Dendam Membara

Siang itu keluarga Phan memberi keterangan tentang kehidupan Lionela. selama tiga jam mereka berada di kantor polisi.

"Nona Phan, apakah selama ini korban tidak memiliki musuh?" tanya Chris.

"Kakakku sangat baik, tidak mungkin dia memiliki musuh. dia ramah pada semua orang," jawab Lusy yang pura-pura menangis.

"Bagaimana hubungan dia dengan tunangannya dan juga temannya?"

"Kakak dan Charles saling mencintai, begitu juga dengan teman kakak yang begitu baik padanya. tidak ada pertengkaran terhadap siapapun. kakakku sangat lembut orangnya. Pak, tolong tangkap pelaku itu sampai dapat!"tangisan Lusy.

"Kami pasti akan melakukannya yang terbaik, kalau kami butuh sesuatu kami akan menghubungi kalian lagi," ucap Chris.

Di sisi lain Charles juga sedang diinterogasi oleh polisi di ruangan sebelah. wajah tampan pria itu sangat kusut dan terlihat sangat sedih. selama di interogasi ia menjawab semua pertanyaan dan sambil melihat cincin tunangan yang melingkar jari manisnya.

"Lionela adalah gadis yang penurut dan ceria, dia tidak mudah merajuk walau terkadang kami ada pertengkaran kecil, dia sangat dewasa dan kami saling mencintai. dua hari lagi kami akan menikah. tapi dia pergi begitu saja. aku tidak bisa menerima tragedi yang menimpa dirinya," ucap Charles yang mengeluarkan air mata.

"Tuan Charles, apakah korban ada perselisihan dengan siapapun?"

"Dia begitu baik dan penyabar, mana mungkin dia bisa ada perselisihan dengan orang lain. walau dia sering bertengkar dengan adiknya, dia juga tidak pernah marah dan selalu saja mengalah," kata Charles.

"Sering bertengkar dengan adiknya? apakah Anda bisa katakan apa sebabnya mereka bertengkar?"

"Mereka memiliki sifat yang sangat berbeda, dari sejak kecil Lionela sangat menurut kata orang tua, setelah dewasa dia tidak pernah melawan orang tuanya, berbeda dengan Lusy yang selama ini bersikap keras kepala dan selalu saja tidak puas dengan apa yang dimiliki oleh kakaknya. setiap selesai bertengkar Lionela akan membeli makanan kesukaan adiknya. walau terkadang Lusy tidak menghormatinya akan tetapi Lionela tetap sayang dan selalu mengalah," ungkap Charles.

"Tuan Charles, kami akan melakukan penyelidikan selanjutnya, jika kami butuh bantuan Anda, kami akan segera menghubungi Anda lagi!"

"Aku memohon pada pihak kepolisian, tolong tangkap pelakunya. calon istriku meninggal dengan tidak wajar. dia adalah gadis yang sempurna dan kini dia hanya tergeletak dalam kondisi pucat dan terluka," kata Charles yang bangkit dari tempat duduknya.

"Kami akan berusaha menangkap pelakunya."

"Satu hal lagi! aku ingin melakukan pemakaman yang layak untuknya, aku ingin dia menjadi wanita cantik seperti di saat dia masih hidup," pinta Charles.

"Baiklah, untuk saat ini kami masih butuh jasadnya untuk penyelidikan. setelah selesai kami akan menghubungi Anda."

"Terima kasih!" ucap Charles.

Setelah selesai memberi keterangan keluarga Phan dan Charles meninggalkan kantor polisi.

Chris bersama rekannya, Wut, Phong dan Nhong duduk di ruangan itu.

"Tidak ada kecurigaan sama sekali, mungkin saja ini bukan pembunuhan berencana," ujar Wut.

"Benar! dengan keramahan dan kebaikan korban tidak mungkin dia memiliki musuh, tunangannya juga baik. tidak ada kecurigaan pada dirinya," kata Chris.

"Pelaku tidak meninggalkan jejak, sehingga kita sulit untuk menyelidiki pelakunya. tidak bisa melakukan DNA dan lainnya. dia sangat pintar menghapus bukti," kata Wut.

"Lionela Phan yang seharusnya bahagia malah menjadi begini, sangat tragis," ucap Chris.

Chris bangkit dari tempat duduknya dan keluar dari ruangan itu.

Tengah malam.

Chris masih berada di kantornya, saat itu ia hanya sendirian, seluruh kantornya gelap dan hanya lampu mejanya yang masih menyala. dia fokus pada kasus pembunuhan yang baru ditemukan di hari itu. ia mencari semua data tentang orang yang mengenali korban.

Saat ia sedang fokus pada komputernya, muncul bayangan berwarna merah yang berdiri di depannya yang tidak jauh.

Chris yang awalnya sedang membaca data di komputer matanya langsung beralih ke bayangan itu. karena kondisi ruangan yang gelap sehingga ia tidak bisa melihat dengan jelas.

"Siapa di sana?" tanya Chris yang bangkit dari tempat duduknya, ia melihat sesuatu yang berwarna merah dan tanpa rasa takut ia melangkah ingin menghampiri benda itu.

"Kamu siapa, apakah kamu ingin melapor sesuatu?" tanya Chris yang berjalan semakin dekat.

Ia memerhatikan dengan teliti benda yang dia lihat adalah sesuatu yang aneh.

Seorang wanita yang berambut panjang dan menunduk, serta pakaian dress yang berwarna merah dan kaki tanpa alas dan pucat. Chris yang melihat wanita itu seakan sudah mengerti dan dia sangat berwaspada.

"Nona, katakan saja padaku, siapa yang menyakitimu. dan biarkan aku membantumu," kata Chris.

Wanita itu menangis tanpa bicara sepatah kata pun, ia hanya menunduk dan tidak memperlihatkan wajahnya. tidak lama kemudian terlihat darah mengalir dari bagian bawah tubuhnya sehingga mengenai lantai.

Chris membuka lebar-lebar matanya saat melihat darah yang mengotori lantai itu.

"Apakah kamu tahu siapa pelakunya? kamu adalah Lionela Phan?" tanya Chris yang memberanikan diri, padahal dia merasa cemas.

Tidak lama kemudian handphone milik Chris tiba-tiba berbunyi. ia mengeluarkan handphone di sakunya dan membaca nama panggilan tersebut.

Setelah melihat nama panggilan, pandangan Chris lalu beralih ke arah wanita itu. akan tetapi wanita itu telah menghilang entah ke mana.

"Hallo," sapa Chris yang menjawab panggilan itu.

"Chris, aku berada di pub, aku ingin bertemu denganmu," kata seorang wanita yang di seberang sana.

"Kenapa kamu masih ke tempat itu? sudah ku pesan jangan ke tempat itu lagi!" ujar Chris.

"Aku hanya ingin minum bersamamu, selama ini aku tidak pernah minum bersamamu," ujar wanita itu.

"Sebentar lagi aku ke sana!" jawab Chris yang memutuskan panggilannya.

Chris kemudian memadamkan lampunya, setelah ia meninggalkan kantor polisi ia langsung pergi ke rumah sakit tempat Lionela di autopsi.

Chris memasuki ruangan dingin yang di mana jasad Lionela yang berada di dalam sana, kemudian ia membuka kain putih yang menutupi wajah korban itu.

"Lionela Phan, apakah kamu ingin meminta bantuanku, karena kamu meninggal dengan tidak wajar? maka beritahulah aku siapa pelakunya. setidaknya beri aku petunjuk agar aku bisa tahu dalangnya di mana," ucap Chris dengan menunduk tanda memberi hormat.

"Aku berharap bisa segera memecahkan kasus ini, bantu aku agar aku bisa membalas dendam untukmu. apakah orang itu adalah orang yang kamu kenal atau bukan. tolong bantu aku. aku tahu kamu tidak puas dengan kejadian yang menimpamu. aku juga merasa tidak wajar dengan yang kamu alami," ucap Chris.

Setelah beberapa menit kemudian Chris menutup kembali kain putih ke wajah Lionela, ia meninggalkan ruangan dingin itu. saat ia pergi kain putih tiba-tiba terbuka bagaikan ditiup angin, jasad Lionela membuka matanya dengan besar-besar terlihatlah kebencian dan dendam yang membara di mata besar itu.

Di sisi lain Chris menuju pub tempat pertemuan dengan wanita itu.

"May, kenapa kamu minum lagi?" tanya Chris yang melihat botol-botol minuman di atas meja.

"Aku minum bersama temanku tadi, mereka sudah pergi dan aku ingin kamu menemani aku," jawabnya.

"May, jangan sering ke tempat ini, tempat tidak baik bagimu. mari kita pulang!" ajak Chris yang menarik tangan May yang adalah calon istrinya.

"Temani aku sebentar saja! ayolah...kita minum dulu, jangan sungkan! hanya satu gelas saja!" kata May yang menuangkan minuman ke gelas bening itu dan ia berikan kepada Chris.

"Aku mengendarai mobil dan tidak boleh minum," kata Chris.

Terpopuler

Comments

G

G

lanjut

2023-01-13

0

Titin Dwi Lestari

Titin Dwi Lestari

waaah... pasti bkal seru

2023-01-12

0

susi

susi

lanjjuutt horor bnget 😱😱

2023-01-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!