Chapter 17 : Cemburu

Setelah tiga hari di rawat akhirnya Kaisar di perbolehkan pulang.

"Pulang ke rumah ya?" tawar Akira entah ke berapa kalinya.

"Iya, biar ada yang urus." timpal Farid yang ikut menjemput putranya pulang dari rumah sakit.

"Di penthouse juga ada yang urus, kan aku ada Krystal."

"Krystal?" tanya Farid yang tidak tahu menahu tentang gadis itu, 'Kok kaya nama anaknya Kris yang kabur itu ya?' pikir Farid.

"Iya, Krystal! Asisten rumah tangga sih, tapi sudah aku anggap kaya adik." jawab Kaisar dengan sangat yakin dengan keberadaan gadis yang sudah ia anggap seperti adiknya, padahal yang ia lakukan dengan Krystal lebih dari seorang kakak dan adik.

'Kakak mana yang memeluk pinggang adiknya dengan mesra?' batin Liora yang sedari tadi diam, ia kehilangan moodnya karena menyimpan rasa sakit hatinya sejak kemarin.

Sekilas tapi pasti, ia ingat dimana Kaisar duduk berduaan dengan Krystal di bangku taman, merangkulnya seolah-olah Kaisar lupa bahwa ia punya Liora.

"Emm, bagaimana kalau nanti Liora kunjungi Kaisar sampai dia sembuh total?" tiba-tiba saja otak cemerlangnya memikirkan hal yang akan menghentikan kedekatan Krystal dan Kaisar.

"Duh! Gimana ya, sayang. Kita sih percaya sama kamu, tapi Kaisar..."

Farid menatap jahil pada anak dan calon menantunya itu.

"Pa! Apaan sih, aku nggak bakalan ngapa-ngapain Liora kali."

"Oh ya?" Farid kembali menggoda putranya, "Di apa-apain juga nggak apa-apa, ya kan Ma? Biar segera menikah, nggak pakai lama."

Liora cuma tersenyum kecut mendengarnya, bagaimana mungkin Kaisar berminat padanya kalau ada gadis lain yang mencuri perhatian pria itu darinya?

🦋

🦋

🦋

Krystal menelan rasa pahit merasakan betapa dinginnya sikap Liora padanya.

Setelah kepulangan Akira dan Farid hanya tinggal Liora yang memutuskan untuk mengurusi tunangannya itu.

Bahkan, saat mereka berpapasan di dapur pun, Liora yang ia kenal lembut dan ramah sama sekali tidak menyapanya.

Krystal bersembunyi di luar ruangan kamar Kaisar sambil bersandar di dinding.

"Sudah tiga hari tidak bertemu, aku rindu kamu, Kak." lirihnya, ia tahu ia salah menyimpan rasa pada seseorang yang sudah punya tunangan.

Sesekali, ia mengintip dimana Liora dengan telaten menyuapi Kaisar dan itu membuat hatinya terbakar api cemburu.

"Li, sudah malam lebih baik kamu pulang." kata Kaisar, ia tidak enak pada gadis itu karena sudah tiga hari seharian merawatnya.

"Tapi kamu,"

"Nggak papa, ada Krystal kok, aku juga udah baikan tangannya sudah lebih baik." kata Kaisar meyakinkan sambil menggerakkan tangan kanannya.

Kemudian, pria itu melemparkan senyum lembutnya pada Liora, di tambah sentuhan halus di puncak kepalanya, sehingga membuat Liora luluh dan menuruti perintah tunangannya.

Kaisar menatap langit-langit kamar, sudah tiga hari ia tidak bertemu Krystal, bahkan saat ia pulang ke rumah tadi gadis itu tidak menyambutnya, entah kemana perginya gadis itu tadi.

Kaisar mendesis saat merasakan kakinya yang masih agak sakit untuk di gerakkan karena lututnya masih agak biru.

Tapi, ia berusaha mencari gadis kecilnya itu.

Kaisar pelan-pelan melangkahkan kakinya menuju kamar Krystal yang pintunya tak tertutup rapat, perlahan ia membuka daun pintu hingga tampak Krystal yang tengah terlelap.

Kaisar menengok ke arah jam dinding di kamar itu, "Baru jam segini sudah tidur, dasar bocah." lirih Kaisar sambil terkekeh, ia mendekati Krystal dan duduk di bibir ranjang.

Ia menatap lembut Krystal yang tengah terlelap, "Cantiknya." puji Kaisar, tangannya bergerak lembut menyusuri wajah indah itu dari kening, hidung, hingga ke bibir.

Berhenti di bibir, jemari besarnya mengusap lembut benda kenyal milik Krystal.

"Kenapa tidak jenguk aku? Padahal aku sudah menolong kamu." katanya berbisik lalu entah dorongan darimana, ia mencuri kecupan singkat dari bibir gadis itu.

"Enggh.." Krystal menggeliat dalam tidurnya, merasa terganggu dengan rabaan di wajahnya dan sentuhan di bibirnya.

Ia membuka matanya sedikit demi sedikit, agak susah karena matanya sedikit sembab, ia menangis dulu sebelum tidur, gara-gara rasa cemburu yang tak masuk akal.

"Tuan? Ngapain disini?" tanyanya dengan suara serak.

Kaisar mengernyit tidak suka dengan apa yang ia dengar, "Kamu bilang apa?!"

"Please deh, saya lagi malas ngomong banyak baru bangun tidur ini! Jangan budek dulu lah." seloroh gadis itu sambil mengubah posisinya jadi miring ke arah Kaisar.

Kaisar menjawil hidung mancung itu kemudian mencubitnya gemas hingga memerah, "Kakk! Mau aku mati?!" pekik gadis itu sambil mengusap hidungnya.

"Lebay!" ejek Kaisar, akhirnya ia memanggil dengan akrab lagi.

"Ngapain disini, orang sakit istirahat!" ketus Krystal.

"Kamu kemana saja, kenapa tidak menjenguk aku?" tanya Kaisar tanpa banyak basa-basi lagi.

"Sibuk!" jawabnya singkat dan judes.

"Aku kecelakaan karena lindungi kamu, tapi kamu malah..." Kaisar menunduk kecewa, ia melindungi Krystal hingga jadi begini, eh yang di lindungi tidak perduli.

Krystal lagi-lagi jadi merasa bersalah.

Ia duduk dan mendorong dagu Kaisar ke atas agar melihatnya.

'Apa setelah kecelakaan kepala pria ini terbentur? Kenapa jadi lembek sekali?' pikir Krystal.

"Maaf, soalnya rumah sakit itu tempat Disha koas dan Darren kerja disana dan juga..."

"Juga apa?!" tanya Kaisar penasaran, tapi kalau Krystal jujur ia seperti pelakor dong?

"Nggak enak sama keluarga kamu dan ada Mbak Liora juga, jadi buat apa aku disana." kata Krystal mengambil jalan tengah, ia tidak perlu mengaku di usir Liora tapi intinya sama ia tidak datang karena takut pada Liora.

"Astaga, Krystal kamu kan sudah aku anggap seperti adik, kita berteman, aku bisa menjelaskan pada mereka kalau__"

"Apa kakak gila?! Yang ada papa dan mama kakak itu menyuruh aku pulang." dengus gadis itu sebal mendengar ide konyol Kaisar.

"Hmm, maaf. Harusnya aku berterimakasih karena kakak sudah menyelamatkan aku." ucap Krystal yang sudah menstabilkan emosinya.

"Dasar bocah labil." cibir Kaisar, yang di balas cubitan pada perutnya.

"Akhh!"

Kaisar memekik sakit karena cubitan kecil yang di berikan Krystal.

"Memang benar kan kau cuma bocah kecil yang labil."

"Enak aja, aku sudah dewasa tau."

"Oh ya?" goda Kaisar.

"Iyalah, dua bulan lagi usia aku dua puluh satu tahun loh, kak!" ucapnya bangga.

"Sudah dewasa dong, ya?"

"Sudah lah!"

"Sedewasa apa sih, kamu?" pancing Kaisar yang masih saja meremehkan Krystal yang bangga dengan usianya.

Bagi, Krystal ia sudah dewasa karena usianya dan juga bentuk tubuhnya yang seksi.

Ya, seksi.

Dan Kaisar menyadarinya sekarang saat gadis itu berdiri di atas kasurnya dan kausnya yang ketat mencetak bentuk tubuhnya dengan sempurna.

"Lihat, aku tinggi!" ucap Krystal sambil berkacak pinggang dengan ekspresi menggemaskan.

'Haish! Bocah ini sangat kekanakan, tidak tahu apa jika aku pria dewasa dan normal, kenapa malah menunjukkan dirinya seperti itu?' batin Kaisar.

Episodes
1 Cast
2 Chapter 1 : Miracle Krystal
3 Chapter 2 : Hide
4 Chapter 3 : Kaisar Dirgantara
5 Chapter 4 : False
6 Chapter 5 : Boncabe
7 Chapter 6 : Dream Girl
8 Chapter 7 : Just Dream
9 Chapter 8 : Liora
10 Chapter 9 : Sick
11 Chapter 10 : This is Love
12 Chapter 11 : Dangerous Kai
13 Chapter 12 : Ketahuan
14 Chapter 13 : Cinderella
15 Chapter 14 : Semakin Dekat
16 Chapter 15 : Semakin Dekat #2
17 Chapter 16 : Sakit Dalam Diam
18 Chapter 17 : Cemburu
19 Chapter 18 : I Love You, Kak!
20 Chapter 19 : Cinta Pertama Tidak Sempurna
21 Chapter 20 : Vanilla Ice Cream
22 Chapter 21 : Naughty Little Girl
23 Chapter 22 : Yes, Baby!
24 Chapter 23 : Fireflies
25 Chapter 24 : Hubungan Hati
26 Chapter 25 : Lunch is You
27 Chapter 26 : Gagal
28 Chapter 27 : Bukan Salah Cinta
29 Chapter 28 : Orang Ketiga
30 Chapter 29 : Berdosa kah?
31 Chapter 30 : Actually
32 Chapter 31 : Kerinduan
33 Chapter 32 : Love Me, Please!
34 Chapter 33 : Tak Tergapai
35 Chapter 34 : Samud
36 Terlambat
37 Chapter 35 : Terpesona
38 Chapter 36 : Pendekatan
39 Chapter 37 : Finally, I Found You!
40 Chapter 38 : Because, I Love You!
41 Chapter 39 : Bestie!
42 Chapter 40 : Sorry, to leave you.
43 Chapter 41: Flashback
44 Chapter 42 : She's the real Miracle!
45 Chapter 43 : Strange
46 Chapter 44 : Like Her
47 Chapter 45 : Home
48 Chapter 46 : Hancur
49 Chapter 47 : Leonel Xavier
50 Chapter 48 : Leonel #2
51 Chapter 49 : Weird
52 Chapter 50 : Jeno & Krystal
53 Chapter 51 : Secret
54 Chapter 52 : Second Choice
55 Chapter 53 : I'm Yours
56 Chapter 54 : Krystal Leonel
57 Chapter 55 : Meet's Jeno
58 Chapter 56 : Jennara
59 Chapter 57 : Best friend
60 Chapter 58 : Berakhir
61 Chapter 59 : A few years ago
62 Chapter 60 : A few years ago #2
63 Chapter 61 : Pregnant
64 Chapter 62 : beats for me
65 Chapter 63 : My Son
66 Chapter 64 : Self Harm
67 Chapter 65 : clash
68 Chapter 66 : Love Rain
69 Chapter 67 : The sweetest Leonel
70 Chapter 68 : Amazed
71 Chapter 69 : You & My World
72 Chapter 70 : Mi Amor
73 Chapter 71 : Te Amo
74 Chapter 72 : Nana Nono
75 73 : Accident
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Cast
2
Chapter 1 : Miracle Krystal
3
Chapter 2 : Hide
4
Chapter 3 : Kaisar Dirgantara
5
Chapter 4 : False
6
Chapter 5 : Boncabe
7
Chapter 6 : Dream Girl
8
Chapter 7 : Just Dream
9
Chapter 8 : Liora
10
Chapter 9 : Sick
11
Chapter 10 : This is Love
12
Chapter 11 : Dangerous Kai
13
Chapter 12 : Ketahuan
14
Chapter 13 : Cinderella
15
Chapter 14 : Semakin Dekat
16
Chapter 15 : Semakin Dekat #2
17
Chapter 16 : Sakit Dalam Diam
18
Chapter 17 : Cemburu
19
Chapter 18 : I Love You, Kak!
20
Chapter 19 : Cinta Pertama Tidak Sempurna
21
Chapter 20 : Vanilla Ice Cream
22
Chapter 21 : Naughty Little Girl
23
Chapter 22 : Yes, Baby!
24
Chapter 23 : Fireflies
25
Chapter 24 : Hubungan Hati
26
Chapter 25 : Lunch is You
27
Chapter 26 : Gagal
28
Chapter 27 : Bukan Salah Cinta
29
Chapter 28 : Orang Ketiga
30
Chapter 29 : Berdosa kah?
31
Chapter 30 : Actually
32
Chapter 31 : Kerinduan
33
Chapter 32 : Love Me, Please!
34
Chapter 33 : Tak Tergapai
35
Chapter 34 : Samud
36
Terlambat
37
Chapter 35 : Terpesona
38
Chapter 36 : Pendekatan
39
Chapter 37 : Finally, I Found You!
40
Chapter 38 : Because, I Love You!
41
Chapter 39 : Bestie!
42
Chapter 40 : Sorry, to leave you.
43
Chapter 41: Flashback
44
Chapter 42 : She's the real Miracle!
45
Chapter 43 : Strange
46
Chapter 44 : Like Her
47
Chapter 45 : Home
48
Chapter 46 : Hancur
49
Chapter 47 : Leonel Xavier
50
Chapter 48 : Leonel #2
51
Chapter 49 : Weird
52
Chapter 50 : Jeno & Krystal
53
Chapter 51 : Secret
54
Chapter 52 : Second Choice
55
Chapter 53 : I'm Yours
56
Chapter 54 : Krystal Leonel
57
Chapter 55 : Meet's Jeno
58
Chapter 56 : Jennara
59
Chapter 57 : Best friend
60
Chapter 58 : Berakhir
61
Chapter 59 : A few years ago
62
Chapter 60 : A few years ago #2
63
Chapter 61 : Pregnant
64
Chapter 62 : beats for me
65
Chapter 63 : My Son
66
Chapter 64 : Self Harm
67
Chapter 65 : clash
68
Chapter 66 : Love Rain
69
Chapter 67 : The sweetest Leonel
70
Chapter 68 : Amazed
71
Chapter 69 : You & My World
72
Chapter 70 : Mi Amor
73
Chapter 71 : Te Amo
74
Chapter 72 : Nana Nono
75
73 : Accident

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!