Bagian 20 : Berciuman?

Episode sebelumnya...

Bumi yang merasa Bintang sudah kelewatan batas pun tidak dapat menahan dirinya lagi, laki-laki itu balas menjambak rambut Bintang, Bintang yang tidak mau kalah dan masih menganggap Bumi adalah Leo juga semakin beringas menjambak rambut Bumi. Malam itu berakhir dengan Bintang dan Bumi yang berkelahi seperti anak kecil.

Tidak lama kemudian Bintang pingsan.

###

Happy Reading & Enjoy Guys.

###

Bintang terbangun dari tidurnya, tubuhnya terasa sangat sakit, kepalanya pusing, badannya terasa panas. Dan apa ini? Bintang memegangi kepalanya yang terasa dingin seperti ada sesuatu yang menempel disana.

Sebuah kain kecil. Bintang memperhatikan sekelilingnya seperti mengenali ruangan itu, namun ia tidak dapat mengingatnya.

"Aduuhh sakit banget. " Bintang mencoba bangun, namun kepalanya terasa sangat berat.

"Ini dimana yah. " Bitang yang masih linglung, mencoba mengingat-ingat dimana ia pernah melihat ruangan dimana saat ini dirinya berada.

Perhatian Bintang kemudian teralihkan mendengar guyuran air dari dalam kamar mandi dan terdengar suara seorang laki-laki yang benyanyi-nyanyi kecil. Bintang memperhatikan sekitarnya, ada mangkuk berisi es batu di meja samping kasur tempatnya sekarang. Ruangan dengan tembok berwarna putih dan furniture di ruangan itu yang kebanyakan berwarna hitam dan putih juga.

Mata Bintang terbelalak kaget, ia baru menyadari bahwa saat ini dirinya sedang berada di Aprtement Bumi. Namun, ia belum mengingat dengan jelas mengapa ia bisa sampai disana.

Bintang merasakan matanya berat dan sepertinya bengkak seperti orang yang habis menangis semalaman.

"Kenapa aku bisa ada disini?. haaa jangan-jangan... " Bintang panik memeriksa tubuhnya, dirinya sudah berganti baju menggunakan piyama yang terlihat ketat di badan Bintang. Sepertinya itu adalah piyama milik Shanti, namun karena badan Shantinsedikit lebih kurus dari pada Bintang tentu saja ukuran pakaian mereka sangat berbeda, di atas kasur terlihat sesuatu yang berwarna merah Bintang berpikir bahwa itu adalah darah keperawanannya yang sudah di renggut Bumi.

"Tidaaaaaaaaaaaaaaaaakkkkkkkk." Teriak Bintang.

Bumi tiba-tiba keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan sebuah boxer, dengan handuk kecil yang menutupi sebagian dadanya.

"Bintang elo udah bangun ?. " Tanya Bumi terlihat khawatir.

"Mas Bumi, apa yang mas udah lakuin sama saya hiksssss. " Bintang histeris. Memeluk dirinya sendiri, apalagi melihat Bumi yang saat ini bertelanjang dada membuat dirinya semakin kalut.

"Bintang elo kenapa lagi.? " Bumi tidak mengerti, ia berjalan mendekat mendekati Bintang. Bintang kemudian berlari menuju keluar pintu kamar ke arah dapur untuk mengambil pisau.

Bumi yang keheranan sekaligus merasa khawatir mengejarnya.

"Mas, Bumi harus tanggung jawab. Mas Buki kenapa tega ngelakuin ini ke saya. "

"Gue ngelakuin apaan emangnya,Bintaaanggg?. "

"Mas udah ngambil keperawanan saya, liat ini. " Bintang berjalan kembali masuk ke dalam kamar dan memperlihatkan kasur berwarna putih yang terlihat disana ada bercak berwarna merah.

"Ini, saya nggak nyangka ya mas Bumi, bisa-bisanya ngelakuin ini sama saya.

Bumi yang sudah mengerti apa maksud Bintang, kemudian mencoba menjelaskan.

" Bintang, tenang dulu dengerin gue. "

Bintang mengacungkan pisau ke arah Bumi agar laki-laki itu tidak mendekat kepadanya.

"Ikut gue. " Perintah Bumi lalu berjalan menuju ke pintu dan menghilang, tidak lama kemudian ia kembali membawa sebuah tempat sampah.

"Itu apaaan?. " Tanya Bintang.

"Liat aja sendiri. "

Bintang kemudian melihat botol wine yang sudah pecah dan beberapa pecahan beling lainnya. Bintang masih belum mengerti. Lalu Bumi mengambil pakaian Bintang yang berada di keranjang kotor dekat kamar mandi.

"Nihhhh liat. " Bumi menyodorkan baju yang semalam Bintang gunakan. Terlihat bercak warna merah dan tercium bau yang kurang enak dari baju itu.

"Wueekkkk." Bintang seperti akan muntah membauinya.

"Elo semalam mabuk, terus muntah-muntah, tuh es batu buat ngompres kepala lo. Semalaman lo demam abis mabok. " Jelas Bumi.

Bintang kemudian mengingat sesuatu yang terjadi pada dirinya semalam. Ia mendapati Leo sedang bersama seorang perempuan dan seorang balita?. Lalu ia menangis dan pulang ke Apartement Bumi dan menghabiskan satu botol wine milik Bumi.

"Aaaaaaaa." Bintang berteriak sekali lagi. Ia jadi merasa malu sekaligus masih merasa was-was kepada Bumi. Bintang kemudian memperhatikan baju yang di pegangnya dengan baju puyama yang sedang ia kenakan saat ini.

"Itu elo sendiri yang ganti, nih liat rambut gue hampir botak lo tarikin abis lo ngamuk-ngamuk elo pingsan, gak nyampe 10 menit kemudian elo bangun dan muntah-muntah. " Jelas Bumi kepada Bintang yang terlihat meringis menahan malu.

Bintang kini sudah mengingat kejadian semalam, saat dirinya datang ke rumah Bumi dan meneguk habis 1 botol wine, lalu mengucapkan sumpah serapah kepada Leo dan menjambak rambut Bumi. Bintang juga perlahan-lahan mengingat ia bernyanyi dan membuka isi lemari Bumi dan mengganti pakaiannya sendiri dengan piyama Shanti yang berada di dalam lemari Bumi. Ia merasa sangat bersalah sekaligus malu akan tingkah lakunya semalam.

Belum sempat Bintang mengucapkan maaf, ia kembali merasakan mual pada perutnya. Rupanya efek dari alkohol semalam masih mempengaruhi Bintang. Bumi kemudian membantu Bintang ke arah kamar mandi dan menunggunya di luar pintu.

"Wueekkkkkk... " Bintang terdengar sedang memuntahkan seluruh isi perutnya.

5 menit kemudian suara Bintang sudah tidak terdengar lagi, Bumi yang merasa khawatir terjadi sesuatu kepada Bintang pun dengan cepat membuka pintu kamar mandi. Bintang terlihat sudah sangat lemas. Tubuhnya terbaring di lantai kamar mandi. Bumi kemudian dengan cepat mengangkatnya kembali ke kasur.

"Mas, Bumi saya harus berangkat kerja sekarang. " Bintang masih semoat-sempatnya mengingat pekerjaannya.

"Udah telat, elo tidur aja dulu nanti gue yang bakalan ngomong ke bos elo. " Ujar Bumi.

Bintang pasrah, dirinya sudah tidak sanggup lagi. Mata Bintang terasa sangat berat beberapa detik kemudian matanya kembali terpejam, yang terakhir ia ingat adalah bau sabun dari tubuh Bumi yang harum. Bintang kembali tertidur. .

Setelah membaringkan Bintang di atas kasur, Bumi tidak segera beranjak dari sana ia memperhatikan Bintang yang tertidur pulas.

"Cantik." Bumi bergumam tanpa sadar. Matanya terlihat kagum melihat kecantikan Bintang yang terlihat sangat polos saat tertidur. Bulu matanya yang panjang, alisnya yang cantik, hidungnya yang mancung dengan bibir tipis yang berwarna merah jambu.

Bumi mengelus anak rambut Bintang yang menutupi wajahnya, Bumi kemudian mengecup keningnya, memperhatikan wajah Bintang lebih dekat.

Mata Bintang yang terpejam tiba-tiba terbuka, ia merasakan hembusan nafas Bumi yang harum mengenai wajahnya. Wajah mereka berdua kini sangat dekat. Mata mereka saling menatap satu sama lain seolah-olah ada magnet yang saling tarik menarik di antara keduanya. Bumi memajukan wajahnya lagi dan bibir mereka saling bersentuhan. Bintang dan Bumi bercium*n.

###

Bersambung...

Terimakasih sudah membaca, klik like dan tinggalkan komentar kalian. Saran dan masukan yang membangun akan lebih berguna untuk penulis menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Author

#kimel#

###

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!