di samping Faya. "Om Gio mana Tan?" Seruni celingukan mencari papanya Faya, karena kursi yang biasanya diduduki oleh papanya Faya nampak kosong.
"Heh, kamu nggak lihat apa ini sudah jam berapa?" Faya menunjuk jam yang menggantung di dinding ruang makan. Seruni pun mengikuti arah telunjuk Faya, kemudian ia meringis saat menyadari jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi.
"Jam berapa tadi datangnya? Kok tante nggak denger suara mobil kamu Run?" Tanya tante Gita kepada Seruni yang sedang menyendok nasi ke dalam piringnya. Begitulah Seruni yang sudah dianggap anak sendiri oleh orang tua Faya. Begitupun sebaliknya, jika Faya sedang berada di rumah Seruni, Mama Amara juga memperlakukan Faya layaknya anaknya sendiri.
"Jam tujuh kalau nggak salah Tan. Ban kempes, jadi tadi naik taksi." Jawab Seruni mengulas senyum Pepsodent.
"Bangun tidur langsung ke sini tadi ma, masih ileran dan juga bau jigong. Tuh lihat ma, baju Faya yang dipakai sama dia." Cibir Faya, sedangkan Seruni hanya nyengir kuda. Tante Gita hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka berdua.
"Sudah-sudah, cepat selesaikan sarapan kalian lalu berangkat kuliah. Ini sudah siang!" Tante Gita menengahi perdebatan mereka yang jika diteruskan tidak akan ada hentinya.
"Tenang ma, kelasnya masih nanti jam sepuluh. Faya aja belum mandi, hihi..." Sekarang giliran Faya yang nyengir kuda.
*****
Faya melajukan mobilnya membelah jalan raya yang nampak lenggang. Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, yang artinya lalu lintas kendaraan bermotor sudah sedikit berkurang tak seramai pagi tadi.
"Sebenarnya aku males masuk kuliah Fa, aku takut Sinta nanti marah lagi kalau ketemu di kampus. Tapi aku juga mau tanya soal mobil ku sama Rendy. Takutnya tuh mobil dijual sama dia. Kan itu satu-satunya barang berharga peninggalan papa ku selain rumah." Ujar Seruni.
"Astagaaaaa! Ngapain Rendy jual mobil butut mu itu Run? Dia sendiri udah tajir melintir. Gak doyan dia mobil rongsokan kayak punya kamu." Ada-ada saja ucapan Seruni yang bikin Faya geregetan.
"Hehe... makanya itu, aku takut mobil ku dibawa ke tukang loak sama dia." Seketika itu tawa Faya meledak di dalam mobil.
"Njiiiirrr! Sialan nie bocah!" Faya reflek mengumpat karena gemas ingin sekali menggetok kepala Seruni hingga benjol.
"Bantu aku cari solusi sekali lagi Fa, cuma kamu harapan ku satu-satunya." Seruni mengatupkan kedua tangannya di depan dada memohon kepada sahabatnya.
"Coba deh nanti sepulang ngampus kita cari rekomendasi dukun terbaru di internet yang hebat." Usul Faya yang diangguki oleh Seruni.
Apapun itu akan dilakukan oleh Seruni agar bisa segera terbebas dari kutukan yang ada di dalam dirinya. Seruni tidak ingin seumur hidupnya harus terbelenggu dengan kutukan tersebut. Ia juga ingin menjalani kehidupannya dengan normal seperti dulu.
Terkadang Seruni ingin membagi keluh kesahnya kepada sang mama, namun ia terlalu malu untuk berkata jujur kepada mamanya. Seruni takut kalau apa yang dialaminya hanya akan menjadi beban pikiran mamanya, karena hanya mamanya lah satu-satunya orang tua yang dimiliki oleh Seruni. Dan satu lagi yang membebani pikirannya. Apakah nantinya akan ada laki-laki yang mau menerima dirinya yang kotor itu? Entahlah, mungkin jika tidak ada laki-laki yang mau menerima keadaannya, ia akan memilih untuk menyendiri seumur hidupnya.
Seruni tidak tau dengan keadaan dirinya sendiri, entah ia masih bisa dikatakan gadis perawan atau bukan. Satu kenyataan yang tidak bisa ditutupinya adalah dia sudah sering tidur dengan seorang laki-laki. Namun dirinya sendiri pun bingung karena tidak merasakan nikmatnya bercinta seperti kata orang-orang yang sudah pernah melakukannya.
*****
*****
*****
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, saweran kopi dan bunganya juga boleh ☕☕🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Zahra🌼
Hadeeeeuuhh rugi besar kamu Run, ngelakuin tapi nggak ngerasain 🤭😂😂😂
2023-02-22
4
Zahra🌼
So sad 😭😭😭😭😭😭
2023-02-22
4
Zahra🌼
Astogeeeeee 🤦🤦🤦😂😂😂😂
2023-02-22
4