Bagian 5 : Bekerja

Sungguh hari yang menyebalkan.

"Fiuhhhh." Bintang mendesah kelelahan. Harinya sungguh berat dan panjang.

###

Happy reading dan enjoy yah guys.

###

Jam telah menunjukkan pukul 3 dini hari. Bintang baru saja sampai di kamarnya, ia langsung membuang badannya ke atas kasurnya yang empuk. Bintang mencari remot lampu untuk mengatur cahaya pada kamarnya agar tidak terlalu gelap. Tangannya ia angkat ke atas kepalanyakepalanya.

"Huhhhh." Gadis itu mendesah. Matanya terpejam. Bintang tertidur.

Bekerja di Cafe seharian sudah sangat melelahkan di tambah ia harus bertemu dengan laki-laki menyebalkan yang menyuruhnya bertanggung jawab hanya untuk beberapa lembar baju yang kotor waktu isturahatnya terbuang sia-sia. Bintang bahkan lupa kalau ia belum mengisi perutnya sejak siang tadi. Tenaganya seperti sudah di kuras habi-habissan.

###

Krrrringggg.. Krrriiinggg.. Kriiiingg..

Suara alarm berbunyi nyaring.

Bintang tak mampu membuka matanya yang terasa masih sangat berat. Tangannya mencari-cari asal suara yang memekakkan telinganya itu. ia berguling-guling ke kiri dan ke kanan hingga.

"Gubrak."

Bintang jatuh dari atas kasur empuknya yang tinggi.

"Aduhh." Bintang mengeluh kesakitan. Bibirnya tampak pucat. Bintang kemudian terduduk dan mengambil sesuatu dari belakangnya yang ternyata itu adalah asal suara alarm itu berbunyi.

"Huhhh jam berapa sekarang." Sambil melihat jam pada alarm itu yang menunjukkan pukul 07.15 masih ada waktu sampai jam 9 untuk dirinya bersiap-siap berangkat bekerja.

"grrrrrr." Suara dari cacing di perutnya seakan-akan memanggil-manggil untuk diberi asupan makanan.

Bintang seketika tersadar dan mencari-cari tas selempangannya yang ia letakkan secara sembarangan semalam. ia mencari-cari di atas kasurnya dan ternyata tas selempangannya itu berasa di dekat pintu masuk kamarnya yang semalam tidak sempat ia kunci di samping tas sekemoangnya ada sebuah kantong plastik yang bintang ingat kantong itu berisi pakaian kotor seorang laki-laki aneh.

"Aduh aduh untung saja, nggak hilang." Bintang mengeluarkan amplop putih berisi gaji pertamanya dari dalam tas itu.

Rasa lelahnya berubah menjadi senyum semangat, pagi ini ia akan membeli makanan enak yang sempat tertunda kemarin malam. Kemarin malam?. Ah iya hampir lupa pada laki-laki aneh itu. Gara-gara laki-laki itu ia harus membuang-buang waktunya yang berharga. Bintang lalu bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, sebelum itu ia memesan makanan terlebih dahulu dari aplikasi media sosialnya agar setelah ia mandi makananya sudah bisa langsung ia santap.

Bintang besenandung-nandung kecil di kamar mandinya, tubuhnya yang semalaman terasa lengket akhirnya bisa terasa lebih segar. Pikirannya kemudian melayang pada kejadian kemarin dimana ia tidak sengaja menabrak seorang laki-laki, lalu membantu si laki-laki tersebut memasak untuk makan malam bersama kekasihnya, ia kelaparan dan tanpa sadar ketiduran di balkon Apartement mewah laki-laki tersebut.

"Bumi?." Bintang mengingat nama laki-laki tersebut. Nama yang unik.

Setelah mandi dan berpakaian Bintang lalu mengecek notifikasi pada ponsel pintarnya. Terdapat beberapa notifikasi dari kekasihnya yang beberapa kali melakukan panggilan namun tak terjawab karena Bintang memadamkan Hpnya sejak kenarin malam.

"Ting. ting. ting. "

Beberapa notifikasi WA masuk lagi ke HPnya.

"Sayangku : ayang lagi apa?. "

"Sayangku : ayang lagi dimana?. "

"Sayangku : kok gak ada aktif?. "

"Sayangku : kamu baik ajakan?. "

Bintang tersenyum membacanya, ia lalu berinisiatif untuk menelpon kekasihnya itu.

"Berdering."

Tak lama kemudian suara lembut laki-laki di seberang sana terdengar.

"Halo... " Sapa seorang laki-laki yang berada di ujung telepon.

" Halo, selamat pagi ayang, aduh maaf yah tadi malam Hpku tidak aktif pasti kamu khawatir. maaf yah ayang. "

"kamu dari mana aja dari kemaren sore aku telpon kamu gak ada aktif"

"Ceritanya panjang, nanti aku ceritain pas ketemu aja. Aku mau makan dulu. dah ayang."

Sambungan telepon terputus.

"Ting.. Ting.." Notifikasi baru masuk.

"6287xxxxxx : Jangan lupa pakaian gue lo cuci. Bumi. "

Bintang yang melihat pesan itu tiba-tiba teringat dengan kantong kresek yang ada di dekat pintu, bersamaan dengan itu kurir pengantar makanan juga telah sampai. Bintang beranjak membuka pintu dan membayar ongkos kirim makanannya pada kurir. Sambil meletakkan makanannya yang baru datang Bintang membuka kantong kresek yang berisi pakaian kotor kemarin dan ada secarik kertas juga di dalamnya.

"Hati-hati jangan sampai rusak dan lecet dikit, elo mesti ganti rugi lagi kalau pakaian gue sampe kenapa-kenapa." Isi kertas yang bumi selipkan di dalam kantong kresek itu.

"Dasar laki-laki aneh." Bintang kesal sambil melemparkan kertas itu, perutnya yang sekali lagi berbunyi mengalihkan perhatiannya. Cacing-caing di perutnya harus segera di beri asupan agar tidak terus menerus meraung-raung seperti anak bayi yang kehilangan ibunya.

Bintang makan sambil menghitung uang gaji pertamanya, dalam hatinya meskipun ada sedikit kesal tapi rasa senangnya lebih mendominasi, setidaknya uang itu akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hingga 1 bulan ke depan. Bintang merasa bangga pada dirinya sendiri karena sudah bisa hidup mandi tanpa menyusahkan orang tuanya lagi. Sebagian uangnya ini akan ia tabung untuk membayar uang kuliahnya pada semester depan, mumpung saat ini ia masih libur Bintang akan memanfaatkan masa liburnya untuk bekerja keras dan memberikan pelayanan terbaik kepada tamu-tamu Cafe tempatnya bekerja. Bintang berjanji di dalam hatinya.

###

Pukul 08.30, setengah jam lagi sudah masuk jam kerjanya. Pandangannya kemudian terfokus pada Plastik kresek berisi pakaian kotor Bumi. Bintang lalu mengeluarkan 3 lembar pakaian itu lalu ia bawa ke kamar mandinya. Bintang merendamnya bersama pakaian-pakaian kotornya yang belum sempat ia cuci. Sebelum berangkat kerja ia hanya akan merendam pakaian-pakaian itu dulu, mencuci akan dilanjutkan setelah ia pulang dari bekerja.

Langit pagi ini terlihat sedikit cerah, setidaknya tidak seperti kemarin matahari tidak pernah nampak. Sepedanya belum selesai di perbaiki, atau mungkin sudah di perbaiki? tapi Bintang merasa malas menuju ke bengkel untuk menjemput sepedanya itu. Sepedanya akan Bintang jemput seoulang bekerja nanti, ia akan meminta tolong pacarnya untuk mengantarnya ke tukang bengkel tersebut.

Hari ini Bintang membawa mengantongi mantel di dalam tas selempang yang selalu ia bawah, untuk berjaga-jaga jangan sampai hujan turun lagi saat dirinya akan pulang dari bekerja.

Hati Bintang lumayan berseri-seri pagi hari ini, mengingat sepulang bekerja nanti ia akan di jemput oleh pacarnya dan mereka akan menghabiskan malam untuk berjalan-jalan di pinggiran kota sambil mencari warung ayam lalapan yang enak di pinggir jalan raya. Ahh memikirkannya saja sudah membuat Bintang tersenyum-senyum sendiri.

###

Bersambung...

Terima kasih sudah membaca, tinggalkan kritik, saran dan masukkan yang membangun yah teman-teman.

#kimel#

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!