"Lionela, apakah kamu masih ingin membalas dendam?" tanya Chris.
"Seharusnya aku hidup bahagia seperti orang lain, tapi...aku malah harus meninggal di usia muda," jawab Lionela.
"Jangan melakukan itu lagi! aku tidak ingin kamu menderita di sana," kata Chris.
"Jangan khawatir denganku! karena aku adalah hantu dan bukan manusia, ketika aku membunuh orang tidak akan ada yang tahu siapa pelakunya. kalaupun tahu, mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa padaku," ujar Lionela.
"Jangan Lionela! aku tidak ingin kamu menjadi hantu penasaran selamanya, kamu pantas bahagia."
"Tidak ada kebahagiaan lagi bagiku, aku sudah mati, kebahagiaan apa yang bisa ku dapatkan," ujar Lionela.
"Apakah kamu akan ikut aku pergi?" tanya Lionela.
"Apa maksudmu?" tanya Chris.
"Bukankah kamu mengatakan cinta padaku, apakah kamu benar-benar mencintaiku?"
"Aku mencintaimu, tapi aku tidak bisa ikut denganmu. aku berharap kamu bisa selalu di sisiku," jawab Chris.
"Kebanyakan pria suka mengatakan cinta dan pada akhirnya niat hanya satu, yaitu hubungan di atas ranjang," ucap Lionela yang mendorong menjauh darinya.
"Lionela, bukan seperti itu maksudku! kita bisa tinggal bersama di sini untuk selamanya asal kau sudi," kata Chris yang mengambil handuk melilit bagian bawah tubuhnya.
"Tinggal di sini untuk menjadi teman ranjangmu, Chris Lesnar, dirimu tidak ada bedanya dengan pria lain yang hanya butuh kepuasan dan bukan cinta. aku tidak ingin menjadi hantu wanita yang hanya untuk memuaskanmu," kata Lionela yang kemudian menghilang.
"Lionela, Lionela...," teriak Chris yang melihat sekitaran kamarnya.
"Aku memang mencintaimu tapi aku tidak bisa mati karena masih banyak yang harus ku lakukan," batin Chris.
Keesokan harinya.
Rumah sakit.
Di siang itu Lusy telah sadarkan diri, ia hanya diam dan masih ketakutan. Shart dan Amy berada di sana menemani putri mereka yang masih trauma.
"Lusy, bagaimana dengan kabarmu hari ini?" tanya Shart.
"Apakah kamu ingin makan sesuatu?" tanya Amy.
Lusy hanya diam tanpa menjawab pertanyaan kedua orang tuanya.
"Lusy, mama tahu apa kamu alami, bagaimana kalau kita keluar kota?" tanya Amy.
"Kita bisa mulai hidup baru di luar kota," ujar Shart.
"Dia tidak akan membiarkan aku pergi," ucap Lusy sambil menunduk ketakutan.
"Siapa yang tidak akan membiarkanmu pergi?" tanya Amy.
"Kakak...aku bersalah padanya," tangisan Lusy.
"Apa yang kamu maksudkan?" tanya Amy dengan penasaran.
"Kakak...sudah kembali," ucap Lusy yang melihat sekitaran kamarnya.
"Lusy, katakan dengan jelas! apakah kamu melihat kakakmu?" tanya Shart.
"Aku melihatnya dan dia kembali untuk membalas dendam," jawab Lusy yang sedang gemetar.
"Lionela sudah kembali? kenapa aku tidak melihatnya? aku sangat merindukan dia," kata Amy dengan sedih.
"Katakan bagaimana kami bisa bertemu dengan dia?" tanya Shart.
Klek..
"Tuan Phan, Nyonya Phan," sapa Chris yang baru melangkah masuk.
"Detektif," balas Shart.
"Hari ini ada yang ingin ku tanyakan kepada nona Lusy," kata Chris.
"Tapi, kondisinya belum stabil, apakah bisa ditunda, dan menunggu masa pemulihannya," ujar Amy.
"Maaf, Nyonya. kasus ini harus segera diungkapkan siapa pelakunya dan aku yakin bahwa nona Lusy bisa memberitahuku kebenarannya," ujar Chris.
"Detektif, mana mungkin putriku bisa mengetahui siapa pelakunya?" tanya Shart dengan heran.
"Nona Lusy, aku berharap kamu kerja sama dengan kami, kamu juga tahu tidak ada baiknya menyembunyikan kebenarannya. lagi pula kematian korban sangat tidak wajar dan aku yakin korban juga tidak akan tenang di alamnya," ucap Chris.
"Aku...aku tidak tahu..tidak tahu...," ucap Lusy yang tidak ingin mengaku.
"Nona Lusy, apakah Anda tidak tahu siapa pelakunya?" tanya Chris.
"Tidak...tidak tahu, jangan bertanya padaku!" jawab Lusy yang ketakutan.
"Bagaimana hubunganmu dengan tuan Charles?" tanya Chris.
"Detektif, mereka tidak ada hubungan lain, seperti yang kita ketahui mereka hanya kakak ipar dan juga adik ipar," ujar Shart.
"Apakah semudah itu?" tanya Chris.
"Aku tidak ada hubungan dengan kematiannya, jangan menuduhku. pergi!" teriak Lusy yang ketakutan.
"Aku butuh penjelasanmu, Nona Lusy. dalam video di handphonemu terdapat sebuah rekaman dirimu sedang melakukan hubungan dengan pria yang tak lain adalah calon kakak iparmu, Charles," kata Chris yang menunjukan rekaman itu kepada kedua orang tua Lusy.
Shart dan Amy yang membuka lebar mata mereka dan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat
"Ke-kenapa...bisa begini? Lusy, dia adalah kakak iparmu, kenapa kau melakukan hal yang memalukan ini?" tanya Amy dengan nada agak tinggi.
"Katakan sejujurnya! apa yang kamu sembunyikan selama ini? bagaimana dengan penjelasan video ini?" tanya Shart dengan nada kesal.
"Jangan salahkan aku! Charles dia mencintaiku dan kami melakukan hubungan ini karena cinta, kami saling mencintai," kata Lusy.
"Kalian sangat memalukan, seharusnya kau tahu bahwa Charles adalah calon suami kakakmu, tapi dirimu begitu tidak tahu malu melakukan hubungan gelap di belakang kakakmu. apa salah kakakmu pada dirimu...ha? selama ini dia sangat menyayangimu. tapi kau mengunakan cara ini membalasnya. apakah kau masih memiliki hati nurani?" bentak Amy yang menampar wajah Lusy yang dibalut perban.
Plak...
"Aarrghh...," teriakan Lusy yang kesakitan.
"Aku tidak menyangka kau tega melakukan ini terhadap kakakmu, kami bisa melihat selama ini kau selalu saja mencari masalah dengan kakakmu. sifatmu yang selama ini selalu ingin mendahuluinya sehingga setiap hari bertengkar dengannya," bentak Shart.
"Tapi aku tidak menyangka karena rasa dengkimu pada kakakmu kau tega menyakitinya," ketus Shart.
"Pa, Ma, kenapa kalian selalu saja membelanya dan menyalahkanku. aku juga putrimu," tangisan Lusy.
"Kami hanya membela yang benar, lihatlah dirimu dari dulu tidak pernah berubah. apapun yang kakakmu miliki kau selalu saja merebutnya. lebih keji adalah bahkan calon suaminya juga kau goda," bentak Amy.
"Dia mencintaiku bukan kakak," ketus Lusy.
Plak...
Tamparan keras yang dilakukan oleh Shart sehingga membuat luka jahitan wajah Lusy mengeluarkan darah.
"Aarrghh...," jeritan Lusy.
"Tidak tahu malu! jangan mengira kami diam dan tidak tahu apa pikiranmu, selama ini Lionela sangat baik dan tidak pernah melawan sama sekali. dia sangat patuh pada orang tua. tidak seperti dirimu yang selama ini selalu saja di atas angin. dalam semua sisi kau tidak lebih baik dari Lionela. dari segi bisnis, sifat dan perilaku kau kalah dari kakakmu," bentak Shart.
"Selama ini kalian hanya sayang padanya, aku seperti bukan anak kandung kalian," tangisan Lusy dengan ketus.
"Dari kalian masih kecil kami tidak pernah pilih kasih, apa yang kami berikan kepada Lionela kau juga dapat, kalian sama-sama adalah putri kami. tapi dari sejak kecil dirimu sudah dengki dengan prestasi kakakmu. saat di sekolah kakakmu sangat pintar dan sering mendapat nilai tinggi dalam setiap mata pelajarannya. karena prestasinya yang luar biasa dia meraih juara satu. sedangkan dirimu yang beda kelas merasa dengki karena kepintaran kakakmu. kami bukannya tidak tahu sifatmu," kata Amy.
"Kenapa aku bisa melahirkan anak sepertimu," ucap Amy yang kecewa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
gaby
Chris blm mau mati karena msh banyak cicilan yg blm lunas. Cicilan motor sm panci masih 10× byr baru lunas😅😅
2023-08-28
0