"Kak?"
"Hmm." Kaisar cuma bergumam ia malas sekali untuk kembali ke kamarnya.
"Balik sana!" usir Krystal sambil menggoyangkan tubuh besar Kaisar yang saat ini sedang lemah.
"Malas!" dengus pria itu yang malah memeluk guling gambar Pororo milik Krystal.
"Kak, aku mau tidur." ucap Krystal lagi yang mulai jengah dengan keterdiaman Kaisar atas pengusirannya.
"Ya tidur saja." sahut Kaisar cuek.
"Ya kalau kakak disini gimana aku tidurnya?!" ucap Krystal sebal, ia duduk di lahan sempit yang tersisa di ranjangnya karena sudah di kuasai Kaisar sebagian.
Tap!
Bruk!
Dengan waktu singkat, Kaisar menarik pergelangan tangan Krystal dan membawanya ke pelukannya, menggunakan tangan kirinya sebab tangan kanannya masih cidera.
Deg deg deg!
Jantung Krystal berdebar kencang, apa pria ini tidak tahu kalau ia berusaha menahan dan memendam perasaannya?!
Keterlaluan!
Tapi kan memang Kaisar tidak tahu.
"Ayo tidur!"
"Kak.."
"Apalagi?!" kali ini Kaisar yang kesal karena Krystal sangat cerewet dari tadi.
Akhirnya, walaupun canggung Krystal memilih tidur dengan Kaisar di sampingnya.
Tentu mana tega, dirinya tidur di lengan orang yang sedang sakit?
Keesokan paginya, Kaisar terbangun tanpa Krystal di sebelahnya.
Harusnya, Krystal bisa saja tidur terlambat, karena semalam ia susah tidur, gara-gara gugup.
Tapi, karena gugup itu juga lah yang membawanya untuk segera bangun dan turun dari tempat tidur.
Krystal sudah beres membersihkan semuanya, tinggal dapur saja yang belum selesai ia bersihkan.
Sebenarnya sejak hubungan mereka akrab, Krystal tidak pernah lagi di anggap pembantu oleh Kaisar, bahkan di bebaskan dari segala pekerjaannya, cuma Krystal kan tahu diri.
Gadis itu memangku wajah, sambil menatap pemandangan kota yang nampak sibuk di pagi hari, ini waktunya orang-orang berangkat bekerja.
Nampak sekali, hiruk-pikuk ibu kota di campur sengatan hangat mentari di pagi hari.
Dorr!
Krystal berjengit kaget, karena tiba-tiba saja Kaisar mengagetkannya yang tengah sibuk melihat pemandangan sembari melamunkan perasaannya yang tak jelas pada pria itu.
Tangan kiri pria itu melingkar sempurna di pinggangnya, "Kak, tangan kamu!" protes Krystal.
"Kenapa? Apa salah?" tanya Kaisar sambil melepaskan tangannya dari Krystal.
"Kak, kamu kan sudah tua harusnya kamu tau, kalau ini salah!" ucap Krystal yang tiba-tiba di campur dengan emosi.
"Salah?"
"Kamu membuat aku salah paham, kamu itu sudah memiliki kekasih jadi cukup peluk saja kekasihmu terus kalau seandainya ini bercanda, sumpah ini nggak lucu!" cerocosnya mengungkapkan unek-unek yang ia pendam.
"Salah paham?"
Kaisar masih saja tidak mengerti.
"Bodoh! Kaisar bodoh!" umpat Krystal.
"Apa kamu bilang?"
"Bodoh! Kaisar bodoh!" ulang Krystal dengan tegas tanpa takut menatap netra tajam milik Kaisar.
Kaisar tidak terima, walaupun benar jika dirinya memang bodoh soal cinta.
Kaisar menarik pergelangan tangan Krystal hingga membuat tubuh itu tertarik mendekat ke sisinya, hingga tubuh mereka saling menempel.
"Siapa yang kau bilang bodoh, gadis kecil?" lirih Kaisar tepat di depan wajah gadis itu yang hanya terpaut tiga sentimeter saja.
"Kaisar!"
Cup!
Tak tahan melihat bibir manis itu dari jarak dekat, Kaisar melabuhkan kecupan ringan disana.
Tak puas, ia kembali mengecupnya dan sedikit **********.
Krystal membulatkan matanya sempurna, "Kak, apa yang kamu lakukan?! Ini gak lucu!" bentaknya.
"Kalau kamu cuma becanda sumpah gak lucu, karena bercanda kamu itu sudah menumbuhkan cinta di hati aku, cinta yang salah karena kamu sudah punya Liora!" ungkap Krystal menggebu-gebu, napasnya tersengal antara sebab ciuman mereka dan emosi yang membara.
"Krys, kamu bilang apa?" tanya Kaisar bingung, apa barusan ia tidak salah dengar ?
"Aku cinta sama kamu, aku suka sama kamu, sudah pernah aku bilang kan, kamu tipe cowok impian aku? Maaf kak... setelah ini aku pulang saja, aku nggak mau berharap sama calon suami orang." kata Krystal kemudian menjauhkan diri dari Kaisar dengan perasaan yang berantakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments