MSM 3

“Ya, siapa tahu nanti Kak Raffa salah pilih. Malah dapatnya janda muda.” Jawab Livy tanpa beban.

Awwww

Livy meringis sambil memegangi perutnya yang baru saja terkena sasaran cubitan dari Raffael. Bisa-bisanya adiknya itu bicara tanpa disaring terlebih dulu. Bahkan Raffael sama sekali tidak peduli dengan wajah kesal Livy yang kesakitan. Karena dia tahu kalau Livy hanya mendramatisir keadaan.

“Ma, Kak Raffa nih KDRT!” ucap Livy mencari pembelaan.

“KDRT apaan sih, Vy? Kamu kebanyakan nonton sinetron!” Sahut Raffael.

Reno dan Abi hanya tersenyum tipis melihat interaksi dua anaknya yang seperti sekarang ini. meskipun bertengkar karena hal sepele, namun mereka tahu kalau Raffael dan Livy adalah kakak beradik yang saling menyayangi.

***

Keesokan harinya Raffael sudah bersiap dengan penampilan yang sangat rapi, cool, dan tentunya wangi. Pantas saja Livy bertekat akan menghalau siapa saja wanita yang akan mendekati kakaknya. Karena Livy sadar kalau mempunyai seorang kakak yang sangat tampan, jadi dia tidak akan rela jika kakaknya dimilikioleh sembarangan orang.

Hari ini adalah hari pertama Raffael datang ke perusahaan Papanya. Dan hari juga Papanya akan mengumumkan pada semua karyawan dan jajaran petinggi perusahaan kalau Raffael akan menjadi CEO perusahaan.

Wajah tenang dan berwibawa ditambah dengan ilmu bisnis yang sudah dikuasai, membuat Raffael sama sekali tidak merasa terbebani dengan jabatan yang akan diembannya nanti.

Setelah beberapa menit berkendara menuju perusahaan, kini Raffael sudah tiba di gedung bertingkat yang tak lain perusahaan milik sang Papa yang bergerak di bidang kosmetik. Tak jauh dari tempatnya berdiri ada Livy yang baru saja keluar dari mbil yang sama yang ditumpangi oleh Raffael.

Selama ini Livy sudah bekerja di perusahaan Papanya. Hanya saja ia berada bagian periklanan. Jadi semua karyawan sudah mengenal Livy. Begitu juga dnegan dia.

“Ayo, Kak!” ajak Livy dengan menarik tangan kakaknya untuk segera masuk.

“Nggak usah gandeng-gandeng tangan gini bisa nggak sih, Vy?” Raffael berusaha melepas gandengan tangan adiknya.

“Sudah, biarin begini saja. biar nanti aku dikira sedang jalan dengan pacarku.” Jawab Livy dengan terkikik geli.

Karena Livy selama Livy dikenal dengan status jomblo. Lalu dengan kehadiran Raffael, dia akan memanfaatkan keadaan. Para karyawan juga belum banyak yang mengenal Raffael.

Dan benar saja, saat ini Raffael tengah berjalan berdua dengan Livy. Tatapan para karywan wanita sama sekali tidak bisa lepas dari sosok Raffael yang sudah membius mereka.

“Apa dia kekasih baru Nona Livy? Tampan sekali.”

“Sepertinya iya.”

“Aku tidak menyangka kalau Nona Livy sangat pandai mencari kekasih.”

“Bagaimana kalau aku tikung saja kekasih Nona Livy itu.”

Begitulah suara bisik-bisik yang keluar dari mulut karyawan wanita yang sangat terpesona dengan sosok Raffael. Sedangkan Livy hanya bisa tertawa dalam hatinya karena berhasil mengerjai semua orang.

Kini tibalah saatnya Reno memperkenalkan CEO baru di perusahaannya. Pria itu sedang berada di aula kantor bersama dengan seluruh karyawannya. Raffael dan Livy juga ikut duduk di samping Papa mereka.

Mereka semua tampak terkejut sekaligus tercengang saat Reno memperkenalkan Raffael sebagai CEO baru di perusahaannya. Bukan hanya itu, yang membuat mereka lebih terkejut saat mengetahui bahwa Raffael adalah putra sulung dari pemilik perusahaan.

Seketika nyali karyawan wanita yang sempat mengghibahkan Raffael menciut. Jelas mereka tidak berani untuk mendekati bos mereka sendiri. Jelas pekerjaan mereka akan menjadi taruhannya.

Usai mengadakan meeting perkenalan CEO baru perusahaan, Raffael masuk ke dalam ruangannya. Sejak tadi ia tidak memegang ponselnya. Dan kini baru sempat membuak ponselnya. Raffael tekejut saat melihat banyak sekali pamggilan dari nomor baru. Ia mengabaikan saja karena menurutnya panggilan itu tidak jelas.

Ting

“Tuan, maaf saya Jelita. Ibu dari anak kecil yang telah mengotori baju anda kemarin. Kapan kita bisa bertemu? Saya akan mengganti baju anda.”

Raffael membaca pesan itu dengan seksama. Nomor yang mengirim pesan itu adalah nomor yang sejak tadi meneleponnya.

“Jelita. Nama yang cantik seperti oranganya.” Gumam Raffael tanpa sadar.

Karena tak kunjung membalas pesan itu, akhirnya nomor itu kembali menghubungi Raffael.

“Iya, halo?”

“…..”

“Iya, saya Raffael.”

“…..”

“Tidak perlu, Nona. Cukup dicuci saja sudah bersih.”

“…..”

“Baiklah kalau begitu. Kita bertemu di Alin’s Café saja.” pungkas Raffael lalu menutup panggilannya.

Raffael menghembuskan nafasnya pelan. Dia sudah menolak ganti rugi yang akan diberikan oleh wanita yang bernama Jelita itu. tapi mendengar suara memohon dari wanita itu membuat Raffael tidak tega menolaknya. Akhirnya ia menyanggupi untuk bertemu dengan Jelita di café langganannya sekaligus tempat kerja Jelita nanti sore.

Kini Raffael mulai menyalakan laptop di hadapannya. Dia akan memulai pekerjaan barunya ini. tapi kenapa justru ia teringat dengan sosok wanita yang baru saja menghubunginya.

“Tidak. Ada-ada saja memikirkan wanita yang telah berkeluarga.” gumam Raffael menyangkal pikiran buruknya.

“Siapa Kak yang telah berkeluarga?” celetuk seseorang yang tiba-tiba muncul dan duduk manis di hadapannya.

“Astaga Livy!!! Kamu ini bikin orang jantungan saja. bisa nggak ketuk pintu dulu sebelum masuk? Itu namanya tidak sopan.” Ucap Raffael sedikit kesal dengan sikap adiknya.

“Aku sudah mengetuk pintu beberapa kali loh, Kak. Aku masuk saja, tak tahunya Kak Raffa malah ngelamun.” Jawab Livy benar adanya.

Karena merasa malu da tidak ingin kehilangan harga dirinya di depan adiknya, akhirnya Raffael memilih cuek dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

“Ada apa kamu ke sini?” tanya Raffael kemudian.

“Ini! aku hanya memberikan beberapa data keuangan. Kak Raffa diminta Papa untuk mengeceknya langsung.” jawab Livy sambil menyodorkan map berisi lembaran dokumen.

“Ya sudah, kamu bisa kembali ke ruanganmu.” Raffael menerimanya tanpa melihat adiknya.

Dengan wajah kesal, Livy keluar dari ruangan kakaknya. Tapi ada sesuatu yang mengganjal hati Livy mengenai ucapan kakaknya tadi yang tidak begitu jelas. Siapa orang yang dimaksud oleh sang kakak.

***

Seperti yang dijanjikan tadi, kini jam pulang kantor tiba. Raffael bergegas pergi menuju café langganannya. Kebetulan dia juga ingin makan kue kesukaannya di sana.

Beberapa saat kemudian Raffael sudah tiba di café. Seperti biasa, café selalu tampak ramai. Dia mencari tempat duduk yang nyaman dan sedikit jauh dari keramaian. Tak lupa juga ia mengirim pesan pada Jelita kalau sudah tiba di café.

“Raffa!” panggil seseorang dari belakang. Raffael pun menoleh pada seorang wanita paruh baya yang sedang berdiri di belakangnya.

“Tante Alin? Apa kabar Tante?”

Ya, Raffael bertemu dengan si pemilik café itu yang tak lain adalah Bu Alin. Wanita itu dulunya bekerja di perusahaan milik Reno. Karena ingin menekuni hobinya akhirnya ia mengundurkan diri dan akhirnya membuka café ini.

“Tante sampai pangling saat melihat kamu yang baru masuk tadi. tambah tampan saja kamu, Raf!” puji wanita itu.

Raffael hanya mengangguk samar dengan tersenyum tipis. Tak lama kemudian Jelita datang.

“Tuan, maaf membuat anda menunggu.” Ucap Jelita tanpa melihat Bu Alin yang sedang berdiri di samping Raffael.

“Kamu kenal dengan Raffa, Lita?”

.

.

.

*TBC

Happy Reading!!

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

mulai asyeek dech...

2023-04-07

0

Cahyani Sutopo

Cahyani Sutopo

lanjut💪

2023-02-23

1

Adila Ardani

Adila Ardani

Thor knp di setiap bab nya nga di kasih judul

2023-02-10

4

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!