"Jangan bilang, itu cewek yang harusnya jadi pembantu disini sekarang malah jadi model lagi?!" tebak Krystal kesal, pada Karina melalui sambungan telepon.
Krystal berdiri dan bersandar pada pantry sambil menggigit apel di tangannya, satu tangannya lagi ia gunakan untuk memegang ponsel.
"Nggak lah! Selama tuh cewek nggak sampai di tangan Pak Dirgantara, mana bisa jadi model."
"Terus itu sepupu lo? Nggak jelasin gitu ke temannya yang nyebelin ini, kalau gue bukan pembantu!"
"Dah! Diem! Asal lo tau gara-gara lo, sekarang gue di awasin sama orang bapak lo, mending sekarang lo baek-baek disana. Kalau gak mau nikah muda!" ancam Karina kesal, sahabatnya ini sangat cerewet, padahal sudah di beri takdir yang bagus dengan terus terkurung disana maka Krystal akan sulit di ketemukan.
"Ish! Iya-iya."
Baiklah, tidak apa-apa daripada nikah muda, batinnya.
"Bagaimana dengan pembangunan gedung baru?" tanya Kaisar pada semua anggota rapat di ruangannya ini.
"Kami belum menemukan perusahaan kontraktor yang pas untuk proyek kita satu ini dan juga__" sahut salah satu pria yang telah di tunjuk sebagai kepala proyek, namun di potong oleh Kaisar.
"Aku mau secepatnya kita melaksanakan pembangunan dan selesaikan negosiasi kita pada pemilik tanah yang ada di Bandung."
"Maaf, Tuan. Pemiliknya, Tuan Adiguna tidak mau memberikan tanahnya." sahut satu orang lainnya.
"Ada apa? Bagaimana bisa? Kemarin, Tuan Adiguna bilang akan mempertimbangkan jika harganya cocok, kita sudah bersedia bayar mahal loh?" sahut Dave, sekretaris Kaisar.
Dave benar-benar menginginkan lokasi tanah tersebut, karena berada di area perbukitan yang sejuk dan dekat dengan lokasi wisata, sangat bagus untuk membangun resort disana.
Baru kali ini, ia beli tanah di Bandung sulitnya seperti mau beli lahan di Bali saja.
"Apa harganya tidak cocok?" tanya Kaisar.
"Beliau tidak memberikan alasan yang jelas, tapi intinya dia tidak jadi menjual tanah tersebut, kecuali tanah perkebunan yang sudah di sepakati sebelumnya." .
Kaisar dan Dave sama-sama membuang napas kasar.
Gagal sudah angan-angan mereka untuk membangun resort di tempat yang sejuk.
Padahal, Kaisar sudah membayangkan dimana nanti dekat resortnya ia akan membuat kebun stroberi yang akan jadi minat pengunjung juga.
Kaisar memberi kode pada Dave untuk mengakhiri rapat dan pergi begitu saja dari sana menuju ruangannya.
Kebun stroberi akan tetap dibuat, begitu juga dengan villa. Tapi itu, untuk dirinya sendiri.
Sepertinya, keinginannya untuk mendirikan hotel di Bandung akan gagal.
Kaisar bersandar di kursi kebesarannya, "Aku memang tidak sehebat papa." keluhnya.
Meski sudah berhasil mendirikan sebuah agensi entertainment yang cukup sukses, ia belum puas.
Ia ingin menjajal kemampuan berbisnisnya di bidang lain, ia memilih hotel dan resort sebagai percobaannya di dunia bisnis.
"Oke, pelan-pelan saja Kaisar. Selesaikan dulu pembangunan yang ada di Bali. Pelan..."
Kaisar bicara pada dirinya sendiri yang di landa kekecewaan atas ketidakmampuannya.
Untung dia belum membuat kesepakatan dengan perusahaan kontraktor manapun untuk proyek ini.
Kalau tidak bagaimana, ia membatalkannya seperti Tuan Adiguna yang seenaknya berubah pikiran itu.
...****************...
Sampai di rumahnya, waktu menunjukkan pukul sepuluh malam, Kaisar butuh air untuk melegakan dahaga dan menetralisir rasa penat di tubuhnya.
Benar saja dugaan, Akira.
Semakin pria itu di biarkan sendiri, semakin gila pria itu dalam bekerja.
Saat baru sampai di dapur, ia melihat Krystal dengan pakaiannya yang menggoda, cuma baju tidur modelnya seperti daster dengan gambar kelinci yang besar, panjangnya bahkan tidak bisa menutupi paha mulusnya.
Kaisar menelan ludahnya, saat melihat leher jenjang itu bergerak karena menelan air minum.
"Seksi." gumam Kaisar yang tak mengalihkan pandangannya barang sedetik dari gadis itu.
Akhir-akhir ini, Kaisar kepikiran dengan pembantu barunya yang sama sekali tidak pantas jadi pembantu.
Tubuhnya indah, lekukannya sempurna, wajahnya cantik seperti bukan asli orang Indonesia.
Kaki jenjang yang mulus, bahkan kuku-kukunya nampak indah saat sedang menyajikan sarapan di depannya.
Demi Tuhan, ia tak pernah mengalami ketertarikan seperti ini bahkan saat bersama Liora.
"Eh?"
Krystal kaget, saat akan berbalik punggungnya menabrak dada bidang majikannya bahkan tangan kekar itu mulai mengukung tubuhnya dari belakang.
"Pak Kaisar, ngapain? Mau ambil minum juga?" tanya Krystal gugup, ia memposisikan dirinya menyamping berharap menemukan cara untuk keluar dari batas yang lelaki itu buat.
Kaisar dapat melihat dengan jelas, bibir indah Krystal berwarna merah muda dan seolah memanggil untuk di renggut oleh kehangatan bibirnya.
Menyadari tatapan aneh majikannya, Krystal menunduk dan kembali membelakangi Kaisar.
"Kamu seksi, cantik!" bisik Kaisar tepat di telinga Krystal yang membuat gadis dua puluh tahun itu merinding di buatnya.
Tubuhnya menegang, kala ia merasakan sesuatu yang keras menyentuh bokongnya.
Krystal tidak bodoh ,ia tahu bahwa Kaisar sedang turn on.
Kaisar mengangkat tangan kanannya, menyentuh wajah cantik Krystal dengan lembut, lalu menyingkap rambut panjang itu hingga memperlihatkan leher bagian belakangnya.
"Pak, jangan macam-macam ya pak! Lepasin saya!" hardik Krystal mencoba kabur, namun gerakannya terhenti saat bibir tipis berisi milik Kaisar menyentuh kulit bahunya yang terbuka, menimbulkan desisan tipis dari mulut Krystal.
Kaisar tersenyum penuh kemenangan, saat ia mendapatkan kesempatan untuk meraih bibir yang sejak tadi menggodanya.
Awalnya, Krystal melawan namun lama kelamaan, ia menikmati permainan bibir Kaisar di bibirnya.
Malam yang sunyi itu, kini di hiasi suara lenguhan Krystal karena kelakuan Kaisar.
Tangan Kaisar semakin liar, ia tak terkendali, Krystal bahkan dengan bodohnya larut oleh permainan Kaisar yang baru saja ia kenal dan bukan kekasihnya.
Kegiatan itu terus berlanjut sampai Krystal menghentikan tangan Kaisar yang berusaha melepas pakaiannya.
"Hei? Kenapa baby?" tanyanya dengan alis yang bertaut, di mata Krystal, Kaisar nampak memukau dengan dua kancing kemejanya yang telah terlepas dan keringat yang membasahi tubuh atletis pria itu.
"Bapak ada pertemuan penting dengan Tuan Farid." ucap Krystal yang membuatnya heran.
Malam-malam begini, untuk apa papanya menemuinya?
Kaisar menggelengkan kepalanya dan bersiap untuk kembali merengkuh kenikmatan bersama Krystal, tapi lagi-lagi...
"Pak! Tuan Farid sudah menunggu anda!"
Krystal mendorong dada bidang Kaisar pelan dan mengancingkan dua kancing yang telah terlepas.
"Aku tidak perduli." kata Kaisar dengan sorot mata yang sarat akan gairah.
Jangan lupa like komen dan vote
Makasih gaes
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
lyshi ginting
lanjut dong thor...
2023-01-28
1