Sebelumya Reno dan Abi sudah diberitahu oleh Raffael kalau ia akan mengajak seseorang untuk makan malam bersama. jadi kini kedua orang tua Raffael sedang menunggu kedatangan putranya yang sudah dipastikan kalau datang bersama wanita pujaan hati anak laki-lakinya itu.
Sedangkan Raffael yang tengah berjalan sambil menggandeng tangan Jelita, ia bisa merasakan sendiri tangan wanitanya yang sudah berkeringat dingin sejak tadi.
Cup
Raffael memberanikan diri mengecup kening Jelita untuk menenangkan hati wanita itu. dan kecupan singkat itu ternyata memberikan dampak pada Jelita, meskipun wanita itu masih terkejut dengan kejadian singkat baru saja.
“Tenanglah! Kedua orang tuaku bukan monster yang menakutkan.” Ucap Raffael dengan tersenyum tipis.
Kini Raffael dan Jelita sudah memasuki ruang tengah di mana suara Abi dan Reno terdengar sedang ngobrol bersama. Sedangkan Livy yang juga ada di ruang tengah sejak tadi tampak diam saja memainkan ponselnya. Bahkan ia tidak peduli sekaligus tidak tahu kalau Raffael akan membawa Jelita ikut makan malam bersama.
“Selamat malam semuanya!” sapa Raffael.
“Ini nih yang ditunggu-tunggu sejak tadi akhirnya,-“ ucapan Livy melayang begitu saja saat melihat kakaknya sedang bersama seorang wanita. wanita yang sepertinya pernah ia lihat, tapi di mana. Seketika itu Livy menutup mulutnya tak percaya saat baru menyadari kalau wanita itu adalah Jelita, si pengantar kue.
“Ayo sini, Raff ajak dia duduk dulu!” ucap Abi dengan sopan.
Abi menatap teduh pada wajah Jelita yang terlihat pemalu, namun sangat sopan. Dia juga senang akhirnya Raffael memperkenalkan seseorang yang special pada Mama dan Papanya.
“Ma, Pa kenalkan dia Jelita. Jelita, mereka Mama dan Papaku, lalu dia Livy adikku.” Ujar Raffael mengenalkan secara bergantian.
Jelita mengangguk hormat setelah itu ia menyalami Abi dan Reno secara bergantian dengan mencium punggung tangan kedua orang tua itu. setelah itu mengulurkan tangannya pada Livy yang sejak tadi terlihat paling tidak ramah terhadap Jelita.
Jelita baru tahu kalau perempuan yang bernama Livy dan sempat beberapa kali ia temui di kantor Raffael adalah adik kandung Raffael.
Abi terus mengembangkan senyumannya saat melihat sikap Jelita yang begitu sopan terhadap orang tua. Sepertinya pilihan Raffael tidak salah. Sedangkan Reno, dia hanya diam saja, sama sekali tidak tersenyum. Karena memang pembawaannya seperti itu.
“Ma, Pa, Jelita adalah wanita yang aku maksud dan ingin aku kenalkan pada Mama dan Papa.” Ucap Raffael menjeda kalimatnya sejenak lalu menatap Jelita yang pastinya masih gugup.
“Dia bukan anak orang berada. Dia hanya bekerja di café milik Tante Alin.” Lanjutnya.
“Wah benarkah? Kenapa Tante tidak pernah lihat kamu? Apa kamu karyawan baru?” tanya Abi yang paling antusias diantara ketiga orang lainnya.
“Saya pegawai lama, Tante. Mungkin kebetulan saya sedang istirahat pas Tante lagi ke sana.” Jawab Jelita dengan ramah.
Abi manggut-manggut. Setelah itu mereka semua kembali diam. karena memang Abi lah yang paling aktif bicara. Namun, Raffael akan melanjutkan memperkenalkan tentang Jelita, termasuk tentang status wanita itu yang sebenarnya. Lebih baik jujur di awal daripada nanti mengecewakan beberapa pihak.
“Ma, Pa, ada lagi yang ingin Raffa sampaikan tentang Jelita.” Ucapnya pelan sambil menghembuskan nafas panjang. Sedangkan Jelita yang tahu maksud Raffael, dia memberi syarat dengan gelengan kepala agar pria itu tidak membahas masalah identitasnya.
Sedangkan Reno yang melihat interaksi Raffael dan Jelita, dia sudah mempunyai pikiran buruk. Apa mungkin telah terjadi sesuatu di antara anaknya dan wanita itu. karena memang kedatangan Raffael dengan membawa wanita itu menurutnya sangat mendadak.
“Apa telah terjadi sesuatu di antara kalian berdua?” tuduh Reno dengan suara tegas.
Jelita sangat terkejut sekaligus ketakutan mendengar pertanyaan dari Reno. Kenapa pria itu berburuk sangka seperti ini. namun Raffael segera menggenggam tangan Jelita agar wanita itu sedikit lebih tenang.
“Iya, Pa. Raffael telah jatuh cinta pada Jelita. Namun bukan itu yang ingin Raffa sampaikan.” Jawab Raffael dengan tenang.
Reno menautkan kedua alisnya. Dia sama sekali tidak mengerti dengan ucapan anaknya. tapi untuk menuduh Raffael berbuat yang di luar batas sepertinya tidak mungkin. Dia sangat tahu sekali siapa anaknya itu.
“Pa, Ma, Jelita sudah mempunyai sseorang anak.” Ucap Raffael cukup ambigu.
“Apa?” pekik Abi dan Livy bersamaan.
Dua perempuan itu mengira kalau Raffael dan Jelita telah menjalin hubungan terlarang dan sampai memiliki seorang anak. Abi langsung mendekati Raffael dan langsung menghujani pukulan di punggungnya secara bertubi-tubi. Sedangkan Livy tidak bisa ikut memukuli kakaknya karena terhalang oleh tubuh Jelita.
“Ma, ampun! Kenapa Mama pukulin Raffa sih? Sudah, Ma. Cukup!” teriak Raffael kesakitan.
Sednagkan Jelita sendiri juga ikut bingung menghadapi situasi yang terjadi saat ini. kenapa jadi begini. Kenapa mereka jadi salah paham seperti ini.
“Tante, sudah! Jelita memang sudah punya anak. Tapi bukan dengan Mas Raffa.” Ucapan Jelita ternyata mampu menghentikan aksi anarki Abi. Livy justru terkejut mendengarnya. Sedangkan Reno masih menunjukkan raut wajah yang tak terbaca.
“Maksudnya?” tanya Abi yang masih bingung.
“Jelita seorang single mother, Ma.” Jawab Raffael sambil mengusap punggungnya yang masih terasa sakit.
Abi terdiam setelah mendengar jawaban Raffael. Ternyata dia hanya salah paham. Bagi Abi tidak masalah, mau anaknya mencintai siapa dengan status apa dan masa lalu yang seperti apa, asal tidak mencintai istri orang saja.
“Maaf, Mama salah paham.” Jawaban Abi seketika memberikan angin segar pada Raffael dan juga Jelita. Apakah itu tandanya mereka akan mendapatkan lampu hijau untuk hubungan selanjutnya?
“Tapi, Ma! Dia kan,-“
“Livy! Siapa yang menyuruh kamu ikut campur?” sentak Reno mengagetkan semua orang. Livy pun akhirnya diam dan tidak berani bicara lagi.
“Ya sudah, lebih baik kita segera makan malam. nanti keburu dingin makanannya!” Ajak Abi mencoba mencairkan suasana yang sempat mencekam.
Kini mereka semua sudah berkumpul di ruang makan. Sejak tadi Jelita melihat sikap Jelita yang melayani Raffael dengan mengambilkan makanan dan mnyiapkan minuman, hatinya ikut menghangat.
“Ini semua masakan Tante. Apa rasanya enak?” tanya Abi basa-basi.
“Sangat enak, Tante. Terima kasih.”
“Oh iya, anak kamu usianya berapa? Kenapa tadi tidak diajak saja sekalian?” Abi sangat aktif sekali mengajak Jelita bicara. Namun Abi masih menjaga kesopanannya untuk tidak mengungkit masa lalu Jelita.
Makan malam itu berakhir cukup melegakan. Abi yang sepertinya sangat suka dengan kepribadian Jelita, lebih cepat akrab dengan wanita itu. sedangkan Reno hanya bersikap seadanya saja. tapi jangan tanyakan tentang Livy. Perempuan itu langsung meninggalkan ruang makan setelah makannnya habis. Namun Raffael tidak terlalu mempedulikan sikap adiknya itu.
Setelah makan malam selesai, Raffael langsung mengantar Jelita pulang. tak lupa Jelita berpamitan dan mengucapkan rasa terima kasihnya atas jamuan makan malam tadi.
Beberapa saat kemudian Raffael sudah tiba di depan rumah Bu Alin. Karena Jelita akan menjemput Ethan di sana.
“Terima kasih sudah mau menemaniku makan malam. bahkan di depan kedua orang tuaku, aku sudah mengatakan keseriusanku kalau aku mencintaimu. Apa kamu percaya sekarang?” tanya Raffael dan dianggukioleh Jelita.
“Iya. tapi maaf, Mas! jangan mengharapkan balasan! Mungkin aku melakukannya hanya karena Ethan.
.
.
.
*TBC
Happy Reading!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Cahyani Sutopo
akhirnya dpt restu dr mama abi,, dr sikap Reno sepertinya dia akan menyelidiki tentang latar belakang jelita,,
livy kepada sih gitu bgt
2023-02-23
1
Ana
Alhamdulillah 🥰🥰tapi kenapa sifat livy berbeda jauh ya sama Rafael dan orang tuanya🙄
semoga jelita bisa membuka hatinya untuk Rafa ☺
2023-01-30
1
Neneng cinta
mdh2n Reno mencari tau siapa jelita....biar ketauan siapa ayah Ethan....kepo jg aku😁
2023-01-26
5