Episode sebelumnya...
Hingga suatu hari Bumi bertemu dengan seorang lawan bisnis ibunya dahulu, orang itu merasa sangat iba kepada Bumi dan memberinya pekerjaan di toko furnitunya. Mulai dari situlah Bumi akhirnya merintis karirnya mengikuti jejak ibunya dan membuat perusahaannya sendiri.
Kini ia tidak tahu dimana ayahnya itu berada, ia bahkan sama sekali tidak ingin tahu apakah orang itu sudah mati atau tidak. Bumi tidak peduli.
###
Happy Reading & Enjoy Guys.
###
Bintang sedang berkendara menggunakan sepedanya yang sudah 2 minggu menganggur karena hampir setiap hari Bumi selalu mengantarnya pulang setelah membantu laki-laki itu belajar memasak di malam hari, makanya saat pergi bekerja ia memutuskan berjalan kaki pada pagi hari.
Bintang tidak berani meninggalkan sepedanya di cafe karena takut sepedanya akan hilang ataupun diisengi oleh orang lain. Apalagi mengingat salah satu teman kerjanya yang selalu judes kepadanya itu, pernah suatu kali Bintang mendapati nya akan membuat ban sepedanya kempes. Jadi, tidak aman jika harus menitipkan sepedanya di cafe ketika malam.
"Bang jagain ya bang, jangan sampai hilang. Awas kalau sampai hilang. " Ujar Bintang sambi memberikan pecahan 5000 rupiah kepada salah seorang juru parkir.
"Iya neng tenang aja, kalau adanabang semua pasti aman. " Balas juru parkir tersebut.
Bintang segera memarkirkan sepedanya setelah membayar juru parkir lalu melangkah menyusuri para pedagang.
Selama 2 minggu pekerjaannya terlalu padat, istirihatnya juga menjadi kurang, namun tidak masalah asal ia bisa mendapatkan uang lebih. Karena sudah 2 minggu ia jarang di kosannya otomatis bahan-bahan dapurnya juga sudah habis. Malam ini ia akan berbelanja bahan makanan.
"Bumi emang bos paling pengertian Hihiiii. " Bintang berbicara sendiri, bukan tanpa alasan ia menjadi seperti itu. Kemarin Bumi memberinya bonus 10 lembar uang ratusan ribu karena sudah bekerja lembur di Apartemennya. Belum lagi daging-daging cincang yang tidak tersentuh di rumah Bumi kemarin di berikan juga kepada Bintang. Jadi, hari ini Bintang hanya akan berbelanja sayuran dan cemilan-cemilan yang enak.
Bintang terlihat sangat ceria, ia bersenandung sambil berjalan-jalan menuju penjual sayur yang berada di tengah-tenhah pasar malam.
"Dududuududu... "
"nanananananaaaa.... "
15 menit kemudian setelah memilih beberapa macam sayuran dan melakukan negoisasi dengan penjual sayur, Bintang akhirnya selesai melakukan transaksi.
"Terimakasihh Bu. " Ucapnya kepada penjual sayur yang terlihat manyun sepertinya kalah dengan harga tawar Bintang yang pandai merayu.
Bintang berencana akan langsung kembali ke kosannya saja, untuk cemilan akan ia pesan online saat sudah sampai di kosannya. Namun baru beberapa langkah berjalan ujung mata Bintang seperti menangkap siluet seseorang yang ia kenal. Seseorang itu sedang berada di dalam sebuah rumah makan, di sampingnya duduk seorang perempuan dan anak laki-laki yang masih balita kira-kira baru berumur 1 tahun. Rumah makan itu adalah tempat yang selalu ingin ia datangi bersama Leo, namun selalu tidak sempat karena setiap kali bertemu Bintang dan Leo selalu berujung pertengkaran. Pertengkaran? maksudnya berujung Leo yang marah-marah tanpa alasan yang jelas dan pergi meninggalkan Bintang.
Bintang yang merasa sangat familiar dengan baju yang di kenakan orang itupun berjalan ke arah rumah makan tersebut, hanya untuk memastikan apakah penglihatannya salah atau memang benar bahwa orang itu adalah Leo? .
Jantung Bintang berdebar. Dalam hati ia berdoa semoga ia hanya salah orang.
Demi memastikan kecurigaannya Bintang berhenti berjalan sejenak terlebih dahulu. Ia mencoba menelpon Leo, Bintang tidak mau nantinya menjadi masalah jika ia menegur orang yang salah.
"Berdering?. " Ujar Bintang sambil memoerhatikan laki-laki di dalam rumah makan itu. Dan tiba-tiba......
"Halo, maaf ini dengan siapa yah?. "
"Siapa sayang.? " Suara seorang laki-laki yang sangat familiar di telinga Bintang.
"Gak tau ini kok gak ngomong, ini nomor baru di HP kamu?. "
"Salah sambung kali sayang. "
"Halo."
"Ha lo.. Maaf salah sambung" Bintang kehabisan kata-kata lalu mematikan teleponnya.
Suara seorang perempuan di depan sana yang mengangkat teleponnya. Bintang melihat dengan jelas perempuan di rumah makan itu yang mengangkat telepon Bintang. Laki-laki yang berada di dalam rumah makan itupun tanpa sengaja menoleh ke belakang dan benar saja laki-laki itu adalah Leo. Bintang buru-buru menundukkan kepalanya dan melangkah pergi dari sana, semoga saja Leo tidak menyadari keberadaannya.
Bintang buru-buru mengambil sepedanya menaruh sayuran nya di keranjang depan dan bergegas meninggalkan pasar malam itu, kakinya mengayuh sepedanya dengan kencang. Air matanya mengalir deras, ia tidak habis pikir selama ini ternyata Leo benar-benar selingkuh darinya. Perempuan itu, apakah perempuan itu istrinya??, apakah anak itu anak Leo??.
Bintang mengayuh sepedanya dengan kekuatan penuh hingga tanpa sadar ia justru sampai di depan gedung Apartement milik Bumi. Bintang menangis dan berlari masuk ke lift, beberapa pasang matabmemperhatiakanny, gadis itu sama sekali tidak peduli. Sesampainya di depan pintu Apartement Bumi, Bintang memencet bel berkali-kali hingga Bumi membukakan pintunya dengan ekspresi keheranan.
"Bintangg? Elo kenapaaaa.? " Tanya Bumi.
Bintang tidak menghiraukannya dan berjalan masuk menuju dapur mini yang tampak seperti bar, milik Bumi. Bintang mengambil salah satu botol wine dan menuangkannya langsung ke mulutnya. Bumi yang melihat itu segera merampas botol wine itu, ia tidak mengerti apa yang baru saja terjadi kepada gadis itu.
"Eh Bintang sadar, Elo kenapa?. " Bumi mengguncang tubuh Bintang yang terlihat sangat kacau.
"Siniin, plisss. " Bintang kembali merebut botol wine itu dari tangan Bumi, lalu meneguknya hingga habis setengah. Bumi yang melihat Bintang seperti itu hanya terpaku di tempatnya.
"Huuuuuhhh Leo brengsekkkk. Sialannn. "
"Kenapa dia lebih memilih perempuan itu. "
"Hikssss."
"Mati saja kau Leo. sialan kau. " Bintang menunjuk-nunjuk ke arah wajah Bumi karena menganggap yang ada di depannya itu adalah Leo. Bintang sudah mabuk.
"Huhuhuuuuuuuu. Kenapa kau sangat tega melakukan ini padaku.. "
"Hiksssssss."
"Leo sialannnn. " Bintang berteriak-teriak efek mabuk karena alkohol yang diminumnya tadi membuat seseorang mabuk dalam hitungan menit, bahkan dalam hitungan detik untuk seseorang seperti Bintang yang sama sekali tidak terbiasa dengan wine yang mengandung alkohol tinggi itu.
Bumi sepertinya menyadari satu hal. Bintang baru saja memergoki pacarnya berselingkuh.
Bintang terus-terussan mengeluaknkan makian dan sumpah serapah dari mulutnya. Bumi yang kebingungan tidak tau harus melakukan apa, dia pasrah dan membiarkan saja Bintang mengeluarkan segala isi hatinya. Laki-laki itu kemudian berjalan ke sofa.
"Mau kemana kau sialan, jangan lari. " Teriak Bintang kepada Bumi yang tiba-tiba saja berlari ke arahnya. Bintang bergelantungan di tubuh Bumi dan menjambak rambutnya.
"Ah ah aduhh Bintang, gila lo yahhh. " Bumi berusaha melepaskan dirinya dari Bintang yang mengamuk, menyangka dirinya adalah Leo.
"Bintaaanggg sakit, aduh rambut gue. Emang bener-bener gila lu yaaaa. " Bumi mencoba mendudukkan Bintang ke sofa. Bukannya duduk Bintang malah menendang sesuatu yang sangat berharga di tubuhnya. Sesuatu yang tidak bisa terbang karena memiliki sayap, namun masih bisa berdiri.
"Upposss, maaf Leo. " sambil cekikikan. Membuat Bumi merinding sekaligus merasa kesakitan pada sel*ngk*ngannya.
Bumi yang merasa Bintang sudah kelewatan batas pun tidak dapat menahan dirinya lagi, laki-laki itu balas menjambak rambut Bintang, Bintang yang tidak mau kalah dan masih menganggap Bumi adalah Leo juga semakin beringas menjambak rambut Bumi. Malam itu berakhir dengan Bintang dan Bumi yang berkelahi seperti anak kecil.
Tidak lama kemudian Bintang pingsan.
###
Bersambung...
Terimakasih sudah membaca, klik like dan tinggalkan komentar kalian. saran dan masukan yang membangun akan sangat berguna untuk penulis menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Author
#kimel#
jika sorenya berjalan-jalan di pasar malam seorang diri, malam ini ia meluangkan waktunya untuk berbelanja di pasar
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments