"Mbak!" Panggil Seruni kepada pelayan kafe. Pelayan itu pun segera menghampiri meja yang ditempati oleh Seruni dan Faya.
"Mau pesen apa kak?" Pelayan itu menyodorkan buku menu ke atas meja.
"Ada makanan berat Mbak?" Tanya Faya kepada pelayan cafe.
"Itu batu di depan dekat kolam ikan banyak!" Sahut Seruni membuat pelayan cafe hampir saja menyemburkan tawanya.
"Sialan! Makan sendiri sana! Lama-lama aku tinggal pulang kapok!" Sungut Faya.
"Eh, nggak usah ngancem gitulah bestoy." Ucap Seruni lebay seraya mengedip-ngedipkan matanya.
"Aku ini sama ini aja Mbak, minumnya ini." Tunjuk Seruni ke buku menu.
"Aku samain aja kalau begitu Mbak." Ucap Faya yang diangguki oleh pelayan cafe tersebut. Setelah mencatat pesanan pelanggannya, pelayan itu pun segera undur diri.
"Eh Fa, cowok di belakang kamu jarak tiga meja dari tadi kok lihatin ke sini mulu ya?" Bisik Seruni pelan. Faya pun segera memutar badannya. Dan benar saja, pandangan Faya dan cowok tersebut bertemu dan saling mengunci.
Deg!
Plaakk!!
Seruni menggeplak tangan Faya keras hingga membuat sang empunya memekik kesakitan.
"Aauw! Sialan! Sakit tau!" Umpat Faya mengelus-elus tangannya yang memerah.
"Kok aku kayak kenal ya sama cowok itu? Siapa ya?" Seruni mencoba mengingat-ingat namun tak kunjung teringat. Sedangkan Faya hanya diam saja tanpa ingin memberitahukannya kepada Seruni. "Ah entahlah, mungkin perasaan ku saja!" Mereka pun segera menyantap makanannya setelah pelayan menghidangkannya ke atas meja.
Seruni dan Faya nampak khusuk menikmati makanannya hingga mereka berdua tak menyadari ada seseorang yang mendekat ke arah mereka.
"Hey sayang, long time no see, apa kabar?" Sapa cowok tersebut seraya menarik kursi yang ada di samping Faya kemudian mendudukinya.
"Uhuk.. uhuk..!"
"Uhuk.. uhuk..!"
Seruni dan Faya terbatuk-batuk bersamaan karena tersedak makanan yang baru saja ditelannya. Cowok itu segera menyodorkan minuman yang ada di gelas kepada Faya. Faya pun segera meraihnya karena memang itu minumannya sendiri. Saat cowok itu akan menyodorkan minuman di gelas yang satunya, yang mana itu adalah minuman Seruni, Seruni segera menyambarnya sebelum tangan cowok itu sempat memegang gelasnya.
"Ngapain kamu disini!" Bentak Faya melotot tajam.
"Galak mu bikin aku kangen sayang." Ucap cowok itu seraya mencolek dagu Faya.
"Jijik tau!" Faya menepis tangan cowok tersebut, namun cowok tersebut malah terkekeh.
"Hay Run, tambah cantik aja! Masih ingatkah dengan malam panas kita?" Sapa cowok itu kepada Seruni yang sejak tadi hanya diam saja memperhatikan perdebatan antara Faya dan Teddy yang akhirnya ia pun mengingat siapa cowok tersebut. Ya, cowok itu adalah Teddy, mantan kekasih Faya yang dulu pernah tidur dengan Seruni.
Braakk!!
"Br3n9$3k kamu Teddy!" Seruni menggebrak meja dengan keras hingga menimbulkan kegaduhan. Mereka pun menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di dalam kafe tersebut.
"Halah, nggak usah muna kamu Run. Padahal kamu begitu menikmatinya malam itu." Ucap Teddy tersenyum smirk. "Sepertinya aku perlu mengingatkan seberapa binalnya kamu malam itu. Gimana kalau kita mengulang malam panas kita lagi agar kamu mengingatnya?" Lanjut Teddy yang membuat Seruni mengepalkan kedua tangannya dengan kuat hingga buku-buku jarinya nampak memutih.
"B@jin9@n! K3p@r@t!" Seruni langsung menyerang Teddy hingga tubuh Teddy membentur kerasnya tembok cafe tersebut. Seruni mencengkram leher Teddy hingga sang empunya melotot karena merasakan cekikan kuat di lehernya.
"Uhuk.. uhuk.. Se-ru-ni le-pas!" Ucap Teddy terbata. Namun Seruni hanya menyeringai tanpa melepaskan cecikannya di leher Teddy.
"Rupanya kamu sudah bosan hidup Ted. Baiklah, aku akan mempercepat @j@l mu agar binatang sepertimu musnah dari muka bumi ini." Teriak Seruni menggema di dalam kafe dengan mata yang sudah memerah, sehingga membuat orang-orang yang ada di sana ketakutan. Teddy pun yang sejak tadi sudah ketakutan semakin gemetaran tubuhnya.
"Run, sadar Run. Lepaskan dia, dia bisa mati beneran Run. Sadar!" Faya berusaha menyadarkan Seruni meski ia sendiri sebenarnya juga takut. Kalau sedang marah begini, Seruni seperti orang kesurupan. "Run, lepas. Ayo kita pergi dari sini!" Ucap Faya sekali lagi seraya menarik tangan sahabatnya. "Tadi katanya mau ke tempat Mbah Suro?" Bisik Faya lirih tepat di telinga Seruni agar tidak ada yang mendengarnya. Perlahan cengkraman tangan Seruni di leher Teddy melemah. Rupanya bisikan Faya mampu mengembalikan kesadaran Seruni. Teddy pun langsung merosot ke lantai dan terbatuk-batuk.
Seruni langsung keluar dari cafe tersebut dan langsung masuk ke dalam mobil. Sedangkan Faya terlebih dahulu melakukan pembayaran di kasir kemudian segera menyusul Seruni tanpa menghiraukan Teddy yang masih terduduk lemas di lantai.
*****
*****
*****
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, saweran kopi dan bunganya juga boleh ☕☕🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
Zahra🌼
bagaimana kalau Seruni kesurupan saat tidak ada Faya di sisinya, mungkin yang dicekik langsung mampus 😂😂😂
2023-02-22
4
Zahra🌼
Nah, kesurupan lagi 😩😩😩😩
2023-02-22
4
Zahra🌼
Yg kenceng Run, biar mampus sekalian 😡😡
2023-02-22
4