Episode sebelumnya...
"Ya udah deh mas balik dulu yah Bintang?. " Akhirnya Bumi mengalah dan berpamitan kepada Bintang. Entah mengapa hatinya merasa sangat riang dan harinya terasa berwarna ketika bersama Bintang.
Bintang yang menyadari perubahan cara bicara Bumi padanyapun merasa bahwa Bumi sudah bisa jauh lebih baik kepadanya.
###
Happy Reading & Enjoy guys.
###
Sudah dua minggu Bintang bekerja membantu Bumi untuk belajar memasak. Setelah dipikir-pikir Bumi tidak seburuk itu, meskipun orangnya sedikit cuek. Apalagi saat awal pertama kali mereka bertemu, Bumi terlihat sangat menjengkelkan.
Bintang tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian kemarin, entah mengapa Bintang merasakan kenyamanan ketika berada di sisi Bumi.
Bau nafas Bumi yang mengenai wajahnya saat wajah mereka berdekatan, bau keringat Bumi yang tercium sangat seksi dan membuat dadanya berdebar hebat. Ingatan itu terus membayang-bayangi pikirannya.
"Aahhh." Tanpa sadar ia mendesah.
Salah satu temannya bekerja yang melihat Bintang asik melamun dari tadi menghampirinya.
"Bintang, kamu kenapa? kayak orang kesambet gitu?? dari tadi nyengar-nyengir mulu, itutuh pelanggan banyak yang datang, kamu tuh kebiasaan banget. " Temannya itu berkata sinis membuyarkan lamunan Bintang.
Bintang mengernyitkan alisnya dan memperhatikan pelanggan cafe yang lumayan rame hari ini. Ia merasa sudah melakukan tugasnya, namun Bintang malas berdebat.
"Oh iya maaf yah, ini juga lagi bikin pesanan pelanggan kok. " Sambil memperlihatkan tangannya yang sedang menyendok es batu ke dalam wadah yang berbentuk gelas plastik.
"Ya udah cepetan.! " Perintah temannya itu.
"Dihhh udah kayak bos aja. " Batin Bintang, lalu segera menyelesaikan pesanan pelanggan dan mengantarkannya, meninggalkan temannya yang memang suka berbicara sinis kepadanya itu.
Bintang sebenarnya beberapa kali meminta pergantian Shift, pada awal-awal ia mulai bekerja karena tidak suka berada satu shift dengan temannya yang sekarang. Orangnya sangat jutek dan nada bicaranya suka memerintah. Beberapa kali Bintang pernah di berikan tip oleh pelanggan dan temannya itu selalu meminta bagian, jika Bintang tidak membaginya, orang itu akan uring-uringan dan selalu mencari-cari cela untuk menemukan kesalahan Bintang . Seperti sekarang. Menyebalkan.
###
...Ting... ting... ting......
Notifikasi pesan Whatsup bumi berbunyi menandakan ada chat yang masuk. Bumi saat ini sedang mencoba resep baru yang sudah di tinggalkan Bintang kemarin. Hari ini laki-laki itu akan belajar sendiri, menghabiskan hari liburnya. Waktunya sudah tidak banyak lagi. Sisa satu minggu lagi kekasihnya akan kembali dan Bumi tengah menyiapkan suprise untuk kekasih tercintanya itu.
Bintang segera mengambil HPnya. Ada dua notifikasi dari orang yang berbeda yang masuk.
"Bintang : Hari ini saya free, mas mau di bantu gak? . " Chat itu sepertinya sudah masuk sejak 1 jam yang lalu, namun karena terlalu fokus dengan daging-dagingan yang baru saja ia cintang-cintang untuk membuat sate Bali. Kecuali daging babi tentunya.
"Shanti: Maaf yah sayangku malam nanti aku telpon balik, minggu depan kita udah bisa ketemu. Aku lagi sibuk banget sekarang. Lofyou. "
Bumi dan Shanti memang berbeda agama, hubungan yang mereka jalinpun hingga saat ini belum di ketahui oleh orang tua Shanti yang beragama Budh* yang taat. Setiap kali mereka bertemu dan ketika Bumi menawarkan akan mengantarkannya pulang, Shanti selalu menolak. Takut Bumi tidak akan diterima oleh keluarganya. Shanti selalu berkata kepada Bumi untuk menunggu waktu yang tepat.
Bumi berpikir ulang tahun Shanti adalah waktu yang tepat untuk meminta restu kepada orang tuanya, saat kekasihnya itu telah kembali dari urusan bisnisnya di Bali, Bumi rencananya akan diam-diam datang ke rumah orang tua Shanti dan memberinya surprise. Shanti memang masih tinggal bersama kedua orang tuanya dan beberapa saudaranya yang lain di sebuah rumah besar milik orang tuanya.
Bumi kemudian membalas satu-persatu pesan Whatsup tersebut.
###
Waktu telah menunjukkan pukul 17.00 waktunya Bintang untuk bertukar **** dengan teman-temannya yang bekerja di malam hari.
Bintang sedang bersantai dan duduk di kursi pelanggan sambil menikmati es krim yang tersedia dalam menu cafe tempatnya bekerja, tentu saja itu tidak gratis. Gadis itu memberikan reward kepada dirinya sendiri karena sudah bekerja dengan baik hari ini.
Pelanggan cafe sudah mulai sepi, biasanya akan ramai kembali setelah pukul tujuh lewat. Sementara, teman yang bekerja shift siang bersamanya sudah pulang sejak 10 menit yang lalu. Bintang tidak mau ambil pusing yang terpenting adalah dirinya bekerja dengan baik, melakukan kewajibannya dengan jujur dan bertanggung jawab.
Bintang membaca kembali pesan dari Bumi.
"Ya udah nanti gue jemput, gue kasih bonus karena elo udah rajin. " Bumi sudah kembali lagi seperti sebelumnya. Dingin.
Bintang juga membuka pesan dari Leo yang sengaja tidak di balas oleh Bintang.
"Kita putus aja. "
"Hhhuuuuhhhh." Bintang mendesah. Tidak ada yang berjalan mulus dalam kisah cintanya. Bintang mencoba memberikan Leo kesempatan untuk memikirkan hubungan mereka lagi, makanya gadis itu tidak membalas pesannya. Bintang sendiri bingung dengan perasaanya sendiri.
Rasanya, bagi Bintang untuk menangis saja ia sudah tidak sanggup, air matanya sudah mengering. Alasan itu pula yang membuatnya memutuskan untuk menghabiskan waktunya membantu Bumi di malam minggu ini. Agar pikirannya tidak terus-terussan memikirkan Leo. Dan yang paling penting untuk Bintang saat ini adalah Bumi akan memberikannya bonus.
###
Bumi sudah berada di depan cafe Cafe&coffe, Laki-laki itu memperhatikan seseorang dari balik kaca, seseorang di dalam cafe yang sedang mengemut sendok es krim seakan-akan tidak ingin menyisakan satu tetespun. Bumi tersenyum memperhatikan tingkah lucu seseorang itu, seperti anak kecil.
Seseorang itu kemudian mengangkat kepalanya dan tersenyum lebar melihat ke arah Bumi, ia melambai-lambaikan tangannya memanggil laki-laki itu. Bintang.
Bumi balas melambaikan tangannya, ia juga tersenyum lebar lalu melangkah masuk ke dalam cafe.
"Bintangg ayo. " Serunya kepada Bintang yang terlihat sedang menuangkan sisa es krim yang berada di gelas ke dalam mulutnya.
Bumi yang melihat itu menggigit bibir bahwanya, entah kenapa itu terlihat sangat seksi di matanya.
Bintang dan Bumi sepertinya tidak menyadari bahwa bunga-bunga cinta telah bermekaran di hati mereka berdua.
###
Bersambung...
Terimakasih sudah membaca, tolong klik laike dan tinggalkan komentar positif kalian. saran dan masukkan yang membangun akan sangat berguna untuk penulis kedepannya menjadi lebih baik.
Author
#kimel#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments