Chapter 3 : Kaisar Dirgantara

Seperti harapan sang ayah, Kaisar tumbuh dewasa dengan kemampuannya untuk membangun kerajaannya sendiri.

Terlepas dari dirinya yang juga menjadi pewaris, tapi ia juga merintis bisnis lainnya yang terbaru adalah perhotelan.

Setelah sukses dengan agensi entertainment yang ia buat, ia mencoba menggeluti bidang lainnya.

Seperti tak pernah puas, Kaisar terus berusaha memperluas kekuasaannya tanpa perduli jika hatinya hampa tanpa cinta yang lain selain cinta keluarga.

Akira menghampiri anak pertamanya yang tengah sibuk dengan berkas dan komputernya, "Minum susunya, terus tidur!" kata Akira sambil meletakkan segelas susu full cream di atas meja kerja Kaisar.

"Aku bukan anak-anak lagi, mama!" protesnya, namun ia tetap meminum susu yang di bawa Akira.

"Kamu ini, bagian mana yang tidak di turunkan papa kepadamu, mama yang mengandung mu, tapi dari fisik sampai kebiasaan kamu persis seperti papa." oceh ibu empat anak itu.

Ya, empat.

Saat, usia Kaisar 20 tahun, bisa-bisanya mamanya melahirkan bayi perempuan yang di beri nama Sara Tsanaya Putri Danuarta.

Dimana adiknya itu adalah penyandang nama terpanjang di keluarganya.

"Harusnya, mama sekarang kelonin Sara aja." ucapnya datar.

Reflek, Akira menepuk bahu tegap sang anak, "Semua anak mama sudah tidur,kecuali kamu, lihat!", Akira menunjuk pada jam dinding yang menunjukkan waktu pukul sebelas malam.

"Jam sebelas dan kamu sedang apa sekarang?"

"Teleponan sama Liora." jawab Kaisar asal saja.

"Kamu ini!" cibir Akira, anaknya mengejeknya sepertinya, "Lanjut besok, ini waktunya istirahat, jangan lupa luangkan waktu untuk Liora besok."

"Iya mama cerewet." jawabnya malas.

"Ishar!" pekik Akira, yang membuat Kaisar memutar bola matanya malas.

Namun, meski begitu ia sangat menyayangi mamanya.

Mama yang tak pernah membandingkan dirinya dengan adik-adiknya, yang tetap memperlakukannya sama, meski dia seorang kakak yang punya tiga adik.

Tapi tetap saja, mamanya itu terobsesi dengan anak perempuan, jadi sudah pasti mamanya selalu lebih dekat dengan Ayura, Sara, bahkan Liora, tunangannya.

Ya, dia sudah bertunangan.

Akhirnya, di usianya yang ke dua puluh tujuh ia menerima saran orangtuanya untuk bertunangan dengan seorang gadis baik bernama Liora.

Sudah berjalan dua tahun, tapi bagi Kaisar ini hanya sebuah formalitas.

Ia tak pernah merasakan getaran apapun saat bersama Liora.

Apa dia tidak normal?

100% normal!

Ia masih suka melihat cewek seksi di club malam, tapi tidak untuk merasakan cinta.

Diam-diam begini, Kaisar juga suka ke club sekedar minum dan menghibur diri bersama Kevin, Steve dan Maxime, teman-temannya.

Baginya, hidup cuma sekali dan cinta juga cuma sekali, ia terus menjaga hatinya untuk seorang yang tepat, yang belum ia temukan.

Bahkan ia menjaga hatinya dari tunangannya, sekalipun!

...****************...

"Oi!" pria tampan berdarah campuran Amerika- Indonesia itu melambaikan tangan pada pria yang ia tunggu.

Satu pria lainnya, melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan atletisnya.

"Ini sudah dini hari, kita nungguin lo, hampir tiga jam." kata Steve, sambil mengisyaratkan angka tiga dengan tiga jemarinya.

"Banyak kerjaan." jawab Kaisar enteng, lalu mendudukkan dirinya di sebelah Max, pria yang memanggilnya tadi.

Sehabis ia memastikan mamanya tidur, ia diam-diam keluar untuk pergi ke club.

Ya, selama ini mamanya tidak tahu kelakuannya yang mulai bebas.

Lelaki dewasa itu bahkan berpikir.

Sepertinya, Kaisar harus tinggal sendiri agar memiliki privasi dan kebebasan.

"Sok sibuk lo!" cibir Maxime, sembari menuangkan wine ke gelas.

Kaisar memutar bola matanya malas, tangannya bergerak untuk menyalakan api di ujung rokok yang kini di apit di antara jari tengah dan telunjuknya.

"Emang sibuk, pacaran aja gak sempet." celetuk Kevin lagi.

"Kasian jadi Liora, pasti gak enak di cuekin ayang." sambung pria berwajah oriental itu, berniat meledek sang sahabat.

"Stop! Gue dateng ke kalian tuh ada perlu penting, bukan minta di ledekin." ucapnya kesal, sambil mengaburkan asap yang ia ciptakan ke udara, lebih tepatnya ke arah Kevin, yang membuat lelaki oriental itu terbatuk-batuk.

"Sialan lo ya, Sar!" kesal Kevin sambil mengibaskan sebelah tangannya di depan wajahnya, "Udah bau rokok, campur sama bau napas lo lagi, jijik gue!"

Sar?

Emang ya Kevin ini, emang dia tim SAR apa di panggil begitu.

"Rasain tuh jadi bau sangit, abis ini cewek-cewek gak ada yang mau di tempelin Kevin." ucap Steve asal, di susul gelak tawa karena melihat reaksi Kevin yang di kerjai oleh Kaisar.

Kaisar pendiam, dingin, datar tapi saat bersama dengan sahabatnya Kaisar agak berbeda.

Aura seriusnya pudar, wajah datarnya tersenyum bahkan tertawa atau mengumpat.

"Lah biasanya ada yang mau sama Kevin emangnya?" ledek Kaisar yang mengundang gelak tawa Steve dan Maxime.

...****************...

"Gimana, Kai?" tanya Maxime, setelah memastikan bahwa sahabatnya itu sudah puas memeriksa penthouse yang terletak di gedung apartemen miliknya.

"Oke juga, yaudah gue beli, sekalian sama gue butuh asisten buat bersihin dan rapihin semua ini."

Maxime mengangguk setuju, akhirnya Kaisar yang selama ini menjadi satu-satunya di antara mereka yang masih hidup di tengah hangatnya keluarga memutuskan untuk hidup sendiri.

"Kapan mau di tempati?"

"Besok bisa?"

"Pokoknya beres!" sahut Maxime, menirukan gaya bicara dalam film komedi jaman dulu.

"Lo udah bilang sama, mama lo?"

Kaisar menggeleng, tapi matanya tetap menyusuri setiap bagian penthouse yang akan ia tempati, berjalan pelan di iringi Maxime di sebelahnya.

"Kalau gak boleh?" tanya Maxime.

"Kenapa? Lo takut ini gak jadi gue beli?" celetuk Kaisar sembarang.

"Yoi lah, cuma sama lo gue jual mahal!" tukas Maxime yang sebenarnya bercanda.

"Lumayan kan daripada sama orang, jual murah mending sama lo!" timpalnya lagi yang mendapat toyoran dari Kaisar.

"Btw, kenapa mendadak mau tinggal sendiri? Biar lo bisa nganu sama Liora diam-diam pasti?" tebak Maxime, pria tampan ini memang berotak mesum, bahkan Maxime memanfaatkan wajahnya untuk memikat para gadis.

"Dasar otak rusak!" cibir Kaisar tak melewatkan kesempatan untuk menggeplak kepala Maxime.

"Sensi amat sih, heran!" ketus Maxime yang mungkin kesal mendapat toyoran dan geplakan dari Kaisar.

"Gue gak mungkin lakuin hal kaya gitu ke Liora!" bantah Kaisar.

"Jangan-jangan lo, gay?"

"Max! Lo minta gue lempar dari balkon? Hah?!" ancamnya.

"Ya lagian, lo gak pengin gitu sama Liora?

"Nggak." sahutnya singkat, ia membuka pintu menuju balkon.

"Tapi lo suka sewa cewek di klub." cecar Maxime, ia tahu Kaisar bukan tipe cowok nakal, Kaisar di besarkan dalam keluarga yang harmonis, terpandang dan beretika.

Ia bertanya hanya untuk memastikan saja.

Lagian, ia sering tau Kaisar menyewa cewek tapi cuma di diamkan saja, makanya tadi dia bertanya apa Kaisar, gay?

"Cuma gabut doang." jawab Kaisar enteng, sambil memandangi lampu kota yang nampak dari dimana ia berdiri.

"Hah?!" pekik Maxime, temannya yang satu ini emang agak laen.

Terpopuler

Comments

Gadih Hazar

Gadih Hazar

Full dialog luar biasa kak.. mungkinkah dari gaya penulisan menggambarkan tipe si author nya...? kalau aku mungkin tipe yang suka menyendiri mungkinkah tipeku mempengaruhi gaya tulisanku yang lebih banyak bercerita dari pada dialog kak? hehehe namun krisanmu di karyaku sangat mbantu ku utk berkembang kakak, sekali lagi terimakasih..🙏

2023-02-04

1

lihat semua
Episodes
1 Cast
2 Chapter 1 : Miracle Krystal
3 Chapter 2 : Hide
4 Chapter 3 : Kaisar Dirgantara
5 Chapter 4 : False
6 Chapter 5 : Boncabe
7 Chapter 6 : Dream Girl
8 Chapter 7 : Just Dream
9 Chapter 8 : Liora
10 Chapter 9 : Sick
11 Chapter 10 : This is Love
12 Chapter 11 : Dangerous Kai
13 Chapter 12 : Ketahuan
14 Chapter 13 : Cinderella
15 Chapter 14 : Semakin Dekat
16 Chapter 15 : Semakin Dekat #2
17 Chapter 16 : Sakit Dalam Diam
18 Chapter 17 : Cemburu
19 Chapter 18 : I Love You, Kak!
20 Chapter 19 : Cinta Pertama Tidak Sempurna
21 Chapter 20 : Vanilla Ice Cream
22 Chapter 21 : Naughty Little Girl
23 Chapter 22 : Yes, Baby!
24 Chapter 23 : Fireflies
25 Chapter 24 : Hubungan Hati
26 Chapter 25 : Lunch is You
27 Chapter 26 : Gagal
28 Chapter 27 : Bukan Salah Cinta
29 Chapter 28 : Orang Ketiga
30 Chapter 29 : Berdosa kah?
31 Chapter 30 : Actually
32 Chapter 31 : Kerinduan
33 Chapter 32 : Love Me, Please!
34 Chapter 33 : Tak Tergapai
35 Chapter 34 : Samud
36 Terlambat
37 Chapter 35 : Terpesona
38 Chapter 36 : Pendekatan
39 Chapter 37 : Finally, I Found You!
40 Chapter 38 : Because, I Love You!
41 Chapter 39 : Bestie!
42 Chapter 40 : Sorry, to leave you.
43 Chapter 41: Flashback
44 Chapter 42 : She's the real Miracle!
45 Chapter 43 : Strange
46 Chapter 44 : Like Her
47 Chapter 45 : Home
48 Chapter 46 : Hancur
49 Chapter 47 : Leonel Xavier
50 Chapter 48 : Leonel #2
51 Chapter 49 : Weird
52 Chapter 50 : Jeno & Krystal
53 Chapter 51 : Secret
54 Chapter 52 : Second Choice
55 Chapter 53 : I'm Yours
56 Chapter 54 : Krystal Leonel
57 Chapter 55 : Meet's Jeno
58 Chapter 56 : Jennara
59 Chapter 57 : Best friend
60 Chapter 58 : Berakhir
61 Chapter 59 : A few years ago
62 Chapter 60 : A few years ago #2
63 Chapter 61 : Pregnant
64 Chapter 62 : beats for me
65 Chapter 63 : My Son
66 Chapter 64 : Self Harm
67 Chapter 65 : clash
68 Chapter 66 : Love Rain
69 Chapter 67 : The sweetest Leonel
70 Chapter 68 : Amazed
71 Chapter 69 : You & My World
72 Chapter 70 : Mi Amor
73 Chapter 71 : Te Amo
74 Chapter 72 : Nana Nono
75 73 : Accident
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Cast
2
Chapter 1 : Miracle Krystal
3
Chapter 2 : Hide
4
Chapter 3 : Kaisar Dirgantara
5
Chapter 4 : False
6
Chapter 5 : Boncabe
7
Chapter 6 : Dream Girl
8
Chapter 7 : Just Dream
9
Chapter 8 : Liora
10
Chapter 9 : Sick
11
Chapter 10 : This is Love
12
Chapter 11 : Dangerous Kai
13
Chapter 12 : Ketahuan
14
Chapter 13 : Cinderella
15
Chapter 14 : Semakin Dekat
16
Chapter 15 : Semakin Dekat #2
17
Chapter 16 : Sakit Dalam Diam
18
Chapter 17 : Cemburu
19
Chapter 18 : I Love You, Kak!
20
Chapter 19 : Cinta Pertama Tidak Sempurna
21
Chapter 20 : Vanilla Ice Cream
22
Chapter 21 : Naughty Little Girl
23
Chapter 22 : Yes, Baby!
24
Chapter 23 : Fireflies
25
Chapter 24 : Hubungan Hati
26
Chapter 25 : Lunch is You
27
Chapter 26 : Gagal
28
Chapter 27 : Bukan Salah Cinta
29
Chapter 28 : Orang Ketiga
30
Chapter 29 : Berdosa kah?
31
Chapter 30 : Actually
32
Chapter 31 : Kerinduan
33
Chapter 32 : Love Me, Please!
34
Chapter 33 : Tak Tergapai
35
Chapter 34 : Samud
36
Terlambat
37
Chapter 35 : Terpesona
38
Chapter 36 : Pendekatan
39
Chapter 37 : Finally, I Found You!
40
Chapter 38 : Because, I Love You!
41
Chapter 39 : Bestie!
42
Chapter 40 : Sorry, to leave you.
43
Chapter 41: Flashback
44
Chapter 42 : She's the real Miracle!
45
Chapter 43 : Strange
46
Chapter 44 : Like Her
47
Chapter 45 : Home
48
Chapter 46 : Hancur
49
Chapter 47 : Leonel Xavier
50
Chapter 48 : Leonel #2
51
Chapter 49 : Weird
52
Chapter 50 : Jeno & Krystal
53
Chapter 51 : Secret
54
Chapter 52 : Second Choice
55
Chapter 53 : I'm Yours
56
Chapter 54 : Krystal Leonel
57
Chapter 55 : Meet's Jeno
58
Chapter 56 : Jennara
59
Chapter 57 : Best friend
60
Chapter 58 : Berakhir
61
Chapter 59 : A few years ago
62
Chapter 60 : A few years ago #2
63
Chapter 61 : Pregnant
64
Chapter 62 : beats for me
65
Chapter 63 : My Son
66
Chapter 64 : Self Harm
67
Chapter 65 : clash
68
Chapter 66 : Love Rain
69
Chapter 67 : The sweetest Leonel
70
Chapter 68 : Amazed
71
Chapter 69 : You & My World
72
Chapter 70 : Mi Amor
73
Chapter 71 : Te Amo
74
Chapter 72 : Nana Nono
75
73 : Accident

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!