"Terus-terus?" Faya semakin penasaran dan antusias dengan cerita Seruni. Padahal ia sudah sering mendengar cerita-cerita Seruni sebelumnya yang sudah bisa ditebak endingnya.
"Aku yang masih syok waktu itu sampai tak menyadari kalau Rendy udah ada di depan ku." Lanjut Seruni mengingat kejadian kemarin antara dirinya dan Rendy yang berakhir di atas ranjang.
"Kenapa Run?" Tanya Rendy saat sudah berada di depan Seruni.
"Kempes!" Jawab Seruni singkat.
"Mau bareng?" Rendy menawarkan tumpangan kepada Seruni. Namun Seruni malah celingak-celinguk mencari taksi yang tak kunjung lewat. Hingga Rendy pun mengulangi ucapannya kembali. "Mau bareng nggak?"
"Terus mobil ku gimana?" Seruni nampak ragu meninggalkan mobil kesayangan peninggalan papanya itu di tepi jalan.
"Gampang! Nanti biar diurus teman ku orang bengkel." Akhirnya Rendy pun menggandeng tangan Seruni, lalu membawanya masuk ke dalam mobilnya. Dan setelah itu Seruni tidak ingat apapun yang terjadi selanjutnya. Hingga pagi tadi ia baru tersadar saat Sinta, teman mereka memergokinya tidur bersama Rendy pacar Sinta di sebuah penginapan yang tak jauh dari area kampus mereka.
Faya nampak manggut-manggut setelah mendengar cerita Seruni. Bukan hal yang asing lagi bagi Faya kalau Seruni harus menerima hujatan serta tamparan, karena ini bukan yang pertama kalinya.
"Terus aku harus gimana Fa? Aku udah capek seperti ini terus, hiks.. hiks.. Aku lelah Fa! Semua cara udah aku coba, mendatangi orang pintar, Kyai, bahkan dukun sekalipun juga aku datengin agar aku bisa terbebas dari belenggu ini." Seruni terisak-isak. "Apa salah dan dosa ku Fa, hingga aku mengalami sebuah kutukan seperti ini? Aku juga ingin hidup normal kayak dulu. Aku nggak mau terus-terusan kayak gini. Benar kata mereka, aku layak disebut j@1@n9!"
"Hey, ngomong apa kamu Run? Mereka nggak tahu dengan apa yang kamu alami. Jangan salahkan dirimu sendiri karena ini bukan kehendak dan kemauan mu." Yah benar, Faya adalah saksi perjuangan Seruni untuk menghilangkan kutukan yang ada dalam dirinya. Segala daya upaya sudah dilakukan oleh Seruni, karena Faya sendirilah yang menemani Seruni untuk berobat. Seruni sengaja menyembunyikan keadaan dirinya dari mamanya, karena ia tak ingin membuat mamanya khawatir dan menanggung malu. Hanya Faya seorang lah tempatnya berkeluh kesah dan bisa memahami dirinya.
Dulu salah seorang pacar Faya yang sekarang sudah menjadi mantan, juga pernah ada yang tidur dengan Seruni. Faya pun dulu juga marah dan kecewa kepada Seruni. Namun saat ia melihat sendiri kebr3n9s3kan pacarnya itu, akhirnya ia pun mengerti dan percaya dengan Seruni. Faya justru malah berterima kasih kepada sahabatnya itu karena telah menyelamatkannya dari b@jin9@n kadal buntung tersebut. Namun di sisi lain Faya juga kasihan kepada Seruni yang harus menjadi sasaran k3b3j@t@n kekasihnya. Faya sendiri juga tidak tahu harus berbuat apa untuk menolong sahabatnya itu, karena semua terjadi begitu saja tanpa bisa dikendalikan.
"Sekarang kamu istirahat dulu, udah sarapan belum?" Tanya Faya yang mendapat gelengan kepala dari Seruni. "Ayo sarapan dulu kalau begitu baru istirahat. Mama udah nyiapin sarapan dari tadi." Ajak Faya menarik tangan sahabatnya itu, namun sekali lagi Seruni menggeleng.
"Nanti saja, bilangin sama tante Gita aku mau istirahat dulu, capek!" Seruni merebahkan tubuhnya di atas ranjang Faya.
"Baiklah, aku keluar dulu." Faya kemudian berlalu keluar kamar meninggalkan sahabatnya seorang diri.
Seruni segera merogoh ponselnya yang ada di dalam tas untuk menghubungi mamanya. Dan pada dering pertama langsung diangkat oleh mamanya. Mungkin mamanya saat ini sedang khawatir karena ia yang dari kemarin tidak pulang dan lupa memberi kabar kepada mamanya.
"Hallo mah!"
"Sayang kamu di mana? Kenapa semalam nggak pulang?" Suara Mama Amara terdengar khawatir di ujung telepon.
"Hehe, Maaf ma! Semalam Aku nginap di rumah Faya. Kemarin pas mau pulang dari kampus ban mobil kempes, jadi aku tinggalin di kampus dan nebeng sama Faya. Maaf ya ma, Runi lupa kasih kabar ke Mama." Seruni berbicara seceria mungkin agar mamanya tak curiga dengannya.
"Sekarang dimana?"
"Masih di rumah Faya mah. Ini lagi siap-siap, habis ini mau sarapan kemudian berangkat kuliah." Jelas Seruni kepada mamanya.
"Owh, ya sudah hati-hati!"
"Siap mama ku sayang!" Seruni segera mengakhiri teleponnya kemudian bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Padahal tadi sebelum meninggalkan penginapan ia sudah membersihkan diri. Tapi entah mengapa ia merasa kalau banyak kotoran yang menempel di tubuhnya.
*****
*****
*****
Jangan lupa Like Komen dan Votenya, saweran kopi dan bunganya juga boleh ☕☕🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 147 Episodes
Comments
maharastra
semangat mak
2023-04-07
2
Mara
Ada apa dengan mu run
2023-04-06
1
💞Aqis💞
❤️❤️❤️
2023-03-02
2