Penangkapan

"Kalian sama-sama bukan manusia, kalian adalah binatang," teriak Amy yang histeris sambil menjambak rambut putrinya.

"Sia-sia kami melahirkanmu dan juga membesarkanmu, setelah dewasa kau membunuh kakakmu sendiri," bentak Shart.

"Kenapa kau begitu tega pada Lionela? dia adalah kakak kandungmu, apakah kau benar-benar berubah menjadi iblis hanya karena seorang pria," bentak Amy yang menampar wajah putrinya berulang kali.

Plak..

"Aarrggh...."

Plak..

"Aarrggh...."

"Ma...aku salah aku menyesalinya," tangisan Lusy.

"Untuk apa kau menyesalinya? karena kau tidak bisa lagi membuat dia hidup kembali, putriku yang begitu patuh dan baik meninggal begitu dengan mengenaskan karena ulahmu. aku menyesal karena melahirkanmu. seharusnya aku mengugurkanmu saja di saat itu," teriak Amy yang histeris.

"Detektif, tolong segera bawa dia dan memberi hukuman yang sepantasnya untuknya! tangkap semua pelaku yang terlibat!" pinta Shart.

"Tuan Phan, kami mengerti!" jawab Chris yang mengeluarkan borgol dan memborgol kedua tangan Lusy.

"Aku tidak mau di penjara!" pinta Lusy yang kesakitan.

"Detektif Lesnar," suara panggilan Wut dan Phong yang baru melangkah masuk.

"Bawa dia pergi!" perintah Chris.

"Siap," jawab Wut dan Phong dengan serentak.

"Pa, Ma, tolong aku. aku tidak ingin di penjara. tolong aku!" teriak Lusy yang histeris.

"Aku adalah pasien dan aku masih terluka, kalian tidak bisa membawaku pergi...," teriak Lusy yang memegang besi ranjang.

"Mengenai lukamu akan dirawat di rumah sakit polisi," ucap Wut yang menarik lengan Lusy.

"Pa, Ma, tolong aku...aku tidak ingin di penjara, aku berjanji akan menjadi anak yang baik," tangisan Lusy.

"Terlambat, semua sudah terlambat. karena sifatmu yang jahat itu telah menghancurkan keluarga kita. keluarga kita awalnya adalah keluarga bahagia tapi karena dirimu semua sudah hancur. kami tidak butuh anak sepertimu," bentak Amy dengan kesal.

"Detektif, tolong adili kasus ini! jatuhkan hukuman sesuai undang-undang. demi putri kami yang menjadi korbannya," ucap Shart.

"Pa, jangan serahkan aku kepada polisi!" tangisan Lusy yang ditahan oleh Wut dan Phong.

"Jangan panggil aku papa! aku bukan papamu dan kamu bukan anakku lagi. anakku hanya Lionela yang kau bunuh. aku adalah Shart Phan memutuskan hubungan denganmu. aku akan menuntutmu dan juga Charles," bentak Shart.

"Jangan, Pa. jangan...bagaimanapun aku adalah putrimu. jangan bersikap kejam padaku. aku sudah mendapat balasannya. aku diperk*sa, Pa," tangisan Lust yang histeris.

"Semua yang kamu rasakan adalah balasan dari perbuatanmu sendiri," kata Amy.

"Ma, apakah kamu tahu, aku diperk*sa oleh enam orang pria asing yang sedang mabukan, dan keesokan harinya aku dibawa pergi oleh kakak. dia sengaja membawaku pergi ke tempat yang di mana dia mengalami kejadian di saat itu. aku diperk*sa lagi lima pria bejat. aku hancur dan wajahku juga hancur. kenapa papa dan mama tidak kasihan padaku? kakak dia sudah membalas dendam," tangisan Lusy yang terduduk di lantai.

"Karma...ini adalah karma. apakah kamu tidak sadar bahwa hukum karma adalah nyata dan bukan candaan. ketika kau baik maka kau akan mendapatkan karma yang baik. Lionela tidak bersalah padamu. selaku kakak dia selalu saja mengalah. tapi dirimu tidak sadar diri dan selalu ingin menang," bentak Amy.

"Apa yang kamu rasakan sudah dirasakan oleh kakakmu, aku tidak bisa menyalahkan Lionela kalau dia ingin membalas dendam. karena kamu sudah keterlaluan," bentak Shart dengan kesal.

"Bawa dia pergi dan aku tidak akan melepaskan semua orang yang terlibat," ucap Shart dengan tegas.

"Wut, bawa dia ke mobil!" perintah Chris.

"Baik," jawab Wut yang menarik lengan Lusy.

"Tuan, Nyonya, permisi," ucap Chris yang melangkah pergi dengan diikuti oleh rekannya

Amy terduduk lemas setelah mengetahui apa yang telah dilakukan oleh putri bungsunya.

"Gagal, kita gagal sebagai orang tua sehingga menyebabkan kedua putri kita menjadi musuh. kita gagal mendidik Lusy sehingga dirinya tega membunuh kakak sendiri. aku sangat gagal sebagai orang tua," ucap Shart yang penuh penyesalan.

"Kasihan Lionela, harus menerima perlakuan seperti ini dari adiknya, aku tidak bisa membayangkan betapa takutnya dan sakitnya dia saat menerima perbuatan para bejat itu. dia adalah putriku yang cantik dan tanpa cacat. kini dia dia menjadi hantu penasaran dan tentu dia sangat menderita," tangisan Amy.

"Amy, ayo kita menjumpai biksu untuk mendoakan putri kita, agar dia bisa tenang dan lahir kembali ke dunia yang penuh kebahagiaan!" ucap Shart yang memapah istrinya.

"Benar! hanya ini yang bisa kita lakukan demi putri kita, walau dia tidak bisa hidup kembali. tapi setidaknya kita bisa membantu dia untuk terlahir kembali dan bebas dari penderitaan," jawab Amy yang mengusap air mata.

"Ayo kita pergi!" ajak Shart yang meninggalkan kamar itu bersama istrinya.

Lionela menangis saat melihat orang tuanya, dirinya tidak ingin muncul di depan mereka agar tidak menakuti orang tuanya.

"Pa, Ma, maafkan Lionela, karena tidak bisa lagi merawat kalian," ucap Lionela.

Di sisi lain Chris dan Phong menjumpai Charles yang berada di kamarnya.

"Tuan Charles, silakan ikut kami pergi!" kata Chris yang menunjukan surat penangkapan.

"Ada apa?" tanya Charles yang kedua tangannya langsung diborgol oleh rekan Chris.

"Tuan Charles, Anda diduga telah memberi keterangan palsu dan selain itu, Anda membenarkan pelaku utama melakukan rencana pembunuhan terhadap korban, Lionela Phan," jawab Chris.

"Ini tidak benar!" ujar Charles yang menyangkal.

"Lusy telah mengatakan semuanya, jadi kamu tidak perlu berbohong lagi," kata Chris.

Charles hanya bisa pasrah saat dia diborgol. selama ini dirinya menyembunyikan kebenaran dan akhirnya telah terbongkar.

Setelah penangkapan, villa miliknya juga digeledah pihak kepolisian, Chris memerintahkan semua rekannya melepaskan rekaman cctv dan dibawa pergi sebagai barang bukti.

Kantor polisi.

Lusy dan Charles di interogasi di ruangan yang berbeda.

Saat itu Chris langsung melihat rekaman dari villa Charles. ia tidak sabar ingin segera mendapatkan bukti kesalahan lainnya tentang calon suami Lionela.

"Dasar bajing*n, sudah memiliki calon istri yang sempurna masih saja tidak puas. ternyata bukan hanya seorang Lusy, tapi masih ada lusy kedua dan ketiga," ketus Chris yang melihat rekaman yang di mana Charles sedang melakukan hubungan intim di ruang tamu dan dapur dengan wanita yang berbeda.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!